Kelompok 4. Manajemen Pemasaran Semester 2

kurniaputraxx 1 views 30 slides Oct 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

Menciptakan Nilai Pemasaran, Kepuasan dan Kesetiaan


Slide Content

Menciptakan Nilai Pemasaran , Kepuasan dan Kesetiaan MANAJEMEN PEMASARAN KELAS AB1 SEMESTER II Kelompok 4 Rotua Indah Dede Kurnia Syahputra Cintami

Agenda Membangun Nilai Pelanggan , Kepuasan dan Kesetiaan Memaksimalkan Nilai Pelanggan Lifetime Memupuk Hubungan Pelanggan Data Dasar Pelanggan dan Data Dasar Pemasaran

1. Membangun Nilai Pelanggan , Kepuasan dan Kesetiaan

Nilai Pelanggan (Customer Value) Philip Kotler dan Kevin Lane Keller : Dalam buku Marketing Management , Kotler mendefinisikan nilai pelanggan sebagai selisih antara total manfaat pelanggan ( fungsional , emosional , sosial ) dan total biaya pelanggan ( moneter , waktu , energi , psikologis ). Valarie Zeithaml : Dalam artikelnya di Journal of Marketing (1988), Zeithaml mengemukakan bahwa nilai pelanggan adalah evaluasi subjektif pelanggan terhadap utilitas produk berdasarkan persepsi " apa yang diterima " versus " apa yang diberikan ". C.K. Prahalad dan Venkat Ramaswamy : Dalam konsep co-creation of value (2004), mereka menekankan bahwa nilai tidak hanya diciptakan oleh perusahaan , tetapi juga melalui interaksi dan kolaborasi dengan pelanggan . 4

Nilai Pelanggan (Customer Value) lanjutan Strategi Membangun Nilai : Menawarkan produk / layanan berkualitas tinggi . Memberikan pengalaman pelanggan yang personal dan relevan . Mengoptimalkan harga agar sesuai dengan manfaat yang dirasakan . Menggunakan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan . Perusahaan harus menciptakan value proposition yang kuat dengan menawarkan produk / layanan yang relevan dengan kebutuhan pelanggan dan membedakan diri dari pesaing . Fokus pada kualitas yang dirasakan ( perceived quality ) untuk meningkatkan nilai . Libatkan pelanggan dalam proses desain produk atau personalisasi layanan 5

Contoh Praktis Membangun Nilai : Libatkan pelanggan dalam proses desain produk atau personalisasi layanan , seperti Nike dengan fitur kustomisasi sepatu . Perusahaan seperti Apple menawarkan nilai melalui desain inovatif dan ekosistem produk yang terintegrasi . 6 Nilai Pelanggan (Customer Value lanjutan )

Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction) Richard L. Oliver   Dalam Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Consumer (1997), Oliver mengembangkan Teori Diskonfirmasi Harapan ( Expectancy Disconfirmation Theory ). Kepuasan terjadi ketika kinerja produk / layanan : Melebihi harapan ( kepuasan positif ). Sesuai harapan ( kepuasan netral ). Di bawah harapan ( ketidakpuasan ). Strategi: Kelola harapan pelanggan melalui komunikasi yang realistis dan pastikan kinerja produk konsisten . Eugene W. Anderson dan Mary W. Sullivan : Dalam penelitian di Journal of Marketing (1993), mereka menemukan bahwa kepuasan pelanggan memengaruhi profitabilitas perusahaan melalui pembelian berulang dan rekomendasi . Strategi: Tangani keluhan pelanggan secara proaktif untuk mengubah pengalaman negatif menjadi positif . Christian Grönroos : Dalam pendekatan service marketing (1990), Grönroos menekankan bahwa kepuasan pelanggan bergantung pada kualitas layanan , yang terdiri dari kualitas teknis ( hasil layanan ) dan kualitas fungsional ( interaksi dengan pelanggan ). 7

Kesetiaan Pelanggan (Customer Loyalty) Richard L. Oliver : Dalam teorinya tentang loyalitas (1999), Oliver mengemukakan empat tahap loyalitas : Kognitif : Berdasarkan informasi bahwa merek lebih unggul . Afektif : Berdasarkan perasaan positif dan kepuasan . Konatif : Niat untuk membeli kembali . Aksi : Pembelian berulang yang konsisten . Strategi: Bangun ikatan emosional dengan pelanggan melalui pengalaman merek yang bermakna . Frederick F. Reichheld : Dalam buku The Loyalty Effect (1996), Reichheld memperkenalkan konsep Net Promoter Score (NPS) , yang mengukur kesetiaan pelanggan berdasarkan kemungkinan mereka merekomendasikan merek kepada orang lain. Strategi: Fokus pada pelanggan promoter (yang sangat puas ) untuk mendorong advokasi merek . Jill Griffin : Dalam Customer Loyalty: How to Earn It, How to Keep It (2002), Griffin menekankan bahwa kesetiaan pelanggan dibangun melalui kepercayaan , keterlibatan emosional , dan program loyalitas . Strategi: Gunakan program loyalitas seperti poin atau diskon , serta komunikasi personal untuk mempertahankan hubungan . 8

Korelasi Nilai Pelanggan , Kepuasan Pelanggan dan Kesetiaan Pelanggan Kotler dan Keller : Nilai pelanggan yang tinggi adalah fondasi kepuasan , karena pelanggan yang merasa mendapatkan manfaat lebih besar cenderung puas . Kepuasan yang konsisten mendorong kesetiaan melalui kepercayaan dan ikatan emosional . Oliver : Kepuasan adalah mediator antara nilai pelanggan dan kesetiaan . Pelanggan yang puas secara emosional lebih mungkin menjadi loyal. Reichheld : Kesetiaan pelanggan tidak hanya meningkatkan pembelian berulang , tetapi juga menghasilkan keuntungan jangka panjang melalui rekomendasi ( word-of-mouth ). 9

Contoh Praktis Amazon ( berdasarkan teori Kotler dan Reichheld): Menawarkan nilai melalui harga kompetitif dan pengiriman cepat , kepuasan melalui kemudahan penggunaan platform, dan kesetiaan melalui Amazon Prime serta NPS tinggi . Starbucks ( berdasarkan teori Oliver dan Griffin): Membangun nilai dengan pengalaman kedai premium, kepuasan melalui pelayanan personal, dan kesetiaan melalui program Starbucks Rewards. 10

2. Memaksimalkan Nilai Pelanggan Lifetime

2. Memaksimalkan Nilai Pelanggan Lifetime ( Lanjutan ..) Memaksimalkan Customer Lifetime Value (CLV) menurut para ahli melibatkan strategi untuk meningkatkan nilai total yang diperoleh dari pelanggan selama hubungan mereka dengan bisnis . Berikut adalah pandangan dari para ahli tentang cara memaksimalkan CLV: 1. Fokus pada Pengalaman Pelanggan (Customer Experience) Menurut Philip Kotler , pengalaman pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk membangun loyalitas . Strategi meliputi : Personalisasi interaksi menggunakan data pelanggan . Menyediakan layanan pelanggan yang responsif dan berkualitas . Memastikan setiap titik sentuh (touchpoint) memberikan nilai positif . 2. Meningkatkan Retensi Pelanggan Frederick Reichheld , pencetus konsep Net Promoter Score (NPS), menekankan bahwa mempertahankan pelanggan lebih hemat biaya daripada akuisisi pelanggan baru . Cara- cara : Program loyalitas ( misalnya , poin reward atau diskon eksklusif ). Komunikasi rutin melalui email marketing atau media sosial untuk menjaga keterlibatan . Menangani keluhan pelanggan dengan cepat untuk mencegah churn. 12

2. Memaksimalkan Nilai Pelanggan Lifetime ( Lanjutan ..) 3. Optimalisasi Cross-Selling dan Up-Selling Menurut Don Peppers dan Martha Rogers ( pakar CRM), memahami kebutuhan pelanggan memungkinkan bisnis menawarkan produk atau layanan tambahan yang relevan . Strategi: Gunakan analitik data untuk merekomendasikan produk yang sesuai . Tawarkan bundling produk atau upgrade layanan pada waktu yang tepat . 4. Membangun Hubungan Berbasis Nilai Seth Godin menyoroti pentingnya menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan melalui storytelling dan nilai merek yang autentik . Cara: Komunikasikan nilai inti merek yang selaras dengan pelanggan . Bangun komunitas pelanggan melalui forum atau media sosial . 5. Memanfaatkan Teknologi dan Data Thomas Davenport , pakar analitik , menekankan penggunaan data untuk memprediksi perilaku pelanggan dan mengoptimalkan CLV. Strategi: Gunakan alat CRM untuk melacak interaksi pelanggan . Terapkan machine learning untuk segmentasi pelanggan yang lebih akurat . Analisis prediktif untuk menentukan pelanggan berpotensi tinggi . 6. Meningkatkan Frekuensi Pembelian Menurut Peter Fader , pakar CLV, meningkatkan frekuensi pembelian adalah elemen kunci . Cara: Kampanye pemasaran bertarget untuk mendorong pembelian berulang . Penawaran waktu terbatas untuk menciptakan urgensi . 13

2. Memaksimalkan Nilai Pelanggan Lifetime ( Lanjutan ..) Rumus Customer Lifetime Value (CLV) ( secara sederhana ): CLV = (Nilai Rata-rata Pembelian × Frekuensi Pembelian × Lama Hubungan Pelanggan ) - Biaya Akuisisi 14

2. Memaksimalkan Nilai Pelanggan Lifetime ( Lanjutan ..) Contoh Praktis 1. Program Reaktivasi Pelanggan Non- Aktif Yang Dilakukan : Rayu pelanggan yang sudah lama tidak transaksi dengan penawaran spesial . Contoh Nyata : Toko online mengirim SMS:  " Sudah lama tidak bertemu ! Ini voucher Rp100.000 khusus untuk Anda.“ Brand kuliner mengadakan event  "Comeback Week"   dengan diskon 50% untuk pelanggan yang tidak aktif selama 6 bulan . 2. Pantau & Turunkan Churn Rate ( Churn rate adalah   persentase pelanggan atau pengguna yang berhenti menggunakan produk atau layanan suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu ) Yang Dilakukan : Identifikasi penyebab pelanggan berhenti membeli dan beri solusi . Contoh Nyata : Layanan streaming mengirim email  "Kami rindu Anda! Nikmati 30 hari gratis untuk kembali menonton ."   ke pelanggan yang tidak aktif . Provider internet menawarkan upgrade kecepatan tanpa biaya tambahan saat pelanggan ingin berhenti berlangganan . 15

3. Memupuk Hubungan Pelanggan

3. Memupuk Hubungan Pelanggan Memupuk Hubungan Pelanggan (Cultivating Customer Relationships) Menurut Para Ahli Philip Kotler Kotler menekankan pentingnya   kepuasan pelanggan  dan  nilai jangka panjang . Menurutnya , hubungan pelanggan yang kuat dibangun melalui : Pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan . Interaksi berkualitas yang menciptakan pengalaman positif . Loyalitas yang dihasilkan dari konsistensi kualitas produk / layanan . Leonard L. Berry Berry , pelopor konsep   Relationship Marketing , menyatakan bahwa hubungan pelanggan memerlukan : Kepercayaan  dan  komitmen   sebagai fondasi utama . Komunikasi terbuka serta transparansi dalam setiap transaksi . Penekanan pada nilai emosional , bukan hanya transaksi finansial . 17

3. Memupuk Hubungan Pelanggan ( Lanjutan ) Memupuk Hubungan Pelanggan (Cultivating Customer Relationships) Menurut Para Ahli Fred Reichheld Pencipta   Net Promoter Score (NPS) , Reichheld menekankan bahwa hubungan pelanggan yang baik tercermin dari : Kemampuan pelanggan menjadi   advokat merek  (promotor). Retensi pelanggan yang lebih menguntungkan daripada akuisisi pelanggan baru . Christian Grönroos Ahli pemasaran jasa ini menyarankan : Komunikasi interaktif   untuk memahami ekspektasi pelanggan . Penyelesaian keluhan dengan cepat dan empatik untuk meningkatkan kepercayaan . Don Peppers dan Martha Rogers Dalam buku  *The One-to-One Future*, mereka mengusulkan : Personalisasi layanan   berbasis data pelanggan . Penggunaan teknologi CRM untuk memprediksi kebutuhan pelanggan . 18

3. Memupuk Hubungan Pelanggan ( Lanjutan ) Memupuk Hubungan Pelanggan (Cultivating Customer Relationships) Menurut Para Ahli B. Joseph Pine II dan James H. Gilmore Konsep   Experience Economy   mereka menyatakan bahwa pelanggan modern mencari : Pengalaman berkesan yang menciptakan ikatan emosional . Interaksi yang melibatkan storytelling atau partisipasi aktif . Janelle Barlow dan Claus Møller Dalam  A Complaint is a Gift , mereka menyarankan : Memanfaatkan keluhan pelanggan sebagai kesempatan memperbaiki hubungan . Respons proaktif terhadap umpan balik untuk menunjukkan penghargaan . Kaj Storbacka dan Suvi Nenonen Ahli CRM ( Customer Relationship Management) ini menekankan pentingnya   ko- kreasi nilai , di mana pelanggan dilibatkan dalam proses pengembangan produk / layanan . 19

3. Memupuk Hubungan Pelanggan ( Lanjutan ) Strategi Praktis Berdasarkan Pandangan Ahli: Bangun kepercayaan melalui transparansi dan konsistensi . Gunakan teknologi CRM (Customer Relationship Management) untuk personalisasi . Libatkan pelanggan dalam program loyalitas atau komunitas merek . Prioritaskan resolusi konflik yang memuaskan . Ukur kepuasan pelanggan secara berkala ( misalnya dengan NPS ( Net Promoter Score) atau survei ). Dengan menggabungkan pendekatan teknis (CRM) dan humanis ( empati ), bisnis dapat menciptakan hubungan pelanggan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan . 20

3. Memupuk Hubungan Pelanggan ( Lanjutan ) Contoh Praktis : 1. Personalisasi Komunikasi Apa yang Dilakukan : Gunakan nama pelanggan , ingat preferensi mereka , dan sesuaikan penawaran sesuai kebutuhan mereka . Contoh : Sebuah kafe mengirim email dengan rekomendasi menu favorit pelanggan berdasarkan riwayat pesanan :  "Hai, Budi! Kopi latte kesukaanmu sedang diskon 20% hari ini !“ 2. Program Loyalitas Apa yang Dilakukan : Berikan reward untuk transaksi berulang . Contoh : Toko retail memberi poin untuk setiap pembelian yang bisa ditukar dengan diskon atau hadiah . Aplikasi ride-hailing menawarkan " kupon gratis" setelah pelanggan mencapai jumlah perjalanan tertentu . 21

4. Data Dasar Pelanggan dan Data Dasar Pemasaran

4.1. Data Dasar Pelanggan (Customer Base Data) Definisi : Kumpulan informasi yang menggambarkan karakteristik , perilaku , dan preferensi pelanggan individu atau kelompok . Data ini digunakan untuk memahami kebutuhan pelanggan , personalisasi layanan , dan meningkatkan retensi . 23

4.1. Data Dasar Pelanggan (Customer Base Data) Menurut Para Ahli : Philip Kotler  (Ahli Pemasaran ): Data pelanggan mencakup informasi demografis ( usia , jenis kelamin , lokasi ), transaksi historis , preferensi , dan riwayat interaksi dengan merek . Menurutnya , data ini adalah "inti dari pemasaran berbasis hubungan " ( relationship marketing ). Don Peppers & Martha Rogers  (Pakar CRM): Data pelanggan harus mencakup   3 level : Data Identitas  (nama, kontak ). Data Transaksional  ( pembelian , frekuensi ). Data Psikografis  ( minat , nilai hidup , gaya hidup ). Paul Greenberg  ( Penulis   CRM at the Speed of Light ): Data pelanggan yang efektif harus   terintegrasi   dalam sistem CRM untuk memprediksi kebutuhan dan mengurangi churn ( kehilangan pelanggan ). 24

4.2. Data Dasar Pemasaran (Marketing Base Data) Definisi : Kumpulan data yang digunakan untuk menganalisis pasar, pesaing , tren industri , dan kinerja kampanye pemasaran . Fokusnya pada  konteks eksternal   untuk pengambilan keputusan strategis . 25

4.2. Data Dasar Pemasaran (Marketing Base Data) Menurut Para Ahli : David Aaker  (Ahli Branding): Data pemasaran mencakup analisis pasar (market size, segmentasi ), perilaku konsumen kolektif , dan positioning pesaing . Menurutnya , data ini penting untuk membangun ekuitas merek . Kevin Lane Keller  (Pakar Brand Equity): Data pemasaran harus mencakup   analisis SWOT pasar  ( kekuatan , kelemahan , peluang , ancaman ) dan efektivitas saluran pemasaran (digital, offline, dll .). Philip Kotler & Gary Armstrong  ( Buku   Principles of Marketing ): Data pemasaran meliputi : Data Makro : Tren ekonomi , regulasi , budaya . Data Mikro : Perilaku pesaing , dinamika saluran distribusi . 26

4. Data Dasar Pelanggan dan Data Dasar Pemasaran Perbedaan Utama Aspek Data Dasar Pelanggan Data Dasar Pemasaran Fokus Individu/kelompok pelanggan Pasar, kompetitor, tren industri Tujuan Personalisasi layanan, retensi pelanggan Strategi pemasaran, akuisisi pasar baru Sumber Data CRM, survei pelanggan , transaksi Riset pasar, analisis kompetitor , data industri Riset pasar, laporan industri , data demografi publik , analitik media sosial , data pihak ketiga ( seperti penyedia data pemasaran ), atau tren perilaku konsumen . Contoh Tools Salesforce, HubSpot, Zoho CRM Google Analytics, SEMrush, Nielsen 27

4. Data Dasar Pelanggan dan Data Dasar Pemasaran Integrasi Kedua Data Menurut   Peter Drucker  (Ahli Manajemen ): "Data pelanggan dan pemasaran harus disinergikan untuk menciptakan strategi yang berbasis fakta , bukan asumsi .“ Contoh Penerapan : Menggunakan data pelanggan untuk segmentasi pasar. Menganalisis data pemasaran untuk mengidentifikasi peluang baru , lalu menyesuaikan penawaran produk sesuai preferensi pelanggan . Memadukan data transaksi pelanggan dengan tren industri untuk prediksi permintaan ( demand forecasting ). 28

4. Data Dasar Pelanggan dan Data Dasar Pemasaran Pentingnya Kualitas Data Thomas H. Davenport  ( Penulis   Competing on Analytics ): "Data yang akurat , terupdate , dan terstruktur adalah kunci untuk menghindari   misguided strategy ." Douglas Laney  (Ahli Big Data): Prinsip   V3 Data  (Volume, Velocity, Variety) harus diterapkan dalam pengelolaan data pelanggan dan pemasaran . 29

Thank you 30
Tags