Membangun-Masa-Depan-Koding-and-AI-di-Sekolah.pptx

Koding DAN KA

1. Membangun Masa Depan: Koding & AI di Sekolah Presentasi ini akan membahas tantangan, solusi, dan praktik terbaik dalam pembelajaran koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di lingkungan sekolah, khususnya di SMPN 213 Jakarta.

2. Tantangan Pembelajaran Koding & AI Pembelajaran koding dan AI di sekolah kami menghadapi beberapa kendala utama, terutama bagi siswa yang belum terbiasa dengan teknologi. Kurangnya Pemahaman Dasar Banyak siswa belum memiliki dasar konsep koding dan AI, serta kurangnya pemahaman manfaatnya. Fasilitas Kurang Memadai Keterbatasan perangkat keras/lunak, koneksi internet lambat, dan aturan membawa HP. Minat Siswa Rendah Koding dan AI dianggap terlalu teknis dan menakutkan, serta kurangnya role model.

3. Hambatan Pemahaman Teknologi Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya pemahaman dasar siswa terhadap konsep koding dan AI. Banyak siswa belum memiliki dasar pemahaman tentang konsep koding dan AI, membuat proses belajar menjadi lebih sulit. Ketidaktahuan tentang manfaat dan aplikasi AI dalam kehidupan sehari-hari mengurangi motivasi belajar.

4. Keterbatasan Fasilitas Fasilitas yang kurang memadai menjadi penghambat signifikan dalam pembelajaran praktis. Perangkat Tidak Memadai Sekolah kekurangan perangkat keras/software yang memadai untuk praktik koding dan AI. Koneksi Internet Koneksi internet yang lambat atau tidak stabil menghambat akses ke sumber belajar online. Aturan Penggunaan HP Keterbatasan aturan membawa HP di lingkungan sekolah.

5. Solusi Inovatif untuk Pembelajaran Kami mengusulkan beberapa solusi kreatif untuk mengatasi tantangan yang ada dan meningkatkan minat siswa. Pendekatan Menarik Menggunakan game-based learning (Scratch, Code.org) dan aplikasi AI nyata (chatbot). Peningkatan Fasilitas Memanfaatkan tools berbasis cloud (Google Colab) dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi. Membangun Minat Mengadakan workshop/kompetisi (hackathon) dan mengundang praktisi AI.

6. Praktik Terbaik: Pembelajaran Berbasis Proyek Mendorong siswa untuk menerapkan teori secara langsung melalui proyek nyata. Siswa diajak membuat proyek sederhana, seperti website statis atau program AI dasar. Contoh: Menggunakan TensorFlow.js untuk membuat model prediksi sederhana.

7. Praktik Terbaik: Pembelajaran Kolaboratif Membangun lingkungan belajar yang mendukung melalui kolaborasi dan peran guru sebagai fasilitator. Pair Programming Sistem pair programming atau kerja kelompok. Saling Membantu Membantu siswa saling membantu dan mengurangi kesulitan individu. Guru sebagai Fasilitator Guru bertindak sebagai fasilitator, bukan hanya pengajar satu arah.

8. Praktik Terbaik: Integrasi Kurikulum Fleksibel Memasukkan modul koding/AI ke dalam mata pelajaran lain dan menyediakan opsi pembelajaran mandiri. Integrasi Mata Pelajaran Memasukkan modul koding/AI ke dalam mata pelajaran lain (misalnya matematika atau sains) untuk memperlihatkan aplikasi nyata. Pembelajaran Mandiri Memberikan opsi pembelajaran mandiri melalui platform online seperti Khan Academy atau Coursera.

9. Masa Depan Pembelajaran Koding & AI Meskipun tantangan besar, solusi kreatif dan pendekatan menarik dapat mengatasi keterbatasan fasilitas dan minat. "Dengan kombinasi metode praktis, kolaborasi, dan pemanfaatan teknologi, siswa dapat lebih termotivasi untuk mempelajari bidang masa depan ini."

10. Kesimpulan & Langkah Selanjutnya Pembelajaran koding dan AI adalah kunci masa depan. Mari kita terus berinovasi. Tinjau & Adaptasi: Evaluasi terus menerus efektivitas solusi yang diterapkan. Perluas Kolaborasi: Jalin lebih banyak kemitraan dengan industri dan komunitas. Kembangkan Kurikulum: Integrasikan koding dan AI secara lebih mendalam di semua mata pelajaran. Dukung Inovasi Siswa: Ciptakan platform bagi siswa untuk memamerkan proyek mereka.