Pemeriksaan Fisik Dasar Pada Paru .pptx

RafaelDavidMaitimu 0 views 14 slides Sep 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

Pemeriksaan Fisik dasar pada paru


Slide Content

PEMERIKSAAN FISIK PARU SUPERVISIOR dr. Denny Jolanda , Sp.PD ., FINASIM NILAM B. KAKIAY 2019-83-019

Persiapan Pemeriksaan Paru Pemeriksa tenang, sabar, berdiri di kanan pasien Bangku datar, kasur tipis, pencahayaan cukup Pasien berbaring telentang atau duduk (jika tidak bisa berbaring) Bagian atas tubuh terbuka sampai pinggang Pada wanita, beri i ncon untuk membuka pakaian demi pemeriksaan

INSPEKSI

1. Perhatikan bentuk dada/toraks dalam keadaan tidak bergerak (statis). Bentuk dada : Normal   Dada paralitikum - Dada kecil, diameter sagital pendek - Sela iga sempit, iga lebih miring - Angulus costae < 90 ’ - Terdapat pada p asien malnutrisi tuberkulosis Dada emfisema ( Barel-shape) - Dada mengembung , diameter sagital besar - Tulang punggung melengkung (kifosis) - Angulus costae > 90 ’ - Terdapat pada pasien: bronkitis kronis, PPOK

Kelainan bentuk : Kifosis : melengkungnya (lordosis) kurvatura vertebra pada  posisi anterior posterio r , secara berlebihan dari normal . Skoliosis : melengkungnya kurvatura vertebra ke lateral. Kelainan ini terlihat jelas pada pemeriksaan dari belakang. Pectus   excavatum : dada dengan tulang sternum yang mencekung ke dalam . Pectus carinatum (  pigeon chest  ); dada dengan tulang sternum menonjol ke depan.

Kelainan kulit : Kulit : tanda inflamasi ,   spider naevi , tonjola n ,   scar bendungan vena emfisema subkutis ginekomastia penyempitan atau pelebaran sela iga.

4. Jenis Pernafasan Thorakal : pada tumor abdomen Abdominal : pada PPOK lanjut Kombinasi : pada perempuan ( Thorako -abdominal), laki-laki ( abdomino-thorakal ) Pursed lips breathing : pada PPOK P ernapasan cuping hidung : pada pasien  pneumonia . 2 . Perhatikan bentuk dada/toraks dalam keadaan bergerak

5. Pola Pernafasan (12-18x/ menit ) Normal : irama pernafasan teratur Takipnea : nafas cepat dan dangkal Hiperpnea / hiperventilasi : nafas cepat dan dalam Bradipnea : Nafas yang lambat Chenstokes : irama pernafasan dengan periode apnea disusul apnea. Siklus terjadi berulang , terjadi pada pasien dengan kerusakan otak , hipoksia kronik . Sighing Respiration : pernafasan normal diselingi dengan tarikan nafas normal

Suara batuk (kering atau berdahak) Suara mengi (wheezing ) Stridor Suara serak (hoarseness) 3 . Dengarkan suara nafas tambahan tanpa stetoskop 4. K elainan pada tubuh yang berhubungan Jari tabuh (clubbing ), pada penyakit paru supuratif dan kanker  paru, Sianosis perifer (pada kuku jari tangan) menunjukkan hipoksemia, Karat nikotin , pada perokok berat Atrofi tangan karena penekanan nervus torakik 1 oleh tumor paru di apeks paru (sindrom  pancoast ) Mata yang mengecil , pada sindrom horner Sianosis pada ujung lidah pada hipoksemia

palpasi

Palpasi dalam Keadaan Statis Kelenjar getah bening : supraklavikula klavikula , submandibula , aksila Kelainan dinding dada Letak apeks jantung Palpasi dalam Keadaan Dinamis Fermitus Taktil Letakkan kedua telapak tangan pada permukaan dinding dada Minta pasien menarik napas dalam sekuatnya dan kemudian dilepaskan. R asakanlah getaran suara napas yang ditimbulkannya. Biasanya pasien diminta menyebutkan angka 77 atau 99 Bandingkan tactile focal fremitus  secara bertingkat-tingkat dari atas ke tengah dan seterusnya

f THANKYOU
Tags