EVALUASI SKRINING LAYAK HAMIL DAN ANC DI KABUPATEN BANJAR KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR
Terdapat 32 Praktek Dokter Mandiri yang berpraktek di wilayah Kabupaten Banjar25 Puskesmas, terdiri dari 21 Puskesmas Non Rawat Inap dan 4 Puskesmas Rawat Inap, ada 70 buah Pustu ( Puskesmas Pembantu), 27 Unit Pusling Roda 4, 2 Unit Pusling Air. Terdapat 69 buah Apotek berizin yang terseber di wilayah Kabupaten Banjar Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) adalah instalasi farmasi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar yang dulunya dikenal dengan gudang farmasi . Terdapat 47 PMB Swasta di Wilayah Kabupaten Banjar Terdapat 55 buah toko obat berizin yang menjadi binaan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Terdapat 32 Praktek Dokter Mandiri yang berpraktek di wilayah Kabupaten Banjar Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar mempunyai 1 UPT. Laboratorium Kesehatan Dasar (Labkesda) serta beberapa Laboratorium klinik milik swasta Tercatat terdapat 13 Buah Klinik, dima T erdapat 1 Klinik Swasta di Wilayah Kabupaten Banjar Total terdapat 6(Enam) Rumah Sakit, terdiri dari 1(satu) RSUD, 4 (Empat), RS Milik Swasta dan 1 Rumah Sakit Khusus Jiwa Milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan FASILITAS KESEHATAN
PRAKTEK MANDIRI BIDAN Ada 52 PMB di Kabupaten Banjar PMB aktif (SIP masih berlaku ) ada 41 11 PMB SIP tidak berlaku PMB tersebar di 14 UPT Puskemasmas Kabupaten Banjar
REKAPITULASI DATA PMB DI KABUPATEN BANJAR NO NAMA PUSKESMAS PMB AKTIF TIDAK AKTIF 1 Karang Intan 1 1 2 Karang Intan 2 1 3 Gambut 4 2 4 Martapura 2 4 3 5 Simpang Empat 1 2 6 Sungai Tabuk 1 1 7 Martapura 1 11 2 8 Kertak Hanyar 3 9 Tatah Makmur 3 1
NO NAMA PUSKESMAS PMB AKTIF TIDAK AKTIF 10 Astambul 1 11 Sungai Tabuk 3 2 4 12 Beruntung Baru 3 13 Martapura Timur 1 14 Simpang Empat 2 1 15 Pengaron 1 16 Aluh-Aluh 1
PRAKTEK MANDIRI DOKTER Praktek Dokter Gigi ada 6 Prakter Dokter Umum ada 15 (Data dari Seksi Pelayanan Kesehatan dan Kesehatan Tradisional )
REKAPITULASI DATA PMD DI KABUPATEN BANJAR NO NAMA PUSKESMAS PDM DOKTER UMUM DOKTER GIGI 1 KERTAK HANYAR 4 3 2 MARTAPURA 1 7 2 3 GAMBUT 4 1
KEGIATAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN DI KABUPATEN BANJAR Pada tahun 2023 sudah pernah dilakukan Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring Skrining Layak Hamil , Antenatal Care (ANC) dan Stunting dengan membuat draf t SK akan tetapi belum dijadikan SK karena tidak ada petunjuk pasti dari Provinsi dan Pusat terutama untuk Stunting Pada tahun 2024 dilaksanakan Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring Skrining Layak Hamil , Antenatal Care (ANC) dan Stunting 1 kali pada bulan September dengan pemberian materi dari Dokter Spesialis Obsgyn Kabupaten dan Dokter Spesialis Anak
HASIL KEGIATAN SKRINING LAYAK HAMIL DAN ANC DI KABUPATEN BANJAR
Catin Mendapat Layanan Kesehatan (Data Kespro Catin Kumulatif Kab . Banjar Tahun 2024)
Kendala dan Permasalahan
Kolaborasi Lintas Sektor Jejaring yang melibatkan kerjasama antara berbagai fasilitas kesehatan seperti Puskesmas , rumah sakit , PMB , IDI dan tenaga kesehatan terkait masih belum berjalan dengan baik . Selain itu , kerja sama dengan instansi lain seperti BKKBN, serta organisasi profesi belum terlaksana dan terkoordinasi sesuai ketentuan .
Pemetaan dan MOU Jejaring Dalam sistem ini , setiap fasilitas kesehatan yang tergabung dalam jejaring belum memiliki peran spesifik , yang dipetakan dengan jelas . MoU (Memorandum of Understanding) belum dibuat sepenuhnya untuk memastikan komitmen dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam menjalankan skrining
Skrining Terintegrasi C alon Ibu belum sepenuhnya mendapatkan skrining Kesehatan yang lengkap di jejaring , meliputi pemeriksaan umum , pemeriksaan gizi , deteksi penyakit menular serta faktor lainnya yang dapat mempengaruhi Kesehatan reproduksi Layanan ini masih belum terintegrasi dengan layanan lainnya seperti ANC dan pencegahan stunting
Sistem Rujukan Jejaring skrining yang mencakup system rujukan masih belum terlaksana secara efektif calon Ibu masih ada yang belum terdeteksi memiliki resiko tinggi dan yang terdeteksi masih ada yang menolak untuk dirujuk ke RS
Pencatatan dan Pelaporan Petugas di Puskesmas masih menggunakan aplikasi kes catin dan laporan direkap melalui google drive ke Pengelola di Dinkes Kabupaten , untuk selanjutnya diinput ke dalam komdat Kemenkes Belum dilakukan monitoring dan evaluasi dalam rekapan data yang dibuat
Pernikahan Dini Masih tingginya kasus pernikahan Dini ( Usia Anak) di Kabupaten Banjar, sehingga banyak yang tidak melakukan pelayanan Kesehatan Catin Sosial Budaya dan tradisi , pola pikir masyarakat , tingkat pendidikan dan faktor ekonomi menjadi penyebab masih tingginya kasus pernikahan dini