MAKALAH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING KELOMPOK 3.docx
WeniOktapiani
8 views
18 slides
Mar 17, 2025
Slide 1 of 18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
About This Presentation
Makalah
Size: 239.29 KB
Language: none
Added: Mar 17, 2025
Slides: 18 pages
Slide Content
MAKALAH
“PENDEKATAN PROBLEM SOLVING”
Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Biologi
Dosen Pengampu: Benediktus Ege M.Pd
Disusun Oleh:
Karolina Juniani Fera (2117051486)
Monica Kristiana Nova (2117051489)
Weni Oktapiani (2117051495)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSADA KHATULSTIWA SINTANG
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami mengucapkan puji dan syukur kepada yang maha kuasa atas
limpahan rahmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
dari mata kuliah “Biologi Sel”. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekuranggan didalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat mejadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalaah ini kami mohon
maaf sebesar-besarnya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN .....................................................................................................6
A. Pengertian Pendekatan Pemecahan Masalah.............................................6
B. Langkah-langkah Pemecahan Masalah.......................................................8
C. Ciri-ciri Pendekatan Pemecahan Masalah..............................................10
D. Strategi Memecahan Masalah....................................................................11
E. Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah.................................................12
F. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Pemecahan Masalah...............14
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
A. Kesimpulan...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara
guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk
memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang
disampaikan demi terciptanya tujuan pendidikan. Sampai saat ini masih banyak
ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa didalam mempelajari
matematika.
Menurut Sobel dan Maletsky (2001:1-2) banyak sekali guru matematika
yang menggunakan waktu pelajaran dengan kegiatan membahas tugas-tugas
lalu, memberi pelajaran baru, memberi tugas kepada siswa.Pembelajaran
seperti diatas yang rutin dilakukan hampir tiap hari dapat dikategorikan sebagai
3M, yaitu membosankan, membahayakan, dan merusak seluruh minat
siswa.Apabila pembelajaran seperti ini terus dilaksanakan maka kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran tidak akan dapat tercapai secara
maksimal.Sebagian generasi penerus bangsa adalah pelajar atau siswa yang
perlu mendapat pembinaan secara tepat dan terarah. Tujuan terpenting dari
pendidikan adalah membantu para siswa belajar bagaimana berfikir (learn how
to think) secara produktif,dengan memadukan cara berfikir kreatif dan cara
berfikir kritis.Cara berfikir kreatif memfokuskan diri pada bagaimana seorang
siswa menggeneralisasikan ide-ide, sementara cara berfikir kritis lebh
menekankan diri pada mengevaluasi ide-ide yang ada. Menurut para praktisi
pendidikan, kedua skenario cara berfikir yang cukup “liar” atau yang
membebaskan tersebut disinyalir memiliki andil yang cukup besar dalam
pengembangan bakat dan kreatifitas anak.Oleh karena itu siswa dituntut untuk
aktif, kreatf, dan inovatif dalam merespon setiap pelajaran yang diajarkan.
Oleh sebab itu,dengan adanya problem solving yang mendidik siswa
menjadi lebih mandiri akan meningkatkan cara berfikir kreatif dan kritis para
siswa sehngga dapat diperoleh pembelajaran matematika yang optimal.
4
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas lebih
jauh, yaitu :
1.Apakah pengertian pendekatan pemecahan masalah (Problem
solving)?
2.Bagaimana langkah-langkah pemecahan masalah dalam pendekatan
pemecahan masalah?
3.Ciri-ciri Pendekatan Pemecahan Masalah
4.Strategi Memecahan Masalah
5.Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah
6.Apa kelebihan dan kekurangan pendekatan pemecahan masalah?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu
1.Untuk dapat mengetahui pengertian Problem Solving
2.Untuk dapat mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah
dalam pendekatan pemecahan masalah
3.Untuk dapat mengetahui Ciri-ciri Pendekatan Pemecahan Masalah
4.Untuk dapat mengetahui Strategi Memecahan Masalah
5.Untuk dapat mengetahui Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah
6.Untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan
pemecahan masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap dalam suatu
masaah. Pemecahan masalah adalah proses, cara, perbuatan, memecah atau
memecahkan. Masalah dapat diartikan setiap hal yang menggundang keragu-
raguan, ketidak pastian atau kesulitan yang harus di atasi dan diselesaikan,
yang biasanya masalah terjadi dilapangan. Dengan demikian pendekatan
pemecahan masalah adalah pendekatan yang digunakan dalam mempelajari
suatu ilmu pengetahuan dengan maksud mengubah keadaan yang actual
menjadi suatu keadaan, seperti yang kita kehendaki dengan
memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis.
Menurut beberapa ahli tentang pengertian pendekatan pemecahan masalah
adalah:
1.Watts, M (1991) pembelajaran pemecahan masalah adalah jika
seseorang menemui masalah dan orang itu memiliki suatu
obsesi/kehendak/keinginan yang sulit diperoleh secara lansung.
2.Jackson (1983) merumuskan masalah sebagai gabungan antara
obsesi dan hambatan.
3.Gagne (1970) memberikan batasan sebagai berikut:”pemecahan
masalah dapat dipandang sebagai suatu proses dimana pembelajar
menemukan perpaduan rumus/aturan/konsep yang sudah di pelajari
sebelumnya dan selanjutnya menerapkan untuk memperoleh cara
pemecahan pada situasi keadaan baru, cara demikian juga
merupakan proses belajar yang baru.
Belajar melalui pendekatan pemecahan masalah ditunjukkan pada
pengembangan generalisasi-generalisasi yang akan membantu individu untuk
memecahkan masalah-masalah yang dkemukakannya. Pendekatan ini
disenangi oleh banyak ahli pendidikan, karena mereka mengakui bahwa
6
pemecahan masalah merupakan bentuk belajar yang paling tinggi tingkatannya.
Proses pemecahan masalah menghasilkan lebih banyak prinsip yang dapat
membantu pemecahan masalah selanjutnya. Pengajaran matematika misalnya
terdiri atas “masalah”. Pemecahan terhadap suatu masalah biasanya dilakukan
dengan mempelajari prinsip-prinsip kemudian menerapkannya ke dalam
pemecahan masalah tersebut.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang
sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa
dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapakan pada pemecahan masalah
yang tidak rutin. Namun kenyataan menunjukkan bahwa aktifitas pemecahan
masalah dalam proses pembelajaran matematika belum dijadikan sebagai
kegiatan utama. Suryadi dkk. (dalam Suhaerman dkk., 2003) dalam surveinya
menemukan bahwa pemecahan masalah matematika merupakan salah satu
kegiatan matematika yang dianggap penting baik oleh para guru maupun siswa
di semua tingkatan mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah
Umum. Akan tetapi, hal tersebut masih dianggap bagian yang paling sulit
dalam matematika baik bagi siswa dalam mempelajarinya maupun bagi guru
dalam mengajarkannya.
Menurut Polya (Muhkal, 1999: 3) membedakan masalah matematika
menjadi dua macam yaitu: (1) masalah untuk menemukan, dan (2) masalah
untuk membuktikan.
1)Masalah untuk menemukan
Masalah matematika macam ini, penyelesaiannya diperoleh melalui proses
penemuan. Masalahnya dapat bersifat teoretis atau praktis, abstrak atau
konkret. Bagian utamanya yaitu: (a) apa yang harus ditemukan, (b) data
apa yang diketahui, (c) syarat-syarat apa yang harus dpenuhi.
2)Masalah untuk membuktikan
Masalah matematika macam ini, penyelesaiannya adalah menunjukkan
apakah suatu pernyataan benar atau salah ( tidak kedua-duanya). Bagian
utamanya yaitu (a) hipotesis, dan (b) konklusi.
7
Mengajar dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah adalah cara
mengajar dengan membimbing siswa untuk menyelesaikan soal yang
membentuk langkah yang jelas untuk mendapatkan hasilnya. Dalam arti bahwa
mengajar dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah adalah materi-
materi yang disampaikan masih merupakan masalah dan diserahkan kepada
siswa untuk menyelesaikannya.
B. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Menurut Polya (dalam Suhaerman dkk.,2003) solusi soal pemecahan
masalah memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu:
1.1.Memahami masalah
2.Merencanakan penyelesaian
3.Menyelesaikan masalah sesuai rencana
4.Melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah
dikerjakan
Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah matematika
menurut Hudoyo (Upu,2003:36) sebagai berkut.
1.Mengerti masalah
a)Apa yang dipertanyakan atau dibuktikan?
b)Data apa yang diketahui?
c)Bagaimana syarat-syaratnya?
2. Membuat rencana penyelesaian
a)Informasi yang berkaitan prasyarat yang telah ditentukan.
b)Informasi dengan melaksanakan analogi masalah.
c)Jika siswa menemui jalan buntu, maka guru membantu mereka
melihat masalah dari sudut yang berbeda.
3. Melaksanakan rencana penyelesaian
a.Memeriksa atau meneliti setiap langkah
4. Mengevaluasi kembali penyelesaian
a.Kecocokan hasil
8
b.Apakah ada hasil yang lain?
c.Apakah ada cara yang lain untuk menyelesaikan masalah
tersebut?
d.Dengan cara yang berbeda apakah hasilnya sama?
Menurut Haji(dalam Syarifuddin, 2001) dalam memecahkan masalah
matematika, diperlukan kemampuan awal yakni:
1.Kemampuan menentukan hal yang diketahui dalam masalah.
2.Menentukan hal yang ditanyakan dalam masalah.
3.Kemampuan membuat model matematika
4.Kemampuan melakukan komputasi
5.Kemampuan menginterpretasikan jawaban model ke permasalahan
semula
Selanjutnya dalam Media Pendidikan Matematika ( dalam Syarifuddin,
2001) kemampuan-kemampuan awal tersebut merupakan penunjang untuk
memecahkan masalah matematika sebagaimana yang tercantum pada
langkah-langkah penyelesaian masalah di bawah ini:
1. Membaca soal dengan cermat untuk dapat menangkap makna tiap
kalimat
2. Memisahkan dan mengungkap:
a.Apa yang diketahui dari masalah
b.Apa yang diminta/ditanyakan dalam masalah 1
c.Operasi/ pengerjaan apa yang diperlukan
3. Membuat model matematika dari masalah
4. Menyelesaikan model matematika menurut aturan-aturan matematika
sehingga mendapat jawaban dari model tersebut
5. Mengembalikan jawaban model ke jawaban masalah semula
Sejalan dengan itu, Polya (dalam Wahid,2003) mengemukakan bahwa
kemampuan-kemampuan awal tersebut merupakan penunjang dalam proses
pemecahan masalah yang tercantum dalam langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika berikut:
1. Pemahaman masalah
9
Untuk memahami persoalan perlu dijawab seperti: apa yang
diketahui? Apa ketentuannya? Bagaimana bunyi persyaratan? Apakah itu
sudah cukup, tidak cukup,atau terlalu diarahkan? Dapatkah beberapa
bagian dari persyaratan itu dipisah-pisahkan? Adakah bentuk-bentuk
maupun tanda-tanda sesuai dengan bantuan atau perantaranya.
2. Pemikiran suatu rencana
Yang terpenting dalam memikirkan suatu rencana adalah mencari
masalah atau unsur pengetahuan lain yang berhubungan, dan dengan
persoalan yang diajukan terdapat kaitan yang dapat dinyatakan
(persyaratan serupa, hal tidak diketahui yang serupa, soal-soal yang dapat
membantu).
3. Pelaksanaan rencana
Pembentukan secara sistematis masalah yang lebih baru dari bahan
yang tersedia, dengan sedikit perubahan mengenai persyaratan atau
tujuannya, atau mengubah-ubah data. Bila langkah rencana telah
dilaksanakan, mungkin kebenaran kejadiannya dibuktikan.
4. Peninjauan kembali
Mengoreksi hasil pendapat yang diperoleh dan dapatkah hasil
tersebut atau metode itu digunakan untuk masalah lain.
C. Ciri-ciri Pendekatan Pemecahan Masalah
Ciri-ciri pendekatan pemecahan masalah yaitu :
1. Diawali dengan masalah yang tidak rutin
2. Mempunyai penyelesaian yang berbeda
3. Untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan seseorang harus
memiliki banyak pengalaman.
Pemecahan masalah juga dapat mendorong untuk dapat melakukan evaluasi
cara memilih pembelajaran dengan pendekatan masalah memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. mengaplikasikan pemahaman pengetahuan dalam kehidupan
2. memilih masalah yang berkaitan dengan situasi nyata dalam kehidupan
10
3. mengembangkan sifat ilmiah seperti jujur, teliti, terbuka, propesional
dan kerja keras
D. Strategi Memecahan Masalah
Beberapa strategi pemecahan masalah yang mungkin diperkenalkan yaitu:
1. Strategi Act It Out
Strategi ini dapat membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang
dapat tercakup dalam soal yang dihadapi, dimana dalam pelaksanaanya dengan
menggunakan gerakan-gerakan fisik atau dengan menggerakkan benda-benda
konkrit. Gerakan yang bersifat fisik ini dapat membantu atau mempermudah
siswa dalam menentukan hubungan antara komponen-komponen yang
mencakup dalam suatu pemecahan masalah.
2. Membuat gambar dan diagram
Strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang
terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah
tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas. Pada saat guru mencoba mengajar
strategi ini, penekanan perlu dilakukan bahwa gambar atau diagram yang
dibuat tidak perlu sempurna, terlalu bagus atau terlalu detail.
3. Menemukan Pola
Hal ini dapat dilakukan dengan sekumpulan gambar atau bilangan kegiatan
ini mungkin dilakukan antara laian dengan mengobservasi sifat-sifat yang
dimiliki bersama oleh kumpulan gambar atau bilangan yang tersedia.
4. Membuat tabel
Mengorganisasikan data kedalam sebuah tabel dapat membantu kita dalam
mengungkapkan suatu pola tertentu serta mengidentifikasi informasi yang tidak
lengkap.
5. Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik
Biasanya digunakan dengan strategi mencari pola dan menggunakan tabel.
6. Tebak dan periksa
Strategi menebak yang dimaksudkan adalah menebak yang didasarkan pada
alasan tertentu serta kehati-hatian.
11
7. Strategi kerja mundur
8. Menentukan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan informasi
yang diperlukan.
9. Menggunakan kalimat terbuka
10. Menyelesaikan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah
Untuk menyelesaikan masalah seperti ini dapat dilakukan dengan
menggunakan analogi melalui penyelesaian masalah yang mirip atau masalah
yang lebih mudah.
11. Mengubah sudut pandang
Strategi ini seringkali digunakan setelah kita gagal untuk menyelesaikan
masalah dengan menggunakan strategi lainnya. Walau kita mencoba
menyelesaikan masalah, sebenarnya kita mulai dengan suatu sudut pandang
tertentu atau mencoba menggunakan asumsi tertentu. Setelah kita mencoba
menggunakan suatu strategi tetapi gagal, kecendrungannya adalah kembali
memperhatikan soal dengan menggunakan sudut pandang yang sama, jika
masih tetap gagal, cobalah mengubah sudut pandang dengan memperbaiki
asumsi atau memeriksa logika berfikir yang digunakan sebelumnya.
E. Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah
Contoh pendekatan masalah yang dikemukakan oleh Polya:
Ada berapa cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh jumlah uang
sebesar Rp. 25.000,00 dengan pecahan puluhan ribu, dan ribuan?
Penyelesaiannya :
a. Mencari masalah
Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh jumlah uang
sebesar Rp.25.000,00. disini misalkan:
Puluhan ribu (P)
Lima ribuan (L)
Ribuan (R)
12
Tidak perlu digunakan semuanya sekaligus untuk mendapat jumlah yang
diinginkan. Dengan demikian 25 lembar uang ribuan adalah salah satu
contohnya.
b. Pemecahan Masalah
Untuk menyelesaikan masalah ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan
table.
c. Menyelesaikan Masalah
Dengan memperhatikan kombinasi tiga jenis pecahan yang diperoleh, maka
di dapat table :
P 0 0 0 000 1 11122
L 0 1 2 345 0 12301
R 2
5
2
0
1
5
1
0
50 1
5
1
0
5050
Dari table diatas terlihat bahwa terdapat 12 kemunginan pasangan uang
pecahan hingga di peroleh jumlah Rp. 25.000,00.
d. Pemeriksaan Kembali
Periksa kembali jumlah untuk tiap kolom serta kemungkinan pasangan lain
yang belum termuat.
F. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Pemecahan Masalah
1. Kelebihan pendekatan pemecahan masalah
a.Membuat materi pembelajaran lebih dapat diterapkan (more
applicable) dalam kehidupan siswa diluar pengajaran kelas atau
dalam situasi baru yang belum familiar(Pangelley,1989:10)
b.Melatih dan membiasakan siswa untuk berani “thingking out of the
box” (berfikir lain dari pada yang lain).
c.Memberikan kesempatan (opportunities) dan dapat mendorong siswa
berdiskusi dengan siswa yang lain, yaitu pada proses menemukan
jawaban dari permasalahan(Gervasony, 1998:23).
13
d.Problem Solving dapat mendorong murid untuk menyusun teorinya
sendiri (their own theories) melalui berfikir kreatif dan berfikir
kritisnya,mengujinya, menguji teori temannya, membuangnya jika
teori tersebut tidak konsisten dan mencoba yang lainnya(NTCM
1989:dikutip di Taplin, 2001).
e.Mendorong dan menumbuhkan rasa keingintahuan pada diri siswa
untuk menemukan jawaban atas problem yang dihadapinya.
f.Problem solving ini perlu dibiasakan pada diri siswa sebab
kenyataan hidup manusia pada hakekatnya memerlukan keahlian ini
untuk memecahkan secara cerdas serangkaian problem yang dia
hadapi.
2. Kekurangan pendekatan pemecahan masalah
a.Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini
b.Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan
metode pembelajaran yang lain
c.Kalau di dalam kelompok itu kemampuan anggotanya heterogen,
maka siswa yang pandai akan mendominasi dalam diskusi sedang
siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1)problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang memusatkan
pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti
dengan penguatan keterampilan(K.L.Pepkin, 2004:1).
2)Menurut Polya (dalam Suhaerman dkk.,2003) solusi soal pemecahan
masalah memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu:
a.Memahami masalah
b.Merencanakan penyelesaian
c.Masalah sesuai rencana
d.Melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang
telah dikerjakan
3) Ciri-ciri pendekatan pemecahan masalah yaitu :
a.Diawali dengan masalah yang tidak rutin
b.Mempunyai penyelesaian yang berbeda
c.Untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan seseorang harus
memiliki banyak pengalaman.
4) Beberapa strategi pemecahan masalah yang mungkin diperkenalkan
yaitu:
a.Strategi Act It Out
b.Membuat gambar dan diagram
c.Menemukan Pola
d.Membuat tabel
e.Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik
f.Tebak dan periksa
g.Strategi kerja mundur
h.Menentukan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan
informasi yang diperlukan.
15
i. Menggunakan kalimat terbuka
j. Menyelesaikan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah
k. Mengubah sudut pandang
5. Langkah dari contoh pendekatan masalah yang dikemukakan
oleh Polya:
a. Mencari masalah
b. Pemecahan Masalah
c. Menyelesaikan Masalah
d. Pemeriksaan Kembali
6. Kelebihan dan kekurangan pendekatan pemecahan masalah
a. Kelebihan
1) Materi pembelajaran lebih dapat diterapkan (more applicable) dalam
kehidupan siswa diluar pengajaran kelas atau dalam situasi baru yang belum
familiar
2) Melatih dan membiasakan siswa untuk berani “thingking out of the box”
3) Kesempatan (opportunities) dan dapat mendorong siswa berdiskusi
dengan siswa yang lain, yaitu pada proses menemukan jawaban dari
permasalahan
4) Solving dapat mendorong murid untuk menyusun teorinya sendiri.
5) Mendorong dan menumbuhkan rasa keingintahuan pada diri siswa untuk
menemukan jawaban atas problem yang dihadapinya.
6) Problem solving ini perlu dibiasakan pada diri siswa sebab kenyataan
hidup manusia pada hakekatnya memerlukan keahlian ini untuk memecahkan
secara cerdas serangkaian problem yang dia hadapi.
b. Kekurangan
1) Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini
2) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan
metode pembelajaran yang lain
16
3) Kalau di dalam kelompok itu kemampuan anggotanya heterogen, maka
siswa yang pandai akan mendominasi dalam diskusi sedang siswa yang kurang
pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja
DAFTAR PUSTAKA
Djamara, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamara, Saiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Gibson, Robert L. Dan Marianne H. Mitchell. (2012). Bimbingan dan Konseling.
Edisi Ketujuh. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Ilmiati, E. (2020). Penggunaan Teknik Problem Solving dalam Bimbingan
Kelompok untuk Menurunkan Kesulitan Belajar Anggota kelompok
SMP. PD ABKIN JATIM Open Journal System, 1(1), 53-58.
Majid, Abdul. 2(011). Perencanaa Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Cetakan Kedelapan. Bandung: Rosda Karya.
Mukarromah, D. A. (2016). Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik
Problem Solving Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anggota
kelompok Kelas VIII D SMP Negeri 1 Kertanegara Kabupaten
Purbalingga Tahun Ajaran 2015/2016 (Doctoral dissertation, Universitas
Negeri Semarang).
Nurihsan, Achmad Juntika. (2007). Strategi Layanan Bimbingan & Konseling.
Cetakan Kedua. Bandung: Refika Aditama.
Prayitno. (1995). Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan
Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Romlah, Tatik. (2006). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Setiyawan, Edwin. 2012. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dengan
Teknik Problem Solving dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar
Siswa Kelas XI IPA SMA Muhamadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran
2011/2012.
17