Pertemuan Pertama:
PENGERTIAN DASAR ADMINISTRASI
•Kompetensi Umum:
Memahami konsep-konsep dasar dan ruang lingkup
administrasi.
•Kompetensi Khusus:
Mendeskripsikan pengertian, peranan, dan sejarah
perkembangan administrasi, komponen serta alur
pemikiran pendalaman administrasi
1. Arti Administrasi
Administrasi dapat dibedakan dalam 2 pengertian:
• Arti sempit
• Arti Luas
Administrasi dalam arti sempit:
•Berasal dari kata administratie (bahasa Belanda) yang
artinya meliputi kegiatan: catat-mencatat, surat-
menyurat, pembu-kuan ringan ketik-mengetik, agenda
dan sebagainya yang bersifat teknis ketata-usahaan
(clerical work).
•Administrasi (sempit) = Tata Usaha
•Tata Usaha adalah bagian kecil kegiatan dari pada
Administrasi (luas).
a.White : “Administration is a process common to all group
effort, public or private, civil or military, large scale or
small scale.” (Administrasi adalah suatu proses yang
pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok,
negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besar
atau kecil).
b.Simon, dkk, : “Administration as the activities of groups
cooperating to accomplish common goals.” (Administrasi
sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerja
sama untuk menyelesaikan tujuan bersama).
Administrasi dalam arti luas berasal dari kata
Administration (bahasa Inggris).
c.Newman: “Administration has been defined as the
guidance, leadership and control of the effort of a group
of individuals towards some common goal .”
(Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan,
kepemimpinan dan pengawasan dari usaha-usaha
kelompok individu-individu terhadap tercapainya tujuan
bersama).
d.Kesimpulan: Administrasi dapat didefinisikan sebagai
"keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil
guna"
Ciri-ciri administrasi:
a. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok
yang terdiri atas 2 orang atau lebih;
b. Adanya kerja sama dari kelompok tersebut;
c. Adanya kegiatan/proses/usaha;
d. Adanya bimbingan;
e. Adanya tujuan.
2. Peranan Administrasi
•Pertama :
Administrasi merupakan suatu seni sekaligus sebagai proses.
•Kedua:
Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu, yaitu: adanya dua orang
atau lebih, orang
orang tersebut bekerja bersama dalam hubungan
yang sifatnya formal dan hirarkhis, adanya tujuan yang ingin dicapai,
adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan dan tersedianya sarana
dan prasarana tertentu.
•Ketiga:
Bahwa administrasi sebagai proses kerja sama bukanlah merupakan
hal yang baru karena administrasi sesungguhnya timbul bersamaan
dengan timbulnya peradaban manusia.
Pertemuan kedua:
Sejarah Perkembangan Administrasi
dan Managemen
•Fase pra-sejarah yang berakhir pada tahun 1 M.,
•Fase sejarah yang berakhir pada tahun 1886, dan
•Fase modern yang dimulai pada tahun 1886 dan yang
masil berlangsung hingga sekarang ini.
Fase Pra-sejarah
1.Peradaban Mesopotamia (pemerintahan,
perdagangan, komunikasi pengangkutan sungai)
2.Peradaban Babilonia (taman gantung)
3.Mesir Kuno (papirus dan tulisan mesir kuno)
4.Tiongkok Kuno (menciptakan suatu sistem
administrasi kepegawaian yang sangat baik,
tokoh-tokohnya: KONFUSIUS, CHOW dan MO
TI)
5.Romawi Kuno (dapat dipelajari dari karya-karya
ahli filsafat terkenal, CICERO, terutama dalam
dua bukunya yang masing-masing berjudul: (1)
De Officii (The Office), dan (2) De Legibus (The
Law).
6.Yunani Kuno (konsep demokrasi).
Fase Sejarah (Tahun 1 M sampai
dengan 1886)
•Gelapnya sejarah dunia pada umumnya selama 15
abad pertama dari sejarah dunia modern, bidang
administrasi dan managemen pun turut
mengalami kegelapan. Kita tidak dapat
mengetahui banyak tentang perke mbangan
administrasi dan managemen dalam 15 abad itu.
•Timbulnya gereja Katholik Roma telah mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan teori
administrasi dan managemen. Dengan perkataan
lain, gereja Katholik Roma telah memberikan
sumbangan yang besar terhadap perkembangan
administrasi dan managemen.
Zaman Modern
Fase terakhir daripada perkembangan administrasi dan
managemen diberi nama "Fase Modern" yang ditandai oleh
lahirnya Gerakan Managemen Ilmiah yang dipelopori oleh:
•FREDERICK W. TAYLOR,
Pada tahun 1886 di Amerika Serikat, TAYLOR, sebagai seorang
sarjana pertambangan, yang bekerja pada Midvale Steel
Company di Philadelphia mulai mengadakan penyelidikan-
penyelidikan dalam rangka usahanya mempertinggi efisiensi
perusahaan dan meningkatkan produktifitas para pekerja.
•HENRI FAYOL
Seorang ahli pertambangan di Perancis, bekerja pada salah satu
perusahaan tambang di sana dan menyelamatkan perusahaan
yang nyaris hancur akibat ketidakmampuan pimpinan
perusahaan untuk menggunakan sumber-sumber yang tersedia
bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Perkembangan Administrasi dan
Managemen
sebagai Ilmu Pengetahuan
Tahap-tahap Ilmu Administrasi
Secara bertahap, perkembangan Ilmu Administrasi, sejak
lahirnya hingga sekarang Ilmu Administrasi telah
melewati empat tahap, yaitu:
•Tahap Survival (1886 sampai dengan 1930),
•Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan (1930-1945),
•Tahap "Human Relations-' (1945-1959),
•Tahap Behaviouralisme (1959 hingga sekarang).
Pertemuan ketiga:
Administrasi sebagai ilmu (science) dan seni
(art)
Kompetensi Umum:
Memahami Konsep-konsep dasar dan Ruang Lingkup
Administrasi.
Kompetensi Khusus:
Mendeskripsikan Ruang lingkup Administrasi dan
manajemen
Pertemuan ketiga:
Administrasi sebagai ilmu (science) dan seni (art)
Art (timbul bersama dengan peradaban manusia)
Administrasi dan Manajemen
Science (sejak 1886)
Sampai sekarang
Penggolongan Ilmu
Administrasi
Administrasi dapat dibedakan dalam 2
golongan yaitu:
•Administrasi Negara; dan
•Administrasi swasta/niaga
Administrasi Negara (Public
administration) yaitu
kegiatan-kegiatan/proses/usaha di bidang
kenegaraan.
•Pfiffner dan Presthus : Administrasi Negara adalah suatu
proses yang berhubungan dengan pelaksanaan
kebijaksanaan Negara.
•Dimock : Administrasi Negara adalah kegiatan negara
dalam melaksanakan kekuasaan/kewenangan politiknya.
Administrasi Swasta/Niaga (Private/Business Administration),
yaitu kegiatan-kegiatan/proses/usaha yang dilakukan di bidang
swasta/niaga. Administrasi Niaga” (Business Administration)
dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan organisasi niaga dalam
usahanya mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan ( profit
making).”
Perbedaan Administrasi Negara
dan Administrasi Swasta/Niaga
NO ADMINISTRASI NEGARA ADMINISTRASI SWASTA/NIAGA
1 Bertujuan memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya kepada masyarakat (public
service).
Bertujuan memperoleh keuntungan sebesar-
besarnya (profit motive).
2 Dalam mencapai tujuan dilakukan
berdasarkan ketentuan/peraturan perundang-
undangan yang berlaku (legalistic
approach).
Dalam mencapai tujuan dilakukan dengan
kebijaksanaan yang bersifat menguntungkan
(tidak sangat terikat dengan ketentuan yang
telah diterapkan).
3 Dalam kegiatannya mengutamakan kebenaran
sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan (birokrasi – bureaucracy).
Tidak selalu terikat dengan prosedur yang
berlaku, tetapi mengutamakan hasil yang
dicapai.
4 Cara kerjanya dianggap kurang efisien
(inefficient).
Cara kerjanya sangat efisien (efficient).
5 Bersifat monopolistik karena mengutamakan
kepentingan umum (no competition).
Dalam kegiatannya bersaing bebas (free
competition).
6 Dalam kegiatannya ditujukan bagi
kepentingan kesejahteraan rakyat banyak
(social welfare), misalnya pembuatan
jalan/jembatan, pengairan, kesehatan, dan
lain-lain.
Dalam kegiatannya tidak mempertimbangkan
kepentingan kesejahteraan rakyat tetapi
memperhitungkan kepentingan kesejahteraan
individu atau kelompok.
Perbedaan dan Kesamaan Arti
Administrasi dan Managemen
Pendapat yang menyamakan arti
Administrasi dan Managemen:
Newman : tidak membedakan antara
administrasi dan managemen.
Dimock : Administrasi atau managemen
adalah suatu pendekatan yang terencana
terthadap permecahan semua masalah
yang kebanyakan terdapat pada setiap
individu atau kelompok baik negara atau
swasta.
Pendapat yang membedakan arti administrasi dan managemen:
Farland : Administrasi ditujukan terhadap penentuan tujuan
pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan managemen
ditujukan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan maksud
menyelesaikan/mencapai tujuan dan pelaksanaan
kebijaksanaan.
Ordway Tead : Administrasi adalah suatu proses dan badan
yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, di mana
organisasi dan managemen digariskan.
Menurut Ordway Tead : administrasi sebagai suatu proses dan
badan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, di
mana organisasi dan managemen digariskan, di sini sifatnya
menentukan garis besar daripada suatu kebijaksanaan dan
pemberian pangarahan (general policies), sedangkan pada
managemen, prosesnya ialah bagaimana secara langsung
kegiatan-kegiatan itu dilakukan untuk merealisasikan suatu
tujuan, dengan mengatur tindakan-tindakan agar dapat
tercapai tujuan itu.
Pendapat yang menyatakan hubungan antara
Administrasi, Organisasi dan Manajemen
•Qrdway Tead dan Dalton Mc. Farland: Administrasi terdiri atas
Organisasi dan Managemen.
•Dimock & Koenig: Inti daripada Managemen ialah kepemimpinan
(leadership is the key to management).
•Kepala/pimpinan mempunyai tanggung jawab dalam proses
pengambilan keputusan (decision making process). Oleh karena itu
dikatakan bahwa inti daripada kepemimpinan ialah pengambilan
keputusan.
•Selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan, yang perlu
dipertimbangkan pimpinan ialah hubungan antar manusia (human
relation), oleh karena itu dikatakan bahwa inti daripada pengambilan
keputusan ialah hubungan antara manusia (Human relation)
1
2
3
4
5
6 l. Administrasi
2. Organisasi
3. Managernen.
4. Kepemimpinan
5. Pengambilan
Keputusan
6. Hubungan antar
manusia
Pertemuan keempat:
Kecakapan administratif/managemen dan teknis
(administrative/managerial skill dan technical skill)
Henry Fayol:
Setiap tingkatan managemen, yaitu baik pada pimpinan
tingkat atas (top management), pimpinan tingkat menengah
(middle management), maupun pada pimpinan tingkat bawah
(lower management) mempunyai beban tugas yang berbeda
dalam penyelesaian pekerjaan.
Perbedaan-perbedaan antara
Administrasi dan Managemen ilmiah
dan yang Non-Ilmiah
No Perbedaan Ilmiah Non Ilmiah
1
2
3
4
Filsafat yang dianut
Approach yang dipergunakan
Metode kerja
Cara bekerja
people centered
approach “efficiency and
economy” -pelaksanaan tugas
yang efisien dan ekonomis
metode kerja yang sistematis
dalam bentuk sistem dan pro
sedur kerja yang sederhana dan
sesuai dengan kebutuhan,
proses pengambilan keputusan
yang didasarkan atas data
-data
yang up to date, lengkap dan
dapat dipercayai, penempatan
orang yang sesuai dengan
bakat dan keahlian
nya (
the
right man in the right place)
struktur yang sederhana dan
saluran komunikasi yang
bersifat fourway trafic
(vertikal dengan dua arah dan
horizontal dengan dua arah
pula).
cara yang revolusioner dan
cepat
job centered
efektifitas; tercapainya
tujuanlah yang terpenting tidak
perduli pengorbanan yang
diberikan.
metode kerja yang tidak
sistematis dan cara bekerja
sering didasarkan kepada
”sistem” coba-coba (trial and
error) yang sering
mengakibatkan kesalahan,
kekeliruan, salah perhitungan
dan pemborosan.
cara-cara yang tradisional,
kurang daya cipta serta lamban
Pertemuan kelima:
PENDAPAT-PENDAPAT TENTANG
ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN
•Kompetensi Umum:
Mendeskripsikan dan memahami Konsep-konsep
dasar perkembangan Ilmu Administrasi, Ruang
Lingkup Administrasi, Proses dan Fungsi
administrasi, Interaksi Administrasi dengan
Lingkungan, serta Hubungan Administrasi dengan
Organisasi.
•Kompetensi Khusus:
Mendeskripsikan pengertian, peranan, dan
sejarah perkembangan Administrasi, Komponen
serta Alur pemikiran pendalaman Administrasi
Pendapat-pendapat tentang
managemen
• Managemen sebagai suatu sistem (management
as a system). Managemen adalah suatu kerangka
kerja yang terdiri dari berbagai bagian/komponen
yang secara keseluruhan saling berkaitan yang
diorganisasi sedemikian rapa dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
• Managemen sebagai suatu proses (management as
a process). Managemen adalah serangkaian tahap
kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu
tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin
sumber-sumber yang ada.
• Managemen sebagai suatu fungsi (management as
a function). Managemen mempunyai kegiatan-
kegiatan tertentu yang dapat dilakukan sendiri-
sendiri tanpa menunggu selesainya kegiatan yang
lain, sekalipun kegiatan
kegiatan yang satu dan
lainnya sating berkaitan dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.
• Managemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (management as a
science). Managemen adalah suatu ilmu yang bersifat inter-disipliner
dengan menggunakan bantuan ilmu-ilmu sosial, filsafat dan
matematika.
• Managemen sebagai kumpulan orang (management as people/group
of people). Managemen dipakai dalam arti kolektif untuk
menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam organisasi, misalnya:
kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah dan kelompok
pimpinan bawah.
• Managemen sebagai kegiatan yang terpisah (management as a
separate activity). Managemen mempunyai kegiatan tersendiri, jelas
terpisah daripada kegiatan teknis lainnya.
• Managemen sebagai suata profesi (management as a profession).
Managemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian yang
tertentu. Seperti halnya bidang-bidang lain, misalnya: Profesi di
bidang kedokteran, profesi di bidang hukum, profesi di bidang
perpajakan, dan sebagainya.
Definisi Managemen
•H. Koontz & O'Donnel, dalam
bukunya: "Principles of
Management", mengemukakan :
"Management involves getting things
done through and with people")
(Managemen berhubungan dengan
pencapaian sesuatu tujuan yang
dilakukan melalui dan dengan
orang-orang lain).
•Dr. R. Makharita, expert PBB yang diperbantukan
pada kantor Pusat Lembaga Administrasi Negara
dari tahun 1977-1980 memberikan definisi sebagai
berikut: Managemen adalah pemanfaatan sumber-
sumber yang tersedia atau yang berpotensial di
dalam pencapaian tujuan).
•Management resources (sumber/sarana management),
ialah: orang (man), uang (money), material (material),
per
alatan/mesin
(machine), metode (method), waktu
(time), dan prasarana lainnya, yaitu tanah, gedung,
alat angkutan dan sebagainya.
•Ir. Tom Degenaars, expert PBB yang diperbantukan
pada Lembaga Administrasi Negara, tahun 1978-
1979 memberikan definsi sebagai berikut:
Managemen sebagai suatu proses yang
berhubungan dengan bimbingan kegiatan kelompok
dan berdasarkan atas tujuan yang jelas yang harus
dicapai dengan menggunakan sumber-sumber
tenaga manusia dan bukan tenaga manusia.
•Georfe R. Terry daIam bukunya: " Principles of
Management", memberikan definisi sebagai berikut:
"Managemen adalah suatu proses yang dibeda-
bedakan atas: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Beberapa pendapat ahli tentang unsur
manajemen/administrasi
1. William H. Newman : Pekerjaan seorang
Administrator/Manager dapat dibagi dalam 5 proses
(dengan akronim POASCO) yaitu:
(1) Perencanaan (Planning).
(2) Pengorganisasian (Organizing).
(3) Pengumpulan sumber (Assembling resources).
(4) Pengendalian kerja (Supervising).
(5) Pengawasan (Controlling).
2. Dalton E. Mc. Farland : ”Fungsi daripada Pimpinan" terdiri
dari 3 fungsi, (dengan akronim POCO) yaitu:
(I) Perencanaan (Planning);
(2) Pengorganisasian (Organizing)
(3) Pengawasan (Controlling).
3. F.W. Taylor : terdiri dari 3 fungsi dengan akronim (PDO) yaitu:
(1) Perencanaan (Planning)
(2) Pembinan kerja (Directing)
(3) Mengatur pekerjaan (Organizing work).
Menurut Taylor di dalam Directing ini sudah tercakup fungsi
Supervising dan Controlling seperti dikemukakan oleh William H.
Newman.
4. H. Koontz & O’Donnell : terdiri dari 5 fungsi dengan akronim
(POSDICO) yaitu:
(1) Perencanaan (Planning);
(2) Pengorganisasian (Organizing);
(3) Penyusunan pegawai (Staffing);
(4) Pembinaan kerja (Directing);
(5) Pengawasan (Controlling).
5. Luther Gulick, terkenal dengan akronim POSDCORB :
(1) Perencanaan (Planning);
(2) Pengorganisasian (Organizing);
(3) Penyusunan pegawai (Staffing);
(4) Pembinaan kerja (Directing);
(5) Pengkoordinasian (Coordinating);
(6) Pelaporan (Reporting);
(7) Anggaran (Budgeting).
6. George Terry dengan akronim POAC:
(1) Perencanaan (Planning);
(2) Pengorganisasian (Organizing);
(3) Penggerakan Pelaksanaan (Actating);
(4) Pengawasan (Controlling).
7. John F. Mee, dengan akronim POMCO :
(1) Perencanaan (Planning);
(2) Pengorganisasian (Organizing);
(3) Pemberian motivasi (Motivating);
(4) Pengawasan (Controlling).
Pertemuan Keenam:
PERKEMBANGAN ILMU
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
• Kompetensi Umum:
Memahami perkembangan Ilmu
Administrasi, Ruang Lingkup Administrasi.
• Kompetensi Khusus:
Mendeskripsikan administrasi sebagai
disiplin ilmu, pelopor dan bapak
administrasi, Hubungan dengan ilmu lain,
serta interaksi dengan lingkungan
Administrasi sebagai sesuatu disiplin
ilmiah
•Berakhirnya perkembangan administrasi
sebagai seni semata-mata ditandai oleh
lahirnya "Gerakan Managemen IImiah"
yang dipelopori oleh Frederick W. Taylor
dari Amerika Serikat dan Henry Fayol
dari Perancis, pada akhir abad XIX.
•Mereka dianggap sebagal pelopor atau
Bapak Ilmu Administrasi/Managemen.
Perbedaan analisa antara fayol dan
taylor:
•H. Fayol: Pendekatannya mendasarkan diri atas
Administrative Management (managemen administratif).
F.W. Taylor: Mendasarkan analisanya atas Operative
management (managemen operatif).
•Administrative Management ialah suatu pendekatan
dari Pimpinan atas sampai ke tingkat pimpinan yang
terbawah sekalipun, termasuk para pekerjanya.
Operative Management ialah pendekatan dari bawah ke
tingkat yang lebih atas. Titik beratnya ialah efisiensi
dan produktivitas para pelaksananya yang terdapat di
tingkat bawah.
Henry Fayol (1841 - 1925)
•Henry Fayol adalah seorang insinyur bangsa Perancis
bekerja pada industri pertambangan.
•Berdasarkan analisanya, menyimpulkan bahwa
prinsip-prinsip pokok administrasi dapat
diterapkan/dijalankan pada semua bentuk organisasi.
•Hasil karya ilmiahnya yang utama ialah:
Administration Industrielle et Generale (General and
Industrial Administration).
•Setelah pensiun dalam usia 72 tahun ia
menghabiskan sisa hidupnya dengan mendirikan
pusat studi administrasi dan mencoba untuk
menerapkan ideanya pada Administrasi Negara
(public Administration) di Perancis.
4. Prinsip-prinsip umum dari pada
Administrasi
Fayol membagi prinsip-prinsip itu menjadi 14 (empat belas) bagian yaitu:
1. Pembagian pekerjaan (division of work)
2. Kewenangan dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of Command)
5. Kesatuan arah/tujuan (Unity of direction)
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu (Subordination of
individual to general interest)
7. Penggajian (Remuniration)
8. Sentralisasi (Centralization)
9. Skala hirarkhi (Scalar chain)
10. Tata tertib (Order)
11. Keadilan (Equity)
12. Stabilitas daripada jabatan (Stability of tenure)
13. Prakarsa (Initiative)
14. Solidaritas artara sesama kawan sekerja (Esprit de corps)
D. Frederick W. Taylor (1856 - 1916)
•Tahun 1878 F.W. Taylor mulai bekerja di perusahaan pabrik
baja Midvale Steel Company sebagai pekerja biasa.
•Karena kecakapannya setelah 2 tahun, ia diangkat menjadi
Kepala Pekerja (Gang Boss).
•Kemudian dinaikkan pangkatnya lagi menjadi Pengawas
Pekerja (foreman) pada bengkel pemeliharaan dan perbaikan
mesin.
•Tidak lama kemudian diangkat lagi menjadi Perencana
(draftsman)
•Dan akhirnya menjadi Pimpinan ahli-ahli teknik/insinyur
(chief engineer).
•Kemajuan karir yang diperoleh dalam pekerjaannya itu
disebabkan karena prestasi
nya dalam memajukan perusahaan
pabrik baja tersebut.
•Taylor dapat memecahkan masalah inefisiensi dalam
pekerjaan perusa
haan, dan menemukan bagaimana pekerjaan
harus di
lakukan agar produktivitas meningkat.
•Berdasarkan pengalamannya di pabrik baja tersebut, Taylor
menerbitkan karya ilmiahnya yaitu:
1.Shop Management (Managemen perbengkelan) pada tahun
1903,
2.The Principles of Scientific Management (Asas-asas
managemen ilmiah) tahun 1911; dan
3.On the art of cut
ting Metals (Seni memotong barang logam).
•Gerakan Managemen Ilmiah lahir pada tahun 1886
karena pada tahun itu Taylor sebagai seorang
Sarjana Teknik yang bekerja pada suatu
perusahaan baja di Philadelpia mulai mengadakan
penyelidikan-penyelidikan dalam rangka usahanya
meningkatkan efisiensi perusahaan dan
meningkatkan produktivitas para pekerja.
•Taylor melakukan studi yang disebut dengan "Time
and motion study" untuk mempelajari penggunaan
waktu oleh kaum buruh serta gerak-gerik mereka
dalam melaksanakan pekerjaan.
•Hasil-hasil penyelidikan yang dijalankan Taylor
kemudian ditulisnya dalam suatu buku yang ber
judul: The Principles of Scientific Management.
Studi tentang Gerakan dan waktu (Time and
Motion Study)
• Pada tahun 1898 Taylor diminta oleh Perusahaan pabrik baja Bethlehem
untuk memajukan perusahaan tersebut yang mengalami kemunduran.
• Pertama-tama Taylor mompelajari pekerja-pekerja yang mengangkat besi
batangan (pig-iron handler) yang harus dibawa dan diletakkan pada gerbong
kereta api (raid road car).
• Tiap besi batangan itu beratnya ± 42 kg dan tiap pekerja dapat mengangkut +
12,5 ton sehari. Berdasarkar atas percobaan dan analisanya, ia sampai pada
suatu kesimpulan bahwa:
a. Tidak semua pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan bakatnya maka
perlu diadakan pemilihan pekerja yang baik;
b. Tiap pekerja harus melakukan pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya
maka perlu diadakan latihan terhadap pekerja agar dapat diperbaiki metode
kerjanya;
c. Untuk menjaga produktivitas kerja yang baik maka perlu diadakan
pembagian waktu bekerja dan waktu beristirahat.
d. Produktivitas kerja akan terjamin, apabila diadakan sistem standar hasil
kerja dan sistem insentif.
Penelitian pekerja pada tempat menyekop biji besi dan biji arang batu
(the Shoveling of iron ore and rice coal).
Penelitian ini juga dilakukan di Pabrik baja Bethlehem (Bethlehem
Steel Company).
Setelah diadakan percobaan terhadap beberapa pekerja dengan
menggunakan sekop yang telah ditentukan, akhirnya F.W. Taylor
sampai pada suatu kesimpulan:
a)Para pekerja perlu dipilih mana yang sesuai (berbakat) dengan
pekerjaan ter
sebut, dan bila perlu dipindahkan ke lain pekerjaan.
b)Pekerja yang telah dipilih harus dilatih menggunakan alat-alat dan
perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan metode yang telah
ditentukan.
c)Diadakan pembagian kerja, yaitu: sebagai pelaksana pekerjaan, dan
yang mencatat hasil pekerjaan.
d)Menentukan standar dari pada alat (sekop) dengan berat ± 9,5 kg dan
disediakan oleh Perusahaan.
Berdasarkan atas percobaan yang
dilakukan, ternyata diperoleh hasil:
a.Perusahaan dapat mengurangi pekerja dari jumlah ± 500
orang menjadi 140 orang.
b.Hasil kerja setiap orang meningkat sehari yaitu dari 16
ton menjadi 59 ton
c.Biaya tiap ton dari hasil kerja (termasuk pengeluaran
tata-usaha dan alat per lengkapan) berkurang dari 7.2
cents menjadi 3.3 cents dollar
d.Upah pekerja naik dari $ 1.15 menjadi $ 1.88 sehari.
Pokok-pokok pendapat/teori F.W.
Taylor.
• Bahwa setiap unsur pekerjaan manusia, secara ilmiah harus
dikembangkan.
• Secara ilmiah harus memilih, melatih, mendidik dan
mengembangkan para pekerja, agar sesuai dengan
bakat/kemampuannya.
• Memupuk kerjasama dalam kelompok pekerjaan masing-masing,
agar secara sadar suka melakukan pekerjaan sesuai dengan bakat
atau kemampuannya.
• Mengadakan pembagian pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaan
antara pimpinan dan para pelaksana atau antara manager dan
pekerja. Berdasarkan atas konsep tersebut maka dibedakan antara
pekerjaan perencanaan (planning) dan pelaksanaan pekerjaan
(execution), yaitu: perencanaan dilakukan oleh pimpinan (Manager)
sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh para pekerja. Oleh karena itu
fungsi manager menurut F.W. Taylor, dibagi atas: a. Perencanaan
(planning), b. Pembagian kerja (directing) dan c. Mengatur pekerjaan
(organizing of work).
Kesimpulan pendapat/teori Henry
Fayol dan Frederick W. Taylor.
1. Keduanya berorientasi kepada "efisiensi" dan
"produktivitas" kerja.
2. Hasil pemikiran kedua tokoh itu merupakan dasar
utama perkem
bangan dan pembangunan
administrasi/managemen sebagai ilmu pengetahuan.
3. Kedua tokoh itu telah dapat meletakkan, landasan
yang kuat untuk mengembangkan ilmu
administrasi/managemen modern untuk periode zaman
modern sekarang ini.
4. Kedua tokoh itu telah dapat membuktikan bahwa suatu
penyelenyelesaian pekerjaan baik pada organisasi
negara/swasta tidak cukup hanya dengan pendekatan
ilmu teknik saja, tetapi mutlak diperlukan pendekatan
ilmu administrasi/managemen.
5. Akibat orientasi H. Fayol dan F.W. Taylor pada
efisiensi dan produktivitas kerja, menimbulkan
perhatian para ahli banyak menyoroti unsur manusia
di dalam organisasi.
Sekian
dan Sampai jumpa pada pertemuan berikutnya
Pertemuan Ketujuh:
ORGANISASI (ORGANIZATION)
• Kompetensi Umum:
Memahami interaksi administrasi
dengan lingkungan, serta hubungan
administrasi dengan organisasi.
• Kompetensi Khusus:
Mendeskripsikan hubungan
administrasi dengan organisasi
Arti dan definisi Organisasi
Arti Organisasi:
•Organisasi bersifat statis:
Sekedar hanya melihat strukturnya. Organisasi adalah wadah (wahana)
kegiatan daripada orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya
mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas
tugas, wewenang dan tanggungjawabnya, hubungan dan tata
kerjanya.
•Organisasi bersifat dinamis:
Dalam pengertian ini Organisasi dilihat daripada sudut dinamikanya,
aktivitas tindakan daripada tata hubungan yang terjadi dalam organisasi
itu, baik yang bersifat formal maupun yang bersifat informal, misalnya
aktivitas tata hubungan antara atasan dan bawahan, tata hubungan
antara sesama atasan, dan sesama bawahan. Berhasil atau tidaknya
tujuan yang akan dicapai dalam organisasi, tergantung sepenuhnya
kepada faktor manusianya.
Definisi Organisasi:
•Menurut Mc. Farland, Organisasi didefinisikan sebagai berikut ”
An organiza
tion is an identifiable group of people contributing
their efforts toward the attainment of goals” (Organisasi adalah
suatu kelompok manusia yang dapat dikenal yang
menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan).
•Menurut Dimock, organisasi didefinisikan sebagai berikut:
"Organization is the systematic bringing together of interdependent
part to form a unified whole through which authority, coordination
and control may be exercised to achive c given purpose.")
(Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-
bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui
kewenangan. koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditentukun).
Ciri-ciri Organisasi (The Characteristics of
Organization)
Berdasarkan definisi organisasi, dapat diberikan ciri-ciri
organisasi berikut:
1.Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal;
2.Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain
saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan
kesatuan usaha kegiatan;
3.Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usaha/tenaganya;
4.Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan; dan
5.Adanya suatu tujuan (the idea og goals).
Bentuk Organisasi (Form of
Organization)
Lima tipe organisasi yang umum
dikenal dewasa ini ialah:
1.tipe lini,
2.tipe lini dan staf,
3.tipe fungsional,
4.tipe matriks, dan
5.tipe panitia.
Organisasi Lini
Melihat ciri-cirinya, tipe lini hanya cocok dan tepat untuk
digunakan apabila:
1.Organisasi masih berukuran kecil,
2.Jumlah karyawan masih sedikit dan oleh karenanya masih
saling mengenal secara pribadi,
3.Tugas yang diemban tidak terlalu rumit,
4.Produk organisasi relatif homogen,
5.Hubungan atasan-bawahan masih bersifat personal,
6.Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut dari para
karyawan belum terlalu spesialistik, dan
7.Sarana dan prasarana kerja relatif masih sederhana.
Organisasi Lini dan Staf
Ciri-ciri organisasi lini dan staf:
1.Organisasi besar dan kompleks
2.Jumlah karyawannya banyak
3.Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi
bagi seluruh anggota organisasi
4.Terdapat dua kelompok besar manusia di dalam organisasi: 1)
Line Personal; 2) staff personal yang melaksanakan fungsi-
fungsi staf (staff function)
5.Spesialisasi yang beranekaragam diperlukan dan
dipergunakan secara maksimal.
Organisasi Fungsional
Adalah suatu organisasi yang di dalamnya tidak
terlalu menekankan pada hirarkhi struktural, akan
tetapi lebih banyak didasarkan kepada sifat dan
macam fungsi yang dijalankan.
Organisasi tipe panitia
Ciri-cirinya:
a.Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif
oleh sekolompok orang
b.Semua anggota pimpinan mempunyai hak,
wewenang dan tanggung jawab yang sama.
c.Para pelaksana dikelompokan menurut tugas yang
harus dilakukan, dalam bentuk task force.
Sekian
dan Sampai jumpa pada pertemuan
berikutnya
Pertemuan Kesembilan:
KEPEPIMPINAN DAN MOTIVASI
• Kompetensi Umum:
Mendeskripsikan tentang Kepemimpinan,
Perencanaan, Pengawasan, Pengambilan
Keputusan, Sistem Administrasi Negara,
dan Administrasi Sumber Daya Manusia.
• Kompetensi Khusus:
Medeskripsikan tentang kepemimpinan
dalam proses Administrasi, dan Motivasi.
Peranan Kepemimpinan
•Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting
dalam managemen. Kepemimpinan adalah inti dari pada
managemen. (Leadership is the key to
management/administroilon)
•Masyarakat yang sehat akan memilih pemimpin yang
sehat dan masyarakat yang tidak sehat dengan
sendirinya akan memilih pemimpin yang tidak sehat (a
sick group will select a sick leader).
•Pemimpin adalah orang yang menggambarkan kehendak
yang sesungguhnya dari kelompok (Leader is a man who
most closely reflect the feeling of the group).
•Dari pendapat-pendapat para ahli tentang Kepemimpinan
dapat disimpulkan tiga teori kepemimpinan yaitu:
1.Teori keturunan (heriditary theory).
2.Teori kejiwaan (psychological theory).
3.Teori lingkungan (Situational theory).
Definisi Kepemimpinan
•Pendapat Pertama, menyatakan kepemimpinan sebagai suatu
seni.
John Pfiffner:
Leadership is the art of coordinating and motivating Individuals
and group to achieve the desired end" (Kepemimpinan adalah seni
untuk mengkoordinasi dan memberikan do
rongan terhadap
individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang di
inginkan).
•Pendapat kedua, menyatakan Kepemimpinan itu sebagai suatu
proses.
Dalton Mc. Farland: "Leadership as the process by which an
executive imaginatively direct, guides, or influences the work of
others, in choosing and attaining particular ends" (Kepemimpinan
sebagai suatu proses di mana pimpinan digambarkan akan
memberikan perintah, pengarahan, bimbingan atau
mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan).
Fungsi dan kecakapan
Kepemimpinan
•Kecakapan konsepsional (conceptual skill).
Kemampuan mengetahui kebijaksanaan organisasi secara keseluruhan.
2)Kecakapan kemanusiaan (Human skill).
Kemampuan untuk bekerja di dalam kelompok atau dengan kelompok.
Hal ini dimaksudkan untuk membangun suatu usaha koordinasi di
dalam suatu tim, di mana ia bertindak sebagai pemimpin.
3)Kecakapan teknis (technical skill).
Penting bagi pimpinan tingkat menengah (Middle management level) dan
pimpinan tingkat bawah (Supervisory or lower management level) di
mana hubungan antara pemimpin dan bawahan sangat dekat.
Prof. Katz membuat sintesa dari berbagai fungsi
kecakapan kepemimpinan yang dapat dibedakan ke
dalan 3 bagian, yaitu:
Fungsi dan kecakapan kepemimpinan dapat
diuraikan antara lain sebagai berikut:
1.Mengetahui bidang tugasnya.
2.Peka atau tanggap terhadap keadaan lingkungannya.
3.Melakukan hubungan antar manusia (human relation) dengan
baik.
4.Mampu melakukan hubungan kerja/komunikasi dengan baik ke
dalam maupun ke luar.
5.Mampu melakukan Koordinasi.
6.Mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
7.Mampu mengadakan hubungan masyarakat.
Kewenangan dan Kepemimpinan
(Authority and leadership)
•Mary Parker Follett mengatakan bahwa kewenangan
dari pimpinan dapat hilang apabila ia tidak
mendapat persesuaian dengan para bawahannya.
Oleh karena itu dianjurkan bahwa suatu kerja sama
(team work) antara pimpinan dan bawahan adalah
mutlak.
•Kewenangan (authority) menurut Miss M.P. Follett
bukan kedudukan (position), bukan suatu hak yang
legal (menurut hukum) dan juga bukan sekedar
mengepalai orang-orang ataupun mengeluarkan
perintah.
•Kewenangan (authority) adalah usaha mempengaruhi
bawahan yang merupakan suatu integrasi atas dasar
konsensus secara suka rela.
•Apabila bawahan diberikan pengertian dengan
kenyataan-kenyataan yang ada dan diajak berbicara
bersama dalam suatu situasi yang baik, tidak perlu
perintah selalu diberikan, tetapi dengan memberikan
suatu prosedur kerja yang baik adalah lebih efektif
daripada selalu mengeluarkan perintah.
•Atas dasar teorinya ini Miss P. Follett tidak hanya meletakkan asas-asas
hubungan antar manusia (human relation) dalam
administrasi/managemen, tetapi juga dinamika daripada kelompok
pekerjaan dan teknik daripada hubungan perburuhan yang modern.
•Chester Barnard, mengatakan kewenangan terletak pada persetujuan
yang mempunyai daya kekuatan (potentiality of assent) yaitu yang
tersebar luas berujud kesetiaan, kesadaran anggota tentang tujuan
bersama daripada organisasi itu. Maksudnya ialah kesetiaan dan
kesadaran melaksanakan tujuan daripada suatu program, sekalipun para
pejabat yang terendah sekalipun, mempunyai kewe
nangan yang nyata
(actual power) untuk mengambil keputusan yang terakhir dalam batas
wewenangnya.
•Kesimpulan daripada teori-teori tersebut ialah bahwa Pemimpin harus
dapat membina kerja sama yang sebaik-baiknya, menyelenggarakan
hubungan informal di antara anggota, menyelenggarakan prosedur kerja,
pembagian. kerja dan pendelegasian wewenang dengan tanggung jawab
yang sebaik-baiknya (division of work, delegation of authority with
responsibility).
Sekian
dan Sampai jumpa pada pertemuan
berikutnya
Pertemuan Kesepuluh:
Kepemimpinan dalam Managemen
Kepemimpinan Administratif dan
Management (Administrative and
Managerial Leadership).
•Kepemimpinan administratif (administrative
leadership), adalah kemampuan/bakat untuk
mensukseskan tercapainya tujuan dengan inisiatif
atau kreasi
kreasi baru dan penemuan baru.
•Kepemimpinan managemen (managerial
leadership) yaitu pemimpin/manager yang
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan
tercapainya tujuan dalam arti pelaksanaan yang
bersifat teknis operasional
Syarat-syarat, Sifat-sifat, Asas-asas
dan Prinsip-prinsip Kepemimpinan
a.Watak yang baik (karakter, budi, moral)
b.Intelegensia yang tinggi
c.Kesiapan lahir dan batin
1.Syarat-syarat minimal yang harus dimiliki oleh
seorang Pemimpin adalah:
a.Sadar akan tanggung jawab.
b.Memiliki sifat-sifat Kepemimpinan yang menonjol.
c.Membimbing dirinya dengan asas-asas dan prinsip-prinsip
Kepemimpinan.
d.Melaksanakan kegiatan-kegiatan dan perintah-perintah
dengan penuh tanggung jawab serta mampu membimbing
anak buahnya dengan baik dan menggemblengnya menjadi
suatu kesatuan yang efektif.
e.Mengenal anak buahnya, memahami sepenuhnya akan sifat
dan tingkah laku masing-masing dalam segala macam
keadaan, suasana dan pengaruh.
f.Paham akan cara bagaimana seharusnya mengukur dan
menilai kepemimpinannya.
2. Syarat-syarat lainnya yang diperlukan:
Sifat-sifat Kepemimpinan meliputi
antara lain: a.Jujur
b.Berpengetahuan
c.Berani (Fisik dan Moral)
d.Mampu mengambil keputusan
e.Dapat dipercaya
f.Berinisiaf
g.Bijaksana
h.Tegas
i.Adil
j.Menjadi tauladan
k.Tahan UJi (Ulet)
l.Loyalitas
m.Tidak mementingkan diri sendiri
n.Antusias
o.Simpatik
p.Rendah hati
Tipe-tipe Pemimpin
1.Tipe pemimpin yang otokratis,
2.Tipe pemimpin Yang militeristis,
3.Tipe pemimpin Yang Paternalistis.
4.Tipe Pemimpin Yang kharismatis,
5.Tipe Pemimpin Yang demokratis.
Dr. Sondang P. Siagian menguraikan tipe-tipe pemimpin sesuai
dengan pimpinan dalam berbagai bentuk organisasi,
menggolongkan tipe dalam lima golongan, yaitu:
Motivasi (Motivation)
1. Teori Berelson dan Steiner
Motivasi dalam pengertian umum adalah bentuk "dorongan",
"kehendak", "kebutuhan", "keinginan", dan daya kekuatan lain
yang ada kesamaannya.
Motif manusia didasarkan atas kebutuhan-kebutuhan, yang
dirasakan secara sadar atau tidak sadar.
Motivasi menyangkut reaksi berantai, yaitu dimulai dari
kebutuhan yang dirasakan (the Need), lalu timbul keinginan atau
sasaran yang hendak dicapai (Want), kemudian menyebabkan
usaha-usaha mencapai sasaran/tujuan, yang berakhir dengan
pemuasan (satisfaction). (Need – Want – Satisfaction Chain)
2.Teori Douglas Mc. Gregor
1.Pada umumnya manusia tidak suka bekerja (malas) dan
bila mungkin ia akan menghindari pekerjaan itu.
2.Orang-orang itu harus dipaksa, dibina, dikendalikan,
diancam (ditakut-takuti) dengan sanksi (hukuman) agar
dapat melaksanakan usaha yang sebaik-baiknya untuk
mencapai tujuan organisasi.
3.Karyawan akan menghindari tanggung jawab, dan mecari
pengarahan formal bila mungkin.
4.Kebanyakan karyawan menempatkan keamanan di atas
semua faktor lain yang terkait dengan kerja dan akan
menunjukkan ambisi yang rendah.
Douglas Mc. Gregor menciptakan konsep baru tentang motivasi
dalam managemen yang disebut Teori X dan Teori Y.
Teori X disebut: Pandangan tradisional dari Pembinaan dan
Pengendalian, yang berasumsi:
Teori Y, sebaliknya diperoleh dari suatu penemuan penelitian
ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia yang modern.
Teori Y disebut: Keterpaduan tujuan individu dan organisasi,
yang berdasarkan anggapan-anggapan sebagai berikut:
1.Karyawan memandang bahwa kegiatan usaha fisik dan
mental dalam pekerjaan adalah bersifat alamiah baik
dalam waktu bekerja maupun dalam waktu istirahat atau
bermain.
2.Orang-orang akan melakukan pengarahan diri dan
pengawasan diri apabila memiliki komitmen pada
sasaran.
3.Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, bahkan
mengusahakan tanggung jawab.
4.Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif
menyebar luas ke semua orang dan tidak hanya milik
mereka yang berada dalam posisi manajemen.
3. Teori Abraham Maslow Abraham Maslow adalah seorang ahli ilmu jiwa (psychologist),
mengemukakan teori motivasi yang dikenal dengan hirarkhi kebutuhan
(the hierarchy of needs).
Kebutuhan pokok manusia menurut A. Maslow sesuai dengan
tingkatannya (hirarkhinya) adalah sebagai berikut:
1.Kebutuhan fisik (physiological need)
2.Kebutuhan untuk memperoleh keamanan atau keselamatan (security or
sqfety need
3.Kebutuhan bermasyarakat (social need), atau kebutuhan untuk
menerima/ bekerjasama dalam kelompok (afiliation or acceptance need),
4.Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan (Esteem need),
5.Kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan (self actualization need).
4. Teori Arch Patton
Arch Patton salah seorang ahli di bidang motivasi dan konpensasi,
berpen
dapat bahwa masalah motivasi adalah sangat komplek,
karena kenyataannya memotivasi orang-orang itu berbeda-beda,
baik terhadap individu maupun situasi
nya.
Arch Patton berpendapat bahwa motivator yang sangat penting
bagi pimpinan ialah sebagai berikut:
1.Tuntutan yang terdapat dalam pekerjaan (the challengefound in
work),
2.Kedudukan (status),
3.Kepemimpinan (leadership),
4.Persaingan (competition).
5.Ketakutan (fear).
6.Uang (money).
Sekian
dan Sampai jumpa pada pertemuan
berikutnya
Pertemuan Kesebelas:
PERENCANAAN
• Kompetensi Umum:
Mendeskripsikan tentang, perencanaan,
pengawasan, pengambilan keputusan, sistem
administrasi negara, dan administrasi
sumber daya manusia
• Kompetensi Khusus:
Mendeskripsikan tentang pengambilan
keputusan
Arti perencanaan
Perencanaan adalah keputusan untuk waktu yang akan
datang, apa yang akan dilakukan, bilamana akan
dilakukan dan siapa yang akan melakukan.
Perencanaan dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu
dalam waktu yang akan datang, dan usaha/cara yang
efektif untuk pencapaiannya.
Perencanaan adalah suatu keputusan apa yang akan
diharapkan dalam waktu yang akan datang.
Perencanaan bukan suatu tindakan tetapi suatu proses
yang tidak mempunyai penyelesaian atau titik akhir.
Perencanaan mempunyai 2 (dua) komponen, yaitu yang
bersifat pesimis dan optimis. Bersifat pesimis
berdasarkan atas kepercayaan bahwa apa yang
diinginkan tidak akan terjadi. Sedangkan yang bersifat
optimis berdadarkan atas kepercayaan bahwa sesuatu
yang diinginkan akan terlaksana.
1. Pendapat-pendapat ahli tentang perencanaan:
•Perencanaan sebagai suatu proses. Garth N. Jone mendefinisikan
perencanaan sebagai berikut: `Planning is the process of selecting and
developing the best course of action to accomplish an objec
tive’
(Perencanaan adalah proses pemilihan dan pengembangan daripada
tindakan yang paling baik/menguntungkan untuk mencapai tujuan).
•Perencanaan sebagai fungsi managemen. Mc. Farland mendefinisikan
perencanaan sebagai berikut: 'Planning is the function whereby executive
anticipate the probable effects of forces that will change the ac
tivities and
objective of their business’ (Perencanaan adalah fungsi di mana pimpinan
kemungkinan menggunakan pengaruh daripada kewenangannya, yang
dapat mengubah kegiatan dan tujuan daripada organisasi).
•Perencanaan sebagai suatu keputusan. W.H. Newman memberikan
definisi: `Planning is deciding in ad
vance what is to be done, that is a
plan, it is projected a course of action (Perencanaan adalah keputusan
apa yang akan dikerjakan untuk waktu yang akan datang, yaitu suatu
rencana yang diproyeksikan dalam suatu tindakan).
Hirarkhi daripada perencanaan
(Hierarchy of plan)
Menurut Mc. Farland, Perencanaan di dalam suatu organisasi, mengikuti
adanya tingkat-tingkat Managemen yaitu sesuai dengan perbedaan tingkat-
tingkat kewenangan (authority) dan pertanggungjawabannya (responsibility).
Kewenangan/Tanggungjawab
(Authotity/Responsibility)
Bentuk Perencanaan
(Planning)
Pimpinan tingkat atas
(Top Management)
Sasaran (goal)
Kebijaksanaan (Policies)
Rencana jangka Panjang (Long range plan)
Pimpinan Tingkat Menengah
(Middle Management)
Melengkapi sasaran (Suplementary goal)
Kebijaksanaan untuk mencapai sasaran (Policies)
Program (Programe)
Target (quotas)
Pimpinan Tingkat bawah
(Supervisory or lower Management)
Sasaran jangka Pendek (short range goal)
Melengkapi kebijaksanaan (supplementary policies)
Proyek (project)
Jadwal (Schedule)
Proses daripada Perencanaan Menurut A .M. Williams proses perencanaan meliputi:
1.Menentukan; menetapkan dengan jelas maksud dan tujuan.
2.Menentukan alternatif.
3.Mengatur sumber-sumber yang diperlukan.
4.Menentukan organisasi, metode dan prosedur.
5.Menentukan/menetapkan rencana itu sendiri.
W.H. Newman menyebut prosedur di atas sebagai pendekatan
analitis (analitical approach) dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1.Menentukan permasalahannya;
2.Berusaha mendapatkan fakta-fakta yang penting/dibutuhkan;
3.Analisa informasi tersebut;
4.Pilihlah tindakan-tindakan alternatif;
5.Pertimbangkanlah altematif itu; dan
6.Ambillah keputusan itu.
Karakteristik perencanaan yang
efektif
Menurut Urwick karakteristik daripada perencanaan yang baik
adalah:
1.Bahwa perencanaan itu harus berdasarkan atas tujuan yang jelas;
2.Rencana itu mempunyai sifat yang sederhana (simple);
3.Rencana itu mudah diadakan analisa dan diklasifikasikan dalam
suatu tindakan dengan menetapkan adanya standar;
4.Rencana itu bersifat supel (flexible);
5.Rencana itu mempunyai keseimbangan yang baik;
6.Tersedianya sumber-sumber yang dipergunakan dalam pelaksanaan
rencana itu.
Sekian
dan Sampai jumpa pada pertemuan
berikutnya
Pertemuan Keduabelas:
PENGAWASAN
•Kompetensi Umum:
Mendeskripsikan tentang Kepemimpinan,
Perencanaan, Pengawasan, Pengambilan
Keputusan, Sistem Administrasi Negara, dan
Administrasi Sumber Daya Manusia
•Kompetensi Khusus:
Mendeskripsikan tentang pengawasan
Arti, maksud, dan Tujuan
Pengawasan
• Arti Pengawasan
Mc. Farland: 'Control is the process by which an executive gets the
performance of his subor
dinates to correspond as closely as posib1e
to chosen plans, orders, objectives, or policies, (Pengawasan ialah
suatu proses di mana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai
dengan rencana, perintah, tujuan, atau kebijaksanaan yang telah
ditentukan).
• Pengawasan harus berpedoman kepada:
1.Rencana (planning} yang telah diputuskan,
2.Perintah (order) terhadap pelaksanaan pekerjaan (pef'omance),
3.Tujuan dan/atau
4.Kebijaksanaan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Maksud Pengawasan
Mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidak-sesuaian,
penyelewengan dan lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang
yang telah ditentukan.
3. Tujuan Pengawasan
Agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien)
dan berhasil guna (efektif), sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
4.Tugas (fungsi) pengawasan:
a.Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas
dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b.Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan.
c.Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan,
agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d.Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan .
Macam-macam Pengawasan
1.Pengawasan dari Dalam (Internal Control).
2.Pengawasan dari luar organisasi (External Control).
3.Pengawasan Preventif.
4.Pengawasan Repressif.
Prinsip-prinsip Pengawasan
1. Pengawasan harus berorientasi kepada tujuan
organisasi
2. Pengawasan harus obyektif, jujur, dan mendahulukan
kepentingan umum
3. Pengawasan harus berorientasi terhadap kebenaran
menurut peraturan-peraturan yang berlaku
(wetmatigheld)
4. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna
pekerjaan
5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang
objektifi, teliti (accurate) dan tepat.
6. Pengawasan harus bersifat terus-menerus (continue).
7. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan
balik (feed-back) terhadap perbaikan dan
penyempurnaan dalam pelaksanaan, perencanaan dan
kebijak
sanaan waktu yang akan datang.
Peranan Pimpinan di dalam
proses pengawasan
•Pengawasan adalah fungsi Pimpinan yang
fundamental (pokok).
•Pengawasan dalam arti sebagai fungsi pimpinan
bukan dalam arti mendominasi (menguasai)
bawahannya, tetapi dalam arti memberikan
bimbingan dan pengarahan terhadap usaha-usaha
daripada bawahannya untuk mencapai hasil-hasil
yang dimaksudkan.
Prosedur Pengawasan
Di antara prosedur Pengawasan adalah sebagai berikut:
1.Observasi, Pemeriksaan dan Pemeriksaan kembali;
2.Pemberian contoh;
3.Catatan dan laporan;
4.Pembatasan Wewenang;
5.Menentukan peraturan-peraturan, perintah-perintah
dan prosedur;
6.Anggaran;
7.Sensor;
8.Tindakan disiplin.
Sekian
dan Sampai jumpa pada pertemuan
berikutnya
Pertemuan Ketigabelas:
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• Kompetensi Umum:
Mendeskripsikan tentang kepemimpinan,
perencanaan, pengawasan, pengambilan
keputusan, sistem administrasi negara, dan
administrasi sumber daya manusia
• Kompetensi Khusus:
Mendeskripsikan tentang pengambilan
keputusan
A. Analisa masalah dan
pengambilan keputusan •Masalah berarti tidak adanya keseimbangan antara apa yang
harus ("das sollen") dilakukan dengan faktanya ("das sein")
sekarang.
Kesukaran yang pokok daripada pengambilan keputusan
(decision maker) dan pelaksanaan tugas pokoknya ialah
menentukan mana yang menjadi masalah yang utama (core
problems) dan mana yang menjadi masalah yang kedua
(secondary problem).
•Pendekatan terhadap masalah dan pengambilan keputusan
terdapat dalam 3 langkah pokok:
1.Analisa masalah, yaitu penemuan daripada masalah;
2.Pemecahan masalah, yaitu penemuan pemecahan daripada
masalah; dan
3.Pengambilan keputusan, yaitu pemilihan dari suatu tindakan
yang diambil.
Definisi Keputusan
•Keputusan (decision) menurut Mc. Farland:
‘A decision is an act of choice wherein an executive
forms a conclusion about what muse or must not be
done in a given situation’ (Keputusan ialah suatu
tindakan pemilihan di mana pimpinan
menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang
harus atau tidak harus dilakukan dalam suatu
situasi yang tertentu).
•Keputusan merupakan suatu perbuatan (sikap)
pemilihan daripada sejumlah, kemungkinan
alternatif dan sejumlah alternatif tersebut tidak
harus dipilih semua, tetapi dipilih beberapa saja,
atau dipilih satu saja.
Langkah-langkah/tahap-tahap pokok
dalam pengambilan keputusan
Menurut W.H. Newman, dalam pengambilan
keputusan ini menyangkut 4 (empat)
langkah/tahap pokok, yaitu:
1.Menentukan diagnosa dari masalah yang
sebenarnya (Diagnose the problem properly);
2.Pikirkan satu atau lebih pemecahan yang baik
(conceive of one or more good solution);
3.Proyeksikan dan bandingkan konsekwensi
daripada alternatif (Project and compare the
consequences of such alternative);
4.Berilah penilaian perbedaan dari sejumlah
konsekwensi itu dan pilihlah langkah tindakannya
(Evaluate these different sets of consequences and
select a course of action).
Sekian
dan Sampai jumpa pada pertemuan
berikutnya
Pertemuan Keempatbelas:
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
• Kompetensi Umum:
Mendeskripsikan tentang
kepemimpinan, perencanaan,
pengawasan, pengambilan
keputusan, sistem administrasi
negara, dan administrasi sumber
daya manusia
• Kompetensi Khusus:
Mendeskripsikan tentang Sistem
Administrasi Negara
A. Pranata Administrasi Negara
•Administrasi negara lebih luas dari
administrasi pemerintahan negara.
•Administrasi pemerintahan negara
merupakan bagian dari administrasi
negara.
•Pranata administrasi negara bergerak di
bidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif
seperti dikemukakan oleh Monstesque
dengan trias politicanya.
B. Administrasi Pemerintahan
Negara
•Pihak eksekutif yang paling bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan administrasi pemerintahan negara.
•Dalam kehidupan kenegaraan peranan pihak eksekutif
dengan seluruh jajaran dan birokratisasinya sangat
besar.
•sehingga adakalanya, meskipun tidak tepat,
administrasi negara diidentikkan dengan administrasi
pemerintahan negara.
Pendalaman administrasi pemerintahan
negara dapat dilakukan dengan menyoroti
paling sedikit dua hal yakni:
1.Organisasi Pemerintahan Negara
2.Struktur Organisasi Pemerintahan Negara
1. Organisasi Pemerintahan Negara
•Sebagaimana halnya dengan berbagai organisasi lainnya,
organisasi pemerintahan negara perlu dikelola berdasarkan
prinsip-prinsip organisasi yang rasional. Salah satu teori
organisasi misalnya yang dikemukakan oleh Henri Fayol, wajar
dipertimbangkan untuk digunakan.
•Prinsip
prinsip tsb adalah: pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab, disiplin kerja, kesatuan komando, kesatuan
arah, menempatkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan
umum, imbalan, pola sentralisasi dan desentralisasi, rentang
kendali, keteraturan, perlakuan yang adil, stabilitas kekaryaan,
prakarsa, dan jiwa korsa.
1.Pentingnya koordinasi yaitu upaya sadar untuk
menyatukan gerak langkah semua satuan kerja
yang terlibat dalam penyelesaian tugas
organisasi.
2.Pendekatan kesisteman yang pada dasarnya
berarti bahwa organisasi dipandang,
diperlakukan dan digerakan sebagai suatu
kesatuan.
•Dalam menentukan dan memilih tipe dan
struktur organisasi yang tepat, harus pula
diperhitungkan :
2. Struktur Organisasi
Pemerintahan Negara
•Berbagai tipe organisasi: tipe lini, tipe lini dan staf, tipe
fungsional, tipe matriks dan tipe panitia.
•Tipe lini dan staf yang dianggap paling cocok digunakan
oleh organisasi-organisasi besar, seperti dalam
lingkungan pemerintahan negara.
Penerapan Organisasi Lini dan Staf
di Lingkungan Pemerintahan
•Dalam suatu pemerintahan yang menganut sistem
presidensial (presiden berperan selaku kepala
negara dan sekaligus selaku kepala pemerintahan)
penerapan tipe lini dan staf adalah sebagai berikut:
1.Presiden selaku kepala eksekutif membawahi
sejumlah pejabat yang pada dasarnya digolongkan
pada tiga kelompok, yaitu:
a)kelompok pertama, yang memiliki status sebagai
menteri, pejabat yang diperlakukan seperti
menteri dan para pejabat lain yang karena sifat
tugasnya bertanggung jawab langsung kepada
dan berada di bawah presiden.
b)Kelompok kedua, yaitu para pejabat senior yang
karena sifat tugas dan tanggung jawabnya dirasa
perlu diberi status dan diperlakukan sebagai
menteri.
c)Kelompok ketiga, adalah para pejabat senior lain,
misalnya di Indonesia para ketua lembaga
pemerintah non departemen, yang diangkat dan
diberhentikan oleh presiden serta bertanggung
jawab langsung kepada presiden.
2.Di lingkungan kepresidenan, biasanya terdapat
kesekretariatan negara yang dipimpin oleh seorang
pejabat tinggi yang tidak jarang diberi status
menteri negara. Kesekretariatan negara bertugas
menyelenggarakan kegiatan penunjang bagi
presiden baik selaku kepala negara maupun selaku
kepala pemerintahan.
C. Fungsi-fungsi pemerintahan
Negara
I.Fungsi Pengaturan. Dasar penyelenggaraan: Sebagai negara negara
hukum yang pada intinya bahwa dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan negara semua orang dan semua pihak terikat dan
harus taat kepada berbagai peraturan perundang-undangan yang
berlaku di negara yang bersangkutan. Salah satu bentuk
pengaturan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah adalah
perizinan.
II.Fungsi Pelayanan. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
seluruh rakyat, pemerintah dituntut memberikan pelayanan
tertentu. Misalnya, mengurus kesejahteraan orang-orang jompo,
yatim piatu dan cacad fisik. pelayanan dibidang kesehatan
(immunisasi balita, penyediaan pusat kesehatan masyarakat,
mendirikan dan mengelola rumah sakit, menyediakan sarana
pendidikan, menciptakan dan mengelola balai latihan kerja.
Teori modern administrasi negara mengemukakan bahwa
pelayanan sesungguhnya juga mencakup kemudahan akses dalam
berhubungan dengan aparatur pemerintah untuk sesuatu urusan
atau kepentingan tertentu.
D. Paradigma Administrasi Negara
•Keseluruhan paradigma administrasi negara
berangkat dari dan bermuara pada peranannya
selaku “abdi seluruh masyarakat.”
•Oleh karenanya, dalam menyelenggarakan
fungsinya, baik yang bersifat pengaturan maupun
pelayanan, administrasi negara perlu
mengupayakan agar memiliki ciri-ciri ideal seperti
orientasi pelayanan, netralitas, orientasi kerja,
loyalitas, kejujuran, stabilisator, dinamisator,
katalisator, modernisator, kepeloporan,
keteladanan, sikap adil, sikap antisipatif dan
proakitf.
E. Etika Pegawai Negeri
•Keseluruhan paradigma aparatur negara yang diuraikan di atas dapat
diterjemahkan menjadi “etika pegawai negeri”. Artinya keseluruhan
paradigma tersebut harus terwujud dalam pola pikir, pola tindak dan
perilaku para pegawai negeri dalam menyelenggarakan fungsi dan tugas
yang dipercayakan kepadanya.
•Penerjemahan dimaksud dapat diukur dengan paling sedikit empat jenis
pendekatan, yaitu: pendekatan legal, pendekatan moral, pendekatan
administratif, dan etos kerja.
•Selanjutnya suatu pemerintahan negara yang ingin secara bertahap
mewujudkan kondisi yang ideal selalu berupaya melakukan
pembangunan administrasinya dengan menggunakan empat pendekatan
yaitu:
(1) Pengembangan system (system building),
(2) Pengembangan kelembagaan (institution building),
(3) pengembangan dan Pemeliharaan citra (image building and
maintenance), serta
(4) Pengembangan kapasitas kerja (capacity building).
F. Kultur Organisasi
Lima fungsi kultur organisasi yaitu:
•Fungsi sebagai penentu batas-batas
perilaku dalam arti menentukan apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang
dipandang baik atau tidak baik,
menentukan yang benar dan yang salah,
•Menumbuhkan jati diri suatu organisasi
dan anggota-nya,
•Menumbuhkan komitmen kepada
kepentingan bersama di atas kepentingan
individual atau kelompok sendiri,
•Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota
organisasi, dan
•Sebagai alat pengendali perilaku anggota
organisasi yang bersangkutan.
G. Administrasi Pembangunan
•Seluruh konsep, teori dan prinsip-prinsip
Administrasi Pembangunan berangkat dari
hakikat pembangunan dan diarahkan kepada
penyelenggaraan seluruh kegiatan
pembangunan agar berdaya guna, berhasil
guna dan tepat guna dalam rangka
pencapaian tujuan negara tertentu.
•Definisi pembangunan : Upaya sadar suatu
negara bangsa mewujudkan perubahan dan
pertumbuhan menuju masyarakat modern
dan dalam rangka pembinaan kehidupan
berbangsa dan bernegara yang maju dan
sejahtera.
Dari definisi pembangunan di atas
dapat dikemukakan hal-hal sebagai
berikut:
1)Pertama, pembangunan tidak terjadi
dengan sendirinya, tetapi harus dilakukan
secara sadar.
2)Kedua, pembangunan pada hakikatnya
berupaya mewujudkan perubahan dalam
kehidupan bermasya-rakat, berbangsa dan
bernegara ke arah pola kehidup-an yang
lebih baik dari yang dikenal sebelumnya.
3)Ketiga, pertumbuhan yang diinginkan
adalah pertum-buhan dalam arti kuantitatif
dan kualitatif serta mencakup seluruh segi
kehidupan masyarakat, bangsa negara yang
bersangkutan.
4)Keempat, konsep lain yang tedapat dalam
definisi di atas adalah modernisasi yang
menyangkut pandangan hidup dan cara
berpikir.
Daftar Referensi
1.Ali Mufiz, 2004, Pengantar Ilmu
Administrasi Negara, Universitas
Terbuka, Jakarta
2.Atmosudirdjo, Prajudi, 1985, Dasar-
Dasar Ilmu Administrasi, Ghalia
Indonesia, Jakarta
3.Handayaningrat, Soearno, 2000,
Pengantar Ilmu Administrasi dan
manajemen, CV Haji Masagung,
Jakarta
4.Siagian, P. Sondang, 2001, Kerangka
Dasar Ilmu Administrasi, Rineka
Cipta, Jakarta
Soal Ujian Akhir Semester
1.Uraikan pendapat anda tentang hubungan administrasi
dan peradaban manusia.
2.Uraikan bagaimana hubungan administrasi dengan upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3.Uraikan pendapat anda tentang konsep administrasi.
4.Bagaimana pendapat anda tentang penyelenggaraan
administrasi di lingkungan pemerintahan selama ini?