PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

AgoesRow1 7 views 74 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 74
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74

About This Presentation

Ok


Slide Content

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN Link Materi Pengembangan Kurikulum Kab Demak

Biodata Nama : Dr. Alif Noor Hidayati, M.Pd. No WA/HP : 081325735566 NIP : 197002101996032001 Pangkat/Gol: Pembina Utama Muda/ IVc E-mail : [email protected] Unit Kerja : Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah Ketua Tim 1. Inovasi dan Transformasi Pembelajaran BBPMP Jawa Tengah

TUJUAN Mereview Pengembangan KSP 01 Diskusi contoh KSP yang sesuai karakteristik Satuan Pendidikan 02

Tambahan dari 7 8.Penjamin mutu Pendidikan 5

“ “ Menurut Permendikbud No. 12 tahun 2024, Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala Satuan Pendidikan Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 1

Ya , kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala Satuan Pendidikan Sesuai dengan Permendikbud No. 12 Tahun 2024 pasal 30 . Pengawas tetap memfasilitasi penyusunan atau revisi kurikulum satuan pendidikan Dinas pendidikan melakukan supervisi untuk memastikan penyusunan selaras dengan regulasi dan panduan Hal ini dimaksudkan agar satuan pendidikan menjadikan kurikulum satuan pendidikan sebagai dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas Bagaimana sebenarnya?

“ “ kurikulum satuan pendidikan tidak seragam antara sekolah satu dan sekolah lainnya Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 2

Ya , kurikulum satuan pendidikan tidak seragam, karena perlu menyesuaikan dengan karakteristik setiap sekolah. Kurikulum satuan pendidikan tidak memiliki satu format yang harus diikuti semua. Yang perlu ada hanyalah komponen berikut yang memiliki fungsinya masing-masing: Karakteristik satuan pendidikan ->yang menjadi pertimbangan dalam menentukan visi misi serta tujuan satuan pendidikan. Visi misi tujuan > tidak harus dibuat tiap tahun, namun visi misi ini lah yang memandu suasana belajar dan proses pembelajaran yang terjadi. Pengorganisasian pembelajaran > bagaimana sekolah akan mengatur beban belajar dan durasi waktunya dalam satu semester atau satu tahun ajaran? Perencanaan pembelajaran > apa saja tujuan pembelajaran yang perlu dicapai oleh berbagai pendidik di tiap kelasnya? Contoh RPP/modul ajar > sebagai lampiran, untuk memastikan agar setiap pendidik sudah memiliki kesamaan persepsi tentang suasana belajar serta proses pembelajaran yang ingin dibangun. Bagaimana sebenarnya?

“ “ Kurikulum satuan pendidikan direvisi 4-5 tahun sekali oleh satuan pendidikan. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 3

Tidak , kurikulum satuan pendidikan direvisi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi aktual satuan pendidikan. Peninjauan dapat dilaksanakan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan. Revisi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi aktual satuan pendidikan. Evaluasi jangka pendek terhadap pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran dapat dilakukan per semester atau per tahun sesuai kebutuhan melalui data seperti observasi, diskusi dengan warga sekolah, dan rapor pendidikan. Hasil evaluasi tersebut membantu kepala satuan pendidikan dan pendidik untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat. Evaluasi jangka panjang terhadap analisis karakteristik satuan pendidikan dan visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan dapat dilakukan 4-5 tahun sekali. Apabila ada perubahan dari hasil evaluasi ini, satuan pendidikan perlu melihat kembali penyesuaian pada pengorganisasian serta perencanaan pembelajaran. Bagaimana sebenarnya?

“ “ Setiap satuan pendidikan wajib menyusun modul ajarnya sendiri Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 4

Tidak , modul ajar tidak wajib dibuat sendiri Banyak miskonsepsi di antara guru bahwa untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, guru harus bikin modul ajar sendiri. Tiap sekolah memiliki kapasitas beragam, ada tahapan kesiapan yang berbeda-beda dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan dapat menggunakan sesuai fungsinya. Modul ajar biasa digunakan untuk berbagi contoh perencanaan pembelajaran. Melalui PMM, Kementerian menyediakan berbagai contoh modul ajar untuk langsung digunakan atau diadaptasi sesuai kebutuhan pembelajarannya. Ingatlah PMM hadir sebagai alat bantu, bukan sebagai kewajiban untuk digunakan. Bagaimana sebenarnya?

“ “ Asesmen awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran tertentu. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 5

Ya , asesmen awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dan kesiapan belajar peserta didik sehingga penyesuaian pembelajaran dapat dilakukan sesuai kebutuhan Asesmen awal adalah bagian dari asesmen formatif untuk mengetahui apakah tujuan dan strategi pembelajaran yang sudah disiapkan sesuai kebutuhan peserta didik. Asesmen awal menjadi landasan diferensiasi pembelajaran yang dilakukan pendidik. Asesmen awal dilakukan oleh pendidik, sementara asesmen diagnostik dilakukan oleh profesional seperti psikolog. Asesmen diagnostik berfungsi selain untuk memahami kebutuhan khusus atau tumbuh kembang peserta didik, juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan belajar dan strategi pembelajaran yang sesuai. Pendidik dapat memberikan rujukan ke orang tua untuk peserta didik mendapatkan asesmen diagnostik jika diperlukan. Bagaimana sebenarnya?

Implementasi Kurikulum dilakukan berdasarkan regulasi berikut: tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Memuat tentang cakupan Kurikulum Merdeka dan implementasinya Permendikbudristek No. 8 Tahun 2024 Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka. Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 Keputusan Kepala BSKAP No.032/H/KR/2024 Tahun 2024 Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila dan pilihan tema yang dapat digunakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Keputusan Kepala BSKAP No.031/H/KR/2024 Tahun 2024 Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah

Kurikulum dirancang dengan prinsip: Pengembangan Karakter Pengembangan karakter (kompetensi moral-spiritual, sosial, dan emosional) tidak hanya melalui mata pelajaran, tetapi juga melalui alokasi waktu khusus untuk pembelajaran yang aplikatif dan kolaboratif, seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila . Fokus pada Muatan Esensial Muatan wajib dikurangi untuk memberi waktu bagi pembelajaran yang lebih mendalam , bermakna , dan terdiferensiasi . Muatan esensial juga dibuat lebih relevan dengan tantangan zaman dan isu terkini, seperti perubahan iklim , literasi finansial , literasi digital , dan literasi kesehatan . Fleksibel Kurikulum satuan pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi peserta didik, karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik serta konteks sosial budaya setempat. Guru dapat menggunakan asesmen awal untuk melakukan pembelajaran terdiferensiasi (mengatur materi, alur, dan kecepatan pembelajaran sesuai minat dan tingkat kemampuan peserta didik ).

Poin Pembaruan Struktur Kurikulum di Permendikbud No. 12 tahun 2024 18 Jenjang Pembaruan PAUD Capaian Pembelajaran PAUD dan fase A disusun untuk memastikan transisi pembelajaran yang berkesinambungan dari PAUD ke SD dengan memperhatikan 6 (enam) kemampuan fondasi. Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. SD Murid-murid dengan potensi kecerdasan istimewa dapat diberikan percepatan belajar, dan/atau pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran secara individu (bukan rombongan belajar) Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Wajib mulai kelas III SD, dengan masa transisi hingga tahun ajaran 2027/2028 SMP Kelas khusus atau Satuan Pendidikan khusus olahraga atau seni dapat menggunakan alokasi waktu P5 sebagai penguatan kompetensi khusus keolahragaan atau kesenian - SMA Sejarah Tingkat Lanjut ditambahkan menjadi mata pelajaran pilihan dengan alokasi waktu 5JP/minggu. Alokasi waktu mata pelajaran Bahasa Inggris ditambahkan 1JP/minggu menjadi 3JP/minggu

Poin Pembaruan Struktur Kurikulum di Permendikbud No. 12 tahun 2024 Jenjang Pembaruan SMK Jumlah minggu efektif pada kelas XII (program 3 tahun) dan kelas XIII (program 4 tahun) diasumsikan setara dengan 32 minggu Mata pelajaran PKL dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester atau 16 minggu efektif untuk program 3 tahun, dan paling sedikit selama 10 bulan atau 26 minggu efektif untuk program 4 tahun Pendidikan Khusus Penambahan struktur kurikulum untuk TKLB Pendidikan Kesetaraan Penyederhanaan jumlah SKK dalam struktur kurikulum. Kokurikuler pada pendidikan kesetaraan dilaksanakan paling sedikit melalui pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila

Ketentuan lain yang mengalami perubahan di Permendikbud No. 12 Tahun 2024 Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan Tentang ekstrakurikuler: Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai ketersediaan sumber daya satuan pendidikan, dan peserta didik mengikuti Ekstrakurikuler secara sukarela. 3. Tentang tanggung jawab satuan pendidikan: Mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang ditetapkan oleh kementerian; Bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan khusus, untuk menyediakan layanan sesuai kondisi peserta didik berkebutuhan khusus; Melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi kurikulum satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan Berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar dalam satuan pendidikan dan/atau antar satuan pendidikan.

Kurikulum Satuan Pendidikan

Kemampuan apa yang diharapkan dibangun satuan pendidikan melalui Kurikulum ? Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

Apa fungsi kurikulum satuan pendidikan?

Fungsi kurikulum satuan pendidikan: dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas ⇒ melakukan analisis, refleksi proses pembelajaran, dan evaluasi berbasis data yang sistematis dan terstruktur, serta berdasarkan dengan kondisi riil dari satuan pendidikan. dokumen yang menampilkan ciri khas satuan pendidikan dan kaitan potensi dan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik dapat membantu satuan pendidikan mencapai visi, misi, dan tujuan. dokumen yang melibatkan pemangku kepentingan sehingga memunculkan rasa kepemilikan dan gotong royong dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya menuju pendidikan yang berkualitas.

Berpusat pada peserta didik pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah. Kontekstual menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB). Prinsip Penyusunan kurikulum satuan pendidikan Esensial semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Akuntabel dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Contoh Implementasi prinsip: melibatkan berbagai pemangku kepentingan . Me libatkan orang tua atau wali siswa dalam kegiatan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat penting untuk mendukung perkembangan karakter dan kompetensi siswa secara holistik Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melibatkan orang tua/wali dalam kegiatan P5: 1. Berbagi Pengalaman atau Keahlian (sebagai Nara Sumber) Orang tua dengan pengalaman atau keahlian tertentu dapat dilibatkan sebagai narasumber dalam beberapa projek P5. Misalnya, seorang orang tua yang memiliki usaha (home industry, kerajinan dll) dapat berbicara mengenai kewirausahaan, atau yang memiliki latar belakang di bidang sosial dapat membahas topik mengenai keberagaman dan toleransi.

2. Penguatan Nilai-Nilai Pancasila di Rumah Orang tua diharapkan dapat membantu memperkuat nilai-nilai Pancasila yang dipelajari siswa di sekolah dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bisa membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab, kerja sama, dan toleransi melalui diskusi atau aktivitas keluarga. 3. Kolaborasi dalam Kegiatan Projek Orang tua dapat dilibatkan dalam kegiatan projek secara langsung. Misalnya, jika projek berfokus pada tema lingkungan hidup, orang tua dapat mendukung dengan melakukan kegiatan penghijauan di rumah, membuat kebun keluarga, atau melakukan pengelolaan sampah bersama anak-anak. Hal ini dapat memperkuat pesan yang diterima siswa di sekolah.

Contoh Pohon Implementasi Prinsip KSP

Penugasan 1: Di dalam kelompok, pilih salah satu dari lima prinsip kurikulum satuan pendidikan. Diskusikan dan tuliskan contoh implementasi tersebut dalam kegiatan penyusunan/ revisi dari kurikulum satuan pendidikan. Presentasikan hasil diskusi kelompok, Kelompok lain saling menanggapi 4. Penguatan pengajar

Evaluasi dalam kurikulum satuan pendidikan Proses evaluasi tidak seharusnya menjadi akhir dari proses penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan, melainkan evaluasi dapat menjadi awal siklus yang tidak terpisah sebelum mulai melakukan perencanaan.

Pembelajaran dan Asesmen

Kemampuan apa yang perlu dibangun oleh pendidik dalam perencanaan pembelajaran? Kemampuan merencanakan pembelajaran lingkup satuan pendidikan Kemampuan merencanakan pembelajaran lingkup kelas

Proses penyusunan perencanaan pembelajaran Catatan: Proses perancangan kegiatan pembelajaran ini diperuntukkan bagi pendidik yang akan merencanakan pembelajaran lingkup satuan pendidikan secara mandiri . Menganalisis Capaian Pembelajaran Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alurnya Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen Perencanaan pembelajaran lingkup satuan pendidikan Perencanaan pembelajaran lingkup kelas

Pembelajaran Mendalam Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 34 1/4 Definisi Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran , bermakna , dan menggembirakan melalui olah pikir , olah hati , olah rasa , dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Pembelajaran Mendalam 2/4 Memuliakan Dalam penerapan PM semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan Pembelajaran Mendalam Berkesadaran Bermakna Menggembirakan Olah Pikir Olah Hati Olah Rasa Olah Raga Mewujudkan Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 35 Profil Lulusan (8 Dimensi)

Pembelajaran Mendalam 3/4 Berkesadaran Pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri . Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan. Bermakna Peserta didik dapat merasakan manfaat dan relevansi dari hal-hal yang dipelajari untuk kehidupan. Peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata . Menggembirakan Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi . Peserta didik merasa dihargai atas keterlibatan dan kontribusinya pada proses pembelajaran. Peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan. Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 36

Pembelajaran Mendalam 4/4 Olah pikir Merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah Olah hati Adalah proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual Olah rasa Sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia Olah raga Merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan jasmani Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 37

Pembelajaran Mendalam Dimensi profil lulusan merupakan fokus profil lulusan yang akan dicapai yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi Prinsip Pembelajaran merupakan dasar karakteristik pembelajaran mendalam yaitu berkesadaran, bermakna, menggembirakan Pengalaman belajar sebagai proses yang dialami peserta didik dalam pembelajaran yaitu memahami, mengaplikasi, merefleksi Kerangka pembelajaran sebagai panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran, yaitu praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital Dimensi Profil Lulusan Prinsip Pembelajaran Pengalaman Belajar Kerangka Pembelajaran Empat Kerangka Pembelajaran diadaptasi dari Four Elements of Learning Design © copyright 2018 Education in Motion (New Pedagogies for Deep Learning) https://deep- learning.global Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 38

Pembelajaran Karakteristik Memanfaatkan asesmen pada awal, proses, dan akhir pembelajaran untuk memahami kebutuhan dan posisi peserta didik dalam perjalanan belajarnya Menggunakan pemahaman tentang kebutuhan dan posisi peserta didik untuk melakukan penyesuaian pembelajaran Didasarkan pada refleksi atas kemajuan belajar peserta didik yang dilakukan secara kolaboratif dengan Pendidik lain Memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar peserta didik, di atas cakupan dan ketuntasan muatan kurikulum yang disampaikan

Pembelajaran dan Asesmen Keterpaduan Pendidik menyusun rencana pembelajaran, termasuk di dalamnya rencana asesmen mulai dari awal hingga akhir pembelajaran Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil dari asesmen ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk asesmen awal pada pembelajaran berikutnya . Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang. Berdasarkan hasil asesmen, pendidik mendetailkan rencana pembelajaran dan/atau membuat perencanaan yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar.

FUNGSI KSP 1. dokumen hidup yang membantu satuan pendidikan untuk menyelenggarakan Pendidikan yang berkualitas. Contents 01 Contents 02 Contents 03 Contents 04 2. membantu kepala satuan pendidikan melakukan diversifikasi kurikulum berdasarkan hasil identifikasi potensi dan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. 3. melibatkan berbagai pemangku kepentingan sehinggaa memunculkan rasa kepemilikan dan gotong royong dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya menuju pendidikan yang berkualitas

PRINSIP PENYUSUNAN KSP

PRINSIP PENYUSUNAN KSP

ACUAN PENGEMBANGAN KSP

KOMPONEN KSP (1)

Diskusi Kelompok 1. Kelompok Karakteristik Satuan Pendidikan 2. Kelompok Visi, Misi dan Tujuan 3. Kelompok Pengorganisasian Pembelajaran : Intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler 4. kelompok Perencanaan Pembelajaran: Lingkup satpen dan lingkup kelas apa yang didiskusikan? 1. Apa saja yang perlu dimuat pada bagian tersebut? 2. Bagaimana cara menyusunnya? 3. siapa saja yang terlibat dalam penyusunan tersebut? 4. berikan contohnya siapkan paparan hasil diskusi dalam bentuk : ppt/canva/ infografis. mind mapping, reel, tiktok

KOMPONEN KSP (2)

PROSES PENYUSUNAN KURIKULUM DI SATUAN PENDIDIKAN

Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pusat TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL PROFIL PELAJAR PANCASILA Struktur Kurikulum Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Capaian Pembelajaran Mengembangkan VISI Menerjemahkan MISI Membuat TUJUAN Membuat STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH Membuat PROFIL PELAJAR Menyusun RENCANA PEMBELAJARAN EVALUASI KURIKULUM evaluasi jangka panjang (4-5 tahun) evaluasi jangka pendek (semester/tahunan) Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SNP Analisis konteks KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN 51

ANALISIS KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

Prinsip Analisis Lingkungan Belajar Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi

Jenis informasi yang dibutuhkan Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar?

Cara Analisis Lingkungan Belajar Kuesioner , dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang dibutuhkan. Wawancara , untuk mendapatkan data secara langsung. Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dengan mengundang perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh masyarakat.

Ragam Alat Analisis Apa kekhasan daerah setempat yang penting Analisis SWOT Root Cause Fish Bone

[CONTOH 1] Proses Analisis Lingkungan Analisis lingkungan belajar Visi - Misi Analisis kebutuhan sekolah Sumber daya alam, sosial, dan budaya Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas dan mitra yang ada? Sumber pendanaan Bagaimana proses pendanaan sekolah? Bagaimana penggunaan dana ini? Sistem dan kebijakan di daerah Apa saja kebijakan sekolah terkait indikator? Apa saja perubahan sistem yang terjadi? Apakah ada integrasi aktivitas untuk mendukung pencapaian indikator? Kemitraan Siapa saja pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program sekolah? (organisasi, komunitas, tokoh, dll.) Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan dan ingin diwujudkan oleh sekolah? Bagaimana sekolah bisa mencapai gambaran ideal tersebut? Review Visi Misi Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi? Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan profil pelajar? Apa saja prioritasnya? Peserta didik Apa saja kelompok-kelompok peserta didik yang ada di sekolah? Apa saja kebutuhan setiap kelompok tersebut? Apakah ada kelompok peserta didik yang membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak? Guru dan tenaga kependidikan Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah? Apa saja kebutuhan setiap kelompok tersebut? Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak? Sarana dan prasarana Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang optimal? Profil Pelajar Apa sajakah kemampuan kognitif terpenting dan yang berlaku lintas kelas yang perlu menjadi fokus dalam proses belajar selama di sekolah? Apa sajakah kemampuan yang kemungkinan besar akan dibutuhkan dalam jangka waktu panjang? Contoh: keterampilan abad 21. Apa sajakah kemampuan individu selain kemampuan kognitif yang dianggap paling berharga di rumah dan sekolah? Apa saja kemampuan yang terkait dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat, metakognisi, fleksibilitas dan kompetensi lain yang dibutuhkan dalam menghadapi perubahan. Kompetensi apa sajakah yang paling dibutuhkan untuk berkolaborasi dan berjejaring di komunitas sekolah? Kompetensi apa sajakah yang paling dibutuhkan untuk berkolaborasi dan berjejaring di komunitas yang lebih luas? 57

MENGEMBANGKAN VISI

Pengertian Visi Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.

Visi Visi merupakan keadaan , yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi. Visi harus tampak realistis , kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan. Visi bersifat dinamis dan tidak untuk selamanya.

Membuat Visi 61 Kumpulkan informasi untuk dijadikan bahan diskusi, melalui wawancara atau survei. Dari jawaban warga satuan pendidikan, buatlah keterkaitan/benang merah dari suara peserta didik, staf/guru, dan orang tua. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat. Telisik persamaan dan perbedaannya: Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan harapan bersama warga satuan pendidikan. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut? Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan? Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi. Peserta Didik Staf/guru Orang tua Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi di satuan pendidikan? Satuan pendidikan seperti apa yang kamu inginkan? Hal apa yang paling ingin didapat /dipelajari/dikuasai di satuan pendidikan? Apa yang paling penting bagi kamu di satuan pendidikan? Mengapa memilih profesi sebagai pendidik/bekerja di satuan pendidikan? Apa yang ingin dicapai? Apa harapan bagi peserta didik yang ada di satuan pendidikan ini? Jika mereka keluar atau sudah lulus ingin mereka jadi individu seperti apa? Apa nilai-nilai yang Anda percayai? Bagaimana menanamkan itu pada peserta didik? Apa perubahan diri yang diharapkan terjadi? Mengapa memilih satuan pendidikan ini? Apa harapannya terhadap satuan pendidikan? Pribadi anak seperti apa yang diharapkan? Kalau bisa menentukan hal paling penting yang perlu dipelajari di satuan pendidikan, apakah itu? TIPS Sesuaikan pertanyaan untuk peserta didik dengan tahapan perkembangan/belajarnya Tenaga kependidikan terkadang tidak melihat dirinya sebagai pendidik. Berikan pengantar bahwa bekerja di satuan pendidikan adalah pendidik, apapun perannya. Untuk wakil orang tua, perlu cermat memilih perwakilan agar perwakilan representatif (orang tua baru dan lama, orang tua yang kritis baik terhadap tujuan pendidikan untuk anak, maupun mengapa memilih satuan pendidikan tersebut)

MENERJEMAHKAN MISI

Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.

Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan , bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.

MEMBUAT TUJUAN

Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan

Tujuan h arus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan. Tujuan fokus pada hasil program. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu (SMART). Tujuan harus teruk ur derajat keberhasilannya. Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi

Membuat Tujuan Satuan Pendidikan Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu. 68 Prinsip penting dalam membuat tujuan: Specific , tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri khas satuan pendidikan. Measurable , tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai, dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas. Achievable/Attainable , tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal. Relevant , tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan menempatkan peserta didik sehingga mampu memperkuat kompetensinya. Time bound , tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu perlu melibatkan semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut. Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah: Evaluated , tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan pendidikan. Reviewed , tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan. S M A R T ( E R )

[CONTOH] Menentukan Strategi Pertanyaan berikut dapat membantu tim inti memastikan semua aspek kunci dari visi sekolah, realita dan prioritas sudah dipertimbangkan. Visi perlu kuat dan menggambarkan aspirasi yang tulus, sementara realita harus jelas dan sesuai keadaan nyata. VISI Dari proses sebelumnya, aspek apa yang paling penting yang diminta dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah , dan perwakilan guru? Bagaimana kurikulum, desain sistem sekolah, dan program, serta faktor lainnya saling melengkapi dalam mewujudkan visi? KONDISI SEKOLAH SAAT INI Bagaimana kebutuhan siswa berubah seiring waktu? Proses dan program apa yang paling optimal dilakukan untuk beragam karakter siswa dengan menghargai berbagai kebutuhan belajar siswa? Gunakan kesinambungan data yang dimiliki sekolah: demografi siswa, pendaftaran, kehadiran, angka putus sekolah, karakter dan latar belakang siswa, distribusi capaian belajar, dll. Bagaimana perubahan cara sekolah mengukur ketercapaian/keberhasilan proses belajar siswa dari waktu ke waktu, tahun ke tahun? Apakah sekolah semakin memahami bagaimana pembelajaran dan asesmen yang berpusat pada siswa? Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu? Apakah siswa, orang tua, guru, dan warga sekolah lainnya semakin menyadari dan memahami sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat? Pengamatan apa saja yang dilakukan pada pembelajaran dan lingkungan belajar (sekolah dan kelas)? Telisik kembali keselarasan antara program pengembangan guru, tujuan sekolah, konsep dan landasan sekolah, serta lingkungan belajar. Apakah selaras dan saling menguatkan? STRATEGI PRIORITAS Apa yang pertama kali perlu dilakukan untuk mewujudkan visi sekolah? Bagaimana sekolah mendukung pengembangan guru/tenaga kependidikan serta kurikulum? Bagaimana lingkungan sekolah bisa terus berkembang mendukung pembelajaran yang optimal? Sumber daya apa saja yang dapat dimanfaatkan sekolah untuk mendukung pembelajaran? 69

CONTOH: Analisis Kebutuhan dan Strategi Satuan Pendidikan Analisis kekuatan , kelemahan , peluang , serta ancaman atau yang biasa kita sebut sebagai SWOT merupakan cara yang umum dilakukan dalam mengenali satuan pendidikan dan lingkungannya serta menyusun strategi untuk mengembangkan dan mengatasi permasalahan satuan pendidikan . S (strength/ kekuatan ) W (weakness/ kelemahan ) O (opportunity/peluang) T (threat/ancaman) internal eksternal situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar satuan pendidikan yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Ancaman atau tantangan apa saja yang mungkin akan dihadapi satuan pendidikan yang bisa menghambat laju perkembangan satuan pendidikan . Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki satuan pendidikan? Apa yang membuat satuan pendidikan lebih baik dari satuan pendidikan lainnya? Keunikan apa yang dimiliki oleh satuan pendidikan ? Apa yang menyebabkan satuan pendidikan mendapatkan “dukungan”? Apa yang dilihat atau dirasakan oleh masyarakat sebagai suatu kelebihan? Apa yang dapat kita tingkatkan dalam satuan pendidikan ? Apa saja kebutuhan peserta didik yang belum terpenuhi di sekolah? Apa saja yang harus dihindari satuan pendidikan ? Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan dukungan? Apa yang dilihat atau dirasakan masyarakat sebagai suatu kelemahan satuan pendidikan ? Apa saja kesempatan yang ada di luar satuan pendidikan ? (Misal: lingkungan yang mendukung, mitra yang dapat memperkaya pembelajaran) Perubahan apa saja yang terjadi di luar satuan pendidikan (hasil riset terbaru, praktik- praktik pendidikan dan pengasuhan) yang selaras dan bisa menjadi pendukung satuan pendidikan ? Apa saja perkembangan pola pikir masyarakat (orang tua dan praktisi pendidikan) yang bisa membantu satuan pendidikan untuk melakukan inovasi? Hambatan apa yang sedang dihadapi sekarang ? Apa saja hal yang dilakukan “ pesaing “ satuan pendidikan ? Tren apa yang menyebabkan ancaman bagi satuan pendidikan ? Misalnya : Perkembangan Teknologi Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan berdampak bagi perkembangan satuan pendidikan ? 70

Menyelaraskan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi Satuan Pendidikan Saat melakukan analisis lingkungan belajar, pastikan visi, misi, dan tujuan tidak bertentangan dengan kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat: Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran. VISI Apakah visi menggambarkan harapan seluruh warga satuan pendidikan? Apakah visi menyatakan tujuan besar yang ingin dicapai satuan pendidikan? MISI Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi? Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi prioritas untuk mencapai visi? TUJUAN Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi? Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan? STRATEGI Apakah strategi jelas menyatakan cara-cara yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan? Apakah semua warga satuan pendidikan memahami cara-cara tersebut? 71 Profil Lulusan

SUMBER Anggraeni, Ardiati Andiarti, Indriyati Herutami, Yogi Anggraena, dan Yusri Saad. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan. 2024. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Tugas Dalam kelompok kecil ( 2 orang) silakan Bapak /Ibu : 1. memilih salah satu capaian nilai rapor yang belum bagus ( warna merah/ kuning/ hijau tapi delta negatif). Contoh : kemampuan literasi, kemampuan numerasi, karakter, kualitas pembelajaran, iklim keamanan, iklim kebhinekaan, iklim inklusivitas 2. mencari akar masalahnya 3. menentukan alternatif solusi / rekomendasi prioritas 4. membuat program dan kegiatan 5. membuat jadwal kegiatan hasil diskusi dituangkan dalam ppt / canva/ AI/ infografis dan dipaparkan 73

THANK YOU Insert the Subtitle of Your Presentation
Tags