MATERI KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 3 (TIGA).pptx

MuhammadRabbani21 8 views 20 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

Kewarganegaraan


Slide Content

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan RIFI RIVANI RADIANSYAH UNIVERSITAS BALE BANDUNG PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI & TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA

FALSAFAH PANCASILA Sub Pokok Bahasan ; A. Pengertian dan Pembidangan Filsafat Pancasila B. Pengertian Pancasila Sebagai Sistem C. Kesatuan Sila-Sila Pancasila

A. PENGERTIAN & PEMBIDANGAN FILSAFAT PANCASILA FILSAFAT, “ berasal dari kata “ philein ” ( mencintai ) dan “ sofia ” ( kebijaksanaan ). Terminologi kebijaksanaan memaksudkan pula pengertian , pengetahuan , dan penguasaan persoalan sampai ke akar-akarnya .”

“ Adalah hukum tahu yang ada di dalam dan di luar hidup yang diterjemahkan kehidupan untuk tahu akan ada .” “ Tahu untuk mengetahui apakah “ tahu ” itu ? Mengapa mencari “ tahu ”? Di mana “ tahu ”? Berada kapan dan sampai kapan “ tahu ”? Bagaimana mengartikan “ tahu ” dan siapa dan apa “ tahu ” itu ? Dan terlebih untuk tujuan apakah “ tahu ” itu sendiri ?.”

“ Mencintai Kebijaksanaan  Nilai-Nilai Pancasila” Filsafat Pancasila

PENGERTIAN & PEMBIDANGAN FILSAFAT PANCASILA Manusia Keheranan Perenungan FILSAFAT ONTOLOGI EPISTEME AXIOLOGI Metafisika Umum Metafisika Khusus LOGIKA Metode Ilmiah Filsafat Ilmu ETIKA ESTETIKA 1. Apa sesuatu itu ? 2.Penggolongan Keberadaan Sesuatu , 3. Sifat Keberadaan Sesuatu . 1. Kosmologi , 2.Antropolog, 3. Teologi , FILSAFAT KEBANGSAAN FILSAFAT KEBANGSAAN INDONESIA

“ Filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif ( cita-cita Bersama) seluruh bangsa Indonesia.” Yang memberikan pengetahuan dan pengertian Ilmiah yaitu tentang hakikat Pancasila “ Jika Pancasila mau dipertanggungjawabkan secara sahih, logis , koheren , dan sistematis , di dalamnya harus memuat kaidah-kaidah filosofis , yang memuat juga dimensi metafisis ( ontologis ), epistemologis , dan aksiologis .”

SECARA ONTOLOGIS Hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia . SECARA EPISTEMOLOGIS Yang dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan yang berkaitan dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia . SECARA AKSIOLOGIS Pada hakikatnya membahas nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan mengenai Pancasila.

“Weltanschauung Pancasila dari Kelima nilai hidup manusia Indonesia yang kemudian diringkas ke dalam satu nilai yakni , “Gotong Royong.”

Sebagai dalil Filsafat , Pancasila dapat dijelaskan sebagai : Aku manusia mengakui bahwa adaku itu merupakan ada bersama dengan cinta kasih , yang disebut perikemanusiaan ; Perikemanusiaan itu harus kujalani dalam bersama-sama menciptakan , dan menggunakan barang dunia demi keadilan social; Perikemanusiaan harus kulaksanakan juga dalam memasyarakat . Aku manusia niscaya memasyarakat …, dan berdemokrasi ; Perikemanusiaan harus juga kulaksanakan dalam hubunganku dengan kesatuan …. Kesatuan yang besar itu , tempat aku pertama harus melaksanakan perikemanusiaan , disebut dengan Kebangsaan ; Aku mengakui bahwa adaku itu ada bersama , serba terhubung , serba tersokong , serba tergantung . Jadi adaku tidak sempurna , tidak atas kekuatan sendiri . Jadi adaku bukanlah sumber dari adaku …. Melainkan kepada Yang Mutlak , Sang Maha-ada …. Itulah Tuhan Yang Maha Esa ” ( Driyarkara 2006:856-857).

B. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM Pancasila yang terdiri dari lima sila pada hakikatnya merupakan sistem Filsafat , sebagai suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan , saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh , sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;

Suatu kesatuan bagian-bagian , Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri , Saling berhubungan , saling ketergantungan , Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama ( tujuan sistem ) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich , 1974;22).

Pancasila, sebagai suatu sistem Filsafat merupakan lima sila peradaban yang saling memberikan keseimbangan dalam suatu kesatuan yang utuh dan harmonis . Lima sila peradaban bangsa Indonesia tersebut saling berhubungan sangat erat sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sebagaimana rumusan berikut ;

C. KESATUAN SILA-SILA PANCASILA Secara Ontologis kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem bersifat herarkis dan berbentuk pyramidal adalah sebagai berikut ;

Bahwa hakikat adanya Tuhan adalah ada karena dirinya sendiri , Tuhan sebagai “Causa Prima” ( Penyebab / Faktor Utama ). Oleh karena itu segala sesuatu yang ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan atau manusia ada sebagai akibat adanya Tuhan ( Sila 1). Adapun manusia adalah sebagai subjek pendukung pokok Negara, karena Negara adalah lembaga kemanusiaan , negara adalah sebagai persekutuan hidup bersama yang anggotanya adalah manusia ( Sila 2). Maka Negara adalah sebagai akibat adanya manusia yang bersatu ( Sila 3).

Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat . Maka rakyat pada hakikatnya merupakan unsur Negara disamping wilayah dan pemerintah . Rakyat adalah sebagai totalitas Individu-individu dalam negara yang bersatu ( Sila 4). Keadilan pada hakikatnya merupakan tujuan suatu keadilan dalam hidup bersama atau dengan lain perkataan keadilan sosial ( Sila 5) pada hakikatnya sebagai tujuan dari lembaga hidup bersama yang disebut Negara. ( Notonogoro , 1984;61 dan 1975;52,27).

DAFTAR PUSTAKA Kurnia,Asep.2012. Panduan Praktis mendapatkan Kewargaan Indonesia. Jakarta: Kompas Gramedia