Submitted: 26 Maret 2025; Revised: 28 Maret 2025; Accepted: 28 Maret 2025
Available online: 31 Maret 2025
DOI: 10.62749/jaf.v21i01.p05-13
Jurnal Aplikasi Fisika
p-ISSN 1858-4020
Vol. 21 No. 01, Februari 2025, Hal. 5-13
https://jaf.uho.ac.id/index.php/JAFUHO/article/view/21
PENERAPAN METODE SIMPLE MOVING AVERAGE DALAM MEMPER HALUS
DIFRAKTOGRAM XRD SAMPEL NIKEL
Sapto Raharjo
*,1
, Lina Lestari
2
, Nurul Hidayahtullah
2
, Muhammad Yaqub Rijal
1
, Jirman
2
1
Jurusan Kimia, Universitas Halu Oleo, Indonesia
2
Jurusan Fisika, Universitas Halu Oleo, Indonesia
*email:
[email protected]
Abstrak. Nikel, logam berwarna putih keperakan yang dikenal karena ketahanan korosi yang sangat baik dan titik
lebur yang tinggi, memiliki peran penting dalam industri modern. Namun, ketika ditemukan dalam bentuk bijih
nikel, keberadaan unsur besi menimbulkan kompleksitas tambahan pada pola XRD, menyebabkan puncak-puncak
yang tumpang tindih dan perubahan pada struktur kisi. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini menggunakan
metode Simple Moving Average (SMA) untuk memperhalus difraktogram XRD dari sampel nikel, yang secara
efektif mengurangi noise dan meningkatkan kejernihan data untuk analisis yang lebih akurat. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa sampel SIL-Ni197 memperoleh nilai MAPE sebesar 1,66%, RRMSE sebesar 2,65%, dan R²
sebesar 0,859. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang telah dihaluskan tetap mempertahankan sebagian besar
variabilitas aslinya, menunjukkan pengurangan noise yang efektif sambil tetap menjaga tren penting. Dengan
demikian, metode SMA terbukti menjadi teknik yang sangat baik untuk pra-pemrosesan data XRD, membantu
dalam interpretasi sinyal yang lebih jelas. Untuk dataset dengan perubahan yang lebih tiba-tiba, teknik adaptif
seperti metode exponential moving average (EMA) dapat memberikan peningkatan lebih lanjut.
Kata kunci: MAPE; nikel; RRMSE; SMA; XRD
APPLICATION OF THE SIMPLE MOVING AVERAGE METHOD TO REFINE XRD
DIFFRACTOGRAMS OF NICKEL SAMPLE
Abstract. Nickel, a silvery-white metal celebrated for its exceptional corrosion resistance and high melting point,
plays a vital role in modern industries. However, when found in nickel ore, the presence of iron introduces
additional complexity to the XRD patterns, causing overlapping peaks and alterations in lattice structures. To
tackle this challenge, this study employed the Simple Moving Average (SMA) method to refine the XRD
diffractograms of nickel samples, effectively reducing noise and enhancing the clarity of the data for more
accurate analysis. The calculation results showed that the SIL-Ni197 obtained a MAPE of 1.66%, RRMSE of
2.65%, and
of 0.859. These results indicated that the smoothed data retains most of the original variability,
demonstrating effective noise reduction while preserving important trends. As a result, the SMA method has
proven to be an excellent technique for preprocessing XRD data, aiding in clearer signal interpretation. For
datasets with more abrupt changes, adaptive techniques such as exponential moving averages (EMA) method
may offer further improvements.
Kata kunci: MAPE; nickel; RRMSE; SMA; XRD
PENDAHULUAN
Nikel, logam berwarna putih keperakan yang terkenal karena titik lebur yang tinggi dan ketahanan
korosi yang luar biasa, memiliki peran penting dalam industri modern. Nikel sangat krusial dalam produksi
baja tahan karat, pengembangan teknologi baterai, serta berbagai aplikasi lainnya, yang semakin
mengukuhkan posisinya sebagai pilar utama perekonomian global. Sumber utama nikel yang bernilai
ekonomis berasal dari endapan sulfida dan laterit, dengan laterit menjadi sumber yang paling signifikan.
Laterit nikel telah menjadi objek penelitian yang luas oleh para ilmuwan. Oliveiraa et al. (
2001) melakukan
penelitian terhadap bijih laterit dari Punta Gorda, Kuba. Xuewei et al. (2010) mengkaji transformasi mineral pada
bijih laterit nikel dari Filipina dan Indonesia selama proses sintering, serta mineralogi dari hasil sinter tersebut.