Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA 2 020 SURVEY PEMETAAN ILMU UKUR TANAH Materi Kuliah Sesi-4
DASAR- DASAR PENGUKURAN ( waterpassing – Sipat Datar )
Data Ukuran Jarak Sudut Horisontal Vertikal Vertikal Horisontal
Jarak dan Beda Tinggi
SUDUT Sudut = selisih antara 2 arah ; Jenis : Sudut Horizontal dan Sudut Vertikal; Satuan dalam Sistem Sexagesimal.
Beda Tinggi ( Δ H ) Beda Tinggi AB = Jarak Vertikal antara A dan B ; Satuan dalam Sistem Metrik (milimeter, sentimeter, meter) ; Metode pengukuran Beda Tinggi : Spirit (Direct) Leveling, Trigonometric (Indirect) Leveling, Stadia Leveling, Barometric Leveling, Gravimetric Leveling .
Spirit Leveling
Trigonometric Leveling h 1.2 = S tg α 1.2 + i 1 - i 2
Stadia Leveling ∆ h AB = ta + v – bt v = d AB tan h
Barometer dan Gravimeter
Spirit / Direct Leveling (Waterpassing) Spirit/Direct Leveling adalah metode pengukuran beda tinggi yang paling umum dan teliti ; Alat Utama : Waterpass / Sipat Datar ; Macam-macam waterpass : (1) tipe semua tetap , dengan dilengkapi sekrup ungkit atau jungkit , (2) tipe otomatis dan (3) tipe sinar laser. Alat Bantu : Rambu Ukur (Baak Ukur, Nivo Rambu, Sepatu Rambu ; Pabrik : Produsen alat survei
Alat Utama Spirit/Direct Leveling ( Waterpassing ) Waterpas Topcon Waterpas Nikon Nivo Tabung (Tubular Bubble Level) Nivo Kotak (Circular Bubble Level)
W aterpass Semua Tetap Dumpy Level 1. Teropong. 2. Nivo tabung. 3. Pengatur Nivo. 4. Pengatur dafragma. 5. Kunci Horizontal. 6. Skrup Kiap 7 . Tribrach. 8. Trivet. 9. Kiap (Leveling Head). 1 0. Sumbu ke-1 11. Tombol Fokus.
Reversible Level T eropong dapat diungkit dengan skrup (no 13) , sehingga garis bidik dapat mengarah ke atas, ke bawah, maupun mendatar. 1. Teropong. 9. Kiap. 2. Nivo Reversi. 10. Sumbu I 3. Pengatur Nivo. 11. Fokus. 4. Diafragma. 12. Pegas. 5. Klem Horizontal. 13. Skrup Ungkit 6. Skrup Kiap. 14. Skrup Teropong. 7. Tribrach. 15. Sumbu Mekanis. 8. Trivet.
Tilting Level ( Tipe Jungkit ) Pada tipe ini sumbu tegak dan teropong dihubungkan dengan engsel dan skrup pengungkit . Berbeda dengan tipe reversi , pada tipe ini teropong dapat diungkit dengan skrup pengungkit .
W aterpass Otomatis Tipe ini sama dengan tipe semua tetap , hanya di dalam teropongnya terdapat a l at yang disebut kompensator untuk membuat agar garis bidik mendatar. Berbeda dengan 3 tipe sebelumnya, pada t i pe otomatik ini tidak terdapat nivo tabung untuk mendatarkan garis bidik sebagai penggantinya di dalam teropong dipasang alat yang dinamakan kompensator. Bila benang silang diafragma telah diatur dengan baik, sinar mendatar dan masuk melalui pusat objekti f akan selalu jatuh t epat di titik potong benang silang diafragma, walaupun teropong miring (sedikit). Dengan demikian, dengan dipasangnya kompensator antara lensa objekti f dan diafragma garis bidik menjadi mendatar. K ekurangan yaitu mudah dipengaruhi getaran, karena sebagai kompensatornya dipergunakan sistim pendulum.
Bagian Alat WP Otomatis
W aterpass Digital
Alat Bantu Spirit/Direct Leveling (Waterpassing) Rambu Ukur Nivo Rambu Sepatu Rambu Field of View Waterpass
Dasar Teori W aterpass /S ipat D atar Sipat datar ( waterpassing / levelling ) adalah suatu operasi untuk menentukan beda tinggi antara dua titik di permukaan tanah . Sebuah bidang datar acuan , atau datum, ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut . Beda elevasi yang ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yang ditetapkan tersebut , dan hasilnya adalah elevasi titik-titik tadi .
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan ketinggian atau beda tinggi antara dua titik . Pengukuran waterpass ini sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan , perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi . Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan , jalan kereta api , saluran , penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada , perhitungan urugan dan galian tanah , penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada , dan lain-lain.
Bagian Alat Waterpass
Syarat Pemakaian Waterpass Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horisontal . W aterpass lama menggunakan indikator nivo tabung teropong . Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat pemakaian sbb : Sumbu I vertikal . Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo . Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I. Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.
Gambar Benang/Curva pada teropong Waterpass bt = benang tengah (curva tengah) ba = benang atas (curva atas) bb = benang bawah (curva bawah) bt ba bb
K ontrol B acaan R ambu : bt = ( ba + bb ) / 2 bt = bacaan benang tengah ba = bacaan benang atas bb = bacaan benang bawah D opt = ( ba – bb ) x 100 D opt = jarak datar optis 100 = konstanta pengali instrumen