PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI Disampaikan pada Pertemuan Koordinasi Kesehatan Olahraga Anak SD
OTAK FISIK KEHENDAK PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA
Derajat Kesehatan TEORI H.L. BLUM (1974) Faktor Perilaku 30% Masalah kesehatan terkait p e rilaku (Sosial Budaya) dan lingkungan MASALAH KESEHATAN Faktor Lingkungan 40% Faktor Pelayanan Kesehatan 20% Faktor Genetika 10%
Penduduk usia > 10 tahun yang merokok Penduduk k urang a ktivitas f isik Penduduk >10 tahun k urang k onsumsi b uah dan s ayur Faktor R i siko Perilaku Penyebab Terjadinya P enyakit T idak M enular (PTM) Sumber: *Riskesdas 2007; **Riskesdas 2013; *** Riskesdas 2018 Penduduk >10 th minum minuman beralkohol 3.0 %* 29.3 %** 93.5 %** 26.1 %** 33. 5 %*** 95 %*** Penduduk >10 tahun k urang k onsumsi b uah dan s ayur minimal 5 jenis 28.8 %*** 3.3 %***
PROPORSI INAKTIVITAS FISIK MENURUT KARAKTERISTIK *Riskesdas 2018 Nasional = 33,5 Anak SD
Tubuh manusia terdiri dari Jaringan otot dan rangka menjadi SEHAT Dengan Tubuh manusia Bergerak BUGAR PRODUKTIF SEHAT JASMANI ROHANI JIWA INAKTIF AKTIF AKTIFITAS FISIK
9
Definisi Aktifitas fisik : Setiap gerakan tubuh akibat dari kontraksi otot skeletal/rangka s hg terjadi pengeluaran energi di atas level dasar serta bertujuan untuk meningkatkan kesehatan Latihan Fisik : aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana, terstruktur dan repetitif dengan tujuan memelihara dan meningkatkan kebugaran Olahraga : latihan fisik yang dilakukan dengan aturan – aturan tertentu (periodisasi latihan, aturan pertandingan) dengan tujuan utama adalah prestasi 10
Latihan Fisik Baik, Benar, Teratur dan Terukur BAIK BENAR TERATUR TERUKUR Dimulai dari usia dini Sesuaikan dengan kondisi fisik medis Tes Kebugaran Bervariasi dan mampu laksana Disenangi Dimulai secara bertahap (pemanasan-peregangan-latihan inti-pendinginan/peregangan) Kontinu Dalam 1 minggu : Awal : 2 x Lanjutan : 3 – 5 x (selang sehari) Indikator denyut nadi latihan (zona latihan yang disarankan) DNM = 220 - usia DN latihan (DNL) : Awal : 60 – 70 % DNM Lanjut : 70 – 85 % DNM Talk test
ANAK PERLU AKTIVITAS FISIK 60 MENIT SETIAP HARI
AKU SEHAT...... AKU BUGAR AKU BERPERSTASI Menurunkan angka absensi siswa. Siswa tetap dapat beraktivitas di sekolah maupun setelah pulang sekolah. Siswa berhasil mencapai kompetensi yang ditetapkan. LATIHAN FISIK DAN OLAHRAGA YG BAIK,BENAR, TERUKUR DAN TERATUR KEKUATAN OTOT JANTUNG ↑↑ SIRKULASI PEREDARAN DARAH KE SELURUH TUBUH MERATA Otak akan mudah menerima pelajaran Mata tidak mudah mengantuk Daya tahan tubuh akan lebih kuat
MANFAAT AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DAN REMAJA Aspek Fisik Meningkatkan kebugaran jantung paru Menguatkan otot Menjaga berat badan Ideal Tulang lebih kuat Mengoptimalkan tumbuh kembang Meningkatkan daya tahan tubuh Menurunkan risiko PTM Aspek Psikologis Meningkatkan rasa percaya diri M embangun rasa sportivitas Memupuk tanggung jawab Membantu mengendalikan stress Meningkatkan kemampuan adaptasi dan mengontrol kecemasan dan depresi
15 Pengukuran Kebugaran Jasmani Gerak Ringan Sebelum Mulai Jam Pelajaran (dalam kelas) Gerak Ringan Sebelum Mulai Jam Pelajaran (Luar kelas) AKTIVITAS FISIK ANAK SEKOLAH Optimalisasi Waktu Turun Main Ekstrakurikuler
Peningkatan Aktifitas Fisik Kegiatan : Peningkatan Aktifitas Fisik di Sekolah / Madrasah melalui penerapan kegiatan : Peregangan di sela jam pelajaran Optimalisasi jam pelajaran olahraga Ekstrakurikuler wajib olahraga / beladiri / kesenian Sarana yang dibutuhkan : Sarana Prasarana Olah raga di Sekolah Kreasi bermacam macam gerakan peregangan 16
Kebugaran Jasmani Kemampuan seseorang untuk me laku kan tugas sehari-hari dengan mudah tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk melakukan kegiatan yang mendadak lainnya 17
Pengukuran kebugaran jasmani Rekomendasi: S ingle test/ Baterai Test (sesuai kondisi) Sebaiknya dilakukan 2 kali setahun Awal semester gasal sebagai data awal Akhir semester gasal dan genap sebagai nilai rapor 18
UPAYA PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI SINGLE TEST ( Lari 1000 m, 1600 m) BATERAI TEST ( Lari , gantung siku , push up , loncat tegak dan lari cepat ) 9 BAIK / BAIK SEKALI Aktivitas fisik 60 menit setiap hari sesuai dengan olahraga dan kegiatan yang disukai Diarahkan untuk mengikuti klub olahraga atau a tlet olahraga CUKUP Motivasi untuk Aktivitas fisik setiap hari 30-60 menit setiap hari ( ditingkatkan bertahap ) Analisis catatan kebiasaan aktivitas fisik dan riwayat penyakit KURANG/KURANG SEKALI Motivasi untuk Aktivitas fisik setiap hari 30-60 menit setiap hari ( ditingkatkan bertahap ) Analisis catatan kebiasaan aktivitas fisik dan riwayat penyakit yang diderita Cek hasil penjaringan peserta didik , apakah ada masalah kesehatan
SINGLE TES / Lari jarak menengah 20 mengukur daya tahan jantung, peredaran darah & paru-paru secara berkala USIA WAKTU TEMPUH 10 – 12 tahun 1.000 m 13 – 19 tahun 1.600 m Alternatif
PETUNJUK PESERTA a . Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes b . Sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes c . Memakai sepatu dan pakaian olahraga d . Melakukan pemanasan (warming up) e . Memahami tata cara pelaksanaan tes f . Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai / gagal .
PELAKSANAAN SINGLE TES 22 Peserta mengambil sikap berdiri di blkg garis start Pada aba-aba “ siap ” peserta mengambil sikap berdiri , siap utk lari Pd aba-aba “ ya ” peserta lari dg kecepatan konstan menuju garis finish, menempuh jarak 1000 atau 1600 m sesuai kelompok usia & jenis kelamin
TES KEBUGARAN : Lari jarak menengah (single test)
Penilaian Single Test 1000 meter Kelompok Umur 10-12 th menurut Waktu Tempuh Klasifikasi Usia 10 tahun Usia 11 tahun Usia 12 tahun Putera ( menit-detik ) Puteri ( menit-detik ) Putera ( menit-detik ) Puteri ( menit-detik ) Putera ( menit-detik ) Puteri ( menit-detik ) Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 4’47” 4’48” - 5’49” 5’50” - 6’52” 6’53” - 7’53” ≥ 7’54” 5’16” 5’17” – 6’28” 6’29” – 7’37” 7’38” – 8’48” ≥ 8’49” 4’17” 4’18” - 5’14” 5’15” - 6’12” 6’13” – 7’09” ≥ 7’10” 5’04” 5’05” - 6’10” 6’11” - 7’19” 7’20” - 8’28” ≥ 8’29” 4’12” 4’13” - 5’05” 5’06” - 5’57” 5’58” - 6’49” ≥ 6’50” 4’52” 4’53” - 5’54” 5’55” - 6’55” 6’56” - 7’56” ≥ 7’57” 24
Penilaian Single Test 1000 meter Kelompok Umur 10-12 tahun menurut Waktu Tempuh Klasifikasi Usia 10 tahun Usia 11 tahun Usia 12 tahun Putera ( menit-detik ) Puteri ( menit-detik ) Putera ( menit-detik ) Puteri ( menit-detik ) Putera ( menit-detik ) Puteri ( menit-detik ) Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 4’47” 4’48” - 5’49” 5’50” - 6’52” 6’53” - 7’53” ≥ 7’54” 5’16” 5’17” – 6’28” 6’29” – 7’37” 7’38” – 8’48” ≥ 8’49” 4’17” 4’18” - 5’14” 5’15” - 6’12” 6’13” – 7’09” ≥ 7’10” 5’04” 5’05” - 6’10” 6’11” - 7’19” 7’20” - 8’28” ≥ 8’29” 4’12” 4’13” - 5’05” 5’06” - 5’57” 5’58” - 6’49” ≥ 6’50” 4’52” 4’53” - 5’54” 5’55” - 6’55” 6’56” - 7’56” ≥ 7’57” Klasifikasi Usia 1 3 tahun Usia 1 4 tahun Usia 1 5 tahun Putera ( menit-detik ) Puteri ( menit-detik ) Putera ( menit-detik ) Puteri ( menit-detik ) Putera ( menit-detik ) Puteri ( menit-detik ) Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali ≤ 7’23” 7 ’ 2 4” - 8 ’4 ” 8 ’ 41 ” - 9 ’5 8 ” 9 ’5 9 ” - 11 ’ 15 ” ≥ 11 ’ 16 ” 9 ’ 29 ” 9 ’ 30 ” – 10 ’ 55 ” 10 ’ 56 ”– 12 ’ 21 ” 12 ’ 22 ”– 13 ’4 6 ” ≥ 13 ’4 7 ” 7 ’ 06 ” 7 ’ 07 ” - 8 ’14” 8 ’15” - 9 ’ 21 ” 9 ’ 22 ” – 10 ’ 28 ” ≥ 10 ’ 29 ” 9 ’ 26 ” 9 ’ 27 ” - 10 ’ 51 ” 10 ’ 52 ” - 12 ’ 15 ” 12 ’ 16 ” - 13 ’ 39 ” ≥ 13 ’ 40 ” 6’32 ” 6 ’ 3 3” - 7 ’ 46 ” 7 ’ 47 ” - 9 ’ 01 ” 9 ’ 02 ” - 10 ’ 16 ” ≥ 10 ’ 17 ” 9 ’ 03 ” 9 ’ 04 ” - 10 ’ 33 ” 10 ’ 34 ” - 12 ’ 04 ” 12 ’ 05 ” - 13 ’ 34 ” ≥ 13 ’ 35 ” Penilaian Single Test 1 6 00 meter Kelompok Umur 1 3 -1 9 th menurut Waktu Tempuh
PRINSIP Tes dilakukan sebelum aktivitas berat Peserta mampu melaksanakan Untuk baterei tes , semua tes harus dilakukan Petugas harus mampu membaca stopwatch Tes dapat diulang 2-3 bulan kemudian
PELAKSANAAN B ATERAI TES 28 Rangkaian tes yang harus dilaksanakan se cara berurutan dan tidak terputus-putus Urutan pelaksanaan sesuai dengan kelompok usia dan jenis kelamin sbb: Pertama : Lari cepat (30, 40, 50 atau 60) Kedua : Gantungan siku tekuk atau gantung angkat tubuh Ketiga : Baring duduk 30 atau 60 detik Keempat : Loncat tegak Kelima : Lari jarak menengah 600, 800, 1000 atau 1200 meter
TES KEBUGARAN : TKJI ( baterai test)
Rangkaian TKJI Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin * Bateri Test Butir Tes 6-9 tahun 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun Puteri Putera Puteri Putera Puteri Putera Puteri Putera Lari cepat 30 m 30 m 40 m 40 m 50 m 50 m 60 m 60 m Gantung siku tekuk v v v v v - v - Gantung angkat tubuh - - - - - v - v Baring duduk 30” 30” 30” 30” 60” 60” 60” 60” Loncat tegak v v v v v v v v Lari jarak menengah 600 m 600 m 600 m 600 m 800 m 1000m 1000m 1200m
LARI CEPAT ( Lari Jarak Pendek ) Kelompok Umur Jarak Putera Puteri 6 – 9 tahun 30 meter 30 meter 10 – 12 tahun 40 meter 40 meter 13 – 15 tahun 50 meter 50 meter 16 – 19 tahun 60 meter 60 meter UNTUK MENGUKUKUR KECEPATAN TERMASUK KECEPATAN REAKSI
KELOMPOK UMUR 13 - 19 TAHUN PUTERA KELOMPOK UMUR 6 - 12 TAHUN PUTERA 6 - 19 TAHUN PUTERI UNTUK MENGUKUR KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN BAHU GANTUNG ANGKAT TUBUH 60 detik GANTUNG SIKU TEKUK 60 detik
BARING DUDUK UNTUK MENGUKUR KEKUATAN DAN KETAHANAN OTOT PERUT DAN OTOT TUBUH BAGIAN ATAS WAKTU PENILAIAN: KELOMPOK UMUR 6-9 TH & 10-12 TH - 30 DETIK KELOMPOK UMUR 13-15 TH & 16-19 TH - 60 DETIK
LONCAT TEGAK UNTUK MENGUKUR DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Uk . papan berskala 1 : 5 Jarak antar garis pada skala 1 cm Jarak titik nol skala ke lantai 150 cm Loncatan dilakukan 3 X berturut-turut HASIL : SELISIH RAIHAN LONCATAN TERTINGGI DIKURANGI RAIHAN TEGAK (SIKAP AWAL)
LARI JARAK SEDANG (MENENGAH) UNTUK MENGUKUR DAYA TAHAN JANTUNG, PEREDARAN DARAH DAN PERNAFASAN Kelompok Umur Jarak Putera Puteri 6 – 9 tahun 600 meter 600 meter 10 – 12 tahun 600 meter 600 meter 13 – 15 tahun 1000 meter 800 meter 16 – 19 tahun 1200 meter 1000 meter
Urutan Pelaksanaan Tes I : Lari cepat ( 30 , 40, 50, 60 meter ) II : Gantung siku tekuk / angkat tubuh III : Baring duduk 30 atau 60 detik IV : Loncat tegak V : Lari menengah 600 , 800, 1000, 1200 m Jarak antara sub- tes @3 menit
No Jumlah N ilai Klasifikasi Kesegaran Jasmani 1. 22 – 25 Baik sekali ( BS ) 2. 18 – 21 Baik ( B ) 3. 14 – 17 Sedang ( S ) 4. 10 – 13 Kurang ( K ) 5. 5 – 9 Kurang sekali ( KS ) NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (Untuk Putera dan P uteri)
LANGKAH KEGIATAN Pertemuan Konsultasi Kegiatan Kebijakan : Surat Keputusan Bersama (SKB) Bentuk Kegiatan di sekolah Gerak Barisan ( aktivitas sebelum masuk kelas ) Gerak Kapiten ( peregangan di sela2 jam pelajaran ) Bermain waktu istirahat ( galasin , engklek ) Senam Anak Bangsa Pengukuran Kebugaran Jasmani Ikut klub olahraga extrakurikuler di sekolah (Tim Basket, Sepak bola, dll ) Pemantauan Evaluasi
INDIKATOR INPUT Kebijakan sekolah dalam pelaksanaan pembinaan kebugaran jasmani bagi anak sekolah . Ketersediaan petugas UKS di Puskesmas . Ketersediaan petugas UKS di Sekolah . Ketersediaan guru pendidikan jasmani di Sekolah . Ketersediaan sarana prasarana berolahraga di Sekolah . Ketersediaan anggaran transport petugas puskesmas dengan dana BOK INDIKATOR PROSES Adanya perencanaan kegiatan pembinaan kesehatan olahraga dari Puskesmas . Adanya pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan olahraga dari Puskesmas. Adanya pemantauan dan evaluasi pembinaan kesehatan olahraga dari Puskesmas. Penurunan angka ketidakhadiran anak sekolah karena sakit . Peningkatan prestasi belajar anak sekolah . INDIKATOR OUTPUT INDIKATOR KEBERHASILAN
KESIMPULAN Upaya kesehatan olahraga di sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran anak sekolah. Upaya Kesehatan Olahraga di Sekolah terdiri dari : Aktifitas fisik, latihan fisik / olahraga dan pengukuran kebugaran jasmani anak sekolah. Penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga perlu dukungan Tim UKS.
HARAPAN Upaya kesehatan olahraga melalui UKS harus dapat dimanfaatkan dengan baik Dukungan Tim UKS diperlukan untuk mewujudkan anak sekolah yang SEHAT, BUGAR DAN BERPRESTASI
Upaya kesehatan olahraga di s ekolah akan meningkatkan kesehatan dan kebugaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar Upaya kesehatan o lahraga pada anak sekolah dilakukan melalui: a ktifitas fisik, latihan fisik dan o lahraga serta pengukuran kebugaran jasmani anak sekolah Pelaksanaan Kesehatan olahraga perlu komitmen dan dukungan guru dan orang tua KESIMPULAN
HARAPAN Adanya pemahaman yang sama tentang pentingnya Olahraga Pembinaan Kebugaran Jasmani Anak Sekolah mendapat perhatian dari Puskesmas , Sekolah , dan Orang Tua Upaya kesehatan olahraga di sekol ah dilakukan se cara teratur dalam bentuk kegiatan fisik Dukungan dari Sekolah/Yayasan dan Orang Tua sangat diperlukan
53 TERIMA KASIH 60
Kebugaran Jasmani Kemampuan seseorang untuk me laku kan tugas sehari-hari dengan mudah tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk melakukan kegiatan yang mendadak lainnya . 54 Berkaitan dengan Kesehatan: Daya Tahan Jantung dan Paru Komposisi Tubuh Kekuatan Otot Daya Tahan Otot Fleksibilitas Berkaitan dengan Keterampilan 1. Keseimbangan 2. Daya Ledak 3. Kecepatan 4. Koordinasi 5. Kelincahan 6. Kecepatan Reaksi