Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan RIFI RIVANI RADIANSYAH UNIVERSITAS BALE BANDUNG PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI & TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
FALSAFAH PANCASILA Sub Pokok Bahasan ; A. Pengertian dan Pembidangan Filsafat Pancasila B. Pengertian Pancasila Sebagai Sistem C. Kesatuan Sila-Sila Pancasila
A. PENGERTIAN & PEMBIDANGAN FILSAFAT PANCASILA FILSAFAT, “ berasal dari kata “ philein ” ( mencintai ) dan “ sofia ” ( kebijaksanaan ). Terminologi kebijaksanaan memaksudkan pula pengertian , pengetahuan , dan penguasaan persoalan sampai ke akar-akarnya .”
“ Adalah hukum tahu yang ada di dalam dan di luar hidup yang diterjemahkan kehidupan untuk tahu akan ada .” “ Tahu untuk mengetahui apakah “ tahu ” itu ? Mengapa mencari “ tahu ”? Di mana “ tahu ”? Berada kapan dan sampai kapan “ tahu ”? Bagaimana mengartikan “ tahu ” dan siapa dan apa “ tahu ” itu ? Dan terlebih untuk tujuan apakah “ tahu ” itu sendiri ?.”
PENGERTIAN & PEMBIDANGAN FILSAFAT PANCASILA Manusia Keheranan Perenungan FILSAFAT ONTOLOGI EPISTEME AXIOLOGI Metafisika Umum Metafisika Khusus LOGIKA Metode Ilmiah Filsafat Ilmu ETIKA ESTETIKA 1. Apa sesuatu itu ? 2.Penggolongan Keberadaan Sesuatu , 3. Sifat Keberadaan Sesuatu . 1. Kosmologi , 2.Antropolog, 3. Teologi , FILSAFAT KEBANGSAAN FILSAFAT KEBANGSAAN INDONESIA
“ Filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif ( cita-cita Bersama) seluruh bangsa Indonesia.” Yang memberikan pengetahuan dan pengertian Ilmiah yaitu tentang hakikat Pancasila “ Jika Pancasila mau dipertanggungjawabkan secara sahih, logis , koheren , dan sistematis , di dalamnya harus memuat kaidah-kaidah filosofis , yang memuat juga dimensi metafisis ( ontologis ), epistemologis , dan aksiologis .”
SECARA ONTOLOGIS Hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia . SECARA EPISTEMOLOGIS Yang dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan yang berkaitan dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia . SECARA AKSIOLOGIS Pada hakikatnya membahas nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan mengenai Pancasila.
“Weltanschauung Pancasila dari Kelima nilai hidup manusia Indonesia yang kemudian diringkas ke dalam satu nilai yakni , “Gotong Royong.”
Sebagai dalil Filsafat , Pancasila dapat dijelaskan sebagai : Aku manusia mengakui bahwa adaku itu merupakan ada bersama dengan cinta kasih , yang disebut perikemanusiaan ; Perikemanusiaan itu harus kujalani dalam bersama-sama menciptakan , dan menggunakan barang dunia demi keadilan social; Perikemanusiaan harus kulaksanakan juga dalam memasyarakat . Aku manusia niscaya memasyarakat …, dan berdemokrasi ; Perikemanusiaan harus juga kulaksanakan dalam hubunganku dengan kesatuan …. Kesatuan yang besar itu , tempat aku pertama harus melaksanakan perikemanusiaan , disebut dengan Kebangsaan ; Aku mengakui bahwa adaku itu ada bersama , serba terhubung , serba tersokong , serba tergantung . Jadi adaku tidak sempurna , tidak atas kekuatan sendiri . Jadi adaku bukanlah sumber dari adaku …. Melainkan kepada Yang Mutlak , Sang Maha-ada …. Itulah Tuhan Yang Maha Esa ” ( Driyarkara 2006:856-857).
B. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM Pancasila yang terdiri dari lima sila pada hakikatnya merupakan sistem Filsafat , sebagai suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan , saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh , sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
Suatu kesatuan bagian-bagian , Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri , Saling berhubungan , saling ketergantungan , Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama ( tujuan sistem ) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich , 1974;22).
Pancasila, sebagai suatu sistem Filsafat merupakan lima sila peradaban yang saling memberikan keseimbangan dalam suatu kesatuan yang utuh dan harmonis . Lima sila peradaban bangsa Indonesia tersebut saling berhubungan sangat erat sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sebagaimana rumusan berikut ;
C. KESATUAN SILA-SILA PANCASILA Secara Ontologis kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem bersifat herarkis dan berbentuk pyramidal adalah sebagai berikut ;
Bahwa hakikat adanya Tuhan adalah ada karena dirinya sendiri , Tuhan sebagai “Causa Prima” ( Penyebab / Faktor Utama ). Oleh karena itu segala sesuatu yang ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan atau manusia ada sebagai akibat adanya Tuhan ( Sila 1). Adapun manusia adalah sebagai subjek pendukung pokok Negara, karena Negara adalah lembaga kemanusiaan , negara adalah sebagai persekutuan hidup bersama yang anggotanya adalah manusia ( Sila 2). Maka Negara adalah sebagai akibat adanya manusia yang bersatu ( Sila 3).
Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat . Maka rakyat pada hakikatnya merupakan unsur Negara disamping wilayah dan pemerintah . Rakyat adalah sebagai totalitas Individu-individu dalam negara yang bersatu ( Sila 4). Keadilan pada hakikatnya merupakan tujuan suatu keadilan dalam hidup bersama atau dengan lain perkataan keadilan sosial ( Sila 5) pada hakikatnya sebagai tujuan dari lembaga hidup bersama yang disebut Negara. ( Notonogoro , 1984;61 dan 1975;52,27).
DAFTAR PUSTAKA Kurnia,Asep.2012. Panduan Praktis mendapatkan Kewargaan Indonesia. Jakarta: Kompas Gramedia