SKIZOFRENIA Oleh : M. Avif Ababil (71201 9 2 4 ) Pembimbing : dr. Meidian Sari, Sp. KJ
BAB I PENDAHULUAN Add a footer 2
Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan distorsi khas proses pikir , kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya , waham yang kadang-kadang aneh , gangguan persepsi , afek abnormal yang terpadu dengan situasi nyata atau sebenarnya , dan autisme ( Zahnia , Siti dan WS, Dyah 2016 ) Sebuah studi menyebutkan bahwa perkiraan nilai tengah dari prevalensi skizofrenia adalah 4.6 per 1000 orang , dengan risiko terjadinya skizofrenia seumur hidup adalah sekitar 0,3% - 0,7% ( American Psychiatry Association 2013). Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 di Indonesia, ditemukan bahwa prevalensi psikosis tertinggi berada di Daerah Istimewa Jogjakarta dan Aceh, yaitu sebesar 2,7% pada masing-masing daerah , sedangkan prevalensi psikosis terendah di Kalimantan Barat, yaitu sebesar 0,7%. Adapun prevalensi gangguan jiwa berat nasional adalah sebesar 1,7 per mil ( Badan Litbang Kemenkes RI 2013). Skizofrenia dapat disebabkan oleh aspek biologi ( sistem neurotransmitter, anatomi dan histologi otak ), genetik , dan psikososial ( Saddock BJ, Saddock BJ dan Kaplan HI 2010)
4 BAB I I TINJAUAN PUSTAKA
5 Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan distorsi khas proses pikir , kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya , waham yang kadang-kadang aneh , gangguan persepsi , afek abnormal yang terpadu dengan situasi nyata atau sebenarnya , dan autisme ( Zahnia , Siti dan WS, Dyah 2016 ). Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang diakibatkan oleh abnormalitas pada salah satu atau lebih dari lima domain: delusi,halusinasi,disorganisasi dalam pikiran dan percakapan , disorganisasi atau abnormalitas perilaku (termasuk katatonik) dan adalnya gejala-gejala negatif (DSM-5 2013). DEFINISI SKIZOFRENIA
6 Aspek biologis ( sistem neurotransmitter, anatomi dan histologi otak ) Genetik Psikososial ( Saddock BJ, Saddock BJ dan Kaplan HI 2010) ETIOLOGI SKIZOFRENIA FAKTOR RESIKO SKIZOFRENIA Umur Jenis kelamin Pekerjaan Status perkawinan Konflik keluarga Status ekonomi ( Zahnia , Siti dan WS, Dyah 2016 )
Add a footer 7 KRITERIA UMUM DIAGNOSIS SKIZOFRENIA Berdasarkan DSM-5 (2013), diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan apabila memenuhi kriteria berikut : A. Dua atau lebih dari gejala-gejala berikut yang signifikan dan berlangsung selama 1 bulan atau lebih 1. Waham 2. Halusinasi Auditorik 3. Pembicaraan yang tidak terorganisasi ( misalnya asosiasi longgar atau inkoherensi ) 4. Perilaku yang sangat tidak teratur atau perilaku katatonik 5. Gejala-gejala negatif ( misalnya berkurangnya ekspresi emosional atau penurunan kemauan yang dapat berupa penarikan diri secara sosial ) B. Harus ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi seperti : hilangnya minat , tidak berbuat sesuatu , penarikan diri secara sosial .
8 TIPE SKIZOFRENIA Ciri utamanya adalah adanya waham kejar dan halusinasi auditorik namun fungsi kognitif dan afek masih baik (Elvira SD, Hadisukanto G. 2013) F20.0. Skizofrenia Paranoid Ciri utamanya adalah pembicaraan yang kacau , tingkah laku kacau dan afek yang datar atau inappropiate .(Elvira SD, Hadisukanto G. 2013) F20.1. Skizofrenia Hebrefenik Ciri utamanya adalah gangguan pada psikomotor yang dapat meliputi motoric immobility, aktivitas motorik berlebihan , negativesm yang ekstrim serta gerakan yang tidak terkendali . (Elvira SD, Hadisukanto G. 2013) F20.2. Skizofrenia Katatonik
TIPE SKIZOFRENIA Gejala tidak memenuhi kriteria skizofrenia paranoid, hebefrenik maupun katatonik (Elvira SD, Hadisukanto G. 2013) F20.3. Skizofrenia Tak Terinci Paling tidak pernah mengalami satu episode skizofrenia sebelumnya dan saat ini gejala tidak menonjol (Elvira SD, Hadisukanto G. 2013) Tidak terdapat demensia atau penyakit gangguan otak organik , depresi kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut . F20.5. Skizofrenia Residual Memenuhi kriteria umum skizofrenia selama 12 bulan terakhir ini . Gejala skizofrenia masih menetap tetapi tidak lagi mendominasi klinisnya . Gejala depresif menonjol sesuai dengan kriteria episode depresif . F20.4. Depresi Pasca Skizofrenia
TIPE SKIZOFRENIA F20.8. Skizofrenia yang tak tergolongkan F20.7. Skizofrenia Lainnya Gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa di dahului riwayat halusinasi, waham, atau manifestasi lain dari episode psikotik dan disertai dengan perubahan perilaku bermakna. F20.6. Skizofrenia Simpleks
PATOFISIOLOGI SKIZOFRENIA Adanya ketidakseimbangan neurotransmiter di otak , terutama norepinefrin , serotonin, dan dopamin ( Sadock , 2015). Namun , proses patofisiologi skizofrenia masih belum diketahui secara pasti . Secara umum , penelitian-penelitian telah menemukan bahwa skizofrenia dikaitkan dengan penurunan volume otak , terutama bagian temporal ( termasuk mediotemporal ), bagian frontal, termasuk substansia alba dan grisea . Dari sejumlah penelitian ini , daerah otak yang secara konsisten menunjukkan kelainan adalah daerah hipokampus dan parahipokampus (Abrams, Rojas, & Arciniegas , 2008). Pada penelitian neuroimaging penderita dengan skizofrenia , ditemukan penurunan volume talamus dan deformitas thalamus, abnormalitas pada nukleus ventrolateral (Smith, et.al., 2011).
KRITERIA TIPE DIAGNOSIS SKIZOFRENIA A. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia B. Sebagai tambahan : a. Halusinasi dan/atau waham harus menonjol : Suara-suara halusinasi yang mengancam , memberi perintah , bunyi pluit , mendengung , tertawa Halusinasi pembauan , pengecapan , bersifat seksual , perasan tubuh lain, halusinasi visual jarang menonjol Waham dapat berupa apa saja terutama dikendalikan, dipengaruhi, passivity, kejar b. Gangguan afektif , dorongan kehendak , pembicaraan , gejala katatonik , tidak menonjol F20.0. Skizofrenia Paranoid
KRITERIA TIPE DIAGNOSIS SKIZOFRENIA A. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia B. Ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda C. Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu dan senang menyendiri D. Diperlukan pengamatan 2 hingga 3 bulan untuk memastikan gejala berikut bertahan : Perilaku tidak bertanggung jawab , tidak dapat diramalkan , mannerisme , kecenderungan menyendiri , perilaku hampa tujuan dan hampa perasaan Afek dangkal , tidak wajar , sering disertai giggling, perasaan puas diri , senyum sendiri , sikap tinggi hati , grimace, pranks, keluhan hipokondriakal , verbegerasi Proses pikir disorganisasi , pembicaraan tak menentu , inkoheren E. Gangguan afektif , dorongan kehendak proses pikir menonjol . Haluasinai dan waham tidak menonjol . Dorongan kehendak dan yang bertujuan hilang , sehingga perilaku hampa tujuan dan tanpa maksud . Preokupasi yang dangkal dan dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lain. F20.1. Skizofrenia Hebrefenik
KRITERIA TIPE DIAGNOSIS SKIZOFRENIA Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia B. Satu atau lebih dari gejala mendominasi : Stupor, mutisme Gaduh - gelisah posisi tertentu Negativisme Rigiditas Fleksibilitas serea Patuh terhadap perintah, pengulangan kata dan kalimat C. Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak , gangguan metabolik , atau alkohol dan obat-obatan , serta gangguan afektif . F20.2. Skizofrenia Katatonik
KRITERIA TIPE DIAGNOSIS SKIZOFRENIA A. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia B. Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik , katatonik C. Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual, simpleks , depresi pasca-skizofrenia F20.3. Skizofrenia Tak Terinci
KRITERIA TIPE DIAGNOSIS SKIZOFRENIA A. Diagnosis ditegakkan bila : a. Penderita telah menderita skizofrenia ( memenuhi kriteria umum skizofrenia ) selama 1 tahun b. Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada ( tetapi tidak mendominasi ) c. Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu , memenuhi kriteria episode depresi , telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu B. Apabila penderita tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi episode depresi . Bila gejala skizofrenia masih menonjol , diagnosis harus tetap skizofrenia F20.4. Depresi Pasca Skizofrenia
KRITERIA TIPE DIAGNOSIS SKIZOFRENIA A. Harus memenuhi semua : Gejala negatif skizofrenia menonjol Ada riwayat satu episode psikotik yang memenuhi kriteria umum skizofrenia Sudah melampaui 1 tahun gejala sangat berkurang dan telah timbul gejala negatif dari skizofrenia Tidak terdapat demensia atau penyakit / gangguan otak organik lain, depresi kronis atau kondisi lain yang dapat menjelaskan gejala negatif tersebut F20.5. Skizofrenia Residual
KRITERIA TIPE DIAGNOSIS SKIZOFRENIA A. Perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari : Gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual tanpa didahului halusinasi , waham , atau manifestasi lain dari episode psikotik Perubahan - perubahan perilaku yang bermakna , kehilangan minat yang mencolok , tidak berbuat sesuatu , tanpa tujuan hidup , penarikan diri secara sosial Gangguan ini kurang jelas gejala psikotik dibandingkan sub tipe skizofrenia lain F20.6. Skizofrenia Simpleks
TATALAKSANA SKIZOFRENIA
Add a footer 20 Resperidone 2 x 2 mg
Add a footer 21 Psikoterapi
Add a footer 22 PROGNOSIS
Add a footer 23 DAFTAR PUSTAKA Abrams, D., Rojas, D., & Arciniegas , D. (2008). Is Schizoaffective disorder a distinct clinicalcondition?Journal of Neuropsychiatric Disease and reatment , 1089 – 1109. Association, A. P. (2013). Diagnostic And Statistical Manual of Mental Disorder Edition .DSM-5". Washinton DC: American Psychiatric Publishing. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Republik Indonesia (2013) Riset Kesehatan Dasar , Rikesdas . Elvira SD, Hadisukanto G.2013.” Buku ajar psikiatri ”. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & sadock's .”synopsis of psychiatry: behavioral sciences/clinical psychiatry”. Edisi 10. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2010. Zahnia , Siti dan WS, Dyah .2016. Kajian Epidemiologis Skizofrenia . Fakultas kedokteran universitas lampung . Majority: vol 5. no 4. diakses 8 juni 2020 .