Materi Hukum Pajak Pajak Pertambahan Nilai.pptx

TrinurhayatiUINWalis 0 views 8 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 8
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8

About This Presentation

Salah satu syarat untuk mengadakan pemungutan pajak
adalah terpenuhinya rasa keadilan, baik keadilan dalam prinsip
dasarnya maupun dalam teknis pemungutannya. Dengan adanya
prinsip keadilan maka pemerintah dapat menciptakan keseimbangan
sosial yang sangat penting untuk kesejahteraan manusia. Penentu...


Slide Content

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Materi Kuliah mencakup: 1. Pengertian dan Dasar Pembebanan 2. Subjek Pajak Pertambahan Nilai 3. Objek Pajak Pertambahan Nilai 4. Tarif Pajak Pertambahan Nilai 5. PPN atas Barang 6. PPN atas Jasa

Pengertian dan Dasar Pembebanan PPN • PPN adalah pajak tidak langsung atas konsumsi barang/jasa di dalam negeri. • Dipungut pada setiap tahap produksi dan distribusi. • Dasar hukum: UU No. 8/1983 jo. UU No. 42/2009 dan UU HPP 2021. • Ciri: pajak objektif, dipungut oleh PKP, ditanggung konsumen akhir.

Subjek Pajak PPN • Pengusaha Kena Pajak (PKP): orang/badan yang menyerahkan BKP/JKP. • Konsumen akhir: menanggung beban PPN. • Importir, eksportir, dan pihak dalam transaksi lintas batas.

Objek Pajak PPN PPN dikenakan atas: 1. Penyerahan BKP di dalam negeri. 2. Impor BKP. 3. Penyerahan JKP di dalam negeri. 4. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar negeri. 5. Pemanfaatan JKP dari luar negeri. 6. Ekspor BKP berwujud & tidak berwujud. 7. Ekspor JKP.

Tarif PPN • UU HPP: 11% mulai 1 April 2022, naik menjadi 12% paling lambat 1 Januari 2025. • Tarif 0% untuk ekspor BKP/JKP. • Dasar Pengenaan Pajak (DPP): harga jual, penggantian, nilai impor/ekspor, atau nilai lain.

PPN atas Barang • Barang Kena Pajak (BKP): barang berwujud/tidak berwujud. - Contoh BKP berwujud: kendaraan, elektronik, pakaian. - Contoh BKP tidak berwujud: hak cipta, software. • Tidak dikenakan PPN: kebutuhan pokok tertentu, hasil pertambangan, uang, emas batangan devisa.

PPN atas Jasa • Jasa Kena Pajak (JKP): pelayanan berdasarkan perikatan hukum. - Contoh: jasa perhotelan, periklanan, konsultan. • Tidak dikenakan PPN: jasa kesehatan, pendidikan, keuangan, asuransi, keagamaan, sosial.

Referensi • UU No. 8 Tahun 1983 jo. UU No. 42 Tahun 2009. • UU No. 7 Tahun 2021 (HPP). • Mardiasmo (2021). Perpajakan. Yogyakarta: Andi. • Waluyo (2020). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. • Artikel & e-book pajak dari DJP Kemenkeu.
Tags