PENGERTIAN IMUNISASI Imunisasi beras a l dari kata imun,kebal atau resisiten.Anak di iminisasi berarti di berikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.Anak kebal atau resisiten terhadap suatu penyakit,tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. (Notoadinojo,1997:37)
TUJUAN IMUNISASI Tujuan dalam pemberian imunisasi (Hidayat, 2008) antara lain : a. Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu didunia b. Melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak. c. Anak menjadi kebal dan terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. d. Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang
Lima jenis imunisasi dasar yang wajib diperoleh bayi sebelum usia setahun tersebut adalah : Imunisasi BCG yang dilakukan sekali pada bayi usia 0-11 bulan . Imunisasi DPT, yang diberikan 3 (tiga) kali pada bayi usia 2-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Imunisasi polio, yang diberikan 4 (empat) kali pada bayi 0-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Imunisasi hepatitis B, yang diberikan 3 (tiga) kali pada bayi usia 1-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu (Anik maryuni, 2010 ). Imunisasi campak, yang diberikan 1 (satu) kali pada usia 9-11 bulan.
JENIS-JENIS IMUNISASI BCG (Bacillius Calmate Guerin) Merupakan imunisasi yang mengandung jenis kuman TBC yang masih hidup tapi telah dilemahkan. Imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberculosis (TBC) (Marimbi, 2010). Imunisasi BCG diberikan pada usia kurang dari 2 bulan dengan dosis 0,05 ml, vaksin BCG diberikan secara intrakutan didaerah lengan atas pada insertio M. Deltoideus (Marimbi, 2010). Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali dan tak perlu diulang (Booster) sebab vaksin BCG berisi kuman hidup sehingga anti bodi yg dihasilkan tinggi terus.
LANJUTAN… Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Imunisasi DPT adalah imunisasi yang akan menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin Difteri dibuat dari toksin atau racun kuman difteri yang telah dilemahkan dinamakan toksoid. Vaksin tetanus dibuat dari toksoid tetanus atau toksin/racun kuman tetanus yang sudah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Sedangkan vaksin pertusis terbuat dari kuman bordetella pertusis yang telah dimatikan selanjutnya dikemas bersama vaksin difteri dan tetanus. Imunisasi DPT diberikan 3 kali (paling sering dilakukan), yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan.
LANJUTAN… Imunisasi Polio Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak (Hidayat, 2008). Imunisasi polio diberikan pada bayi umur 0-11 bulan atau saat lahir (0bulan), dan berikutnya pada usia bayi 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi dengan vaksin DPT. Pemberian imunisasi polio melalui oral/ mulut.
LANJUTAN… Imunisasi Hepatitis B Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit yang disebabkan virus hepatitis B, yaitu penyakit infeksi yang dapat merusak hati (Marimbi, 2010). Hepatitis B disebabkan oleh Virus hepatitis B (VHB), suatu anggota yang family hepadnavirus yaitu suatu virus DNA yang berlapis ganda dapat menyebabkan peradangan hati akut atau kronis yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati (hati mengeras dan mengecil) atau kanker hati (Cahyono, 2010). Imunisasi ini sebaiknya diberikan 12 jam setelah lahir, dengan syarat kondisi bayi dalam keadaan stabil, tidak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Kemudian dilanjutkan pada saat bayi berusia 1 bulan dan usia 3-6 bulan. Pemberian imunisasi melallui intra muskuler (I.M) di lengan deltoid atau paha anterolateral bayi, penyuntikan di bokong tidak dianjurkan karena bias mengurangi efektivitas vaksin.
LANJUTAN… Imunisasi Campak Penyakit campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis,dan ruam kuli. Campak merupakan penyebab kematian bayi berumur <12 bulan dan anak usia 1-4 tahun. Penyakit campak di sebabkan oleh paramiksovirus dan genus morbili. Virus campak dapat hidup dan berkembang biak pada selaput lendir tenggorokan, hidung dan saluran pernafasan.
Ini adalah tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin betuk-betul bekerja secara tepat : BCG : Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat suntikan. Setelah 2–3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah ±10 mm. Luka akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut yang kecil. DPT : Kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, kemerahan atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, akan sembuh sendiri.Bila gejala diatas tidak timbul tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan Imunisasi tidak perlu diulang.
LANJUTAN… Polio : Jarang timbuk efek samping. Hepatitis : Belum pernah dilaporkan adanya efek samping. Perlu diingat efek samping imunisasi jauh lebih ringan daripada efek penyakit bila bayi tidak diimunisasi . Campak : Anak mungkin panas, kadang disertai dengan kemerahan 4–10 hari sesudah penyuntikan.