SMP Negeri 2 Palembang Dra Hj Khoiriah, M.P d Laporan On the Job Training PEMBELAJARAN MENDALAM KEPALA SEKOLAH
Profile Nama Sekolah : SMPN 2 Plg NPSN : 10603695 Alamat : Jl, AKBP. M Amin. 24 Ilir Bukit Kecil Palembang Akreditasi : A
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya laporan On the Job Training (OJT) ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun sebagai bagian dari implementasi program Pengelolaan Pembelajaran Mendalam di sekolah SMP Negeri 2 dengan menggunakan model inkuiri kolaboratif. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Bapak/Ibu Fasilitator selaku mentor yang telah memberikan arahan dan masukan. Bapak/Ibu kepala Sekolah peserta Bimtek yang telah bekerja sama dan berbagi ilmu. 4.Rekan- rekan dewan guru dan pegawai SMP Negeri 2 atas kerja sama dan d ukungannya. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat praktis dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah kita. Palembang, September 2025 Penulis
DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 Tujuan Penyusunan Program ............................................. 2 Hasil yang Diharapkan .......................................................... 3 BAB II. LAPORAN KEGIATAN Asses ........................................................................................... 4 Design .......................................................................................... 7 Implement................................................................................................ Measure, Reflect and Change..................................................... BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan.............................................................................................. Saran............................................................................................................. LAMPIRAN Jurnal harian, Dokumentasi kegiatan Instrumen monev Surat undangan Surat tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma pembelajaran saat ini menuntut sekolah untuk tidak hanya berfokus pada capaian kognitif, tetapi juga membekali peserta didik dengan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. Konsep pembelajaran mendalam (deep learning) hadir sebagai upaya agar siswa mampu memahami konsep, mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata, dan memecahkan masalah secara kolaboratif. Namun, dalam praktik di sekolah masih ditemukan beberapa permasalahan, seperti pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru, kurangnya variasi strategi, dan keterbatasan refleksi bersama antar guru. Oleh karena itu, melalui program OJT ini, penulis melaksanakan model inkuiri kolaboratif untuk meningkatkan pengelolaan pembelajaran mendalam berfokus pada penguasaan 8 Dimensi Profil Lulusan yaitu Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, Kewargaan, Penalaran kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kesehatan dan Komunikasi. Untuk mencapai hal ini, peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran menjadi sangat penting. Kepala sekolah harus mampu memfasilitasi, memotivasi, dan membimbing guru untuk bertransformasi dari metode mengajar konvensional ke metode yang berpusat pada murid dan mendorong pemikiran tingkat tinggi. Oleh karena itu, kegiatan OJT ini diarahkan untuk membekali kepala sekolah dengan pemahaman dan keterampilan praktis dalam merancang serta mengimplementasikan kepemimpinan yang efektif untuk mewujudkan pembelajaran mendalam di SMP Negeri 2 Palembang
B. Tujuan Penyusunan Program Mengembangkan keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran mendalam berbasis inkuiri kolaboratif. Meningkatkan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Menumbuhkan budaya refleksi dan kolaborasi di lingkungan sekolah. Meningkatkan pemahaman konseptual dan praktis kepala sekolah mengenai pembelajaran mendalam dan 8 Dimensi Profil Lulusan Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah yang berfokus pada peningkatan kompetensi guru dalam menerapkan pembelajaran mendalam. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik yang konstruktif dan memotivasi. Mengidentifikasi praktik-praktik baik yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan ekosistem sekolah yang mendukung pembelajaran mendalam.
C. Hasil yang diharapkan Guru mampu merancang dan melaksanakan modul ajar berbasis pembelajaran mendalam. Sekolah memiliki motode pengelolaan pembelajaran mendalam yang berkelanjutan. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota komunitas, anggota mendapatwawasan, ilmu, atau keterampilan baru yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka melalui sesi-sesi yang diadakan. Meningkatnya rasa memiliki terhadap komunitas karena merasa menjadi bagian dari ekosistem yang saling mendukung dan memberdayakan. Tumbuhnya budaya "saling berbagi" di mana anggota secara proaktif menawarkan bantuan dan pengetahuan tanpa harus selalu difasilitasi secara formal. Siswa menyadari penting kebersihan lingkungan dan mampu menjaganya. Siswa mampu menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
BAB II LAPORAN KEGIATAN A. A sses B erikut adalah tahapannya: Membentuk Tim Inti : Tim Inti yang terdiri dari kepala sekolah, perwakilan guru da ri semua mapel , serta tenaga kependidikan. Tim ini merupakan motor penggerak dalam proses identifikasi. 2. Melakukan observasi pemberlajaran di kelas untuk memetakan kebutuhan pengembangan profesional mereka terkait metode pembelajaran inovatif, penilaian formatif, dan penggunaan teknologi. 3. Menyebarkan angket kepada guru untuk mengetahui pemahaman guru tentang pembelajaran mendalam 4. Melakukan diskusi kelompok terbatas bersama guru untuk menemukan tantangan utama. Seperti Belum semua guru mampu merancang model ajar dengan model pembelajaran mendalam Terbatasnya penggunan metode pembelajaran aktif Perlunya pendampingan intensif agar guru lebih percaya diri dalam melaksanakan pembelajaran
B. DESIGN Strategi yang dirancang antar lain: 1. Pengimbasan /Berbagi Pratik Baik Penyusunan modul ajar berbasis ikuiri kolaboratif dalam pembelajaran mendalam 2. Pendampingan tatap muka untuk memberikan konsultasi berkelanjutan 3. Penguatan Kompetensi guru melalui komunitas belajar 4. Penggunaan media pembelajaran digital untuk mendukung eksplorasi siswa. 5. Diskusi kelompok guru (lesson study mini) untuk menyusun dan menguji strategi pembelajaran mendalam. 5. Penetapan indikator keberhasilan berupa peningkatan keterlibatan siswa dan kualitas refleksi guru.
C. IMPLEMENT Langkah-langkah pelaksanaan program meliputi: Sosialisasi : penyampaian program kepada guru dan siswa. Pelaksanaan Pembelajaran : guru menerapkan pembelajaran mendalam dengan metode inkuiri kolaboratif di kelas. Siswa diberi masalah nyata untuk dianalisis. 📌 Contoh Implemt yang sudah dilakukan dalam pembelajarn mendalam dengan metode Inkuiri Kolaboratif Bidang IPA – Lingkungan Hidup Masalah: Di sekitar sekolah, banyak sampah plastik berserakan yang menimbulkan bau dan mengganggu kebersihan lingkungan. Pertanyaan Inkuiri: Mengapa sampah plastik sulit terurai? Apa dampak sampah plastik bagi kesehatan dan lingkungan? Bagaimana cara mengurangi penggunaan plastik di sekolah? Kegiatan Kolaboratif: Siswa mencari informasi dari internet atau buku. Diskusi kelompok untuk merancang solusi (bank sampah, ecobrick, kampanye pengurangan plastik). Presentasi hasil dan rekomendasi program sekolah ramah lingkungan. Refleksi Bersama: setelah pembelajaran, guru melakukan refleksi bersama untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pelaksanaan. Monitoring: kepala sekolah dan tim kurikulum melakukan observasi serta memberikan masukan perbaikan.
. 4 Measure, Reflect, and Change Measure : evaluasi dilakukan dengan instrumen observasi kelas, wawancara guru, serta angket kepuasan siswa. Hasil menunjukkan keterlibatan siswa meningkat, namun beberapa guru masih kesulitan mengelola waktu diskusi. Reflect : refleksi bersama menghasilkan catatan bahwa pembelajaran mendalam efektif ketika guru berperan sebagai fasilitator dan siswa lebih aktif membangun pengetahuan. Change : tindak lanjut berupa pengembangan komunitas belajar guru (teacher learning community) yang secara rutin membahas praktik pembelajaran mendalam dan menyempurnakan Modul Ajar.
Measure (Pengukuran/Evaluasi) Hasil evaluasi dari pelaksanaan pembelajaran mendalam: Observasi kelas : siswa terlihat antusias saat diskusi, 4 dari 5 kelompok mampu menyusun solusi kreatif (ecobrick, program bank sampah, dan kampanye “bawa tumbler sendiri”). Angket siswa : 80% siswa menyatakan lebih paham dampak sampah plastik terhadap lingkungan. Hasil presentasi : sebagian besar kelompok mampu memaparkan solusi, namun ada kelompok yang masih bingung menyusun langkah nyata. Indikator ketercapaian : siswa lebih kritis dalam menganalisis penyebab dan dampak sampah plastik, serta mulai muncul ide untuk perbaikan di sekolah.
Reflect (Refleksi) Temuan penting selama proses pembelajaran: 1. Siswa aktif berdiskusi, banyak ide kreatif muncul.Terjadi kerja sama yang baik antara nggota kelompok. 2. Guru berhasil memfasilitasi dengan pertanyaan pemantik yang membuat siswa berpikir kritis 3. Waktu diskusi kurang panjang sehingga beberapa ide tidak sempat diperdalam.4. Tidak semua siswa percaya diri menyampaikan pendapat di depan kelas.
Change (Perubahan/Perbaikan) Upaya tindak lanjut untuk memperbaiki dan menguatkan program: Perbaikan strategi pembelajaran : alokasi waktu diskusi ditambah, guru memberikan panduan langkah penyusunan solusi (alur: masalah → ide → aksi nyata). Penguatan keterampilan presentasi : memberikan latihan berbicara di depan kelas agar siswa lebih percaya diri. Tindak lanjut nyata di sekolah : Membentuk tim “Sekolah Bebas Plastik” yang diketuai OSIS. Menerapkan program “Satu Siswa Satu Tumbler”. Membuat proyek ecobrick dari sampah plastik yang terkumpul. Keberlanjutan : solusi yang sudah berjalan dievaluasi setiap bulan melalui rapat kecil antara guru, OSIS, dan perwakilan kelas.
Tabel Analisis Measure, Reflect, and Change e Tahap Uraian Analisis Measure (Pengukuran/Evaluasi) - Observasi: siswa aktif diskusi, 4 dari 5 kelompok menyusun solusi kreatif (ecobrick, bank sampah, tumbler). - Angket: 80% siswa lebih paham dampak sampah plastik. - Presentasi: sebagian besar mampu menyampaikan solusi, tetapi ada yang masih bingung dalam menyusun langkah nyata. - Indikator: siswa lebih kritis menganalisis masalah lingkungan dan mulai muncul ide solusi. Reflect (Refleksi) - Kekuatan : siswa antusias, ide beragam, kerja sama baik, guru berhasil memfasilitasi. - Kelemahan : waktu diskusi kurang, sebagian siswa kurang percaya diri, solusi belum sepenuhnya realistis. Change (Perbaikan/Perubahan) - Tambah waktu diskusi, guru memberi panduan langkah penyusunan solusi. - Latihan presentasi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. - Tindak lanjut nyata: tim "Sekolah Bebas Plastik", program "Satu Siswa Satu Tumbler", proyek ecobrick. - Evaluasi berkala tiap bulan bersama OSIS, guru, dan perwakilan kelas.
BAB III SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pelaksanaan program pembelajaran mendalam melalui model inkuiri kolaboratif telah berjalan dengan baik. Guru dan siswa semakin terbiasa berkolaborasi, serta suasana kelas lebih interaktif. Meski demikian, diperlukan perbaikan pada manajemen waktu dan peningkatan penggunaan media digital untuk memperkaya proses pembelajaran. B. Saran 1. Guru hendaknya terus berlatih menerapkan pembelajaran mendalam secara konsisten. 2. Sekolah perlu menyediakan forum refleksi guru secara rutin. 3. Dukungan kepala sekolah sangat penting dalam bentuk penyediaan sarana prasarana dan fasilitasi pengembangan profesional guru.
No Hari/ Tanggal Kegiatan Catatan Penting 1. Selasa, 19 Agustus 2025 Rapat Review Visi Misi Tujuan SMPN 2 Palembang Kepala sekolah memberikan informasi hasil Raport mutu than 2025 sebagai rujukan review VMT 2 Senin, 1 Sept 2025 Pertemuan kecil TIM Kurilum, waka2 Kepala sekolah memberikan informasi hasil pelatihan PM Kepsek secara singkat dan menyusun program RTL bersama TIM 3 Selasa, 2 Sept 2025 Pengimbasan tentang Penyelarasan VMT satuan pendidikan kepada warga sekolah Guru antusias, ada masukan agar jadwal disesuaikan dengan kegiatan sekolah 4. Rabu, 3 Sept 2025 Diskusi dengan guru mapel tentang strategi pembelajaran mendalam Disepakati penggunaan konsep inquiry kolbortif di semua jenjang 5 Kamis, 4 Sept 2025 Pengimbasan antar guru dan Pendampingan dalam membuat RPP berbasis pembelajaran mendalam Kendala: waktu guru terbatas, solusi: pendampingan dilakukan setelah jam pelajaran 6. Senin, 8 Sept Agustus 2025 Observasi Awal Mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran di kelas VIII. Mengamati keterlibatan siswa dalam diskusi dan cara guru mengelola kelas. Siswa masih pasif, guru lebih dominan. Diperlukan strategi agar siswa lebih aktif. 7 Selasa , 9 Sept 2025 Diskusi & Assess FGD dengan guru mata pelajaran membahas kebutuhan, tantangan, dan peluang penerapan pembelajaran mendalam. Guru menyadari perlunya variasi metode. Antusias untuk mencoba model inkuiri kolaboratif. 8 Rabu, 10 Sept 2025 Design RPP Menyusun RPP berbasis inkuiri kolaboratif dengan kelompok guru. RPP memuat tahap orientasi masalah, eksplorasi, diskusi kolaboratif, presentasi, dan refleksi. Tabel 1. Jurnal Harian
Tabel 1. Jurnal Harian No Hari/ Tanggal Kegiatan Catatan Penting 8. Kamis, 11 Sept 2025 Implement 1 Guru A melaksanakan pembelajaran mendalam di kelas IX menggunakan model inkuiri kolaboratif. Siswa mulai berani bertanya, tapi diskusi masih kurang terarah. 9 Senin , 15 Sept 2025 Refleksi Bersama Guru dan peserta OJT melakukan refleksi atas pelaksanaan hari sebelumnya. Perlu perbaikan pada pengelolaan waktu diskusi kelompok. 10 Selasa, 16 Sept 2025 Implementasi 2 Guru B melaksanakan RPP hasil revisi. Siswa lebih aktif, presentasi kelompok berjalan baik. 11 Rabu 17 September 2025 Monitoring Kepala Sekolah Kepala sekolah mengobservasi pelaksanaan pembelajaran dan memberikan masukan. Kepala sekolah mendukung, menyarankan penggunaan media digital. 12 Kamis 18 Sept 2025 Measure & Evaluasi Menggunakan instrumen monev, observasi kelas, serta angket siswa. Mayoritas siswa menyatakan pembelajaran lebih menarik dan menantang. 13. Jum’at 19 Septmebr 2025 Refleksi Akhir & Rekomendasi Refleksi, evaluasi, dan tindak lanjut berdasarkan hasil observasi dan umpan balik.
DOKUMENTASI KEGIATAN
Tabel 2. Format RTL Judul Program Tujuan Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Kegiatan (Perencanaan, Pelaksanaan, Monev, Refleksi, Tindak Lanjut) Sumber Daya Waktu Pelaksanaan 8 Profil Lulusan yang akan dicapai Gerakan Sekolah Bersih, Hidup Sehat Bersama 1. Meningkatkan kesadaran warga sekolah tentang pentingnya kebersihan lingkungan untuk kesehatan. 2. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan nyaman untuk proses pembelajaran 90% warga sekolah terlibat aktif dalam kegiatan kebersihan. - Lingkungan sekolah bebas sampah setiap hari. - Tersedianya sarana kebersihan (tempat sampah, (tempat sampah, alat kebersihan) yang memadai 1. Sosialisasi program kepada guru, siswa, dan tenaga kependidikan.- 2. pembentukan tim kebersihan sekolah. 3. Menyusun jadwal dan SOP kebersihan. 4, Kegiatan rutin bersih lingkungan setiap minggu. 5, - Penempatan dan pemeliharaan tempat sampah terpilah. - Edukasi tentang kebersihan dan kesehatan. Monev - Pemantauan Kepala sekolah dan guru pembina - Siswa OSIS/ekstrakurikuler peduli lingkungan -Masyarakat sekitar - Instansi terkait (Disdik, Puskesas) - Alat kebersihan (sapu, pengki, tong sampah terpilah) - Dana BOS atau eptember – Desember 2025 (berkelanjutan setiap semester) -Kesehatan Kolaborasi Kreativitas Komunikasi -Mandiri
Tabel 2. Format RTL Judul Program Tujuan Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Kegiatan (Perencanaan, Pelaksanaan, Monev, Refleksi, Tindak Lanjut) Sumber Daya Waktu Pelaksanaan 8 Profil Lulusan yang akan dicapai , Kegiatan rutin bersih lingkungan setiap minggu (operasi semut, kegiatan gotong royong disekitar lingkungan . masyrakat sekitarnya) . Membuat poster2/banner tentang kebersihan -lomba keberihan antar kelas seetiap minggu 5, - Penempatan dan pemeliharaan tempat sampah terpilah. - Edukasi tentang kebersihan dan kesehatan. Monev - Pemantauan