Definisi menurut FAO “Bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk mencegah , memusnahkan , mengendalikan , atau mengurangi organisme pengganggu termasuk vektor penyakit pada manusia maupun hewan .”
Definisi menurut WHO “ Bahan kimia atau campuran yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan hama , termasuk vektor penyakit pada manusia / hewan , spesies yang tidak diinginkan pada tanaman atau hewan , serta organisme yang mengganggu produksi / penyimpanan pangan , hasil pertanian , atau produk kayu .”
Definisi menurut Kementan RI “ Pestisida adalah zat kimia , bahan lain, atau organisme yang digunakan untuk memberantas organisme pengganggu tanaman , bagian tanaman , hasil pertanian , atau lingkungan .”
Analisis Perbandingan Persamaan : Sama- sama menekankan fungsi pengendalian organisme pengganggu . Perbedaan : WHO lebih menekankan aspek kesehatan , FAO lebih global , Kementan menekankan pertanian .
Sejarah
Awal Mula Pestisida Nabati Ekstrak tanaman : tembakau , mimba , piretrum . Digunakan sejak ribuan tahun lalu . Sejarah penggunaan : digunakan oleh petani tradisional untuk melindungi tanaman . Sumber bahan aktif : berasal dari senyawa alami (alkaloid, terpenoid, flavonoid). Keunggulan awal : ramah lingkungan , mudah terurai , dan relatif aman bagi manusia . Keterbatasan awal : efektivitasnya terbatas dan mudah terdegradasi oleh sinar matahari .
Pestisida Sintetis DDT( Dichloro Diphenyl Trichloroethane) → ditemukan tahun 1939 oleh Paul Hermann Müller ( dapat Nobel 1948). Digunakan masif untuk malaria dan pertanian . Namun , residunya bertahan lama di lingkungan dan menyebabkan pencemaran rantai makanan . Organofosfat & Karbamat → lebih cepat terurai dibanding DDT, tapi tetap berisiko bagi kesehatan manusia ( gangguan saraf ). Herbisida sintetis → mulai dipakai luas untuk mengurangi tenaga kerja penyiangan , terutama saat Revolusi Hijau. Dampak negatif → resistensi hama , kematian organisme non-target, pencemaran tanah dan air. Peralihan ke biopestisida → sejak 1980-an mulai dikembangkan karena isu kesehatan dan lingkungan .
Dampak Negatif Pestisida Sintetis
Perkembangan Biopestisida Mikroba entomopatogen ( Bt ), virus, jamur , ekstrak tanaman . Lebih selektif , ramah lingkungan . Masih terbatas penggunaannya .
Klasifikasi Pestisida dibagi berdasarkan target organisme .
Insektisida 🔹 Fungsi utama : Mengendalikan dan membunuh serangga yang menjadi hama tanaman . 🔹 Cara kerja:Mengganggu sistem saraf serangga ( contoh : piretroid , organofosfat ). Menghambat pertumbuhan dan perkembangan serangga ( contoh : neem oil dari biji mimba ).
🔹 Mode Aksi (Cara Kerja )
Herbisida Definisi : Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma ( tanaman pengganggu ). Tujuan: Mengurangi persaingan gulma dengan tanaman utama dalam hal cahaya , air, dan unsur hara. Jenis Herbisida : Berdasarkan cara kerja (mode of action) Kontak → hanya membunuh bagian tanaman yang terkena ( contoh : paraquat). Sistemik → diserap oleh daun / akar lalu menyebar ke seluruh jaringan tanaman ( contoh : glifosat ). Berdasarkan waktu aplikasi Pra-tumbuh (pre-emergence) → diaplikasikan sebelum gulma tumbuh . Pasca- tumbuh (post-emergence) → diaplikasikan saat gulma sudah tumbuh .
Rodentisida Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama pengerat ( rodensia ) seperti tikus , mencit , atau hewan pengerat lainnya yang sering merusak tanaman , menyebarkan penyakit , dan merugikan hasil panen . Cara Aplikasi Umpan beracun ( dicampur makanan tikus ). Bahan fumigasi (gas beracun dalam lubang ). Aplikasi langsung di area yang sering dilalui tikus .
Daftar Bahan Aktif Umum (Insektisida) Karbofuran → mengendalikan nematoda & serangga tanah. Abamektin → mengendalikan tungau & serangga pengisap. Klorpirifos → insektisida spektrum luas (ulat, thrips, kutu daun). Imidakloprid → mengendalikan kutu-kutuan (aphids, wereng).
Daftar Bahan Aktif Umum (Fungisida & Herbisida) Mankozeb → fungisida protektif, mencegah bercak daun. Triazol (difenokonazol, tebukonazol) → fungisida sistemik. Tembaga hidroksida / oksiklorida → penyakit hawar & busuk buah. Glifosat → herbisida non selektif, gulma berdaun lebar & rumput. Paraquat → herbisida kontak, bekerja cepat pada gulma.
Daftar Bahan Aktif Umum (Rodentisida, Nematisida, Molluskisida) Bromadiolon → rodentisida antikoagulan , membunuh tikus . Warfarin → rodentisida , memicu pendarahan internal. Fenamifos → nematisida , mengendalikan nematoda parasit . Metaldehid → molluskisida , membasmi keong / siput .
Tantangan dan Arah Masa Depan Penggunaan pestisida berlebihan → masalah ekologi dan kesehatan . Tren: biopestisida , pestisida nabati , integrated pest management (IPM).