Konsep Dasar Asuhan ibu yang diberikan pada masa nifas

endahdewiutami1 5 views 13 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

menjelaskan tentang asuhan yang diberikan pada ibu nifas sesuai dengan sop


Slide Content

Cesa Septiana Pratiwi
Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

QS Al-Baqarah 233

QS Al-Baqarah 233
“ Mothers may breastfeed their children two complete years for
whoever wishes to complete the nursing [period]. Upon the father
is the mothers' provision and their clothing according to what is
acceptable. No person is charged with more than his capacity. No
mother should be harmed through her child, and no father
through his child. And upon the [father's] heir is [a duty] like that
[of the father]. And if they both desire weaning through mutual
consent from both of them and consultation, there is no blame
upon either of them. And if you wish to have your children nursed
by a substitute, there is no blame upon you as long as you give
payment according to what is acceptable. And fear Allah and
know that Allah is Seeing of what you do”

1.Perintah menyusui dan menyempurnakan hingga 2 tahun
2.Suami menafkahi istri (memberikan pakaian dan
kebutuhannya)
3.Boleh meminta perempuan lain untuk menyusui anaknya
(hukum Ibu Susuan)
4.Menyapih berdasarkan kesepakatan Ibu, anak dan keluarga
5.Setiap orang tidak dibebankan melebihi kemampuannya

Definisi
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat- alat kandungan kembali seperti keaadaan sebelum
hamil. (Saleha, 2009) .
Masa nifas atau purpureum di mulai sejak 2 jam setelah
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) (Dewi
dkk, 2011).
Masa nifas atau puerpurium di mulai sejak 1 jam setelah
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah
itu(Prawirohardjo,2008)

Tujuan Asuhan Masa Nifas

Peran Bidan Dalam Asuhan Masa Nifas

Tahapan Masa Nifas

Kebijakan Program Nasional masa
Nifas sesuai SPK
Standar Pelayanan Nifas
Perawatan bayi baru lahir
Penanganan 2 jam pertama setelah persalinan
Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
Standar Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri-neonatal
Penanganan perdarahan post partum primer
Penanganan perdarahan post partum sekunder
Penanganan sepsis puerperalis
Penanganan asfiksia

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaran Praktik Bidan
Kewenangan Bidan dalam Pelayanan kesehatan ibu
Ruang lingkup: konseling pada masa pra hamil, ANC normal,
Persalinan normal, ibu nifas dan menyusui normal, konseling masa
antara 2 kehamilan
Kewenangan:
1.Episiotomi
2.penjahitan tingkat I,II
3.perujukan kegawatdaruratan
4.vit A ibu nifas
5.IMD dan promosi ASI eksklusif
6.penyuluhan dan konseling
7.surat keterangan melahirkan

Kebijakan Program Nasional Masa
Nifas
Frekuensi kunjungan, waktu, dan tujuan kunjungan tersebut
dipaparkan sebagai berikut :
1)      Kunjungan Pertama, waktu 6 – 8 jam setelah persalinan.
Tujuannya antara lain adalah mencegah perdarahan masa nifas karena
persalinan atonia uteri, mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan
seperti rujuk bila perdarahan berlanjut, memberikan konseling pada ibu
atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan pada masa
nifas karena atonia uteri, pemberian ASI awal, memberi supervise kepada
ibu bagaimana teknik melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir,
dan menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara mrncegah hipotermi Bila ada
bidan atau petugas lain yang membantu melahirkan, maka petugas atau
bidan itu harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama.

2) Kunjungan Kedua, waktu : 6 hari setelah persalinan.
Tujuannya antara lain adalah memastikan involusi uteri berjalan dengan
normal, evaluasi adanya tanda – tanda demam, infeksi atau perdarahan
abdominal, memastikan ibu cukup makan, minum, dan istirahat,
memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada tanda – tanda
adanya penyulit, dan memberikan konseling pada ibu mengenai hal – hal
berkaitan dengan asuhan sayang bayi.
3)      Kunjungan Ketiga, waktu : dua minggu setelah
persalinan.
Tujuannya sama dengan kunjungan hari keenam.
4)      Kunjungan Keempat, waktu : 6 minggu setelah
persalinan.
Tujuannya antara lain adalah menanyakan penyulit – penyulit yang ada,
memberikan konseling untuk KB secara dini (Suherni, 2009).
Tags