PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT SISWA SMK MENUJU KARIR.pptx

arif125739 18 views 30 slides Sep 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

personal development


Slide Content

Pengembangan Minat Bakat Menuju Karir Cemerlang Siswa SMK Aditya Nanda Priyatama Prodi Psikologi FK UNS [email protected]

Arif tri Setyanto Ketua IPK Himpsi Wil.Jawa Tengah Asesor BNSP Asesor Asesmen Center

Masalah Pengangguran T ingkat pengangguran terbuka yang terekam oleh BPS per Juli 2024 porsi Pendidikan SMK tetap terbanyak kedua di angka 1.621.672 setelah SMA 2.107.781 , SMP 1.154.255 Universitas/sarjana 871.860, SD ke bawah 857.486 dan Diploma 173.846

Beberapa pertanyaan Setelah Lulus SMK mau kuliah atau kerja? Kalau bekerja  akan dimana? Kalau kuliah  mengambil jurusan apa?

Pengertian Minat Minat merupakan aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukan kinerja yang tinggi.

Macam macam minat Minat yang diekspresikan / Expressed Interest Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihanya dengan kata-kata tertentu misalnya : seseorang mungkin mengatakan bahwa dirinya tertarik dalam mengumpulkan mata uang logam, perangko dan lain-lain Minat yang diwujudkan / manifest Interest Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata melainkan dengan tindakan atau perbuatan, yaitu ikut serta dan berperan aktif dalam suatu kegiatan. Misalnya : kegiatan olahraga, pranuka dan sebagainya yang menarik perhatian. Minat yang diinventariskan / Inventoral Interest Seseorang menilai minatnyaagar dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihanya untuk kelompok aktivitas tertentu. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur minat seseorang disusun dengan menggunakan angket.

Bakat Terman (1925) talent dikaitkan dengan talented dan giftedness dan lazim diterjemahkan sebagai berbakat atau keberbakatan Berbakat  IQ Moderately gifted >130 Highly gifted >145 Exceptionally gifted > 160

Konsep talented The three ring conception of giftedness (renzuli, 1978)

Kecerdasan majemuk Gardner (1983) talented mengacu pada lebih dari satu kemampuan (kecerdasan majemuk) Semua kecerdasan bekerjasama secara unik untuk mengolah dan mereproduksi kembali informasi yang diinginkan Kecerdasan linguistik Kecerdasan matematik-logis Kecerdasan spatial Kecerdasan intrapersonal Kecerdasan interpersonal Kecerdasan kinestetik Kecerdasan musical Kecerdasan naturalis

Tugas Perkembangan Remaja ( Havighurst ) (1) Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, (2) Mencapai peranan sosial pria dan wanita, (3) menerima keadaan fisik diri dan menggunakannya secara efektif, dan (4) Mencapai kemandirian emosional.  dikaitkan dengan karir

Terkait dengan karir… Tugas-tugas perkembangan karier remaja berkaitan dengan mengembangkan konsep diri, mengeksplorasi kesempatan atau peluang karier serta memutuskan pendidikan lanjutan

Karier merupakan suatu urutan peran yang dimainkan oleh seseorang selama seumur hidup. Masa remaja ini merupakan masa yang berkaitan erat dengan tugas perkembangan karier.

Permasalahan karir yang terjadi pada remaja biasanya berkaitan dengan pemilihan jenis pendidikan , yang mengarah pada pemilihan jenis pekerjaan dimasa depan

Karakteristik Perkembangan Karier Remaja Pengetahuan diri Pengembangan Pendidikan kejurusan Perencanaan dan Eksplorasi Karir

Pengetahuan Diri Memperoleh pengetahuan tentang pentingnya konsep perkembangan karier. Mengembangkan keterampilan untuk berinteraksi dengan orang lain. Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya perkembangan emosional dan fisik dalam pengambilan keputusan karier.

Pengembangan Pendidikan Kejuruan Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya prestasi pendidikan untuk melihat peluang karir. Mengembangkan kesadaran tentang hubungan belajar dengan pekerjaan. Mengembangkan kesadaran tentang hubungan timbal balik tanggung jawab pribadi, kebiasaan bekerja yang baik, dan peluang karier. Memperoleh keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karier. Memperoleh kesadaran bagaimana karier berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan masyarakat.

Perencanaan dan eksplorasi karir Mengembangkan kesadaran hubungan timbal balik antara peran hidup, gaya hidup, dan karier. Mengembangkan kesadaran perbedaan jaba t an dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.

P erkembangan karir (Super  life stages) 1.        Tahap pertumbuhan ( growth ) 2.        Tahap Eksplorasi ( exploration ) 3.        Tahap Pendirian ( stabilishment ) 4.        Tahap Pemeliharaan ( maintenance ) 5.        Tahap Kemunduran ( decline )

Ta hap perkembangan karir remaja berada pada tahap Eksplorasi ( exploration ). (15-24 tahun) Tahap Eksplorasi ditandai dengan mulai melakukan Penelaahan diri ( self examination ), mencoba berbagi berbagai peranan, serta melakukan penjelajahan pekerjaan atau jabatan baik di sekolah, p a da waktu senggang, maupun melalui sistem magang

Level Eksplorasi meliputi tiga sub tahapan Sub tentatif (usia 15-17 tahun) Sub Tahap Transisi (usia 18-21 tahun) Sub tahap trial dan sedikit komitmen (22-24 tahun)

Sub tentatif (usia 15-17 tahun) Tahap ini dikarakteristikan dengan mulai dipertimbangkannya aspek-aspek kebutuhan, minat, kapasitas, nilai-nilai dan kesempatan secara menyeluruh. Pilihan pada masa tentatif ini mulai diusahakan untuk keluar dari fantasi, baik melalui diskusi, bekerja, maupun aktivitas lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dimaknai bahwa tugas perkembangan karir pada masa remaja sub tahap tentatif adalah  Kristalisasi Preferrensi Karir.

Sub Tahap Transisi (usia 18-21 tahun) Tahap ini dikarakteristikan dengan menonjolkan pertimbangan yang lebih realistis untuk memasuki dunia kerja atau latihan profesional serta berusaha mengimplementasikan konsep dirinya. Tugas perkembangan pada sub tahap transisi adalah  spesifikasi preferensi karir.

Sub tahap trial dan sedikit komitmen (22-24 tahun) Karakteristiknya dengan mulai ditemukannya lahan atau lapangan pekerjaan yang dipandang cocok, serta mencobanya sebagai sesuatu yang sangat potensial.

Peran Sekolah dan Guru M engupayakan pemahaman peserta didik akan pentingnya perencanaan karir yang lebih baik sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki masing-masing peserta didik. Pendampingan perencanaan karir peserta didik perlu diberikan pada guru a gar nantinya hasil dari peserta didik tentang perencanaan karirnya sesuai yang diharapkan. 

Adaptabilitas Karier Savickas dan Porfeli (2012) menjelaskan adaptabilitas karier sebagai sumber daya psikososial yang menunjukkan kapasitas individu dalam menyelesaikan masalah yang tidak terduga dan kompleks dalam tugas perkembangan karier , transisi karier , dan trauma kerja .  Dimensi Adaptabilitas Karier menurut Savickas & Porfeli (2012)

Faktor Adaptabilitas Karier Coetzee & Harry (2014) Hardiness Hirschi (2009) Usia Jenis Kelamin Pengalaman Kerja Keluarga Institusi Pendidikan Status Sosial- Ekonomi Tarver (2017) Tahun Studi Akademik Olahraga yang Menghasilkan dan Tidak Menghasilkan

Hardiness Kobasa , Maddi, dan Kahn (1982) mengemukakan hardiness merupakan disposisi kepribadian yang dapat mempengaruhi proses koping dan berfungsi sebagai mekanisme diri dalam menghadapi peristiwa hidup yang penuh tekanan dan menimbulkan stres . Dimensi Hardiness menurut Kobasa , Maddi, dan Kahn (1982)

Catatan Penting Kenali kekuatan dan kesiapannya Pahami minatnya Teknik ? Seni ? … dan lain-lain… Sosial ? Pertimbangkan sumberdaya yang dimiliki, termasuk kemungkinan jalan keluar jika ada keterbatasan tertentu Membantu anak agar yakin dengan pilihan, tahu apa yang ingin dituju, berikut segala konsekuensinya Tak Ada Hasil Tanpa Usaha Tak Ada Sukses Tanpa Rintangan Dukung prosesnya : a . Apresiasi capaian positif b . Kontrol dengan tidak berlebihan c. Bantu mencari jalan keluar ketika terjadi persoalan, dengan tetap mempertimbangkan aspirasi anak
Tags