JR-AAA characteristics and outcomes.pptx

ppdsbedahjanuari 12 views 12 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

sdf


Slide Content

Abdominal aortic aneurysm characteristics and outcomes: a single-center retrospective cross-sectional study Oleh : dr. Intan Rahmi Nasya Journal Reading PPDS DEPARTEMEN BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS RS UP DR. M. DJAMIL PADANG 202 5

Durasi prosedur (p = 0,001), kehilangan darah (p <0,001), usia > 75 tahun (p = 0,027), ukuran aneurisma > 65 mm (p = 0,01), pembedahan terbuka (p = 0,001), adanya rasa sakit (p = 0,005), PGK (p = 0,03), dan ruptur aneurisma (p = 0,001) merupakan faktor yang secara signifikan berhubungan dengan mortalitas Karakteristik demografi , klinis , radiologis , dan luaran 30 hari pasca Tindakan yang dibandingka dan dianalisis dengan Studen t-test ( variabel kontinu ) dan Kai kuadrat dengan Fisher exact test ( kategorik ) Evaluasi karakteristik dan luaran pasien dengan AAA dan bubungannya terhadap mortalitas dalam 30 hari setelah prosedur dilakukan Abstrak Objektif Metode Hasil Kesimpulan Durasi prosedur (p = 0,001), kehilangan darah (p <0,001), usia > 75 tahun (p = 0,027), ukuran aneurisma > 65 mm (p = 0,01), pembedahan terbuka (p = 0,001), adanya rasa sakit (p = 0,005), PGK (p = 0,03), dan ruptur aneurisma (p = 0,001) merupakan faktor yang secara signifikan berhubungan dengan mortalitas

Pendahuluan Aneurisma Aorta Abdominal (AAA) Dilatasi aorta abdominalis segmental dengan ketebalan penuh yang melebihi diameter pembuluh darah normal sebesar 50%, meskipun diameter aneurisma 3,0 cm umumnya dianggap sebagai ambang batas Merokok Jenis kelamin PPOK CKD Hipertensi Riwayat keluarga CAD Faktor Risiko ♂ ♀ 1,9%-18,5% 0%-4,2% Biasanya asimtomatik , kecuali telah terjadi komplikasi Diameter aneurisma Risiko rupture 4 cm 0% 4-5 cm 0-5% 5-6 cm 13-15% 6-7 cm 10-20% 7-8 cm 20-40% >8 cm 30-50% ↑ diameter risiko ruptur ↑ Laju pertumbuhan 0,5 mm/ tahun /0,5 mm diameter Mortalitas 50-80% tanpa intervensi ↓ 40-50% dengan operasi ( risiko komplikasi pasca operasi +) Tujuan penelitian : Menilai karakteristik dan luaran pasien AAA dan hubungannya dengan mortalitas 30 hari pertama pasca operasi

Metode Retrospektif cross sectional Desain studi National vascular surgery referral hospital Mexico Januari 2016 s/d Desember 2021 ( Rekam medis ) Pasien AAA yang masuk melalaui IGD atau dikonsiltasikan Rekam medis tidak lengkap Menolak tindakan Inklusi Eksklusi Metode sampling sensus Riwayat medis Data demografi Keluhan utama Karakteristik aneurisma Riwayat keluarga Ada tidaknya kebocoran berdasarkan CT scan Pendekatan terapi Luaran ( mortalitas ) Checklist sampel Numerik : Mean ± standar deviasi Kategorik : Frekuensi Chi square Independent sample t-test Fisher exact test P<0,05: signifikan

Hasil- demografi Terjadi penurunan jumlah pasien selama COVID-19  56 pasien untuk dianalisis Keluhan utama paling dominan adalah nyeri (51,8%) dengan durasi nyeri 1,65 ± 4,33 bulan dan rata-rata ukuran aneurisma adalah 65,42 mm ±15,26.

Hasil- Diagnostik A: Rekonstruksi CT abdomen dan panggul menunjukkan AAA berukuran 7,1 cm. B: CT sagital dengan kontras intravaskular menunjukkan AAA dengan trombus mural pada margin anterior ( panah putih ) dan posterior ( panah hitam ) aorta A: angiografi diagnostik yang menunjukkan adanya AAA infrarenal. B: rendering volume 3D tomografi terkomputasi setelah EVAR yang menunjukkan tidak ada migrasi cangkok stent, oklusi tungkai , atau endoleak . A B B A

Hasil- Luaran dan cangkok Perbaikan aneurisme aorta abdominalis dengan penempatan cangkok dakron

Diskusi Merokok merupakan faktor risiko utama yang berkorelasi dengan AAA Diabetes berkorelasi negatif dengan AAA Faktor risiko lain usia , jenis kelamin laki-laki , hipertensi , CAD, Riwayat keluarga dengan AAA, hiperkolesterolemia , PAD pada ekstremitas bawah , riwayat penyakit serebrovaskular , obesitas Data sebelumnya Merokok sebagai faktor risiko paling sering ditemui , diikuti dengan hipertensi dan CAD Data penelitian ini

Ruptur aneurisma arteri iliaka komunis 12-40% dengan sisi kanan paling banyak terjadi Data mortalitas yang ada prosedur yang dilakukan , penyakit paru obstruktif kronik , penyakit serebrovaskular , insufisiensi ginjal , ukuran aneurisma , bertambahnya usia , jenis kelamin perempuan , tingkat kreatinin serum, penyakit jantung , operasi aorta atau stent sebelumnya , jumlah sel darah putih yang tidak normal, dan tingkat natrium serum yang tidak normal Luaran 30 hari Insidensi Diskusi Studi ini 28,6% dengan sisi kanan lebih sering (14,6%) Studi ini Durasi prosedur , kehilangan darah , usia >75 tahun , ukuran aneurisma , operasi terbuka , adanya nyeri , CKD, dan ruptur aneurisma +

Diskusi RCT menunjukkan penurunan mortalitas 30 hari dengan EVAR dibandingkan operasi terbuka EVAR diutamakan untuk kelangsungan hidup jangka pendek EVAR vs Open repair Mortalitas jangka panjang Ruptur aneurisma menjadi kunci komplikasi yang penting , tapi bukan menjadi penyebab utama mortalitas jangka panjang ASHD, penyakit ginjal stadium akhir , kematian yang berkaitan dengan kanker Meningkatkan perbaikan elektif sebelum terjadi komorbid Dapat dilakukan pada pria usia 65-75 tahun Skrining Diperlukan pertimbangan berdasarkan komorbid pasien Mengidentifikasi adanya variable prognostik penting dalam memprediksi luaran jangka pendek dan panjang Seleksi pasien dan prognosis

Keterbatasan Studi Retrospektif  rawan bias Jumlah sampel sedikit (56 pasien )  kekuatan statistik terbatas Ada beberapa pasien yang tidak ter follow up dengan baik ( lost to follow up ), sehingga terjadi luaran jangka panjang tidak dapat dilakukan Perlu dicataat bahwa pada penelitian ini cangkok dilakukan dengan beberapa cara yang menggambarkan praktik klinis yang nyata

TERIMA KASIH
Tags