Pencegahan Pelatihan EWS sudah dilakukan Bagaimana praktek nya ? Sudah jelas skoring dan respon nya Selama ini apa ada pasien yang masuk HCU/ICU ? Sistem semi-open, DPJP tetap yang bersangkutan tapi Ka HCU/ICU tetap dilapori saat masuk , setiap harinya dan saat pindah
Tidak ada pasien yang tiba-tiba jelek , yang ada kita yang tidak baik untuk monitoring dan evaluasi pasien Setelah pelatihan EWS saya hanya pernah di laporin 2x untuk pasien yang mau masuk HCU/ICU Kedua nya jelek , “NEAR DEATH” , lalu lapor untuk apa ? Terkesan hanya untuk lapor kalau ada pasien mau meninggal dan rujukan penuh Disuruh intubasi , tidak bisa ……….
2 pasien ini akhirnya bisa saya ada kan tempat ICU di Sardjito , TAPI Yang 1 belum layak transportable tapi tetap dirujuk , akhirnya hanya pindah tempat pasien meninggal Sudah saya bantu untuk geser-geser bed dan saya minta untuk intubasi tetapi tidak dilakukan dan langsung rujuk Saya sungkan ke kepala IGD Sardjito , sudah dibantu tapi tidak memenuhi syarat rujuk
Yang kedua pagi ini Lapor sudah kondisi jelek sekali , hipotensi dan desaturasi berat . Terus saya harus apa ? Sistem EWS tidak dijalankan Saya minta intubasi disana sambil saya coba cari tempat ICU Sardjito dapat , tapi pasien sudah meninggal
EVALUASI Harus ada evaluasi sistem dan kompetensi Saya ingin bantu RS At- Turots untuk lebih baik lagi , minimal di kegawatdaruratan dalam RS Saya tidak mau meresikokan diri saya disini kalau kita tidak mau belajar lebih baik lagi ke pasien Anggap pasien keluarga sendiri Sebagai nakes harus siap dan bisa dalam kegawatdaruratan yang bisa muncul kapan saja Kalau sampai jadi masalah dan ke ranah hukum , harus siap ke pengadilan dan RS akan mengeluarkan uang yang tidak sedikit
Alat-alat/sarana yang diperlukan Lembar rekam medis Alat diagnostik: Manset tekanan darah Pengukur temperatur Stetoskop Pulse Oximetri Early Warning System
Lay out Poster Respon Area Post Resusitasi Parameter klinis
INTUBASI Tindakan memasukan Pipa Endotrakeal kedalam trakea Tindakan yang sangat sakit Intubasi bisa membunuh jika tidak dilakukan dengan benar Pastikan inform concent keluarga mengenai Tindakan, indikasi , efek samping dan kontraindikasi Obat yang diperlukan untuk intubasi : Analgesia Hipnotik / Induksi Muscle relaxan
Analgesia : Fentanyl 1-2 mcg / kgBB Fentanyl 1 ampul isinya 2 ml (50mcg/ml) jadi 1 ampul itu 100mcg fentanyl Bisa masukan 1-2 ampul untuk intubasi Bolus pelan intravena , kalau terlalu cepat bisa kaku otot dada dan memperparah desaturase Hipnotik / Induksi : Propofol 1-2 mg/ Kgbb atau Ketamin 1-2mg/ Kgbb Kalau hipotensi , pakai ketamin Kalau tensi tinggi , pakai propofol Propofol seperti susu, isinya 20ml (10mg/ml) jadi 1 ampul itu 200mg propofol Ketamin ada yang sediaan 50mg/ml ada yang 100mg/ml jadi harus diencerkan . Ambil 1ml ketamin di spuit 10cc dan ambil 9ml NaCl 0.9% sehingga jadi 10mg/ml untuk yang sediaan 100mg/ml dan 5mg/ml untuk yang sediaan 50mg/ml Muscle relaxant : Rocuronium 0.6-1.2mg / Kgbb Rocuronium 1 ampul isinya 5 ml ( 10mg/ml) jadi 1 ampul itu 50mg rocuronium Kalau bingung , sudah masukin 1 ampul saja
Urutan memasukannya harus sesuai Analgesia -> Induksi / Hipnotik -> Muscle relaxant 3-5 menit menunggu onset maksimal agar obat bekerja sebelum intubasi Sehingga pasien harus dibagging selama 3-5 menit karena sudah mulai tidak bernafas Pakai OPA/Mayo agar memudahkan bagging Tidak bisa bagging, oksigen tidak masuk , semakin desaturase, meninggal !!
Pengaturan Ventilator Mode PSIMV VT : 6-8 ml/ Kgbb FiO2 : 100%-50% ( diturunkan perlahan , target saturasi >95% dengan FiO2 sekecil mungkin ) RR : 12-20 x/ mnt PEEP : 3-5 I E ratio = 1:2 , sesuaikan Ti ( waktu inspirasi ) agar mencapai IE 1:2 Psupp = 10