PPT tentang Parameter Air Limbah membahas berbagai aspek penting dalam perencanaan bangunan pengolahan air limbah (PBPAL). Salah satu slide yang terlihat menyoroti kekeruhan sebagai parameter utama kualitas air limbah.
🧪 Deskripsi Singkat Parameter Kekeruhan:
Definisi: Kekeruhan menunjukkan kons...
PPT tentang Parameter Air Limbah membahas berbagai aspek penting dalam perencanaan bangunan pengolahan air limbah (PBPAL). Salah satu slide yang terlihat menyoroti kekeruhan sebagai parameter utama kualitas air limbah.
🧪 Deskripsi Singkat Parameter Kekeruhan:
Definisi: Kekeruhan menunjukkan konsentrasi dan ukuran partikel tersuspensi dalam air yang menghalangi cahaya menembus air.
Sumber: Bisa berasal dari lumpur, tanah liat, bahan organik, dan partikel koloid.
Metode Pengolahan: Meliputi filtrasi, koagulasi-flokulasi, dan sedimentasi.
Dampak Lingkungan:
Menghambat penetrasi sinar matahari ke dalam air.
Mengurangi kadar oksigen terlarut.
Mempengaruhi kehidupan biota air.
Standar Pengujian: Mengacu pada SNI 6989.25:2009 dengan metode turbidimeter.
Size: 5.09 MB
Language: none
Added: Sep 15, 2025
Slides: 27 pages
Slide Content
START NOW
PARAMETER
AIR LIMBAH
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH (PBPAL)
KELOMPOK 3
KEKERUHAN
kekeruhan merupakan indikator konsentrasi dan ukuran
partikel yang tersuspensi dalam air, yang dapat
menghalangi cahaya menembus air. Semakin tinggi
kekeruhan, semakin banyak partikel yang ada.
CARA TERBENTUKNYA
terbentuk dari adanya zat padat tersuspensi, baik organik
maupun anorganik. seperti bersumber dari:
Lumpur dan tanah liat
Bahan organik
Partikel koloid
METODE PENGOLAHAN
Filtrasi
Koagulasi dan flokulasi
Sedimentasi
DAMPAK KEKERUHAN DI ALAM
Menghambat penetrasi sinar matahari
Mengurangi kadar oksigen terlarut
Mempengaruhi biota laut
SUMBER:
Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.25:2009:
Metode Uji Kekeruhan dengan Turbidimeter.
Gemini.AI
WARNA
Warna adalah salah satu parameter fisik pada air limbah
yang menggambarkan kualitas estetika dan visualnya.
CARA TERBENTUKNYA
Warna pada air limbah dapat terbentuk dari berbagai
sumber, baik alami maupun buatan.
Alami:
Senyawa organik
Logam
METODE PENGOLAHAN
Koagulasi & flokulasi (tawas)
Adsorpsi (karbon aktif)
Oksidasi kimia (ozon, klorin)
Membran filtrasi (RO)
DAMPAK WARNA DI ALAM
Menghambat penetrasi sinar matahari
Mengurangi kadar oksigen terlarut
Toksisitas
Estetika
SUMBER:
SNI 6989.80:2011 tentang Cara Uji Warna secara
Spektrofotometri
Gemini.AI
Buatan:
Pewarna
Kimia Industri
Suspensi padatan
RASA
Rasa adalah parameter air limbah yang mengacu pada
kualitas organoleptik atau bagaimana air tersebut
dirasakan oleh indera pengecap.
CARA TERBENTUKNYA
Rasa pada air limbah terbentuk karena adanya senyawa
kimia yang terlarut di dalamnya.
Dekomposisi bahan organik
Senyawa anorganik (besi, mangan, klorida)
Kontaminasi limbah pabrik
METODE PENGOLAHAN
Adsorpsi (karbon aktif)
Aerasi
Oksidasi kimia (ozon, klorin)
Membran filtrasi (RO)
DAMPAK RASA DI ALAM
Bioakumulasi
Toksisitas
Estetika
SUMBER:
Gemini.AI
BAU
Parameter bau adalah salah satu karakteristik fisik air
limbah yang bersifat subyektif, namun sangat penting
untuk diukur dan dikendalikan.
CARA TERBENTUKNYA
Bau pada air limbah terbentuk karena proses dekomposisi
bahan organik oleh mikroorganisme, terutama dalam
kondisi anaerob (tanpa oksigen). Ketika air limbah
mengandung materi organik yang tinggi (seperti protein,
karbohidrat, dan lemak), bakteri anaerob akan
menguraikannya.
METODE PENGOLAHAN
Karbon aktif untuk menyerap
senyawa penyebab bau.
Oksidasi kimia (klorin dapat
mengoksidasi H2S menjadi senyawa
sulfur yang tidak berbau.)
DAMPAK BAU DI ALAM
Gas-gas beracun dan berbau seperti H2S dan amonia
dapat dilepaskan ke udara, menyebabkan polusi udara
yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan
masyarakat di sekitarnya.
SUMBER:
SNI 06-6860-2002: Metode pengujian angka bau
dalam air.
Gemini.AI
SUHU
Suhu merupakan salah satu parameter fisik penting
dalam air limbah karena memengaruhi berbagai proses
biologis, kimia, dan fisika yang terjadi di dalamnya.
CARA TERBENTUKNYA
proses dekomposisi biologis bahan organik di dalam air
limbah, terutama dalam kondisi aerob, energi
dilepaskan dalam bentuk panas. Reaksi ini dapat
meningkatkan suhu air. selain itu juga dapat
dipengaruhi intensitas matahari yang tinggi
METODE PENGOLAHAN
DAMPAK SUHU DI ALAM
Suhu air yang tinggi dapat meningkatkan toksisitas
senyawa-senyawa beracun, seperti amonia, sehingga
dampaknya terhadap biota air menjadi lebih
berbahaya.
SUMBER:
Gemini.AI
mendingin secara alami melalui
penguapan di kolam besar.
Proses Termofilik: Menggunakan
mikroorganisme khusus yang tahan suhu
tinggi (di atas 45 °C) untuk air limbah
yang sangat panas.
FLUORIDA
Fluorida (F−) adalah anion
halida monoatomik dari
unsur fluorin.
Fluorida dalam air limbah
sebagian besar ditemukan
dalam bentuk ion terlarut
(F−).
Fluorida secara alami ada dalam mineral seperti fluorit (CaF2).
Unsur fluorin sangat reaktif, sehingga di alam ia selalu ditemukan dalam
bentuk senyawa fluorin atau fluorida dan hanya dalam jumlah kecil di air.
Sumber Antropogenik:
Sumber utama polusi fluorida di air limbah berasal dari aktivitas industri.
Seperti, industri asam fosfat, industri semikonduktor dan elektronik,
industri pupuk fosfat, dan aktivitas peleburan logam
Definisi Fluorida di Alam
Presipitasi, yaitu mengubah ion fluorida yang terlarut menjadi endapan padat yang tidak larut dengan
penambahan Ca(OH)2 ke air limbah sehingga menghasilkan endapan kalsium fluorida (CaF2).
Elektrokoagulasi, yaitu menggunakan arus listrik untuk melepaskan ion koagulan, biasanya aluminium (Al3+)
sehingga membentuk flok aluminium hidroksida (Al(OH)3), yang mengikat ion fluorida dan menghilangkan
polutan dari air.
Metode Pengolahan
Sumber:
https://nhmu.utah.edu/articles/2025/07/fluorite-utah-and-beyond
BESI DAN MANGAN
Besi (Fe) adalah salah satu logam paling umum di kerak bumi dan jarang ditemukan dalam bentuk bebas.
Mangan (Mn) adalah kation logam yang memiliki karakteristik kimia serupa dengan besi dan juga sangat melimpah di kerak
bumi, sering ditemukan bersamaan dengan besi.
Dalam air, besi dapat berada dalam dua bentuk valensi utama: besi(II) atau fero (Fe2+) dan besi(III) atau feri (Fe3+). Bentuk Fe2+
bersifat terlarut (larut dalam air), sedangkan bentuk Fe3+ tidak larut dan akan membentuk partikel padat. Begitu pula dengan
Mangan yang juga memiliki dua bentuk utama: manganous (Mn2+) yang terlarut dan manganik (Mn4+) yang tidak larut.
Kontaminasi besi dan mangan juga dapat berasal dari aktivitas manusia, seperti kegiatan industri
Definisi
Besi dan Mangan di Alam
Aerasi, yaitu proses pengolahan pendahuluan yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dalam air
dengan mengontakkannya dengan udara. Produk dari reaksinya, yakni Fe(OH)3 dan MnO2, adalah senyawa padat yang tidak
larut dan akan mengendap atau dapat disaring.
Filtrasi, yaitu proses penyaringan terutama dengan media khusus Salah satu media yang sangat efektif adalah Manganese
Greensand, yang tidak hanya berfungsi sebagai filter tetapi juga sebagai katalis untuk mempercepat reaksi oksidasi.
Metode Pengolahan
Sumber:
TIMBAL DAN TEMBAGA
Timbal (Pb): logam berat, non-esensial, sangat toksik,
nomor atom 82. Tidak punya fungsi biologis.
Tembaga (Cu): logam transisi, esensial (mikronutrien),
dibutuhkan untuk metabolisme & respirasi.
Timbal → logam non-esensial, berbahaya meski konsentrasi
rendah → target pengolahan: eliminasi total.
Tembaga → logam esensial, toksik bila berlebih → target
pengolahan: pengurangan hingga batas aman.
Definisi & Karakteristik Klasifikasi Lingkungan
Sumber:
Alami (Geogenik): pelapukan batuan &
interaksi air-batuan melepaskan ion Pb²⁺ &
Cu²⁺.
Antropogenik: limbah industri (peleburan,
cat, elektronik), TPA, aktivitas pelabuhan,
pembakaran batubara/minyak, pipa logam.
Bentuk di Air: ion terlarut (Pb²⁺, Cu²⁺), partikel
tersuspensi, kompleks dengan organik, atau
mengendap di sedimen.
Sumber di Lingkungan
Presipitasi (Hidroksida/Sulfida/Karbonat):
Prinsip: ubah ion logam terlarut (Pb²⁺, Cu²⁺) → endapan tidak larut.
Alasan: Pb dan Cu mudah bereaksi dengan basa (NaOH, Ca(OH)₂) → bentuk
hidroksida (Pb(OH)₂, Cu(OH)₂) yang sukar larut.
Dengan Na₂S → terbentuk sulfida (PbS, CuS) yang kelarutannya sangat
rendah.
Dengan Na₂CO₃ → terbentuk karbonat (PbCO₃, CuCO₃).
Adsorpsi:
Prinsip: ion logam menempel di permukaan padatan berpori (karbon aktif,
zeolit, kitosan).
Alasan: Pb²⁺ dan Cu²⁺ bermuatan positif → tertarik oleh gugus fungsional
bermuatan negatif atau permukaan berpori adsorben.
Metode Pengolahan
NITRAT
Nitrat merupakan Ion anorganik (massa molar 62 g/mol),
larut tinggi dalam air.
Terbentuk dari oksidasi amonia → bagian dari siklus
nitrogen.
Peran: nutrien penting untuk tanaman & alga, menopang
ekosistem perairan.
Definisi & Sifat
Sumber:
Metcalf & Eddy. (2014). Wastewater Engineering: Treatment and Resource Recovery.
McGraw-Hill Education.
Siklus Nitrogen: NH₄⁺ → NO₂⁻ (Nitrosomonas) → NO₃⁻
(Nitrobacter).
Sumber alami: pelapukan batuan, dekomposisi organisme,
limpasan vegetasi.
Sumber antropogenik:
Pertanian (pupuk nitrogen berlebih → leaching ke air
tanah/sungai).
Limbah domestik & peternakan (kotoran, organik →
nitrat di perairan).
Asal Usul di Lingkungan
Biologis (utama, ekonomis):
Nitrifikasi (aerobik): NH₄⁺ → NO₃⁻ oleh Nitrosomonas &
Nitrobacter.
Denitrifikasi (anoksik): NO₃⁻ → N₂ (gas stabil) oleh bakteri
(Pseudomonas).
Syarat: pH 7.5–8.5, DO >1 mg/L, suplai karbon (metanol
bila kurang).
Fisik-Kimia (alternatif/tersier):
Pertukaran ion: resin anion tukar NO₃⁻ dengan Cl⁻/OH⁻.
Metode Pengolahan
Pendahuluan & primer: buang padatan kasar & grit.
Tangki Aerasi (aerobik): nitrifikasi (ubah NH₄⁺ → NO₃⁻).
Tangki Anoksik: denitrifikasi (ubah NO₃⁻ → N₂).
Unit IPAL untuk Nitrat
NATRIUM
Unsur kimia Na, dalam air hadir sebagai ion Na⁺ (kation
monovalen).
Sangat mudah larut → komponen utama salinitas & TDS
(Total Dissolved Solids).
Peran ganda: esensial untuk tubuh (cairan, saraf, otot,
ginjal), tetapi berlebih → bahaya bagi kesehatan &
lingkungan.
Alami (Geogenik):
Pelapukan batuan/mineral silikat.
Intrusi air laut → sumber dominan, serius di pesisir (contoh:
Demak, Cirebon).
Antropogenik (Manusia):
Limbah industri (kertas, sabun, tekstil, kimia → NaCl, Na₂CO₃,
NaOH).
Limbah domestik (garam dapur, detergen, sabun).
Keterkaitan:
Intrusi air laut alami diperparah ekstraksi air tanah
berlebih → menurunkan muka air tanah → air laut lebih
mudah masuk.
Definisi & Karakteristik Sumber di Lingkungan
Sumber:
Sangat larut & stabil → tidak mudah
mengendap/teradsorpsi.
Tetap berada di larutan → mobilitas tinggi, sulit
dihilangkan secara alami.
Dampak langsung: peningkatan salinitas, TDS,
konduktivitas listrik.
Nasib di Lingkungan
Natrium hanya bisa dihilangkan di pengolahan
tersier/lanjutan.
Unit pengolahan → ditempatkan setelah proses fisik &
biologis.
Tantangan: limbah pekat (brine) butuh pengelolaan (dilusi
ke laut, injeksi sumur dalam, kolam penguapan).
Unit di IPAL
SULFAT
Sulfat merupakan senyawa poliatomik yang terbentuk dari
disosiasi asam sulfat (H₂SO₄).
Tidak berwarna, tidak berbau, reaktif dengan banyak
senyawa.
Stabil di kondisi aerobik, direduksi jadi H₂S di kondisi
anaerob.
Definisi & Karakteristik
Alami:
Pelapukan mineral (sulfat & silikat).
Aktivitas vulkanik (SO₂ → H₂SO₄).
Antropogenik:
Air Asam Tambang (AAT) dari oksidasi pirit (FeS₂).
Limbah industri (pupuk, tekstil, kertas, logam).
Hujan asam akibat pembakaran fosil (SO₂ → H₂SO₄).
Asal Usul di Lingkungan
Presipitasi Kimia:
Ca(OH)₂ → CaSO₄ (gipsum, endapan).
Efektif konsentrasi tinggi, terbatas kelarutan (±1500
mg/L).
Biologis (Bakteri Pereduksi Sulfat/BPS):
Sulfat → sulfida + bikarbonat.
Atasi sekaligus: sulfat, pH rendah, logam berat.
Butuh karbon organik, waktu lebih lama.
Metode Pengolahan
Pra-pengolahan: Netralisasi (asam → basa, mis. kapur).
Primer/kimia: Presipitasi setelah ekualisasi.
Sekunder/biologis: Reaktor anaerobik dengan BPS.
Unit IPAL untuk Sulfat
Sumber:
Metcalf & Eddy. (2014). Wastewater Engineering: Treatment and Resource Recovery.
McGraw-Hill Education.
KLORIDA
Klorida (Cl⁻) adalah anion (ion bermuatan negatif) yang
terbentuk ketika unsur klorin (Cl) mendapatkan satu
elektron.
CARA TERBENTUKNYA
Sumber utamanya adalah limbah domestik, di mana garam
dapur (NaCl) yang digunakan sehari-hari untuk memasak
atau mencuci akan larut dan terbuang ke saluran air. Selain
itu, limbah industri dari sektor seperti pengolahan makanan,
kimia, dan tekstil juga menjadi kontributor signifikan karena
banyak proses industri menggunakan senyawa klorin.
METODE PENGOLAHAN
DAMPAK KLORIDA DI ALAM
Peningkatan salinitas dapat menjadi racun bagi banyak
spesies tumbuhan dan hewan air tawar yang tidak bisa
beradaptasi dengan lingkungan bersalinitas tinggi. dan
juga dapat mempercepat korosi.
SUMBER:
Gemini.AI
memanfaatkan energi panas untuk
menguapkan air dari limbah
Reverse Osmosis
ASAM DAN
BASA
Asam istilah acid berasal dari bahasa
latin acetum (cuka) yang umumnya asam
zat yang bersasa macam.
Basa (Alkali) dari bahasa arab yang
berarti abu bisanya zat yang bersasa
pahit dan b ersifat kuastik ( mengkikis
atau merusak)
CARA TERBENTUK :
Basa adalah senyawa yang terbentuk
dari reaski antara oksida basa dengan
air.
Asam adalah senyawa yang terbentuk
dari reaski antara oksida asam dan air.
METODE PENGELOLAHAN :
Netraliasi basah dengan asam (asam
sulfat)
Netraliasasi : asam dalam limbah di
netralkan dengan bahan alkali (Kapur)
REFERENSI :
Asam istilah acid berasal dari bahasa
latin acetum (cuka) yang umumnya asam
zat yang bersasa macam.
https://blog.unnes.ac.id/wachrodin/2016/
05/25/asam-basa-dan-garam/#respond
Copailot Ai
LEMAK DAN MINYAK
Terbentuk penggunaan produk makanan
atau minuman yang mengandung
minyak, proses industri yang
menghasilkan minyak
Minyak dan Lemak merupakan salah
satu senyawa yang dapat
menyebabkan terjadinya
pencemaran di suatu perairan
sehingga konsentrasinya harus
dibatasi.
CARATERBENTUK
penyaringan menggunakan
adsorben seperti karbon aktif,
koagulasi, dan penambahan bakteri
(biological treatment).
METODE PENGELOLAHAN
REFERENSI
https://genaulab.com/uji-minyak-dan-lemak-oil-
and-grease-pada-air-limbah/
Sunardi, S. H., & Mukimin, A. (2014). Pengembangan
metode analisis parameter minyak dan lemak
pada contoh uji air. Jurnal Riset Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri, 5(1), 1-6.
SURFAKTAN
Surfaktan adalah kontaminan utama dalam air limbah
domestik yang berasal dari sabun, deterjen, dan
pembersih.
CARA TERBENTUKNYA
terbentuk Produk yang mengandung surfaktan (deterjen,
sabun) digunakan di rumah dan industri yang kemudian di
buang.
METODE PENGOLAHAN
Elektro- oksidasi
spektrofometri uv-Vis
(Metode MBAS)
pengujuan kadar
surfaktan
SUMBER:
Standar: Mengacu pada SNI 06-6989.51-2005.
depseek ai
VOLATILE ORGANIC COMPOUNDS (VOCS)
volatile organic compounds (VOC) .Istilah VOC mengacu
pada sekelompok bahan kimia dengan tekanan uap
tinggi, bersifat lipofilik dan reaktivitasnya rendah
CARA TERBENTUKNYA
penggunaan berbagai keperluan dalam produk rumah
tangga dan industri, seperti cat, desinfektan, pestisida,
karet sintetis, resin dan lainnya
METODE PENGOLAHAN
adsorsi
Biofilter
Penyerapanh cairan
dengan pelarut organik
SUMBER:
Copailod ai
Yamindago, A., Yona, D., & Farhaninur, A. I. (2024).
Analisis Senyawa Organik Volatil di Perairan
Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur. Buletin Oseanografi
Marina, 13(2), 141-152.
LOGAM BERAT
Logam adalah unsur kimia yang siap membentuk ion
(kation) dan memiliki ikatan logam.
logam esensial : Logam yang di butuhkan manusia
Logam non esensial : tidak di butuhkan oleh manusia
CARA TERBENTUKNYA
penggunaan deterjen, pestisida, dan cat rumah tangga
bisa melepaskan logam seperti Pb, Hg, Zn. logam seperti
Fe, Cu, Zn bisa larut ke dalam air limbah akibat oksidasi
atau pH yang asam.
METODE PENGOLAHAN
Elektrokoagulasi
Fitoremediasi
SUMBER:HTTPS://SIB3POP.MENLHK.GO.ID/INDEX.PHP/
ARTICLES/VIEW?SLUG=MENGENAL-LOGAM-BERAT
ZINC
Zinc merupakan logam yang cukup
reaktif yang dapat bereaksi dengan
oksigen dan non-logam lainnya,
serta bereaksi dengan asam encer
untuk melepaskan hidrogen .
Bersifat rapuh dan berbentuk kristal
pada suhu biasa, tetapi menjadi ulet
dan mudah ditempa ketika
dipanaskan antara 110°C dan 150°C.
Zinc terdapat secara alami di udara, air , dan tanah, tetapi konsentrasi
zinc meningkat secara tidak alami akibat penambahan zinc melalui
aktivitas manusia.
Zinc muncul di air/limbah dari limbah industri (elektronik, metalurgi,
pertambangan), limbah pertanian (pupuk/pestisida), dan aktivitas
manusia lain. Seng terlarut karena proses pelepasan mineral dan
pembuangan limbah.
Definisi Zinc di Alam
Pengolahan air limbah pakai proses fisik (filtrasi, sedimentasi), biologis (mikroorganisme pengurai), dan
kimiawi (adsorpsi karbon aktif, netralisasi pH dengan kapur/asam). Fitoremediasi dengan tanaman juga
efektif.
Biodegradasi zat organik pakai mikroba (secondary treatment)
Penyaringan & disinfeksi untuk hilangkan logam & patogen (tertiary treatment)
Bisa gunakan tanaman penyerap logam (fitoremediasi) untuk tanah & air.
Metode Pengolahan
Sumber
https://www.lenntech.com/periodic/elements/zn.html
FITOREMEDIASI LOGAM SENG (Zn), UIN Malang (2023)
Artikel Ruangguru & Gramedia tentang pencemaran air.
Sumber
Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Seng, UB (2022)
Resensi Bacillus sp. terhadap Logam Seng, Ar-Raniry (2021)
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND
BOD adalah jumlah oksigen terlarut
yang diperlukan mikroorganisme
untuk menguraikan bahan organik
dalam air selama 5 hari pada suhu
20°C.
Menunjukkan tingkat pencemaran
organik air, semakin tinggi BOD
berarti kandungan organik lebih
banyak dan air lebih tercemar.
BOD terbentuk karena mikroorganisme aerobik mengonsumsi bahan
organik terlarut dalam air untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
Proses ini mengonsumsi oksigen terlarut di dalam air.
Di air limbah, bahan organik dari limbah domestik, industri, maupun
pertanian menjadi sumber makanan mikroba sehingga terjadi konsumsi
oksigen tinggi dan terbentuk nilai BOD tinggi.
Definisi BOD di Alam
Pengolahan aerobik: menggunakan bakteri aerobik yang mengurai bahan organik dengan suplai oksigen
udara untuk menurunkan BOD.
Pengolahan anaerobik: menggunakan bakteri anaerobik di lingkungan tanpa oksigen untuk mengurai
organik berat, juga menghasilkan biofuel sebagai produk sampingan.
Pengolahan fisik-kimia seperti koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi dapat membantu menurunkan bahan
organik.
Metode Pengolahan
Sumber
https://www.sucofindo.co.id/artikel-1/karakteristik-dan-cara-pengolahan-air-limbah-ramah-lingkungan/
https://www.mediasarangtawon.com/2023/03/bod-dan-cod-di-dalam-air-limbah.html
PH
pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam
larutan, yang menunjukkan tingkat keasaman atau
kebasaan suatu cairan. Skala pH berkisar dari 0 sampai 14,
dengan pH 7 dianggap netral, pH kurang dari 7 berarti
asam, dan pH lebih dari 7 berarti basa.
Definisi & Karakteristik pH terbentuk dari konsentrasi ion hidrogen yang dipengaruhi oleh
bahan kimia dalam air, aktivitas biologis seperti respirasi dan
fotosintesis tanaman air, dan adanya senyawa asam atau basa dari
limbah yang dibuang.
Di air limbah, bahan-bahan seperti protein, lemak, karbohidrat yang
terdegradasi akan menghasilkan senyawa asam sehingga menurunkan
pH menjadi asam. Sementara di lingkungan perairan, fotosintesis pada
siang hari dapat menaikkan pH karena mengonsumsi CO2 Asal Usul di Lingkungan
Penetralan pH dilakukan dengan menambahkan bahan
alkali seperti kapur (Ca(OH)2) untuk menaikkan pH air
limbah yang asam, atau bahan asam seperti asam
sulfat untuk menurunkan pH air limbah yang basa.
Pengaturan pH penting sebelum proses biologis agar
mikroorganisme dapat berfungsi optimal dalam
menguraikan bahan organik.
proses buffering agar pH tetap stabil selama
pengolahan berlangsung
Metode Pengolahan
Perubahan pH dapat mengubah kelarutan dan toksisitas
senyawa kimia polutan di alam, mempengaruhi
keberlangsungan organisme.
pH yang ekstrem dapat melepaskan logam berat dari
sedimen ke air yang meningkatkan toksisitas.
pH juga mempengaruhi reaksi kimia alami yang dapat
mengubah bentuk senyawa polutan kimia, baik
mempercepat penguraian atau sebaliknya menimbulkan
akumulasi berbahaya di lingkungan.Perilaku Senyawa Polutan Kimia pH di Alam
Sumber
http://repository.unimus.ac.id/
https://journal.uii.ac.id/chemical/article/view/19570
CHEMICAL OXYGEN DEMAND
COD adalah jumlah oksigen, dalam
miligram per liter (mg/L), yang diperlukan
secara kimiawi untuk mengoksidasi bahan
organik dan anorganik dalam air limbah
menjadi senyawa yang lebih sederhana
seperti karbon dioksida dan air.
Karakteristik COD adalah sebagai
indikator pencemaran organik dan kimia
dalam air, dengan nilai COD tinggi
menandakan pencemaran yang tinggi.
COD terbentuk dari keberadaan senyawa organik dan anorganik di air
atau air limbah yang dapat dioksidasi secara kimia, berasal dari limbah
domestik, industri, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya.
Di alam, proses oksidasi bahan organik secara kimiawi terjadi, tetapi
pada laju yang lebih lambat dibandingkan proses biologis. Jika terjadi
pembuangan limbah dengan COD tinggi, oksigen terlarut di perairan akan
berkurang drastis, mengganggu kehidupan akuatik
Definisi BOD di Alam
Pengolahan secara fisik, kimia, dan biologis diterapkan untuk menurunkan COD: antara lain dengan
koagulasi, flokulasi, oksidasi kimia (misalnya ozonisasi, penggunaan zat pengoksidasi), dan pengolahan
biologis aerobik atau anaerobik.
Metode Pengolahan
Sumber
http://repository.unimus.ac.id/
https://greenchem.co.id/news/apa-itu-biological-oxygen-
demand-bod-dan-chemical-oxygen-demand-cod
Sumber
Jurnal Komunitas : JurnalPengabdian kepada MasyarakatVol. 1, No. 2, Januari 2019
Mengolah COD Pada Limbah Laboratorium
KARAKTERISTIK
MIKROBIOLOGI
Bakteri adalah mikroorganisme yang merupakan bagian dari dunia mikrobiologi. Mereka
adalah makhluk hidup bersel tunggal yang sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan
bantuan mikroskop. Bentuk dan ukuran bakteri bervariasi, tetapi umumnya berbentuk
bulat, batang, atau spiral.BAKTERI
Bakteri berkembang biak dengan pembelahan sel dan keberadaan bakteri di air limbah karena
kandungan bahan organik yang melimpah yang menjadi sumber makanan bagi bakteri tersebut. Air
limbah mengandung mikroorganisme baik secara alami maupun dari sumber limbah domestik dan
industri, yang kemudian berkembang biak sesuai kondisi lingkungan seperti pH dan suh
CARA TERBENTUKNYA
Menggunakan mikroorganisme
untuk menurunkan BOD dan
COD.
Penggunaan klorin atau sinar
UV
Penyesuaian kultur bakteri
CARA MENGHILANGKANNYA
METODE PENGOLAHAN
Pengolahan biologis
Seeding dan aklimatisasi
Penyesuaian kultur bakteri
Activated sludge
SUMBER REFERENSI
Ishaq Ismana Dongoran
Sila, Birawida, Muh. Fajaruddin Natsir. 2022. JURNAL NASIONAL ILMU KESEHATAN
(JNIK). KEBERADAAN BAKTERI PENGURAI BAHAN PENCEMAR ORGANIK PADA AIR
LIMBAH DOMESTIK PULAU KODINGARENG. vol 4.
COLIFORM
Coliform adalah kelompok bakteri berbentuk batang, Gram-negatif, tidak
membentuk spora, dan mampu memfermentasi laktosa menghasilkan
asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu tertentu
coliform terbentuk dari
kotoran manusia & hewan,
limbah rumah tangga (sabun, deterjen,
sisa makanan)
limpasan air hujan dari lahan pertanian,
dan limbah industri
CARA TERBENTUK
CARA MENGHILANGKAN COLIFORM
Desinfeksi menggunakan Klorinasi,
ozonisasi, atau radiasi UV untuk membunuh
bakteri
Mengurangi BOD/COD sehingga habitat
bakteri berkurang.
Sand filter, membran mikro/ultrafiltrasi
REFERENSI
METCALF & EDDY. (2014). WASTEWATER ENGINEERING: TREATMENT AND
RESOURCE RECOVERY. MCGRAW-HILL EDUCATION.
HTTPS://KLINWATER.ID/APA-ITU-BAKTERI-COLIFORM-PENYEBAB-
SOLUSINYA
VIRUS DAN PROTOZOA
Mikroorganisme subseluler
yang hanya dapat
bereplikasi di dalam sel
inang hidup. Tidak memiliki
metabolisme sendiri.
Contoh di air limbah:
Hepatitis A virus, Norovirus,
Rotavirus
VIRUS PROTOZOA
Organisme bersel satu
(eukariot) yang dapat
hidup bebas atau parasit.
Beberapa bersifat patogen,
misalnya Giardia lamblia
dan Cryptosporidium yang
menyebabkan diare
Kontaminasi tinja manusia/hewan yang
mengandung patogen (misalnya Giardia,
Cryptosporidium, Hepatitis A virus, Norovirus).
Pembuangan limbah domestik (toilet, dapur,
cucian) tanpa pengolahan memadai.
Limbah rumah sakit yang membawa agen
penyakit.
CARA TERBENTUK
Said, N.I. (2017). Mikroorganisme Patogen dan Parasit di Dalam Air Limbah Domestik serta
Alternatif Teknologi Pengolahan. Jurnal Air Indonesia, 1(1)
Opat, M.O., Setyawati, T.R., & Yanti, A.H. (2016). Inventarisasi Mikroalga dan Protozoa pada
Instalansi Pengolahan Air Limbah Karet Sistem Biofilter Skala Laboratorium. Jurnal Protobiont,
4(3):
Bitton, G. (1994). Wastewater Microbiology.
METODE PENGOLAHAN
Klorinasi – Penambahan klorin/kaporit untuk
membunuh patogen.
Ozonisasi
Sinar UV
Filtrasi membran