Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial dalam Pembelajaran Fase C
Kelas 5 ( Fase C A wal ) Fokus : Pengenalan , eksplorasi , dan dasar logika komputasional
Pengenalan 1. Pengenalan Pada tahap ini , siswa diperkenalkan pada konsep dasar koding dan kecerdasan artifisial secara sederhana . Koding : diperkenalkan sebagai bahasa untuk “ memberi perintah pada komputer agar melakukan sesuatu .” AI (Artificial Intelligence) : dijelaskan sebagai teknologi yang membuat komputer “ cerdas ” sehingga bisa menirukan kemampuan manusia , misalnya mengenali wajah , suara , atau pola . Tujuan pengenalan : Siswa memahami bahwa komputer tidak bisa berpikir sendiri , tetapi harus diberi instruksi dengan bahasa yang teratur dan logis . Contoh aktivitas : Bermain game sederhana yang dibuat dengan blok kode ( misalnya di Scratch ). Diskusi ringan tentang penggunaan AI sehari-hari (Google Search, rekomendasi YouTube, chatbot ).
Eksplorasi 2. Eksplorasi Siswa diajak untuk mencoba dan bereksperimen langsung dengan alat bantu visual coding. Coding visual : menggunakan platform berbasis blok seperti Scratch, Code.org, atau Blockly , sehingga siswa tidak perlu mengetik kode rumit . Eksplorasi AI : mengenal aplikasi sederhana AI, misalnya menyortir gambar ( kucing vs anjing ) atau mencoba aplikasi pengenal suara . Tujuan eksplorasi : Siswa berani mencoba , mengutak-atik , dan menemukan bahwa coding itu menyenangkan serta bisa digunakan untuk membuat sesuatu yang berguna . Contoh aktivitas : Membuat sprite ( karakter ) berjalan , berbicara , atau menari di Scratch. Eksperimen dengan aplikasi AI sederhana : “ tebak emosi wajah ” atau “filter gambar ”.
Dasar Logika Komputasional 3. Dasar Logika Komputasional Di kelas 5, fokus diberikan pada melatih cara berpikir sistematis (computational thinking). Empat pilar utama yang dikenalkan : A. Decomposition ( Memecah masalah ) – contoh : memecah kegiatan “ sarapan ” menjadi langkah-langkah ( ambil roti, oles selai , makan ). B. Pattern Recognition ( Mengenali pola ) – contoh : melihat pola gerakan sprite yang berulang . C. Abstraction ( Mengambil inti masalah ) – contoh : menyederhanakan instruksi agar tidak terlalu banyak langkah kecil . D. Algorithm ( Menyusun langkah-langkah ) – contoh : membuat instruksi berurutan untuk sprite agar berjalan ke arah tujuan . Tujuan logika komputasional : Siswa terbiasa berpikir terstruktur , tidak langsung meloncat ke jawaban , tetapi menyusun langkah - langkah yang masuk akal dan bisa dijalankan komputer . Contoh aktivitas : Membuat flowchart sederhana kegiatan sehari-hari . Menyusun perintah blok kode untuk membuat sprite bergerak zig-zag.
Pembelajaran koding & AI di kelas 5 bukan tentang rumus atau kode sulit , tetapi lebih pada membangun rasa ingin tahu , melatih eksplorasi , dan menumbuhkan logika komputasional dasar .
1. Coding Coding Mengenal blok kode (visual programming, misalnya Scratch). Membuat urutan langkah sederhana ( algoritma ). Menggunakan perulangan (loop sederhana ). Kondisi dasar (if → maka ). Proyek : animasi pendek , game sederhana ( misalnya karakter bergerak dan berbicara ).
2. Kecerdasan Artifisial (AI) Kecerdasan Artifisial (AI) Mengenal apa itu AI dengan contoh sehari-hari (Siri, Google Assistant, filter foto ). Mengenal konsep dasar : AI bisa belajar dari data. Percobaan sederhana : misalnya menggunakan aplikasi AI untuk mengenali gambar ( kucing vs anjing ). Diskusi etika dasar : AI membantu manusia , tapi bukan menggantikan .
Tujuan Pembelajaran di kelas 5 Siswa bisa memahami konsep coding dasar dan contoh Kecerdasan Artifisial serta mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari .
Kelas 6 ( Fase C Akhir ) Fokus : penerapan , analisis , dan pembuatan proyek lebih kompleks