Mengapa Perlu Memahami Perilaku Konsumen ??? Pemasar Berkewajiban Memahami Konsumen Mengetahui apa yg dibutuhkan konsumen Mengetahui apa seleranya Bagaimana konsumen mengambil keputusan KONSUMEN
Alasan mempelajari Perilaku Konsumen Analisis Konsumen sebagai Dasar Manajemen Pemasaran . Analisis ini akan membantu para manajer untuk : a) Mendesain bauran pemasaran b) Mensegmen pasar bisnis c) Memposisikan dan mendiferinsiasikan produk d) Melaksanakan analisis lingkungan e) Mengembangkan studi riset pasar Memainkan peranan yg penting dlm pengembangan kebijakan publik . Akan memungkinkan seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif . Analisis konsumen memberikan pengetahuan menyeluruh ttng perilaku manusia . Studi perilaku konsumen juga memberikan tiga jenis informasi : a) Orientasi Konsumen ; b) Fakta-fakta tentang perilaku manusia c) Teori-teori yang menjadi pedoman proses pemikiran
Pengertian James F. Engel, et. Al (1994) Tindakan yg langsung terlibat dlm mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut. Schiffman dan Kanuk (1994) Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yg diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Loudon dan Albert (1993) Perilaku konsumen adalah proses keputusan dan aktivitas fisik individu yang terlibat dalam mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, atau memberikan barang dan jasa yang diperolehnya.
Pengertian Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5). Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai : “Interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pd aktivitas yg berhubungan dgn konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dgn alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Pengertian Menurut Ujang Sumarwan (2000), s ecara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai berikut: - Apa yg dibeli konsumen? ( what the buy ?) - Mengapa konsumen membelinya? ( why they buy it ?) - Kapan mereka membelinya? ( when they buy it ?) - Dimana mereka membelinya? ( where they buy it ?) - Berapa sering mereka membelinya? ( How often they buy it ?) - Berapa sering mereka menggunakannya? ( How often they use it ?)
Perilaku Konsumen merupakan tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Pengertian lainnya mengenai Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian , pemilihan , pembelian , penggunaan , serta peng evaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan . Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang ber harga jual rendah ( low-involvement ) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah , sedangkan untuk barang berharga jual tinggi ( high-involvement ) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.
Fokus perilaku konsumen : Bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang .
Pikiran yang benar tentang konsumen Konsumen adalah raja Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian Perilaku konsumen dapat dipengaruhi Pengaruh konsumen sah secara sosial.
Memahami konsumen Proses keputusan konsumen Engel et. Al. 1994 Pengenalan kebutuhan Evaluasi Alternatif Pencarian informasi Pembelian Hasil Keterlibatan Tinggi
Memahami konsumen Proses keputusan konsumen Proses keputusan kebiasaan Pembelian ulang Engel et. Al. 1994 Pengenalan kebutuhan Pembelian Hasil Maksud pembelian Keterlibatan Rendah
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN KETERLIBATAN YANG RENDAH Keterlibatan pembelian yang rendah dimana konsumen tidak mempertimbangkan kepentingan produk dalam sistem kepercayaannya dan tidak begitu memperhatikan identifikasi suatu produk. Pemasar mencoba untuk menciptakan keterlibatan konsumen dengan produknya karena keterlibatan konsumen akan cenderung kepada kesetiaan merek dan mencegah konsumen mencari produk saingan. Pemasar mencoba menciptakan keterlibatan dengan differensiasi merek melalui pencari periklanan yang bisa memenuhi kebutuhan pembeli. Contoh untuk jenis sereal untuk dewasa pada mulanya adalah produk dengan keterlibatan yang rendah, setelah Kellog memulai menambah nutrisi dan manfaat kesehatan maka tingkat keterlibatan meningkat..
Tiga Teori Dasar Pemahaman Tingkat Pengambilan Keputusan yang Rendah : Theory of passive learning ( Krugman ); menyatakan bahwa apabila konsumen tidak terlibat , konsumen tidak melakukan evaluasi secara kognitip terhadap pesan periklanan . Eksposur periklanan dapat terjadi tanpa recall dan luas . Theory of social judgement ( Sherif ), menyatakan bahwa kondisi keterlibatan yang rendah , konsumen mempertimbangkan beberapa merek , dan dalam mengevaluasi merek menggunakan sedikit atribut . The Elaboration likelihood model ( Petty & Cacioppo’s ) menyatakan bahwa ketidakterlibatan konsumen merupakan reaksi kepada dorongan tanpa pesan dalam komunikasi daripada pesan itu sendiri .
Perbandingan Hirarkhi Tingkat Keterlibatan Tinggi dan Rendah Hirarkhi Keterlibatan Rendah Kepercayaan merek dibentuk pertama dari passive learning Keputusan membeli Evaluasi merek sesudah pembelian mungkin dilaksanakan mungkin tidak Hirarkhi Keterlibatan Tinggi Kepercayaan merek dibentuk pertama dari active learning Evaluasi merek Keputusan membeli
Empat Tipe Perilaku Konsumen Berdasarkan pada tingkat keterlibatan dan pengambilan keputusan ada empat tipe perilaku konsumen Proses keterlibatan tinggi : Pengambilan keputusan yang kompleks Kesetiaan merek Proses keterlibatan rendah : 3. pengambilan keputusan terbatas , dan 4. Inertia ( kelambanan )