Mata kuliah Pemetaan Geospasial Initial System.pptx

Mata kuliah Pemetaan Geospasial Initial System.pptx

1. Darmiyana, S.Pd., M.Sc. Mata Kuliah Pemetaan dan GIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Topik : Pengantar Sistem Informasi Geografis (GIS)

2. 1. Pemahaman Dasar GIS 2. Pengenalan Data Raster dan Vektor 3. Pemahaman mengenai Sistem Proyeksi 4. Datum pada Pembuatan Peta D i gital Write your notes here Tujuan Pembelajaran Setelah pertemuan ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami konsep dasar Sistem Informasi Geografis (GIS) Menjelaskan manfaat GIS dalam berbagai bidang, khususnya Teknik Sipil Mengenali komponen utama dalam GIS Mengetahui aplikasi GIS dalam pemetaan dan analisis spasial Manfaat Pembelajaran Membantu dalam analisis spasial untuk perencaan infrastruktur Memudahkan visualisasi data geospasial Mendukung pengambilan keputusan berbasis peta digital

3. Materi: 1. Definisi GIS dan sejarah perkembangannya 2. Komponen utama GIS 3. Data dalam GIS (Data Raster dan Vektor) 4. Aplikasi GIS dalam bidang Teknik S i pil Write your notes here

4. "Dari berbagai berita bencana alam di Bangka Belitung ini , bagaimana cara kita melakukan pemetaan kabupaten berisiko tinggi untuk perencanaan pembangunan infrastruktur dan langkah mitigasi yang tepat ?"

5. Definisi dan Sejarah GIS 1

6. Apa itu GIS? GIS (Geographic Information System) adalah sitem berbasis komputer untuk mengumpulkan , menyimpan , menganalisis , dan menampilkan data geospasial . Teknologi ini memungkinkan penggguna untuk mengintegrasikan data berbasis lokasi dengan berbagai informasi lainnya sehingga menghasilkan wawasan yang mendalam .

7. 1970 - 1990 Perusahaan ESRI merilis ArcInfo, GIS komersial pertama. 1960-an Abad 16 2000-an Saat ini Kartografi mulai berkembang , metode proyeksi peta statis mulai direpresentasikan . GPS dan citra satelit lebih akurat, GIS berbasis web berkembang (Google Maps). Era Komputer , awal pengembangan CGIS (Roger Tamlinson ). Proyek ini dirancang untuk membantu pemerintah Kanada mengelola data sumber daya alam mereka secara lebih efisien . GIS digunakan dalam berbagai bidang seperti Teknik Sipil, mitigasi bencana, perencaan tata ruang, dll. Sejarah GIS

8. Komponen Utama GIS 2

9. SDM (User) Hardware (Komputer, GPS, Drone) Data & Informasi Geospasial Software (ArcGIS, QGIS, Google Earth) Komponen GIS Metode & Prosedur (Pemrosesan, Analisis Data)

10. Data dalam GIS 3

11. Data Raster : Citra satelit , peta elevasi , foto udara . Data ini berbentuk grid ( piksel ) yang merepresentasikan nilai kontinu seperti suhu , curah hujan , atau ketinggian . Data Vektor : Representasi data spasial menggunakan bentuk geometris : Titik : Digunakan untuk lokasi spesifik seperti sumur , tiang listrik , atau bangunan . Garis : Digunakan untuk representasi fitur linier seperti jalan , sungai , atau jaringan pipa. Poligon : Digunakan untuk merepresentasikan area seperti batas administratif , lahan pertanian , atau zona risiko bencana . Data raster dan data vektor dalam GIS dapat dikombinasikan untuk menghasilkan peta analisis spasial yang lebih kaya informasi dan akurat .

12. Sumber Data ( open sources ): 1. Citra Satelit (Raster Data) Landsat (NASA/USGS) – https://earthexplorer.usgs.gov/ Sentinel (ESA - Copernicus Program) – https://scihub.copernicus.eu/ Google Earth Engine – https://earthengine.google.com/ 2. Data Elevasi & Model Digital Elevasi (DEM) ASTER GDEM (NASA/METI) – https://search.earthdata.nasa.gov/search/ 3. Data Meteorologi & Iklim BMKG Indonesia (Data Cuaca & Curah Hujan ) – https://www.bmkg.go.id/ NASA POWER (Data Iklim & Energi ) – https://power.larc.nasa.gov/ 4. Data Bencana Alam & Lingkungan BNPB Indonesia (Data Risiko Bencana ) – https://inarisk.bnpb.go.id/ USGS Earthquake Hazards Program – https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/

13. Pengaplikasian GIS 4

14. 03 01 02 04 Pengaplikasian GIS dalam Teknik Sipil Perencanaan Infrastruktur (Jalan, jembatan, gedung) Manajemen SDA (Hutan, Air, Tanah) Analisis Resiko Bencana (Banjir, tanah longsor, put ing beliung , kebakaran hutan ) Pengelolaan Tata Ruang Kota (Hutan Kota, taman, drainase)

15. Studi Kasus: Analisis Resiko Bencana Prov. Kep. Babel Latar Belakang : Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan karakteristik topografi dan iklim yang bervariasi , rentan terhadap berbagai jenis bencana alam seperti banjir , tanah longsor , angin puting beliung , dan kebakaran hutan serta lahan . Dampak dari bencana alam ini sangat signifikan terhadap infrastruktur dan pemukiman , sehingga menjadi penting bagi bidang teknik sipil untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi risiko bencana yang dapat mempengaruhi pembangunan dan keberlanjutan infrastruktur di daerah tersebut . Tujuan : M enganalisis dan mengevaluasi risiko bencana alam yang terjadi di Prov. Kep . Bangka Belitung, khususnya terkait dengan dampaknya terhadap infrastruktur sipil . Manfaat : Memberikan gambaran jelas tentang tingkat kerentanannya terhadap bencana alam di berbagai wilayah di Prov. Kep . Bangka Belitung. Hasil analisis dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang lebih aman dan tahan bencana . Rumusan Masalah : Bagaimana peta risiko bencana alam ( banjir , tanah longsor , angin puting beliung , kebakaran hutan , dan lahan ) di Prov. Kep . Bangka Belitung? Bagaimana solusi yang dapat diterapkan untuk mitigasi bencana di daerah yang paling beresiko khususnya dalam infrastruktur ?

16. Data yang Digunakan No. Data Sumber Karakteristik 1. Data Geologi Prov. Kep. Bangka Belitung Kementerian ESDM shp, legend layer 2. Data Kemiringan Lereng Aster GDEM NASA Digital Elevation Model, *.geotif 3. Data Statistika dari Prov. Kep . Bangka Belitung BPS Tahun 2022 4. Data Curah Hujan BMKG Tahun 2013-2022 5. SHP Provinsi Kep. Bangka Belitung Badan Informasi Geospasial Skala 1:50.000 8. Data Frekuensi Kejadian Bencana di Prov. Kep. Bangka Belitung BNPB Tahun 2000-2023 9. Data Hotspot di Prov. Kep. Bangka Belitung NASA Modis Tahun 2000-2023 10. Data Tutupan Lahan di Prov. Kep. Bangka Belitung Dinas LHK Pemprov. Babel Tahun 2020

17. Metode dan Analisis Bencana Banjir

18. Metode dan Analisis Bencana Puting Beliung

19. Metode dan Analisis Bencana Karhutla

20. Metode dan Analisis Bencana Longsor

21. Hasil Studi Kasus Hasil analisis resiko bencana alam yang ada di Provinsi Kep . Bangka Belitung dapat diambil kesimpulan bahwa Kab . Bangka merupakan daerah dengan resiko bencana alam tertinggi sedangkan Kab . BelTim merupakan daerah dengan resiko bencana alam terendah dibandingkan dengan wilayah yang lainnya . Mitigasi bencana di Kab . Bangka dapat berupa pembangunan sistem drainase yang optimal, pembangunan dinding penahan tanah di area rawan longsor , desain bangunan tahan angin , pembuatan sekat bakar di sekitar hutan .

22. Kesimpulan Pembelajaran ini memberikan pemahaman tentang konsep dasar GIS dan manfaatnya dalam berbagai bidang , khususnya Teknik Sipil . GIS membantu dalam perencanaan infrastruktur dan mitigasi bencana dengan memberikan data yang lebih akurat dan berbasis spasial . Studi kasus menunjukkan bagaimana GIS dapat digunakan dalam pemetaan risiko bencana di Prov. Bangka Belitung untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Dengan memahami GIS, mahasiswa dapat menerapkan teknologi ini dalam berbagai proyek teknik sipil di masa depan .

23. Diskusi ?

24. Terimakasih Wassalamualaikum Wr. Wb Darmiyana UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

25. Lampiran Studi Kasus

26. Sumber Data: BPS 2021

27. Sumber Data: B MKG 2013 - 2022

28. DATA KEJADIAN KEBAKARAN LAHAN dan HUTAN DI PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG BNPB (2002-2023)

29. DATA KEJADIAN KEBAKARAN LAHAN dan HUTAN DI PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG BNPB(2000-2023)

30. DATA KEJADIAN PUTING BELIUNG DI PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG BNPB (2000-2023)

31. DATA KEJADIAN PUTING BELIUNG DI PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG BNPB (2000-2023)