KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN By : Haris Imron Rosadi ., S.Ag ., M.Ag
kongruen adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan dua bangun datar yang sama persis . Baik itu ukurannya , sifatnya , maupun sudut yang dimilikinya . kongruen dilambangkan dengan simbol “≡” atau “≅”.
CONTOH KEKKONGRUENAN
SYARAT-SYARAT KONGRUEN PADA BANGUN DATAR Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar Sisi- sisi yang bersesuaian sama Panjang
Persegi panjang ABCD dan persegi panjang QPRS memiliki sudut-sudut yang sama besar , yaitu ∠A = ∠Q, ∠B = ∠P, ∠C = ∠R, ∠D = ∠S. Sudut-sudut tersebut sama-sama merupakan sudut siku-siku 90°. sisi-sisi yang bersesuaian pada persegi panjang ABCD dan persegi panjang QPRS juga memiliki panjang yang sama . Sisi AB = sisi QP, sisi BC = sisi PR, sisi CD = sisi RS, sisi DA = sisi SQ.
Kesebangunan pada Bangun Datar
Pengertian Kesebangunan pada Bangun Datar kesebangunan adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan dua bangun datar yang memiliki proporsi yang mirip satu sama lain. Kesebangunan disimbolkan dengan “≈” yang dibaca sebagai “ sebangun dengan ”.
Contoh Kesebangunan Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik . Luas daratannya 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Dengan ukuran seluas itu , gak mungkin ya bisa menggambar Indonesia di atas selembar kertas dengan ukuran sesungguhnya . Agar bisa menggambar peta Indonesia, digunakanlah skala . Nah, kalau misalkan petanya memakai skala 1:1.000.000 berarti 1 cm di peta sama dengan 1.000.000 cm pada aslinya . Karena skala merupakan perbandingan , maka peta juga termasuk contoh kesebangunan .
Apa saja syarat kesebangunan pada bangun datar ?
Syarat Kesebangunan pada Bangun Datar Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar Sisi- sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama
Sama seperti syarat dua bangun yang kongruen , pada bangun datar yang sebangun juga harus memiliki besar sudut yang sama . Nah, pada segitiga ABC dan DEF, keduanya juga memiliki sudut-sudut yang sama besar , loh . Besar ∠A = ∠D = 90°, ∠B = ∠E = 55°, dan ∠C = ∠F = 35°. Selain itu , sisi-sisi yang bersesuaian antara segitiga ABC dengan segitiga DEF juga memiliki perbandingan yang sama . Sisi AB dan sisi DE memiliki perbandingan 10 : 5 = 1 : 2 Sisi CA dan sisi FD memiliki perbandingan 20 : 10 = 1 : 2 Karena kedua syarat kesebangunan telah terbukti , maka bisa dikatakan kalau segitiga ABC sebangun dengan segitiga DEF (ABC ≈ DEF).
Apa Bedanya Kesebangunan dan Kongruen ?
kongruen sisi-sisi yang bersesuaian harus sama panjang , sedangkan kalau sebangun perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian harus sama besar . Jadi, semua bangun yang kongruen udah pasti sebangun , tapi kalau sebangun belum tentu kongruen
Contoh soal kesebangunan dan kekongruenan Pada ∠ABC, diketahui AC ≡ DE. Bila panjang BE = x cm, maka nilai x adalah …