[KP 2.3.4.5] SYOK KARDIOGENIK versi.pptx

WillyValerian1 16 views 21 slides Sep 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

cardiology


Slide Content

SYOK KARDIOGENIK dr. Citra Kiki Krevani, SpJP (K)

Definisi Syok Kardiogenik Trial Klinis / Guideline Kriteria Syok Kardiogenik SHOCK Trial (1999) TDS < 90 mmHg selama > 30 menit atau dengan pemberian vasopressor untuk mempertahankan TDS > 90 mmHg Bukti adanya kerusakan organ (Urine output < 30 ml/jam atau ekstremitas dingin ) Kriteria hemodinamik : CI < 2,2 dan PCWP > 15 mmHg IABP SOAP II (2012) MAP <70 mmHg atau TDS < 100 mmHg meskipun dengan pemberian cairan resusitasi yang adekuat ( setidaknya 1 L kristaloid atau 500 ml koloid ) Bukti adanya kerusakan organ ( Gangguan kesadaran , mottled skin , urine output < 0,5 ml/kg dalam 1 jam atau serum laktat >2 mmol/L) 9 Vahdatpour , C., Collins, D., Goldberg, S., Contemporary Review: Cardiogenic Shock, Journal of The American Heart Association, 2019. 1-10.

Trial Klinis / Guideline Kriteria Syok Kardiogenik EHS-PCI (2012) TDS < 90 mmHg dalam 30 menit atau penggunaan inotropic untuk mempertahankan TDS>90 mmHg Bukti adanya kerusakan organ dan peningkatan tekanan pengisian ESC-HF Guideline TDS<90 mmHg dengan pemberian resusitasi cairan yang cukup dan adanya bukti kerusakan organ dari laboratorium Klinis : ektremitas dingin , oliguria, penurunan kesadaran , tekanan nadi yang sempit Laboratorium : asidosis metabolic, peningkatan serum laktat , peningkatan serum kreatinin KAMIR-NIH (2018) TDS<90 mmHg dalam 30 menit atau dengan penggunaan intervensi suportif untuk mempertahankan TDS > 90 mmHg Adanya bukti kerusakan organ ( penurunan kesadaran , urine output <30 ml/jam, atau ekstremitas dingin ) Definisi Syok Kardiogenik 10 Vahdatpour , C., Collins, D., Goldberg, S., Contemporary Review: Cardiogenic Shock, Journal of The American Heart Association, Pennsylvania

A PENYEBAB SYOK KARDIOGENIK B 11 Hasdai , D., Berger, P.B., Battler, A., Holmes, D.R., Contemporary Cardiology: Cardiogenic Shock Diagnosis And Treatment. Totowa

Patofisiologi Syok Kardiogenik 12 L. Khalid and S.H. Dhakam , A Review of Cardiogenic Shock in Acute Myocardial Infarction, 2017, Penurunan Kontraktilitas Ventrikel kiri Volume Overload dan Pressure overload di ventrikel kiri Backflow darah ke paru Kongesti Paru Pertukaran Oksigen di paru terganggu  Hipoksia  Hipoksemia jaringan SV dan CO/CI menurun Mekanisme Kompensasi tubuh Disfungsi Sistolik PCWP Meningkat

Patofisiologi Syok Kardiogenik Gangguan pengisian darah di ventrikel Aliran darah Ke ventrikel berkurang SV dan CO/CI menurun Mekanisme Kompensasi tubuh Disfungsi diastolik 13 L. Khalid and S.H. Dhakam , A Review of Cardiogenic Shock in Acute Myocardial Infarction, Depar2017, 34

Pengaruh penurunan CO terhadap komponen sistemik 14 Lilly, L.S, Pathphysiology of Heart Disease Fifth Edition, 2018. 8-9 . BP = CO x SVR

Mekanisme kompensasi - Mekanisme Frank-Starling 16 Price, S.A., Wilson, L.M., Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit , Gangguan Sistem Kardiovaskular

Pengaruh infark miokard terhadap fungsi pompa jantung 21 Thiele H, Ohman EM, Desch S, Eitel I and de Waha S. Management of Cardiogenic Shock. Eur Heart J . 2015;36:1223-30.

Syok Kardiogenik yang disebabkan oleh Infark Miokard akut Ventrikel Kanan Infark di ventrikel Kanan Nekrosis miokardium Penurunan Compliance Ventrikel kanan Gagal Jantung kanan Aliran darah ke paru berkurang Aliran darah ke Ventrikel kiri berkurang SV dan CO/CI Menurun Syok Kardiogenik 25 Lilly, L.S, Pathphysiology of Heart Disease Fifth Edition, , 2018. 8-9. Interdependensi Ventrikel Kanan

Nadi lemah Jantung kolaps Ventilasi mekanis Penggunakan Defibrillator Pemeriksaan fisik JVP Normal Pemeriksaan fisik normal Asam laktat normal Fungsi ginjal normal TD normal Indeks jantung ≥2.5 L/min/kg CVP < 10 mmHG Saturasi PA ≥ 65% JVP Meningkat Ronkhi di lapangan paru Tidak ada tanda hipoperfusi perifer Asam laktat normal Gangguan fungsi ginjal minimal BNP meningkat TDS < 90 / MAP < 60 mmHg Nadi > 100/ menit Indeks jantung ≥ 2,2 L/min/kg Saturasi PA ≥65% Dapat mencakup salah satu dari : Terlihat tidak sehat , panik pucat , dingin , lembab Overload volume Rhonki luas Killip kelas 3 atau 4 NIV atau MV Perubahan status mental Urin output < 30 ml/jam Dapat mencakup salah satu dari: Laktat ≥ 2mmol/L Kreatinin dua kali lipat > 50% penurunan GFR Peningkatan LFT Peningkatan BNP TDS < 90 atau MAP < 60 mmHg dan membutuhkan obat / alat untuk mempertahankan TD Indeks jantung < 2,2 L/min/kg PCWP > 15 mmHg RAP/PCWP ≥ 0,8 mmHg PAPi ≤1,85 Output daya jantung 0,6 W Stage C dan deteriorating Stage c and membutuhkan beberapa alat pressor atau TCS CPR (A-modifier) PH≤ 7,2 Laktat ≥5 mmol / L Tidak ada TDS tanpa resusitasi PEA atau VT/VF refrakter Hipotensi meskipun dukungan maksimal diberikan Piramida SCAI klasifikasi syok kardiogenik Marker Biokimia Hemodinamika Pasien yang mengalami henti jantung dengan CPR dan/ atau ECMO yang sedang berlangsung , didukung oleh berbagai intervensi Pasien yang gagal berespon terhadap intervensi awal . Mirip dengan kategori C tetapi semakin parah Pasien dengan manifestasi hipoperfusi yang memerlukan intervensi ( inotrop , pressor atau dukungan sirkulasi sementara ) di luar volume resusitasi untuk mengembalikan perfusi Pasien dengan bukti klinis hipotensi relatif atau takikardia tanpa hipoperfusi Pasien yang saat ini tidak mengalami tanda atau gejala syok kardiogenik tetapi berisiko mengalami syok kardiogenik Nadi lemah Jantung kolaps Ventilasi mekanis Penggunakan Defibrillator Pemeriksaan fisik Klasifikasi syok kardiogenik (CS) berdasarkan The society for cardiovascular angiography and intervention (SCAI). Singkatan : SCAI = Society for cardiovascular angiography and intervention; CPR = resusitasi kardiopulmonar ; ECMO = extracorporeal membrane oxygenation; TCS= dukungan sirkulasi sementara ; CS= syok kardiogenik ; TDS= tekanan darah sistolik ; PEA= pulseless electrical activity; VT= ventrikular takikardi ; VF= ventrikular fibrilasi ; NIV = Ventilasi noninvasif ; MIV = Ventilasi mekanis ; GFR = Laju filtrasi glomerulus; LFTs = tes fungsi hati ; BNP = brain natriuretic peptide; MAP= mean arterial pressure; TD= tekanan darah ; PCWP = pulmonary capillary wedge pressure; RAP tekanan arteri kanan ; PAPi = indeks pulsatilitas arteri pulmonalis; JVP= tekanan vena jugularis; PA sat = saturasi arteri pulmonalis; CVP = tekanan vena sentral 27 Pembagian Syok Kardiogenik berdasarkan SCAI

TATALAKSANA

MANAGEMENT MANAGEMENT Revascularization Fluids, vasopressors, inotropes Hypothermia management ECMO Tandem Heart iVAC 2L Intensive care unit treatment Mechanical Support Impella IABP

TERIMA KASIH