21607046nitanawangsa
5 views
19 slides
Oct 28, 2025
Slide 1 of 19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
About This Presentation
balance cairan
Size: 1.27 MB
Language: none
Added: Oct 28, 2025
Slides: 19 pages
Slide Content
TIM A
Riwayat Keperawatan Pola intake. Out put. Observasi status hidrasi pasien. Proses penyakit yang terjadi. Riwayat pengobatan. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Intake dan out put cairan tidak seimbang. Volume dan konsentrasi urine. Turgor kulit. Berat badan turun dengan tiba- tiba. Temperatur tubuh yang tinggi. Edema. Tanda- tanda vital yang abnormal. Nilai central venus pressure (CVP) yang abnormal. PEMERIKSAAN FISIK
Perubahan volume cairan ; kelebihan, kekurangan. Intoleransi aktivitas s/d dyspnea, ekskresi yg berlebihan. Cemas s/d adanya edema. Tidak efektif poila napas s/d mekenisme kemampuan paru menurun. Gangguan rasa nyaman s/d edema. Kurang pengetahuan s/d efek penggunaan diuretik. Perubahan membran mukosa mulut s/d dehidrasi. Gangguan integritas kulit s/d dehidrasi, edema. Perubahan pola eliminasi s/d berkurangnya perfusi ginjal sekunder terhadap berkurangnya volume plasma. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Mencegah ketidakseimbangan cairan dgn cara : Kenali kejadian- kejadian tertentu dalam kehidupan yg dapat mengarah kepada masalah ketidak seimbangan cairan. Catat intake makanan dan cairan klien. Observasi dan catat apakah pasien mengalami rasa haus yg berlebihan. Hati- hati terhadap adanya kehilangan cairan tubuh yang berlebihan dan usahakan untuk mencegah kehilangan tsb bila mungkin, mis muntah, diare, pengeluaran urine yg berlebihan. Perhatikan program pengobatan yg dpt mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit. Memperhatikan kondisi yg dpt mencetuskan efek destruktif pd tubuh, mis trauma, luka bakar, prosedur pembedahan. Ajarkan klien utk mengobservasi dan melaporkan adanya gejala ketidakseimbangan cairan mis kenaikan dan penurunan BB yg cepat, kelemahan otot dan perubahan sensasi kulit. TINDAKAN KEPERAWATAN
Pengukuran intake biasanya menggunakan ukuran rumah tangga mis, 1 gelas air minum = 200 cc Unit/satuan pengukuran yg digunakan adalah ml atau cc. Pencatatan dan pelaporan intake dan output cairan dilakukan per shift. Untuk pasien yg mendapat terapi intravena, pencatatan harus lebih spesifik 2. MONITORING INTAKE DAN OUTPUT
Penambahan intake cairan dapat diberikan peroral pada pasien- pasien tertentu mis, pasien dengan dehidrasi ringan atau DHF stadium I. Penambahan intake cairan biasanya diatas 3000 cc perhari. Pemberian elektrolit per oral biasanya melalui makanan dan minuman. 3. PEMBERIAN CAIRAN PERORAL
Pemberian terapi IV merupakan metode yg efektif utk memenuhi cairan ekstra sel secara langsung. Pemberian cairan diprogramkan oleh dokter dan tanggung jawab perawat adalah memberikan dan mensukseskan terapi tsb. Tujuan terapi tsb : Memenuhi kebutuhan cairan pd pasien yg tdk mampu mengkonsumsi cairan peroral secara adekuat. Memberikan masukan- masukan elektrolit untuk menjaga keseimbangan elektrolit. 4. PEMBERIAN THERAPY INTRAVENA