MATERI deep learning atau pembelajaran mendalam.pptx

nidyaamelia1984 250 views 22 slides Sep 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 22
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22

About This Presentation

deeplearning 1


Slide Content

LET’S DEEP YOUR CLASS Dra Inti Farhati, MA

Deep Learning dalam Pendidikan Deep learning dalam pendidikan adalah pendekatan pembelajaran yang mendalam , bermakna , dan berkelanjutan . Ini berbeda dengan surface learning, yang lebih fokus pada hafalan atau pemahaman dangkal . Deep learning bertujuan untuk membangun generasi yang lebih kritis , eksploratif , kreatif , mampu menghubungkan , menganalisis , menerapkan pengetahuan tersebut sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan dunia .

Mengapa Deep Learning? Keterlibatan Siswa Membuat siswa merasa lebih terlibat dan termotivasi untuk belajar. Penguasaan Mendalam Memperdalam penguasaan siswa terhadap setiap topik materi pelajaran. Inovasi Mengajar Membuka ruang bagi guru untuk berinovasi dalam mengajar, sehingga pembelajaran menjadi lebih dinamis dan mampu mengakomodir berbagai gaya belajar siswa. Pembelajaran Efektif Materi yang selama ini dianggap padat menjadi lebih sederhana Pembelajaran Dinamis Siswa cukup waktu untuk memahami materi secara mendalam

DALAM PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SEBISA MUNGKIN MENGHINDARI KEGIATAN : MEWARNAI MENEBALI MENARIK GARIS MENGGUNTING MENEMPEL CATATAN : Boleh memberikan kegiatan diatas melalui proses percobaan , bukan secara tiba – tiba Perkenalkan kepada siswa manfaat dari kegiatan tersebut pada dunia nyata Misal : pada kegiatan mewarnai dapat diemplementasikan dalam kehidupan sehari hari pada pengenalan warna , keindahan , dan lain lain .

Sejarah Deep Learning 1 Awal Konsep (1960 an – 1970 an Gagasan awal tentang pembelajaran bermakna, teori konstruktivisme dan taksonomi Bloom. 2 Perkembangan di Era 1980-an – 1990-an Pendekatan berpusat pada siswa, penelitian Biggs dan Marton, dan kurikulum berbasis kompetensi. 3 Era Abad ke-21 Pengaruh teknologi, keterampilan abad ke-21, dan pendekatan holistik. 4 Implementasi Kurikulum Pendekatan Deep Learning Pembelajaran interdisipliner, penekanan pada proses, dan authentic learning. 5 Tantangan dan Prospek Kesenjangan implementasi, peran guru, dan inovasi kurikulum.

Tujuan Deep Learning Kontekstualisasi Membuat siswa memahami bagaimana pelajaran mereka dapat diaplikasikan di luar kelas (mengaitkan konsep dengan koteks kehidupan nyata) Peningkatan Pemahaman Meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan yang lebih mendalam dan fokus pada keterlibatan aktif.

Keunggulan Deep Learning Pemahaman Mendalam Siswa memahami konsep secara mendalam dan mengaplikasikannya. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Motivasi Belajar Tinggi Meningkatkan motivasi belajar karena pengalaman belajar yang bermakna. Tantangan Abad 21 Mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad 21, seperti berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi.

Karakteristik Deep Learning Tidak hanya teori tetapi pengalaman langsung Memahami makna yang dipelajari Bukan sekedar mengingat tetapi memahami tapi menerapkan ( hots ) Pembelajaran yang aplikatif Diferensiasi

Karakteristik Deep Learning * Kontekstual - Membuat siswa memahami Pelajaran dan dapat di aplikasikan di luar kelas Bukan Hapalan - Mengaitkan konsep dengan kehidupan nyata Berpikir Kritis - Memahami makna yang dipelajari Pengalaman belajar - Dalam setiap pembelajaran harus dapat menciptakan suatu pengalaman bagi anak Keterlibatan siswa ( emosi & pikiran ) - Mampu melibatkan emosi dan daya fikir anak dalam melaksanakan pembelajaran Menyenangkan - Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan Tidak Drilling Tidak menggunakan LKS ( hanya sebagai pengaman ) Guru membuat worksheet sendiri yang lebih menarik dan inovatif

Tidak root learning - Pembelajaran bukan hanya dasar saja , tapi harus ada pengembangan dari yang dipelajari tersebut ( harus mendalam ) Pembelajaran yang relevan - Pembelajaan harus sesuai kebutuhan siswa , minat , dan tujuaan siswa Tidak menghapal - Pembelajaran bukan hanya haflan , tetapi juga mampu memberikan pendalaman dan pengalaman .

TAHAPAN DEEP LEARNING : Observasi ( mengamati ) Eksplorasi ( memahami lebih dalam ) Eksperimen ( melakukan percobaan ) Kreasi ( menciptakan produk / bisa berupa barang atau gagasan )

Deep Learning dalam Pendidikan Anak Usia Dini Eksplorasi Konsep Anak-anak diajak untuk aktif mengeksplorasi lingkungan mereka. Pendekatan Tematik & Kontekstual Pembelajaran dirancang dalam tema-tema yang relevan dengan kehidupan anak. Kolaborasi dan Sosialisasi Anak-anak diajak bekerja sama dalam kelompok kecil. Teknologi Teknologi dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran interaktif.

Deep Learning dalam Pendidikan Anak Usia Dini Pemecahan Masalah Anak-anak diajak untuk berpikir kritis & Kreatif Evaluasi Berbasis Observasi Proses belajar anak diamati dan dievaluasi melalui keterlibatan aktif mereka Student Center Berpusat pada anak Parents support Orangtua dilibatkan untuk mendukung pengalaman yang konsisten

Deep Learning dalam Konsep Pendidikan Islam 1 Pemahaman Mendalam Tafaqquh Fiddin ( 2 Internalisasi Nilai ( Tarbiyah Ruhaniyah ) 3 Pengalaman Praktis ( Amaliyah & Tazkiyah ) 4 Refleksi dan Kontemplasi ( Tadabbur & Taffakur ) 5 Transformasi Akhlak ( Akhlaq al- Karimah )

Pendidikan Berbasis Spiritualitas 1 Ilmu sebagai Ibadah Proses pembelajaran harus disertai dengan niat yang ikhlas. 2 Motivasi Intrinsik Motivasi melampaui motivasi duniawi seperti nilai atau penghargaan.

Awal Konsep (1960-an – 1970-an): Gagasan Awal tentang Pembelajaran Bermakna Teori Konstruktivisme : Pendekatan deep learning dipengaruhi oleh teori konstruktivisme yang dikembangkan oleh Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Mereka menekankan pentingnya pengalaman aktif dan kolaborasi sosial dalam membangun pengetahuan . David Ausubel : Pada era ini , Ausubel memperkenalkan teori pembelajaran bermakna (meaningful learning). Ia menegaskan bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika siswa mampu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada . Bloom's Taxonomy (1956): Taksonomi Bloom mengklasifikasikan tingkat kognitif , dari mengingat hingga mencipta . Deep learning mencakup level yang lebih tinggi dalam taksonomi ini , seperti analisis , evaluasi , dan kreasi . Sejarah Perkembangan Deep Learning

Perkembangan di Era 1980-an – 1990-an: Pembelajaran Berpusat pada Siswa Pendekatan Berpusat pada Siswa : Munculnya pendekatan pendidikan progresif yang menekankan pentingnya peran siswa dalam proses belajar , seperti pembelajaran berbasis proyek (PBL) dan pembelajaran berbasis inkuiri . Pendekatan ini mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah . Penelitian Biggs dan Marton : John Biggs dan Ference Marton mempelajari perbedaan antara deep learning dan surface learning. Mereka menemukan bahwa siswa dengan pendekatan pembelajaran mendalam lebih cenderung memahami konsep secara mendalam dan mengaplikasikannya . Kurikulum Berbasis Kompetensi : Di banyak negara , mulai diperkenalkan kurikulum berbasis kompetensi yang mendorong siswa untuk belajar melalui pemahaman konseptual dan aplikatif . Sejarah Perkembangan Deep Learning

3. Era Abad ke-21: Pendekatan Deep Learning dan Teknologi Pengaruh Teknologi : Kemajuan teknologi memperkuat pendekatan deep learning. Alat seperti pembelajaran berbasis game, simulasi , dan analitik pembelajaran (learning analytics) membantu guru memfasilitasi pembelajaran yang lebih bermakna . 21st Century Skills: Pendekatan deep learning menjadi inti dalam pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis , komunikasi , kolaborasi , dan kreativitas . Kurikulum sekarang dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia nyata . Pendekatan Holistik : Deep learning menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam pendidikan , yang tidak hanya fokus pada hasil akademik tetapi juga pada pembentukan karakter , empati , dan keterampilan sosial . Sejarah Perkembangan Deep Learning

4. Implementasi Kurikulum dengan Pendekatan Deep Learning Pembelajaran Interdisipliner : Kurikulum modern sering mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk membantu siswa melihat keterkaitan antara konsep dan penerapannya . Penekanan pada Proses, Bukan Hasil : Pendekatan ini fokus pada cara siswa belajar , seperti kemampuan berpikir analitis , evaluasi sumber daya , dan pengambilan keputusan . Authentic Learning: Siswa belajar melalui pengalaman nyata atau proyek yang relevan dengan dunia mereka , mendorong pemahaman mendalam dan aplikasi praktis . Sejarah Perkembangan Deep Learning

5. Tantangan dan Prospek Masa Depan Kesenjangan Implementasi : Tidak semua sekolah memiliki sumber daya atau pelatihan yang memadai untuk mengadopsi pendekatan ini . Peran Guru: Guru perlu beradaptasi dengan menjadi fasilitator pembelajaran , bukan hanya pemberi materi . Inovasi Kurikulum : Di masa depan , kurikulum akan terus berkembang untuk memasukkan elemen pembelajaran personalisasi yang didukung oleh kecerdasan buatan dan data besar . Pendekatan deep learning bukan sekadar tren , tetapi sebuah paradigma yang bertujuan untuk membangun generasi yang lebih kritis , kreatif , dan mampu beradaptasi dengan perubahan dunia . Sejarah Perkembangan Deep Learning

Kesimpulan Deep learning adalah pendekatan pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan berkelanjutan. Ini bertujuan untuk membangun generasi yang lebih kritis, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan perubahan dunia. Deep learning dapat diterapkan dalam berbagai konteks pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini dan pendidikan islam.
Tags