Zallum (petani), Yasin Yusuf Zallum ( pelajar), Khalil Ziyadah (pelajar), Shalih Abdus
Salam al-Muhtashib (guru), Amin Hasan al-Haniniy (pelajar), Muhammad Fayadh
Qafisyah (guru), Muhammad Hasan Fayadh Qafbasyah (guru), Hamdiy Abdul
Mun’im asy-Syarbati (pelajar), ‘Awniy Mushthafa Abu Khalaf (pegawai), Jibril Abdul
Qadir Maraqah (guru), Ibrahim ‘Iyad (guru), syeikh Hamid Thahbub (guru), Yunus
Hamadah Qunaibiy (pedagang), Abdur Ra’uf Hamadah Qunaibiy (pedagang),
Muhammad Musa Hamadah Qunaibiy (insinyur), syeikh ‘Izzuddin al-Khathib (guru
kemudian menjadi qadhi qudhat Yordania), Ya’qub Ishaq al-Hanini (tukang daging),
Ibrahim Ratib Abu Ghazalah (penjahit), Khalid Rasyid al-Khathib (pegawai), Abdus
Salam Mishbah Nashiruddin (pegawai), Hatim Mishbah Nashiruddin (penjahit),
Muhammad Ridhwan (pedagang), Muhammad Ahmad Qasim al-Badarsawi (petani),
Abdul Qadir al-Kurdiyah (pedagang), Rabi’ Barakat al-Asyhab (tukang roti), Ahmad
Ibrahim Misik (tukang roti), Abdul Ghafar asy-Syeikh Darah (tukang tatah), Khalid
Ahmad Ahmarou (penjahit), syeikh Nimr Mishbah an-Namurah, Muhammad Tawfiq
(guru), Abdul ‘Aziz ‘Ulyan (guru), Ibrahim al-Kurdiyah (pedagang), Shabriy al-‘Ar
Wariy, syeikh Ali Isma’il Abdul Mu’thiy, Muhammad Abdullah Basyar, Mahmud
Abdullah Basyar, Ghanim Abduh, Munir Syaqir, Ir. Sahadah ‘Ar’ar, Ya’qub Ishaq Abu
Khalaf (pedagang), Abdul Hafizh asy-Sya’rawiy Abu Gharbiyah (pedagang), syeikh
Abdul ‘Aziz al-Khayyath, dan syeikh Ahmad ad-‘Da’ur.
Mereka adalah generasi awal dari penduduk al-Khalil. Sebagian lebih
menonjol dari sebagian yang lain. Mereka adalah pelopor yang mengemban dakwah
islamiyah segera setelah Hizbut Tahrir berdiri dan mereka berasal dari tingkatan
yang berbeda-beda di masyarakat, dari pegawai, pedagang, pelajar, pekerja, buruh,
ulama’ syar’iy, qadhi, pengacara, dsb. Para syabab itu memiliki sikap agung dan
menyebabkan mereka masuk penjara, ditangkapi, dikuntit, dipecat dari pekerjaan,
dipindah ke tempat yang jauh. Diantara mereka banyak yang tetap teguh dan sabar.
Diantara mereka ada yang gapnya terlalu jauh dan merasa pertolongan terlalu jauh,
lalu mereka berjatuhan di jalan dakwah dan keluar dari Hizb. Diantara mereka
banyak yang sudah menghadap Allah. Adapun orang-orang yang tetap teguh,
mereka berjuang bersama syabab Hizb yang baru. Dan Hizb semakin bertambah
mendapat bahaya. Sesungguhnya mereka semuanya berjuang dengan kesabaran,
keteguhan dan keimanan. Mereka berjuang untuk meraih pertolongan Allah yang
telah dijanjikan-Nya kepada mereka, sesungguhnya Allah tidak akan mengingkari
janji. Janji Allah pasti terealisasi, Allah berfirman ;