materi kimia power point Unsur_Periode_Ketiga.pptx

AamMuspikAmrulloh 0 views 66 slides Oct 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 66
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66

About This Presentation

ppt tugas


Slide Content

KELOMPOK 1 Dhea putri Esti sulastri Lin herlina Ninik N.A.F Irawati h.m Wulan XII IPA 2

UNSUR PERIODE KETIGA

Na Mg Al Si P S Cl

Ciri Khusus Sifat-Sifat Unsur dan Periodik Reaksi-Reaksi Logam Kegunaan dan Bahaya Unsur Kelimpahannya di Alam

CIRI KHUSUS UNSUR PERIODE KETIGA

Ciri Khas Unsur Unsur yang terdapat : Unsur logam (Na, Mg, Al) Unsur metaloid (Si) Unsur nonlogam (P, S, Cl ) Unsur gas mulia ( Ar ) Unsur-unsur tiap periode tidak mempunyai sifat yang mirip , tetapi sifat-sifatnya berubah secara berurutan .

Alumunium Alumunium ditemukan sebagai bijihnya , merupakan logam putih kebiru-biran yang berkilauan , dapat ditempa , dapat dibengkokkan , konduktor yang baik . Alumunium tidak bereaksi dengan udara kering , tetapi dalam udara lembap akan membentuk lapisan tipis oksida di permukaannya . Alumunium murni tidak bereaksi dengan air murni , tetapp alumunium tak murni dapat mengalami korosi jika terkena air yang mengandung garam-garam . Alumunium dapat bereaksi dengan nitrogen. Alumunium dapat mereduksi oksida logam (Fe 2 O 3 , Cr 2 O 3 , Mn 3 O 4 ) menjadi logamnya dan membebaskan panas yang tinggi yang disebut proses termit . Alumunium dapat larut daam basa kuat maupun asam kuat . Larutan AlCl 3 dalam air bersifat asam maka dapa bereaksi dengan basa , selanjutnya dapat pula bereaksi dengan asam

Silikon Silikon ditemukan dalam senyawanya , contohnya silikon dioksida (SiO 2 ) dan silikon tetraoksida (SiO 4 ) Memiliki 12 jenis bentuk yang berbeda Silikon tetraoksida (SiO 4 ) disebut juga silikat (SiO 4 4- )

Fosfor Fosforus ditemukan dalam fosfat seperti batuan Pada temperatur tinggi struktur amorf dapat membentuk Kristal yang dikenal sebagai fosforus merah Fosforus putih sangat reaktif , mudah menguap , dan larut dalam pelarut non polar

Belerang Belerang berada di alam dalam keadaan bebas dan berbentuk senyawa . Belerang mempunyai alotrop yaitu belerang rombis dan monoklin . Pada saat meleleh belerang berwarna kuning berbentuk cairan yang relative tidak kental , yang bila dipanaskan perlahan-lahan akan menjadi merah gelap dan menjadi seperti gula cair .

SIFAT-SIFAT UNSUR dan PERIODIK UNSUR PERIODE KETIGA

Sepanjang periode Na sampai Cl terjadi perubahan sifat: Sifat logam berkurang, dan sifat non logam bertambah. Sifat reduktor berkurang, dan sifat oksidator bertambah. Sifat kebasaan berkurang, dan sifat keasaman bertambah.

Natrium (Na) Nomor atom : 11 Konfigurasi e- : [Ne] 3s¹ Massa Atom relatif : 22,98977 Jari-jari atom : 2,23 Å Titik Didih : 892 °C Titik Lebur : 495 °C Elektronegatifitas : 1 Energi Ionisasi : 495,8 kJ/mol Tingkat Oks. Max : 1+ Struktur Atom : Krista l Wujud : Padat

Magnesium (Mg) Nomor atom : 12 Konfigurasi e- : [Ne] 3s² Massa Atom relatif : 24,305 Jari-jari atom : 1,72 Å Titik Didih : 1107 °C Titik Lebur : 651 °C Elektronegatifitas : 1,25 Energi Ionisasi : 737,7 kJ/mol Tingkat Oks. Max : 2+ Struktur Atom : Kristal Logam Wujud : Padat

Sifat kimia Magnesium : Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana Reaksi dengan air : MgO + H 2 O Mg(OH) 2 Reaksi dengan udara menghasilkan MO dan M 2 N 2 Tidak bereaksi dengan hidrogen Reaksi dengan klor : M + X 2 ( dipanaskan ) MX 2 ( garam )

Alumunium (Al) Nomor atom : 13 Konfigurasi e- : [Ne] 3s² 3p¹ Massa Atom relatif : 26,98154 Jari-jari atom : 1,82 Å Titik Didih : 2467 °C Titik Lebur : 660 °C Elektronegatifitas : 1,45 Energi Ionisasi : 577,6 kJ/mol Tingkat Oks. Max : 3+ Struktur Atom : Kristal Logam Wujud : Padat

Sifat kimia Alumunium : Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida . Alumunium akan terbakar dalam ooksigen jika bentuknya serbuk , sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium mengambat reaksi . Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskna sepanjang tabung .

Silikon (Si) Nomor atom : 14 Konfigurasi e- : [Ne] 3s² 3p² Massa Atom relatif : 28,0855 Jari-jari atom : 1,46 Å Titik Didih : 2355 °C Titik Lebur : 1410 °C Elektronegatifitas : 1,74 Energi Ionisasi : 786,5 kJ/mol Tingkat Oks. Max : 4+ Struktur Atom : Kristal Kovalen raksasa Wujud : Padat

Sifat kimia Silikon Silikon murni berwujud padat dengan titik lebur 1410ºC Silikon murni berstruktur seperti intan (tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak menghantar listrik . Jari-jari silikon lebih besar dari karbon sehingga tidak dapat membentuk ikatan rangkap dua atau tiga Pada suhu tinggi , silikon dapat berekasi dengan hidrogen membentuk hidrida , dan dengan halogen membentuk halide Batuan mineral yang mengandung silikon umumnya merupakan zat padat yang mempunyai titik tinggi dan keras Kecenderungan silikon yang membentuk molekul relatif besar

Fosfor (P) Nomor atom : 15 Konfigurasi e- : [Ne] 3s² 3p³ Massa Atom relatif : 30,97376 Jari-jari atom : 1,23 Å Titik Didih : 280 °C Titik Lebur : 44 °C Elektronegatifitas : 2,05 Energi Ionisasi : 1.011,8 kJ/mol Tingkat Oks. Max : 5+ Struktur Atom : Molekul Poliatom Wujud : Padat

Sifat kimia Fosfor Fosfor putih bersifat sangat reaktif , memancarkan cahaya , mudah terbakar di udara , beracun . Fosfor merah bersifat tidak reaktif , kurang beracun .

Sulfur (S) Nomor atom : 16 Konfigurasi e- : [Ne] 3s² 3p⁴ Massa Atom relatif : 32,066 Jari-jari atom : 1,09 Å Titik Didih : 445 °C Titik Lebur : 119 °C Elektronegatifitas : 2,45 Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol Tingkat Oks. Max : 6+ Struktur Atom : Molekul Poliatom Wujud : Padat

Sifat kimia Sulfur Massa jenis (RTP) α 2,08 g/ cm 3 Massa jenis (RTP) β 1,96 g/ cm 3 Massa jenis (RTP) γ 1,92 g/cm 3 Kalor peleburan 1.727 kJ/ mol Kalor penguapan 45 kj / mol Kapasitas kalor (25ºC) 22.75 kJ/ mol K

Klor (Cl) Nomor atom : 17 Konfigurasi e- : [Ne] 3s² 3p⁵ Massa Atom relatif : 35,4527 Jari-jari atom : 0,97 Å Titik Didih : -35 °C Titik Lebur : -101 °C Elektronegatifitas : 2,85 Energi Ionisasi : 1.251,1 kJ/mol Tingkat Oks. Max : 7+ Struktur Atom : Molekul Diatom Wujud : Gas

Sifat kimia Klor Gas berwarna kehijauan pada suhu kamar (25ºC, 1 atm ) Klorin tidak stabil dan sangat reaktif Bers ifat oksidator Dalam air laut maupun sungai , klorin akan terhidrolisis membentuk asam hipoklorit

Argon (Ar) Nomor atom : 18 Konfigurasi e- : [Ne] 3s² 3p⁶ Massa Atom relatif : 39,948 Jari-jari atom : 0,88 Å Titik Didih : -186 °C Titik Lebur : -189 °C Elektronegatifitas : - Energi Ionisasi : 1.520,5 kJ/mol Tingkat Oks. Max : - Struktur Atom : Molekul Monoatom Wujud : Gas

Sifat kimia Argon Gas inert yang tidak dapat bereaksi dengan gas-gas lain Bersifat stabil dan tidak bisa berikatan dengan unsur lain

Tabel Perbandingan Semakin kanan, jari-jari atom akan semakin kecil. Dikarenakan muatan inti bertambah besar, sedangkan jumlah kulit elektronnya sama. c Semakin kanan, energi ionisasinya semakin besar, kecuali Al dan S.

Sifat Asam-Basa Di periode ketiga, sepanjang dari Na sampai Cl atau dari kiri ke kanan terjadi perubahan sifat yaitu semakin ke kanan periode maka unsur akan semakin asam dan sebaliknya. Na dan Mg bersifat basa, hal ini dikarenakan saat direaksikan dengan air akan menghasilkan ion OHˉ. 2Na (s) + 2H₂O (l)  2NaOH (aq) + H₂ (g) Mg (s) + 2H₂O (l)  Mg(OH)₂ (aq) + H₂ (g)

Al bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Al (s) + 3H₂O (l)  Al(OH)₃ (aq) + 3H⁺ (aq) Dgn asam : Al(OH)₃ (aq) + 3H⁺ (aq)  Al³⁺ (aq) + 3H₂O (l) Dgn basa : Al(OH)₃ (aq) + OHˉ (aq)  AlO₃ˉ (aq) + 2H₂O (l) Si, P, S, dan Cl bersifat asam. Si (s) + 4 H₂O (l)  Si(OH)₄ + 2 H₂ (aq) ↔ H₂SiO₃ (aq) + H₂O (l) P (s) + 5H₂O (l)  P(OH)₅ (aq) + 2,5H₂ ↔ H₃PO₄ (aq) + H₂O (l) S (s) + 6H₂O (l)  S(OH)₆ (aq) + 3H₂ ↔ H₂SO₄ (aq) + 2H₂O (l) Cl (s) + 7 H₂O (l)  Cl(OH)₇ (aq) + 3,5H₂ ↔ HClO₄ (aq) + 3H₂O (l)

Kekuatan Reduktor-Oksidator Di periode ketiga, sepanjang dari Na sampai Cl atau dari kiri ke kanan terjadi perubahan sifat yaitu semakin ke kanan periode maka unsur akan semakin bersifat oksidator (melakukan reduksi) dan sebaliknya. Hal ini disebabkan jari-jari atomnya makin panjang sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin lemah, sehingga elektron makin mudah dilepaskan.

Kekuatan reduktor dan oksidator dapat dilihat juga dari harga potensial reduksinya. Yaitu semakin negatif harga potensial reduksinya maka akan semakin reduktor. Na⁺ (aq) + eˉ  Na (s) E° = -2,71 volt Mg²⁺ (aq) + 2eˉ  Mg (s) E° = -2,37 volt Cl₂ (g) + 2eˉ  2Clˉ (aq) E° = +1,36 volt

REAKSI-REAKSI LOGAM UNSUR PERIODE KETIGA

Reaksi oksida 1. Natrium oksida Natrium mengalami reaksi hebat dengan oksigen. Logam Natrium yang terpapar di udara dapat bereaksi spontan dengan gas oksigen membentuk oksida berwarna putih yang disertai nyala berwarna kuning. 4 Na (s)  +  O 2(g) 2 Na 2 O (s) 2. Magnesium oksida Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas oksigen) menghasilkan nyala berwarna putih terang yang disertai dengan pembentukan oksida berwarna putih. 2 Mg (s)  +  O 2(g)   2 MgO (s)

3. Aluminium oksida Berfungsi mencegah (melindungi) logam dari korosi. Oksida ini berwarna putih. 4 Al (s)  +  3 O 2(g)   2 Al 2 O 3(s) 4. Silikon oksida Senyawaan silikon dengan oksigen adalah yang paling melimpah dari semua senyawa dalam kerak bumi. Reaksi antara silikon dengan oksigen adalah sebagai berikut. Si (s)  +  O 2(g)   SiO 2(s)

5. Fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida. Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida. Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida. Untuk fosfor (III) oksida: P 4(s)  +  3 O 2(g)   P 4 O 6(s) Untuk fosfor (V) oksida: P 4(s)  +  5 O 2(g)   P 4 O 10(s)

6. Belerang Dioksida dan Belerang Trioksida Padatan Belerang mudah terbakar di udara saat dipanaskan dan akan menghasilkan gas Belerang Dioksida (SO 2 ). Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna. Oksida ini dapat direaksikan lebih lanjut dengan gas oksigen berlebih yang dikatalisis oleh Vanadium Pentaoksida (V 2 O 5 ) untuk menghasilkan gas Belerang Trioksida (SO 3 ). S (s)  +  O 2(g)   SO 2(g) 2 SO 2(g)  +  O 2(g)   2SO 3(g)

Reaksi halida 1. Natrium Klorida Natrium direaksikan dengan gas klor akan menghasilkan endapan putih NaCl. Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk. 2 Na (s)  +  Cl 2(g)   2 NaCl (s) 2. Magnesium Klorida Sama seperti Natrium, logam Magnesium pun dapat bereaksi dengan gas klor membentuk endapan putih Magnesium Klorida. Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida. Mg (s)  +  Cl 2(g)   MgCl 2(s)

3. Aluminium Klorida Ketika logam Aluminium direaksikan dengan gas klor, akan terbentuk endapan putih AlCl 3 . 2 Al (s)  +  3 Cl 2(g)   2 AlCl 3(s) 4. Silikon (IV) Klorida Senyawa ini merupakan cairan yang mudah menguap. Senyawa ini dihasilkan dari reaksi padatan Silikon dengan gas klor. Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi. Si (s)  +  2 Cl 2(g)   SiCl 4(l)

5. Fosfor (III) Klorida dan Fosfor (V) Klorida Fosfor (III) Klorida merupakan cairan mudah menguap tidak berwarna yang dihasilkan saat Fosfor bereaksi dengan gas klor tanpa pemanasan. Saat jumlah gas klor yang digunakan berlebih, senyawa ini dapat bereaksi kembali dengan gas klor berlebih membentuk senyawa Fosfor (V) Klorida, suatu padatan berwarna kuning. P 4(s)  +  6 Cl 2(g)   4 PCl 3(l) Saat jumlah gas klor yang digunakan berlebih, akan terjadi reaksi berikut : PCl 3(l)  +  Cl 2(g)   PCl 5(s)

6. Belerang klorida Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S 2 Cl 2 . 2S (s)  +  Cl 2(g)   S 2 Cl 2(s)

Reaksi dengan air 1. Natrium Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna. 2Na + 2H₂O 2NaOH + H₂

2. Magnesium Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Mg(s) + 2H₂O(l) Mg(OH)₂ + H₂ Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida dan hidrogen. Mg(s) + H₂O(g) MgO + H₂

3.    Aluminium Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi. 2Al(s) + 3H₂O (g) Al₂O₃ + 3H₂

4. Silikon Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon yang digunakan. Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak reaktif. Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen. Si + 2H₂O SiO₂ + 2H₂ Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.

5. Fosfor dan sulfur Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air. 6. Klor Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna bijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit. Cl₂ + H₂O ↔HCl + HOCl

KEGUNAAN dan BAHAYA UNSUR PERIODE KETIGA

Natrium • Dipakai dalam pembuatan ester • Na- benzoat dipakai dalam pengawetan makanan • Na- glutamat dipakai untuk penyedap makanan • Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor • NAOH dipakai untuk membuat sabun , deterjen , kertas • Memurnikan logam K, Rb , Cs • NACO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah • Mereduksi lelehan KCl , bertujuan untuk memperoleh logam kalium

Bahaya Natrium : Jika natrium berekasi dengan air akan bereaksi dengan sangat cepat dan meledak . Jika terjadi kontak dengan natrium hidroksida ( NaOH ) dalam keadaan kulit telanjang , akan membentuk dan mulai larut dalam kulit .

Magnesium • Dipakai pada proses produksi logam , kaca , dan semen • Untuk membuat konstruksi pesawat . Logamnya disebut magnalum • Pemisah sulfur dari besi dan baja • Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan • Untuk membuat lampu kilat • Sebagai katalis reaksi organik • Untuk antasid (Mg(OH)2) , pencahar (MgSO4) , bata tahan api ( MgO ) , tapal gigi dan kosmetik (MgCO3)

Bahaya Magnesium : Magnesium sangat mudah terbakar . Pada waktu terbakar , magnesium melepaskan kalor yang sangat besar mencapai ribuan derajat . Cahaya yang dipancarkan sangat menyilaukan dan dapat membutakan mata .

Alumunium • Banyak dipakai dalam industri pesawat • Untuk membuat konstruksi bangunan • Dipakai pada berbagai macam aloi • Untuk membuat magnet yang kuat • Tawas sebagai penjernih air • Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa • Membuat berbagai alat masak (Al 90% Mg 10%) • Menghasilkan permata bewarna-warni : Sapphire, Topaz, dll

Bahaya Alumunium : Alumunium dapat merusak kulit . Dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk Al 2 O 3 jika direaksikan dengan karbon akan mneyebabkan pemanasan global.

Silikon • Dipakai dalam pembuatan kaca (SiO2) • Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor • Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium , magnesium, dan tembaga • Untuk membuat enamel

Bahaya Silikon : Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah .

Fosfor • Fosforus putih untuk pembuatan asam sulfat . • Fosforus merah untuk korek api . • Sebagai bahan dasar pada pembuatan pupuk fosfat dan superfosfat , amohpos , atau NPK di industri pupuk Bahaya Fosfor : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif .

Sulfur • Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat • Digunakan dalam baterai • Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk • Digunakan pada korek dan kembang api • Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses • Elektrolit accu • Tawas • Pupuk ZA (NH4)SO4 • Gips MgSO4 • Obat pencahar / garam inggris • Bahan vulkanisasi karet • Seng sulfida digunakan sebagai bahan pelapis pada layar TV

Bahaya Sulfur : Belerang dalam bentuk H 2 S sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian , sedangkan dalam bentuk H 2 SO 4 dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi .

Klor • Dipakai pada proses pemurnian air • Cl2 dipakai pada disinfectan • KCl digunakan sebagai pupuk • ZnCl2 digunakan sebagai solder • NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere • Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas • Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum • Dipakai pada berbagai macam industri • Klorat dan perklorat untuk bahan peledak dan roket

Bahaya Klor : Klor mengiritasi lapisan lendir dan bentuk cairnya bisa membakar kulit . Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3,5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap dalam-dalam

Argon • Sebagai pengisi bola lampu • Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya • Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses • Untuk mendeteksi sumber air tanah • Dipakai dalam roda mobil mewah • Lampu bohlam (pink dan biru ) Bahaya Argon : Bila argon menggantikan oksigen di udara dapat menyebabkan sesak napas karena udara yang mengandung oksigen kurang dari 16% sangt berbahaya .

KEBERADAAN UNSUR PERIODE KETIGA di ALAM

Unsur Keberadaan di alam Natrium Na terdapat dalam garam batu NaCl , sen y awa Chili NaNO 3 , karnalit KMgCl 3 ; 6H 2 O, trona Na 5 (CO 3 ) 2 ; (HCO 3 ) ; 2H 2 O, dan air laut . Magnesium Mg berada sebagai senyawa MgCl 2 di air laut dan deposit garam juga dalam senyawa karbonat dalam mineral magnesit (MgCO 3 ) dan dolomite ( MgCa (CO 3 ) 2 ), dan dalam senyawa epsomit (MgSO 4 ; 7 H 2 O) Alumunium Al adalah unsur ke-3 terbanyak di kerak bumi setelah O dan Si. Al ditemukan di batuan yang mengandung alumin ium silikat ( campuran Al,O Si) , korundum ( Al 2 O 3 ) , kriolit Na 3 AIF 6 , dan bauksit (AL 2 O 3 . xH 2 O) silicon.

Silikon Si merupakan unsur ke du a terbanyak di kerak bumi setelah O dengan kadar 25,7%. Si ditemukan sebagai silica (SiO 2 ) dan senyawa silikat ( campuran Si , O dan logam lain). Ada dua jenis silica, yakni yang be r betuk Kristal ( kuarsa , kristobalit , tridimit ) dan yang non Kristal ( oniks , gata atau akik , jesper , batu api ). Sedangkan senyawa silikat menyusun 95% dari bebatuan . Banyak senyawa silikat merupakan senyawa alum unium silikat . Senyawa ini terbentuk dari senyawa silikat dimana sebagian atom Si telah diganti dengan atom Al. senyawa alum unium silikat dapat dibedakan menurut pembentukannya : Feldspart : atom Si yang diganti dengan Al berasal dari silikat . Jumlah atom Si yang diganti bisa sampai separuh nya , contohnya ; NaAlSi 3 O 8 ( albit ) dan Ca(AlSiO 4 ) 2 ( anortit ). Mika : atom Si yang diganti dengan Al berasal dari senyawa silikat . Contohnya : KAl 2 (AlSi 3 O 10 ) (OH) 2 ( muskovit ).

Fosfor Fosfor (P) ditemukan pada bebatuan fosfat sebagai senyawa fluorapatit Ca 5 (PO 4 ) 3 F, hidroksiapatit Ca 5 (PO 4 ) 3 (OH) dan klorapatit Ca 5 (PO 4 ) 3 Cl. Belerang Belerang (S) ditemukan dalam dalam bentuk unsur dan senyawanya . Sebagai unsur , belerang terdapat didaerah pegunungan vulkanik dan sebagai endapan pada kedalaman ≥ 100 m dibawah tanah . Endapan ini kemungkinan terbentuk dari reduksi CaSO 4 menjadi unsure S oleh bakteri . Sebagai senyawa , belerang terdapat dalam senyawa sulfide seperti FeS 2 , PbS , Cu 2 S dan H 2 S dalam gas alam dan dalam senyawa sulfat seperti CaSO 4 . 2H 2 O. Klorin Cl ditemukan sebagai klorida dalam air laut dan garam batu . Argon Ar terdapat di udara dengan kadar 0,934% udara kering .

TERIMAKASIH        Ada Pertanyaan ?
Tags