MODEL-MODEL DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS

EstyFaatinisa1 0 views 16 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

mempresentasikan tentang model-model PTK sehingga diharapkan nanti dapat memahaminya


Slide Content

MODEL-MODEL PTK ESTY FAATINISA,S.Psi,S.Pd,M.PD

PTK / CAR terdiri dari 4 komponen yaitu: Perencanaan ( planning ) Tindakan ( acting ) Pengamatan ( observing) Refleksi ( reflection) MODEL KURT LEWIN (1946)

GAMBAR MODEL KURT LEWIN

Pengembangan dari model Kurt Lewin Komponen Acting & Observing dijadikan satu karena dianggap kegiatan yang tidak terpisahkan dan dalam satu waktu. MODEL KEMMIS & Mc TAGGART (1988)

GAMBAR MODEL KEMMIS & TAGGART

Elliot adalah pendukung gerakan “guru sebagai peneliti”. MODEL ELLIOT (1991 )

Merupakan Model proses waktu ( a time process model ). Sangat penting untuk mengingat bahwa kita tidak perlu terikat oleh waktu. Pemecahan masalah dan tindakan hendaknya dilakukan secara rasional dan demokratis. MODEL Mc KERNAN (1991)

GAMBAR MODEL Mc KERNAN

Model ini diilhami oleh model Kemmis & Elliot. Ebutt kurang sependapat dengan Elliot tentang karya Kemmis, karna menyamakan penelitiannya hanya dengan temuan fakta sedangkan nyata ada analisis dalam model Kemmis. Ebutt sangat memperhatikan a lur logika penelitian tindakan . MODEL EBUTT (1985)

GAMBAR MODEL Ebutt

POLA DASAR MODEL PTK

Rencana disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan secara rinci. Rencana tindakan mencakup; metode/teknik mengajar dan Instrumen observasi. Diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap implementasi berlangsung. TAHAP 1: PERENCANAAN TINDAKAN ( Planning )

Tahap ini merupakan implementasi dari semua rencana yang dibuat. Berlangsung di dalam kelas, yang merupakan realisasi teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan mengacu pada kurikulum yang berlaku. TAHAP 2: PELAKSANAAN TINDAKAN ( Acting )

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional (pembelajaran ). Instrumen pengamatan dikembangkan oleh peneliti dan dapat mendukung kebenaran (triangulasi data ). Dalam observasi guru bisa dibantu oleh pengamat dari luar (sejawat atau pakar), sehingga lebih bersifat kolaboratif. P engamat tidak boleh mengintervensi terlalu dalam penelitian. TAHAP 3: PENGAMATAN TERHADAP TINDAKAN ( Observing )

Ada perencanaan antara dosen/guru dengan pengamat. Fokus observasi harus ditetapkan bersama. Dosen/guru dan pengamat membangun kriteria bersama Pengamat memiliki keterampilan mengamati Balikan hasil pengamatan diberikan dengan segera. Beberapa prinsip dalam Observasi

Merupakan tahapan untuk memproses data yang di dapat saat dilakukan pengamatan. Data yang didapat ditafsirkan, dianalisis, dan disintesis. Kolaborator sekedar membantu peneliti untuk lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi. Pengalaman , pengetahuan, dan teori instruksional yang dikuasai dan relevan menjadi modal untuk mengambil kesimpulan yang mantap dan sahih. Refleksi sangat penting dan menentukan dalam keberhasilan PTK. TAHAP 4: REFLEKSI TERHADAP TINDAKAN ( Reflecting )