jurnal reading kematian janin intrauterin dan persalinan normal .pptx

roda51 4 views 28 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

Dampak Maternal solusio plasenta


Slide Content

Dampak Maternal dari Solusio Plasenta dengan Kematian Janin Intrauterin dan Rute Persalinan : Sebuah Studi Observasional Nasional Yoshimitsu Wada 1 | Hironori Takahashi 1 | Yusuke Sasabuchi 2 | Rie Usui 1 | Manabu Ogoyama 1 | Hirotada Suzuki 1 | Akihide Ohkuchi 1 | Hiroyuki Fujiwara 1 Journal Reading Penyusun : dr. Feny Sinta Dewi Pembimbing : dr. Rifky Widiaresa Nugraheni , Sp.OG

Analisis PICO P= patient : Ibu hamil dengan solusio plasenta dengan IUFD I= intervention : tidak terdapat intervensi C=comparison : Kelompok ibu dengan solusio plasenta dan IUFD secara Caesar dan Persalinan Normal O= outcome : Perdarahan persalinan Caesar secara signifikan lebih banyak dibandingkan dengan Persalinan Normal pada Solusio Plasenta dengan IUFD

1 | Pendahuluan Definisi Solusio Plasenta : Terpisahnya plasenta sebelum atau selama persalinan , merupakan komplikasi serius selama kehamilan . Kejadian Solusio Plasenta : Dilaporkan 3-10 per 1000 kelahiran di negara-negara seperti AS, Kanada , dan Eropa . Angka kematian ibu terkait dengan solusio plasenta mencapai sekitar 1% dalam penelitian lain . Solusio plasenta dengan IUFD menyebabkan morbiditas ibu lebih tinggi . Rute persalinan optimal untuk solusio plasenta dengan IUFD adalah melalui vagina

Tujuan Penelitian : Membandingkan luaran maternal antara persalinan SC dan persalinan Normal pada wanita dengan solusio plasenta dengan IUFD.

2 | Bahan dan Metode Data Sumber : Registrasi perinatal nasional oleh Japan Society of Obstetrics and Gynecology (JSOG) Periode : Januari 2013 hingga Desember 2019 Cakupan : 408 rumah sakit tersier , dan sekitar 230.000 kelahiran / tahun yang mewakili 27% total kelahiran di Jepang 2019. Variabel yang Dikumpulkan : Usia , tinggi dan berat ibu Riwayat kehamilan , merokok , alkohol Induksi persalinan , karakteristik janin / neonatus Komorbidit , infeksi , penggunaan obat Jumlah perdarahan , DIC ( koagulasi intravaskular diseminata ), transfusi , histerektomi rupture uterus, dan kematian ibu dan janin

Kriteria Eksklusi : Kehamilan ganda Plasenta previa Emboli cairan ketuban Rute persalinan yang tidak diketahui datanya Paparan Utama : Rute persalinan (SC atau PN) Hasil Utama : Jumlah perdarahan saat persalinan Hasil Sekunder :DIC , transfusi , histerektomi , ruptur uterus, kematian ibu / janin Karakteristik Dasar Wanita : Usia , tinggi badan, berat badan sebelum hamil dan melahirkan Riwayat SC dan solusio plasenta , merokok , perawatan infertilitas Induksi persalinan dan komplikasi lainnya

2.1 | Analisis Statistik Karakteristik Data Variabel Kontinu : Disajikan sebagai  median  dengan   rentang interkuartil (IQR). Variabel Kategoris : Disajikan sebagai   angka   dengan   proporsi . Data yang Hilang : Disajikan sebagai   angka   dengan   proporsi .

2.1 | Analisis Statistik Pembobotan Probabilitas Terbalik (IPTW): Estimasi hubungan antara rute persalinan dan jumlah perdarahan . Skor kecenderungan dihitung menggunakan model regresi logistik . Bobot digunakan untuk menyeimbangkan kovariat antara kelompok SC dan PN. Statistik : Semua analisis dilakukan dengan R (p-value < 0,05 dianggap signifikan ).

2.2| Pernyataan Etika Institutional Review Board of Jichi Medical University 29 Januari 2021 Review Board of the Japan Society of Obstetrics and Gynecology (No: 126) 25 Juni 2021

3 | Hasil Diagram alur

Karakteristik dasar wanita

Hasil Data Wanita dengan Solusio Plasenta dengan Kematian Janin Intrauterin (IUFD)

Analisis IPTW

Jumlah Kematian Wanita Dengan Solusio Plasenta

Diskusi Tujuan Penelitian : Menganalisis rute persalinan pada wanita dengan kehamilan solusio plasenta dan kematian janin dalam rahim (IUFD). Populasi : 1134 wanita dengan IUFD. Metode Persalinan : Sectio Caesarea (SC): 608 (53,6%) Persalinan Normal (PN): 526 (46,4%) Perdarahan : Signifikan lebih besar pada SC dibandingkan PN. Komplikasi : Tidak ada hubungan signifikan antara rute persalinan dengan DIC, transfusi , atau histerektomi . Rekomendasi Penelitian Sebelumnya : PN sebagai rute yang layak , meskipun ukuran sampel kecil .

Diskusi Kekuatan dan keterbatasan penelitian : Kekuatan : Ukuran sampel besar . Perbandingan hasil maternal antara SC dan PN secara statistic dengan menyesuaikan kovariat Keterbatasan : Data tentang waktu persalinan dan perkembangan tidak tersedia . Tidak ada informasi tentang cedera organ atau perawatan hemostasis . Pertimbangan Rute Persalinan : Keuntungan PN: Pemulihan lebih cepat . Mengurangi risiko kerusakan jaringan lunak dan perdarahan . Risiko SC : Potensi kerusakan jaringan lunak dan morbiditas lebih tinggi . Kondisi Khusus : SC mungkin diperlukan jika persalinan tidak stabil .

Diskusi Kesimpulan : Persalinan Normal mungkin lebih baik untuk solusio plasenta dengan IUFD dalam hal perdarahan . Rekomendasi untuk Praktik Klinis : Pertimbangkan Persalinan Normal sebagai pilihan utama , kecuali ada indikasi medis untuk SC. Perbaiki manajemen koagulopati sebelum operasi jika diperlukan .

Kesimpulan : Perdarahan saat melahirkan signifikan lebih banyak pada SC dibandingkan Persalinan Normal Komplikasi maternal , termasuk kematian ibu terjadi pada kasus PN Rute persalinan ibu dengan Solusio Plasenta dengan IUFD  ditentukan berdasarkan berbagai latar belakang dan situasi yang ada

TINJAUAN PUSTAKA

Solusio Plasenta Definisi Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir pada kehamilan dengan masa gestasi di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram. Nama lain : Abrupsio placenta , ablasio placenta accidental Haemorarrhge dan prematuree separation of the normally implanted placenta .

Klasifikasi Menurut derajat lepasnya plasenta   : Solusio plasenta Marginalis , sebagian kecil hanya di pinggir placenta yang terlepas. Solusio Placenta Parsialis , placenta terlepas sebagian Solusio plasenta totalis , placenta terlepas seluruhnya

Klasifikasi 2. Menurut bentuk perdarahannya   : Solusio plasenta dengan perdarahan keluar Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi , yang membentuk   hematoma retroplacenter Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kantong amnion .

Klasifikasi 3. Berdasarkan jumlah perdarahan yang terjadi: Solusio plasenta ringan: perdarahan pervaginam <100 ml. Solusio plasenta sedang: perdarahan pervaginam 100-500 ml, hipersensitifitas uterus atau peningkatan tonus, syok ringan, dan dapat terjadi fetal distress . Solusio plasenta berat: perdarahan pervaginam luas > 500 ml, uterus tetanik , syok maternal sampai kematian janin dan koagulopati .

Etiologi Etiologi Sebab primer Solutio Plasenta belum jelas , tapi diduga bahwa hal-hal tersebut dapat disebabkan karena : Hipertensi dalam kehamilan ( penyakit hipertensi menahun , preeklamsia , eklamsia ). Multiparitas , umur ibu yang tua . Tali pusat pendek . Hidramnion . Tekanan pada vena cava inferior. Defisiensi gizi

Tanda dan Gejala Beberapa gejala dari solusio plasenta adalah sebagai berikut : Perdarahan yang disertai nyeri . Anemia dan syok , beratnya anemia dan syok sering tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar . Rahim keras seperti papan dan terasa nyeri saat dipegang karena isi rahim bertambah dengan darah yang berkumpul di belakang plasenta hingga rahim teregang (uterus en boi ). Palpasi sulit dilakukan karena rahim keras . Fundus uteri makin lama makin naik Bunyi jantung biasanya tidak ada . Pada toucher teraba ketuban yang teregang terus menerus ( karena isi rahim bertambah ) Sering terjadi proteinuria karena disertai preeklampsi .

Tatalaksana Prinsip utama penatalaksanaannya antara lain : Pasien ( ibu ) dirawat dirumah sakit,istirahat baring dan mengukur keseimbangan cairan Optimalisasi keadaan umum pasien ( ibu ), dengan perbaikan : memberikan infuse dan transfuse darah segar Pemeriksaan laboratorium : hemoglobin,hematokrit,COT (Clot Observation Test/test pembekuan darah ), kadar fibrinogen plasma,urine lengkap,fungsi ginjal Pasien ( ibu ) gelisah diberikan obat analgetika Terminasi kehamilan : persalinan segera,pervaginam atau section sesarea . Yang tujuannya adalah untuk menyelamatkan nyawa janin dan dengan lahirnya plasenta,bertujuan agar dapat menghentikan perdarahan . Bila terjadi gangguan pembekuan darah (COT >30 menit ) diberikan darah segar dalam jumlah besar dan bila perlu fibrinogen dengan monitoring berkala pemeriksaan COT dan hemoglobin Untuk mengurangi tekanan intrauterine yang dapat menyebabkan nekrosis ginjal ( reflek utero ginjal ) , selaput ketuban segera dipecahkan

Tatalaksana Pembukaan > 6 cm Pecahkan Ketuban Infus Oksitosin

TERIMA KASIH
Tags