MALE REPRO BASICx123123123123123123.pptx

iveliarayamedika 1 views 18 slides Sep 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

123asdzxc


Slide Content

Anatomi

Anatomi Otot bulbospongiosus dan ischiocavernosus berperan dalam proses terjadinya ereksi, dengan cara berkontraksi dan menekan vena-vena penis dan corpus spongiosum sehingga meningkatkan tekanan di corpus cavernosum. Selain itu, otot-otot tersebut juga berperan dalam proses terjadinya ejakulasi dengan memberi dorongan ritmis untuk mengeluarkan ejakulat.

Anatomi yang berperan dalam ereksi

Tunica albugina berfungsi sebagai: Penahan tekanan intrakavernosa. Memberi tambahan rigiditas pada saat ereksi. Membantu mengatur venous flow, terutama pada subtunical venous plexus . Lue, 2012 Tunica albuginea (coronal penis)

arteri

arteri Arteri helicine yang merupakan cabang dari arteri cavernosal memiliki peran sangat penting terhadap proses ereksi. Arteri helicine dikelilingi oleh lapisan sel otot polos yang tebal, relatif terhadap ukuran arteri. Pada keadaan flaccid, otot tersebut berkontraksi, membuat hanya sedikit aliran darah yang mampu masuk ke lacunar space. Pada keadaan ereksi, otot tersebut mengalami relaksasi, membuat aliran darah yang deras menuju lacunar space. Kirby, 2006

vena Drainase vena terbanyak melalui Intermediate (Deep dorsal vein, multiple circumflex vein), dan Deep (Emissary vein, dan cavernosal vein) Kirby, 2006 Superficial venous drainage Intermediate venous drainage Deep venous drainage

neuroanatomy Bercabang dari T10-L2 Impuls pusat menghasilkan inhibisi NE, sehingga berperan dalam proses detumesensi. Dean, 2005 Autonomis Somatis Simpatis Parasimpatis Bercabang dari S2-S4 Impuls pusat menghasilkan rilis NO dan asetilkolin sehingga berperan dalam proses tumesensi. Berperan dalam proses sensoris dan motoris. Reseptor sensoris terletak pada kulit, glans, urethra dan di dalam corpus cavernosum. Transmisi melibatkan pudendal nerve pada S2-S4. Memberikan impuls untuk kontraksi otot ischiocavernosus yang terlibat pada proses ereksi dan ejakulasi. Memberikan impuls untuk kontraksi ritmis otot bulbocavernosus yang terlibat pada proses ejakulasi. BCR melibatkan saraf somatis.

neuroanatomy

neuroanatomy Smith, 2014

Mekanisme ereksi Penile Erectile Tissue: Smith, 2014

KONTRAKSI - RELAKSASI Kontraksi dan relaksasi sel otot polos dipengaruhi oleh kadar kalsium intrasel. Relaksasi didapat dengan mengurangi kadar kalsium intrasel. Kontraksi didapat dengan menambah kadar kalsium intrasel Kirby, 2006

Mekanisme cgmp Kirby, 2006 Transmitter vasodilator utama adalah NO, yang dirilis dari nerve ending dan endotel vaskuler. NO menstimulasi produksi cGMP yang terbentuk dari GTP oleh enzim GC. Terbentuknya cGMP membuat transpor kalsium ke intrasel dihambat. Yang kemudian menurunkan kadar kalsium intrasel. Tercapai relaksasi sel otot polos.

hiperpolarisasi Kirby, 2006 Selain aktivasi cGMP, NO juga mampu mengaktivasi channel Na/K ATPase, yang pada akhirnya mampu membuat keadaan membran sel otot polos menjadi hiperpolar. Keadaan membran hiperpolar mencegah terbukanya channel Kalsium, yang pada akhirnya mengurangi kadar kalsium intrasel. Relaksasi otot polos tercapai.

Mekanisme camp Kirby, 2006 ATP diubah menjadi cAMP oleh enzim AC. Prostaglandin E1 dan Vasoactive Intestinal Polypeptide mengaktivasi enzim AC. Setelah cAMP terbentuk, transfer Kalsium intrasel dihambat. Membuat kadar Kalsium intrasel berkurang. Relaksasi otot polos tercapai.

Mekanisme ereksi Smith, 2014

Mekanisme ereksi Smith, 2014

Fungsi hormon Corona, 2004 Pada dewasa, kekurangan androgen menyebabkan penurunan libido. Penuaan berasosiasi kuat dengan penurunan progresif dari testosteron. Meskipun level testosteron tidak berkorelasi dengan tingkat keparahan ED, namun memiliki korelasi kuat dengan penurunan libido. Frekuensi, latensi, dan kekuatan ereksi penis nokturnal (Central Originated) berkurang sesuai dengan penurunan kadar testosteron. Namun respon ereksi terhadap visual dan auditoris (Central Stimulated) tidak terpengaruh oleh level testosteron. Hal ini menunjukkan androgen bukan merupakan syarat esensial untuk ereksi.
Tags