b.tindak pi d ana sebagaimana dima k s ud dalam Pasal 282 ayat (3), Pasal 296, Pasal 335 ayat (1), Pasal 351 ayat (1), P a sal 353 ayat (1), Pasal 3 72, Pasal 3 7 8, Pasal 379 a, Pasal 453, Pasal 454, Pasal 455, Pasal 459, Pasal 480 d an Pasal 5 6 Kitab Undang- undang Hukum Pidana, Pasal 25 d a n Pasal 26 Rechtenordonnantie (p e langgaran terhadap ordonansi Bea dan Cukai, terakhir diu b ah dengan Staatsblad Tahun 1931 Nomor 471), Pasal 1, Pasal 2 dan P a sal 4 Unda n g-undang Tindak Pidana Imigrasi (Undang-undang Nomor 8 Drt. Tahun 1955, Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 8), Pasal 36 ayat (7), Pasal 41, Pasal 4 2, Pasal 43, Pasal 47, d a n Pasal 48 Undangundang Nomor 9 T a hun 1976 t e ntang Narkotika (Lembaran Negara Tahun 1976 Nomor 37, Tambähan Lembaran Negara Nom o r 3086). Pasal 22 (1) Jenis p e nahanan dapat berupa: a.penahanan rumah tahanan negara; b.penahanan rumah; c.penahan a n kota. (2) Penahanan rumah dilaksanakan di rumah tempat tinggal atau rumah kediaman tersangka atau terdakwa dengan mengadakan pengawasan terhadapnya untuk menghindark a n segala sesuatu yang dapat menimbulkan k e sulitan dal a m penyidikan, penuntut a n atau pemeriksaan di sidang pen g adilan. (3) Penahanan kota dil a ksanakan d i kota tempat tinggal atau tempat kediamati tersangka atau terdakwa, dengan kewajiban bagi t e rsangka at a u terdakwa melapor din pada waktu yang ditentukan. (4) Masa penangkapan dan atau p e nahanan dikurangkan s e luruhnya dan pidana yang dijatuhkan. (5) Untuk penahanan ko t a pengurangan tersebut seperlima darijumlah l a manya waktu penahanan sedangkan untuk pena h anan rumah sepertiga d ari jumlah Iamanya waktu penahanan. Pasal 23 (1) Penyidik atau penun t ut umum at a u ha k im berwenang untuk mengalihkan jenis p e nahanan yang satu kepada jenis penahanan yang lain s e bagaimana dimaksud d alam Pasal 22. (2) Pengalihan jenis pe n ahanan dinyatakan sec a ra tersendiri dengan sur a t perintah d a ri penyidik at a u penuntut u mum atau p enetapan h a kim yang tembusannya diberikan k e pada tersangka a t au terdakwa serta kelua r ganya dan kepada inst a nsi yang benkepenting a n. Pasal 24 (1) Perintah penahanan yang diberikan oleh pe n yidik sebag a imana dim a ksud dalam Pasal 20, hanya berlaku paling l a ma dua puluh hari.