PENULISAN SOAL ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM.pptx

selvialobya45 2 views 125 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 125
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109
Slide 110
110
Slide 111
111
Slide 112
112
Slide 113
113
Slide 114
114
Slide 115
115
Slide 116
116
Slide 117
117
Slide 118
118
Slide 119
119
Slide 120
120
Slide 121
121
Slide 122
122
Slide 123
123
Slide 124
124
Slide 125
125

About This Presentation

Kaidah Penulisan Soal
Menuntut peserta didik untuk mengingat dan mengemukakan atau mengekspresikan gagasan-gagasan dalam bentuk uraian tertulis.
Jawaban peserta didik diskor sesuai dengan kompleksitas jawaban.


Slide Content

PENULISAN SOAL-SOAL ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM) Oleh: TIM Penyusunan Soal ANBK BGP Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2024 1 Nanang Triono Basuki HP: 08114536021

Survei OECD ( Organisation for Economic Co-operation and Development ) melalui PISA 2018 Kompetensi membaca : urutan 72 dari 77 negara. Kompetensi matematika : urutan 72 dari 78 negara. Kompetensi sains : urutan 70 dari 78 negara. (Kompas, 05/04/2020) 29/01/2021 Idris Apandi No. WA : 0878-2163-7667 2 2 Nanang Triono Basuki

1. Sekilas t entang P ISA 2 . Hasil P ISA 2022 Menga p a P e r ing k at P ISA 2022 Indonesia Mening k a t ? Be r ge r ak Bersama untuk Memulih k an P embelaja r an 3 Nanang Triono Basuki

Hasil PISA 2022 menunjukkan penurunan hasil belajar secara internasional akibat pandemi. Meski begitu, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5-6 posisi dibanding 2018. Peningkatan peringkat ini menunjukkan ketangguhan sis t em pendidi k an Indonesia dalam mengatasi lea r ning loss akib at p andemi. 4 Nanang Triono Basuki

Untuk literasi membaca, peringkat Indonesia di PISA 2022 juga naik 5 posisi dibanding sebelumnya 5 Indonesia Literasi Membaca pada PISA 2018 Literasi Membaca pada PISA 2022 Indonesia Nanang Triono Basuki

Skor literasi membaca internasional di PISA 2022 rata-rata turun 18 poin. Skor Indonesia turun 12 poin, lebih baik dari rata-rata internasional. Sebanyak 80% negara peserta PISA 2022 mengalami penurunan skor p ada li t e r asi mem b aca di b anding k an P ISA 2 018 Perubahan skor literasi membaca dari PISA 2018 ke PISA 2022 6 Nanang Triono Basuki

Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding pada PISA 2018. Indonesia 7 Indonesia Literasi Matematika pada PISA 2018 Literasi Matematika pada PISA 2022 Nanang Triono Basuki

Skor literasi matematika internasional di PISA 2022 rata-rata turun 21 poin. Skor Indonesia turun 13 poin, lebih baik dari rata-rata internasional. Sebanyak 82% negara peserta PISA 2022 mengalami penurunan skor pada literasi matematika dibanding PISA 2018. 8 Perubahan skor literasi matematika dari PISA 2018 ke PISA 2022 Nanang Triono Basuki

Untuk literasi sains, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 6 posisi dibanding sebelumnya. Indonesia 9 Indonesia Literasi Sains pada PISA 2018 Literasi Sains pada PISA 2022 Nanang Triono Basuki

Untuk literasi sains, skor Indonesia turun 13 poin, hampir setara de n gan r ata- r ata in t e r nasional y a n g turun 12 poin. Sebanyak 52% negara peserta PISA 2022 mengalami penurunan skor p ada li t e r asi sains di b anding k an P ISA 2 018 Perubahan skor literasi sains dari PISA 2018 ke PISA 2022 10 Nanang Triono Basuki

11 Nanang Triono Basuki

12 Nanang Triono Basuki

13 Nanang Triono Basuki

14 Nanang Triono Basuki

15 Nanang Triono Basuki

16 Nanang Triono Basuki

17 Nanang Triono Basuki

18 Nanang Triono Basuki

6 Literasi Dasar Baca-Tulis Numerasi Sains Digital Finansial Budaya dan Kewargaan 29/01/2021 Idris Apandi No. WA : 0878-2163-7667 3 World Economic Forum (2015) 19 Nanang Triono Basuki

Kemampuan Abad 21 4C Communication Collaboration Critical Thinking and Problem 20 Solving Creativity and Innovation 20 Nanang Triono Basuki

Soal-soal AKM Soal-soal yang diberikan tidak fokus pada mata pelajaran tertentu , tetapi soal-soal yang merangsang kemampuan berpikir kritis dan analitis peserta didik dan mengasah kemampuan membaca/literasi dan numerasi. 21 21 Nanang Triono Basuki

22 Soal-soal AKM akan membuat peserta didik melahirkan daya analisis berdasarkan suatu informasi, bukan membuat peserta didik menghapal/mengingat-ingat materi. 22 Nanang Triono Basuki

Contoh Kasus Berdasarkan infografis tersebut, dapat dikembangkan butir soal yang mengasah daya kritis dan analisis peserta didik pada aspek literasi dan numerasi. Idris Apandi No. WA : 0878-2163-7667 23 23 Nanang Triono Basuki

Literasi Provinsi mana kah yang kenaikan kasus COVID nya paling tinggi? Sebutkan beberapa daerah di Jawa Barat yang termasuk zona merah! Daerah mana di Jabar yang kenaikan kasus COVID- nya paling kritis? Apakah benar akan diberlakukan subsidi silang pasien COVID-19 antar daerah di Bodebek? Apa alasannya? Apa dampak kasus tingginya COVID-19 terhadap ketersediaan tempat tidur rumah sakit? Apa yang akan terjadi jika masyarakat tidak menaati imbauan protokol kesehatan COVID-19 ? Apa yang harus dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat untuk menekan peningkatan kasus COVID-19 ? Idris Apandi No. WA : 0878-2163-7667 24 24 Nanang Triono Basuki

Numerasi Berapa jumlah kenaikan kasus COVID-19 di Jawa Barat tangga l 22-29 September 2020? Berapa jumlah kenaikan kasus di Jawa Barat periode 22-29 September 2021? Ada berapa daerah di Jawa Barat yang termasuk zona merah? Apakah ketersediaan rumah sakit di Jawa Barat untuk merawat pasien COVID-19 sudah termasuk kategori kritis jika dibandingkan dengan standar WHO? Jelaskan! Wilayah mana yang harus menyediakan hotel lebih banyak untuk isolasi OTG? Jelaskan! Idris Apandi No. WA : 0878-2163-7667 25 25 Nanang Triono Basuki

RUANG LINGKUP SOAL AKM 26 Terus Menu

27 Terus Menu MENYESUAIKAN PERKEMBANGAN DUNIA Target asesmen yang sekedar mengukur penguasaan murid terhadap konten atau materi kurikulum menjadi kurang/tidak relevan di era informasi saat ini, pengetahuan fakta semakin mudah diperoleh dan diakses oleh hampir setiap orang. Sekedar mengetahui menjadi tidak cukup dan kurang relevan.

28 Terus Menu MENGHADAPI KEMAJUAN TEKNOLOGI Karakter, Dapat memecahkan masalah kompleks: berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi; Kecakapan hidup (life skill): (a) kesadaran diri (hamba Tuhan, eksistensi diri, potensi diri); (b) kecakapan berpikir (menggali dan mengolah informasi, mengambil keputusan, memecahkan masalah); (c) kecakapan sosial (komunikasi lisan/tulis, bekerja sama); (d) kecakapan akademik (mengidentifikasi, menghubungkan, merumuskan, melaksanakan)

29 Terus Menu

LINGKUP AKM 30 Terus Menu

SEPERTI APA LINGKUP AKM ITU? 31 Terus Menu

DASAR KOMPETENSI AKM 32 Terus Menu

DASAR KOMPETENSI AKM 33 Terus Menu

KISI-KISI 34 Terus Menu

CONTOH 35 Terus Menu

PEDOMAN PENSKORAN 36 Terus Menu

KISI-KISI 37 Terus Menu

CONTOH 38 Terus Menu

PEDOMAN PENSKORAN 39 Terus Menu

40 Nanang Triono Basuki

41 Nanang Triono Basuki

Komponen yang Diukur 42 Nanang Triono Basuki

43 Sasaran AKM Jenjang Kls. Jumlah Siswa SD/MI 5 Maks. 30 Org. SMP/MTs 8 Maks. 45 Org. SMA/MA/SMK 11 Maks. 45 Org. Keterangan: Penentuan siswa yang menjadi sasaran AKM dilakukan secara acak (random) . Nanang Triono Basuki

44 Jumlah Soal AKM Jenjang Kls. Jumlah Soal SD/MI 5 30 SMP/MTs 8 36 SMA/MA/SMK 11 36 Nanang Triono Basuki

45 Waktu Pelaksanaan Jenjang Hari Ke-1 Hari Ke-2 Jenis Tes Waktu Jenis Tes/Kegiatan Waktu SD/MI Literasi 75 Menit Numerasi 75 Menit Survei Karakter 20 Menit Survei Lingkungan Belajar 20 Menit SMP/MTs SM A /MA/SMK Literasi 90 Menit Numerasi 90 Menit Survei Karakter 30 Menit Survei Lingkungan Belajar 30 Menit Nanang Triono Basuki

46 Bentuk Soal AKM 1.Pilihan ganda (PG) 2.Pilihan ganda kompleks 3.Menjodohkan Isian Esai atau uraian Nanang Triono Basuki

47 Nanang Triono Basuki

48 Soal Pilihan Ganda Soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal dengan beberapa pilihan jawaban. Peserta didik diminta menjawab soal dengan memilih satu jawaban benar dari beberapa pilihan jawaban yang disediakan. Jumlah pilihan jawaban untuk soal kelas 1 sampai dengan kelas 3 sebanyak 3 pilihan (A, B, C), kelas 4 sampai dengan kelas 9 sebanyak 4 pilihan (A, B, C, D), dan kelas 10 sampai dengan kelas 12 sebanyak 5 pilihan (A, B, C, D, E). Nanang Triono Basuki

49 Kaidah Penulisan Soal Materi Konstruksi Bahasa Nanang Triono Basuki

50 Materi Konsep harus benar. Kunci jawaban hanya satu. Pilihan jawaban harus homogen dan logis. Nanang Triono Basuki

51 Konstruksi pokok soal dan pilihan jawaban harus jelas dan tidak menimbulkan pengertian ganda. informasi yang dituliskan hanya yang diperlukan. pilihan jawaban tidak menggunakan kalimat “semua jawaban di atas salah/benar”. Nanang Triono Basuki

52 Bahasa soal harus memenuhi kaidah bahasa Indonesia, yaitu: -Pedoman Umum Bahasa Indonesia (PUEBI). -Kamus Besar Bahasa Indonesis (KBBI). Nanang Triono Basuki

53 Pilihan Ganda Kompleks Soal pilihan ganda kompleks terdiri atas pokok soal da n bebe r ap a pernyataa n y a n g ha r u s dip i lih peserta didik dengan memberi tanda centang ( ✓ ) pada kotak yang disediakan di depan setiap pernyataan yang dianggap sesuai dengan permasalahan pada pokok soal, pada kolom Ya/Tidak, pada kolom Benar/Salah, atau pilihan lain yang sesuai. Nanang Triono Basuki

54 Nanang Triono Basuki

55 Skor Jawaban Soal PG Kompleks Pemberian skor berdasarkan kompleksitas dari pernyataan dan jumlah pilihan jawaban. Apabila jumlah pernyataan 3-5 dan pilihan jawaban 2 (benar-salah, ya-tidak, berubah –tidak berubah, atau lainnya), penskoran 1 atau 0. Artinya, diberi skor 1 bila semua jawaban benar, diberi skor bila ada jawaban salah. Apabila jumlah pernyataan lebih dari 5 dan pilihan jawaban lebih dari 2 (hewan-tumbuhan-mikroorganisme, pagi-siang-malam, kota- kabupaten-kecamatan-desa, hijau-merah-kuning-biru-oranye, atau lainnya), penskoran 2 1 0. Diberi skor 2 bila menjawab semua benar, diberi skor 1 bila salah 1 atau 2, diberi skor bila salah lebih dari 2. Nanang Triono Basuki

56 Menj o d o hkan Bentuk soal menjodohkan mengukur kemampuan peserta tes dalam mencocokkan, menyesuaikan, dan menghubungkan antardua pernyataan yang disediakan. Soal ini terdiri atas dua lajur. Lajur pertama (sebelah kiri) berupa pokok soal dan lajur kedua (sebelah kanan) berupa jawaban. Jumlah jawaban sebaiknya lebih banyak daripada jumlah pokok soal di sebelah kiri. Nanang Triono Basuki

57 Soal Menjodohkan BUTIR SOAL PILIHAN JAWABAN Misalnya: 10 butir soal. Lebih dari 10 pilihan. Misalnya 11 atau 12 butir pilihan jawaban. 2 pilihan jawaban dari 12 pilihan berfungsi sebagai pengecoh. Nanang Triono Basuki

58 Isian/Jawaban Singkat Soal isian dan jawaban singkat adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban secara singkat, berupa kata, frasa, angka, atau simbol. Perbedaannya adalah soal isian disusun dalam bentuk kalimat berita, sementara itu soal jawaban singkat disusun dalam bentuk pertanyaan. Nanang Triono Basuki

59 Soal Isian dan Jawaban Singkat Contoh Soal ISIAN: Indonesia merdeka pada tanggal .… ( kalimat berita ) Jawaban: 17 Agustus 1945 Contoh Soal JAWABAN SINGKAT: Tanggal berapakah Indonesia merdeka? ( kalimat tanya ) Jawaban: 17 Agustus 1945 Nanang Triono Basuki

60 Soal Essai/Uraian Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis. Pada soal uraian disediakan pedoman penskoran yang merupakan acuan dalam pemberian skor. Jawaban peserta didik akan diskor berdasarkan kompleksitas jawaban. Nanang Triono Basuki

61 Pemberian Skor Pemberian skor baik soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, maupun isian singkat dilakukan secara objektif. Sementara itu, untuk soal uraian, penskoran dilakukan oleh penskor dengan mengacu pada pedoman penskoran. Pedoman penskoran dibuat oleh penulis soal ketika menulis soal. Nanang Triono Basuki

62 Konteks Soal 1.Personal 2 . Sosia l - buda y a 3.Saintifik Nanang Triono Basuki

63 Konteks Personal Bahan teks atau bacaan dengan konteks personal adalah teks atau bacaan yang berisi peristiwa, latar, aksi, karakter, atmosfer/suasana, perasaan, ide maupun wawasan yang bersifat personal (individual). Isi bacaan pada konteks personal dapat berupa hobi, cita-cita, peristiwa atau pengalaman pribadinya, memilih/menentukan gaya hidup, pekerjaan/profesi, dan lain-lain yang bersifat personal (individual). Nanang Triono Basuki

Contoh 64 Nanang Triono Basuki

65 Konteks Sosial Budaya Bacaan dengan konteks sosial-budaya yaitu bacaan yang mencerminkan pandangan masyarakat terkait kondisi sosial-budaya. Contohnya, mengenai informasi kondisi kultural suatu masyarakat atau suatu bangsa. Melalui teks-teks yang memuat informasi yang mencerminkan nilai-nilai sosial-budaya, individu diharapkan mampu mengenali dan memahami kondisi dan gejala-gejala sosial-budaya di dalam maupun di luar lingkungan masyarakatnya yang global. Isi bacaan pada konteks sosial-budaya dapat berupa transportasi publik, permainan tradisional, perekonomian, kebijakan publik, makanan khas, tarian, ataupun kebiasaan masyarakat, dan lain-lain yang meliputi sosial maupun budaya. Nanang Triono Basuki

Contoh 66 Nanang Triono Basuki

67 Konteks Saintifik Bahan teks atau bacaan dengan konteks saintifik yaitu teks atau bacaan yang dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami pengetahuan kecakapan ilmiah dengan mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016). Isi bacaan pada konteks saintifik ini dapat berupa ilmu ruang angkasa, ilmu medis/obat-obatan, kandungan gizi, ilmu fisika, cuaca/iklim, gejala alam, ilmu biologi, dan lain-lain yang terkait dengan ilmiah dan teknologi. Nanang Triono Basuki

Contoh 68 Nanang Triono Basuki

Distribusi Soal AKM 69 Nanang Triono Basuki

70 Literasi Nanang Triono Basuki

71 Literasi Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan bentuk-bentuk teks tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat dan/atau dihargai oleh individu. Pembaca dapat membangun makna dari teks dalam berbagai bentuk. Mereka membaca untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi serta untuk berpartisipasi dalam masyarakat sebagai warga negara Indonesia dan dunia. Nanang Triono Basuki

72 kemampuan literasi membaca juga diharapkan mampu membentuk karakter, menggali kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan mampu menumbuhkan partisipasi secara positif dalam komunikasi dan kerjasama. Nanang Triono Basuki

73 Konteks Teks pada Soal AKM Literasi Sastra Informasi Nanang Triono Basuki

74 Teks Sastra Teks sastra/fiksi naratif adalah karya imajinatif yang mengangkat persoalan-persoalan kehidupan manusia yang sudah dipadukan dengan imajinasi/subjektivitas pengarang untuk kepentingan hiburan. Sifat khas teks sastra ini adalah aspek referensinya, yakni imajinasi. Artinya, pernyataan yang terdapat di dalam teks sastra tidak dapat dianggap benar secara harfiah. Nanang Triono Basuki

75 Contoh teks sastra yang dapat digunakan sebagai stimulus bacaan dalam penyusunan soal AKM, antara lain cerita rakyat, legenda, fabel, mitos, fiksi ilmiah, satir, puisi, prosa, drama, novel, pantun, soneta, epos, cerita bergambar, cerita fantasi, ironi, lirik lagu, catatan perjalanan, dan biografi/autobiografi. Nanang Triono Basuki

76 Teks Informasi Teks informasi atau teks nonfiksi adalah teks yang ditulis berdasarkan data-data faktual, peristiwa- peristiwa, dan sesuatu yang lain yang benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan . Data dan fakta dalam teks informasi dapat berupa data dan fakta kesejarahan, kemasyarakatan, dan keilmuan bidang-bidang tertentu yang dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris atau secara logika (Nurgiyantoro, 2015) Nanang Triono Basuki

77 Contoh teks informasi yang dapat digunakan sebagai stimulus bacaan dalam penyusunan soal AKM, antara lain iklan, dokumen perusahaan/pemerintahan (nota dinas, undangan, kontrak, pemberitahuan, pengumuman, dan sebagainya), berita, artikel, laporan, pidato, buku pelajaran, pamflet, brosur, buletin, infografis, label (makanan/obat), resep (makanan/minuman), ulasan (resensi buku/film/drama), jurnal ilmiah, laporan penelitian ilmiah, buku panduan, dan editorial. Nanang Triono Basuki

78 Distribusi Soal AKM Berdasarkan Konten Teks Pada Setiap Jenjang Konten Teks Kelas 5 Kelas 8 – 36 soal Kelas 11 Teks Informasi 50% 60% - 22 soal 70% Teks Sastra 50% 40% - 14 soal 30% Nanang Triono Basuki

79 Level Literasi Membaca menemukan informasi ( access and retrieve ) memahami ( interpret and integrate ) mengevaluasi dan merefleksi ( evaluate and reflect ). Nanang Triono Basuki

Distribusi Soal Literasi Membaca AKM Berdasarkan Konteks 80 14, 14, 8

81 Numerasi Nanang Triono Basuki

82 Konteks Soal Numerasi 1. Personal 2 . Sosia l -Budaya 3. Saintifik Nanang Triono Basuki

83 Konteks Personal Konteks ini berfokus pada aktivitas seseorang, keluarganya, atau kelompoknya. Jenis-jenis konteks yang dapat dianggap pribadi ini antara lain dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan persiapan makanan, belanja, permainan, kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga, perjalanan, penjadwalan pribadi, dan keuangan pribadi Konteks ini juga mencakup hobi, cita-cita, dan juga cara sesorang dalam melakukan pekerjaan seperti mengukur, menghitung biaya, memesan bahan untuk bangunan, penggajian, akuntansi, kontrol kualitas, penjadwalan, dan pengambilan keputusan terkait pekerjaan. Nanang Triono Basuki

Contoh 84 Nanang Triono Basuki

85 Konteks Sosial Budaya Masalah yang diklasifikasikan dalam konteks ini adalah masalah komunitas atau masyarakat (baik itu lokal/daerah, nasional, maupun global). Konteks ini antara lain dapat meliputi sistem pemungutan suara, transportasi publik, pemerintahan, kebijakan publik, demografi, periklanan, statistik, dan ekonomi nasional. Meskipun individu tidak terlibat secara pribadi dalam hal-hal yang telah disebutkan, namun kategori konteks ini memfokuskan masalah pada perspektif/pandangan masyarakat. Konteks ini juga meliputi masalah sosial dan kebudayaan. Peserta didik diharapkan dapat mengenali peran matematika dalam hidup sebagai anggota komunitas yang konstruktif. Misalnya menghitung persentase makanan yang terbuang ( wastefood ) di seluruh dunia setiap harinya atau menghitung persentase penduduk yang mengalami kelaparan. Nanang Triono Basuki

Contoh 86 Nanang Triono Basuki

87 Penjelasan contoh soal: Soal ini menanyakan pendapat peserta didik mengenai penafsiran grafik kriminalitas oleh seorang reporter. Dalam hal ini, peserta didik akan memposisikan diri sebagai anggota masyarakat yang akan memberikan respon/pendapat mengenai pernyataan reporter mengenai perilaku penyimpangan sosial yang terjadi (dalam hal ini kriminalitas) dengan menggunakan konsep membaca data. Oleh karena itu, soal ini masuk dalam konteks sosial-budaya. Nanang Triono Basuki

88 Konteks Saintifik Masalah yang diklasifikasikan dalam konteks ini berkaitan dengan aplikasi matematika di alam semesta dan isu serta topik yang berkaitan dengan sains dan teknologi. Konteks ini dapat meliputi antara lain cuaca atau iklim, ekologi, ilmu medis (obat-obatan), ilmu ruang angkasa, genetika, pengukuran, dan keilmuan matematika itu sendiri. Konteks yang terkait dengan keilmuan matematika disebut konteks intra- matematika, sedangkan yang terkait dengan keilmuan lainnya disebut ekstra-matematika. Misalnya menghitung volume bangun ruang termasuk intra-matematika, sedangkan menghitung waktu paruh zat radioaktif termasuk ekstra-matematika. Nanang Triono Basuki

Contoh 89 Nanang Triono Basuki

90 Level Kognitif Knowing : Ingatan / Pemahaman (mengingat, memahami , mengidentifikasi , mengklasifikasikan ) Level 1 2. Applying : Penerapan ( memilih /menentukan, membuat model, dan menerapkan/ melaksanakan ) Level 2 3. Reasoning / Penalaran (menganalisis, memadukan (mensintesis), mengevaluasi, menyimpulkan, dan membuat / mencipta ) Level 3 Nanang Triono Basuki

1. Pemahaman Konsep 91 Nanang Triono Basuki

92 Soal Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik. Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, namun kurang dari kulit sintetis. Berapa waktu dekom p osisi yang mung kin dari popo k s e k a li p a k a i ? 100 tahun 250 tahun 375 tahun 475 tahun 575 tahun Nanang Triono Basuki

93 Jawaban: Perhatikan data pada diagram batang di atas! - Waktu dekomposisi sampah plastik adalah 400 tahun. Jika diketahui waktu dek o mposisi pop ok sekali pakai lebih l a ma dari p las t ik , maka wak t u dek o mposisi pop ok akan lebih dari 40 ta hun . - Waktu dekomposisi sampah kulit sintetis adalah 500 tahun. Jika diketahui waktu dekomposisi popok sekali pakai kurang dari kulit sintetis, maka waktu dek o mposisi pop ok akan kurang da ri 50 ta hun . Jadi, waktu dekomposisi popok berkisar antara 400 tahun sampai 500 tahun. Perhatikan pilihan jawaban di atas. Nilai yang berkisar di interval 400 dan 500 adalah pilihan D, yaitu 47 5 ta hun . Jadi , jaw a ba n yan g t e pa t ada l a h D . Nanang Triono Basuki

2. Aplikasi Konsep 94 Nanang Triono Basuki

95 Seorang siswa membaca tabel dan diagram di atas. Ia menyatakan selisih waktu dekomposisi pada diagram A sama dengan diagram B. Pernyataan tersebut dikoreksi oleh gurunya. Manakah koreksi yang benar d a ri guru te r s e bu t ? Perhatik a n j e n i s m a terial sam p ah d i kedua di a gra m ! Pe rhatik a n satuan unit w a ktu dekom p osisi ! Perhatikan tinggi diagram batang setiap jenis material sampah! Pe rhatik a n titik n o l d a ri sumbu di a gr a m! Nanang Triono Basuki

96 Jawaban: Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa waktu dekomposisi kertas tisu adalah 5 minggu dan waktu dekomposisi kantong kertas adalah 8 minggu. Jadi, selisih waktu dekomposisi pada diagram A adalah 3 minggu. Kemudian d i ke t a h ui b a h w a waktu d e k omp o si s i k ul i t jeruk adalah 5 bulan dan waktu dek omposisi sis a apel adalah 2 bula n . Jadi, selisih waktu dekomposisi pada diagram B adalah 3 bulan. Jika diperhatikan, satuan unit waktu dekomposisi pada diagram A tidak sama dengan diagram B. Dengan demikian, koreksi yang benar dari guru tersebut adalah: Perhatikan satuan unit waktu dekomposisi! Jadi , jawaba n yan g te pa t adal a h B . Nanang Triono Basuki

3. Penalaran Konsep 97 Nanang Triono Basuki

98 Pilih setuju a t au tid a k setuju dan k e tik p e nj e lasa nmu ! Seorang siswa ingin menggabungkan data waktu dekomposisi sampah organik dan anorganik menjadi sebuah diagram batang. Ibu guru tidak menyarankan hal tersebut. Setujukah kamu dengan saran ibu guru? Jelaskan! Penjelasan: Ya, saya setuju dengan saran ibu guru agar tidak menggabungkan waktu dekomposisi sampah organik dan anorganik menjadi sebuah diagram batang karena satuan waktunya berbeda. Walaupun satuannya dibuat sama, akan terlihat ketimpangan pada diagram batangnya, sehingga datanya tidak dapat disajikan dengan baik. Coba perhatikan, rata-rata waktu dekomposisi sampah anorganik adalah ratusan tahun. Jika ingin dijadikan dalam bulan atau minggu, maka akan sangat besar angkanya, hingga mencapai ribuan bulan atau minggu. Sedangkan, rata-rata waktu dekomposisi sampah organik adalah beberapa bulan atau minggu, paling lama hanya 5 bulan. Jadi, data waktu dekomposisi sampah organik sebaiknya tidak digabungkan dengan data waktu dekomposisi sampah anorganik dalam sebuah diagram batang. Nanang Triono Basuki

4. Tulis jawabanmu! 99 Nanang Triono Basuki

100 Pada toko beras tersebut, jenis beras yang paling banyak terjual adalah … . J a wab a n : Be r as R o j o lele Pembahasan: Berdasarkan diagram batang di atas, diperoleh hasil sebagai berikut. Be ras IR 46 y a ng te r jual adalah 180 k g . Be ras IR 42 y a ng te r jual adalah 80 k g . Be ras Roj o lele y a ng te r jual adalah 650 k g . Be r as Pandan Wan g i y ang ter jual adalah 38 k g . Be ras me r ah y a ng te r jual adalah 70 k g . Dengan demikian, jenis beras yang paling banyak terjual adalah beras Rojolele sebanyak 650 kg. Nanang Triono Basuki

5. Tulis jawabanmu! 101 Nanang Triono Basuki

Jawaban: Karena yang di i n g in kan a d a l ah ba n yak be r as te r jua l , ma ka perhatikan diagram batang berwarna oranye, khususnya untuk beras IR 46 dan Pandan Wangi. Dari diagram diperoleh bahwa beras terjual untuk IR 46 adalah 180 kg dan beras Pandan Wangi 380 kg, ma k a perban d in gan kedua n ya yait u , • Pecahan di atas dapat kita sederhanakan dengan membagi kedua n i l a i den g an 20 s e hin g ga di p eroleh 102 Nanang Triono Basuki

103 Nanang Triono Basuki

Pilih Benar atau Salah pada setiap pernyataan berikut! 104 Pernyataan Jawaban Panjang AB = Panjang CD Benar Salah Panjang PQ = Panjang SR Benar Salah Jarak Q ke S = Jarak B ke C Benar Salah Nanang Triono Basuki

105 Jawaban: Panjang A B = Panjang C D ( B e na r ) Perhatikan segi empat ABCD. Sisi AB sejajar dengan sisi CD memiliki p a n j ang y ang sam a . Panjang PQ = Panjang SR ( B e na r ) PQRS m e r up a k a n sebuah belah ketu p at . Dengan demi k i a n , PS = SR = RQ = PQ Ja r ak Q k e S = Jarak B k e C ( S al a h) J a r a k Q k e S = Ja r ak B k e T • Nanang Triono Basuki

Distribusi Soal AKM Berdasarkan Level Kognitif 106 Nanang Triono Basuki

107 Konten Domain AKM Numerasi Bilangan. Geometri dan Pengukuran. 3.Aljabar. 4.Data dan Ketidakpastian. Nanang Triono Basuki

108 Bilangan Pada kelas dasar domain ini menilai pemahaman peserta didik dalam representasi bilangan cacah dan pecahan. Pada kelas dasar, dinilai pula pemahaman mengenai sifat urutan di antaranya membandingkan pecahan dan bilangan cacah serta operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah, termasuk menghitung kuadrat dari suatu bilangan (maksimal tiga angka). Nanang Triono Basuki

109 Pada kelas 6, materi akan ditingkatkan pada menilai pemahaman bilangan bulat (khususnya bilangan negatif), juga bilangan desimal dan persen. Selain itu, posisi bilangan desimal dua angka pada garis bilangan juga masuk dalam domain ini. Pada level ini soal juga menilai peserta didik dalam mengurutkan beberapa bilangan yang dinyatakan dalam bentuk yang berbeda-beda serta menghitung hasil operasi dari bilangan pecahaan atau desimal, termasuk menghitung kuadrat/pangkat dua dan kubik/pangkat tiga dari suatu bilangan desimal dengan satu angka di belakang koma. Nanang Triono Basuki

110 Geometri dan Pengukuran Domain geometri dan pengukuran terdiri atas subdomain bangun geometri dan pengukuran. Domain ini menyebar ke semua kelas dari kelas 2 hingga kelas 10, dan menilai kompetensi peserta didik dari mulai mengenal bangun datar hingga menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Juga menilai pemahaman peserta didik tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku. Nanang Triono Basuki

111 Aljabar Domain aljabar terdiri atas subdomain persamaan dan pertaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi. Untuk subdomain persamaan dan pertidaksamaan, serta relasi dan fungsi dinilai dari kelas dasar hingga kelas tinggi, sedangkan rasio dan proporsi hanya pada kelas menengah (kelas 6 dan kelas 8). Nanang Triono Basuki

112 Pemahaman yang dinilai pada peserta didik kelas dasar mengenai persamaan adalah menyelesaikan persamaan sederhana yang disesuaikan dengan tingkat berpikir peserta didik kelas dasar. Proses penilaian pemahaman meningkat seiring dengan meningkatnya kelas sampai akhirnya pada kelas 10 akan dinilai pemahaman dan penggunaan sistem persamaan dan pertaksamaan kuadrat serta sistem persamaan linear dua hingga tiga variabel. Nanang Triono Basuki

113 Pada materi pola, peserta didik kelas dasar akan dinilai mengenai pengenalan pola gambar dan objek, serta pola bilangan yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik kelas dasar. Kemudian proses penilaian meningkat hingga mencakup kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan konsep fungsi. Subdomain rasio dan proporsi dinilai melalui pemahaman konsep dalam permasalahan sehari-hari termasuk aritmetika sosial. Nanang Triono Basuki

114 Data dan Ketidakpastian Penyajian informasi untuk menginterpretasikan data pun jumlahnya banyak. Dari mulai data mengenai teknologi, data perdagangan, data banyaknya konsumen makanan, data penggunaan media sosial setiap hari, bahkan daftar nilai dalam rapor pun merupakan data. Pemahaman tentang penyajian data paling sederhana, yaitu penggunaan turus dan diagram gambar pada kelas 4 akan meningkat menjadi penyajian data dalam tabel, diagram batang, dan diagram lingkaran pada kelas 6. Selain itu, pengenalan terhadap ketidakpastian suatu kejadian juga dianggap perlu. Pada kelas yang lebi tinggi, diharapkan peserta didik dapat menggunakan ukuran pemusatan (kelas 8) dan penyebaran (kelas 10), seperti rata-rata dan variansi suatu data. AKM Numerasi akan menilai domain data dan ketidakpastian ini, khususnya berfokus pada pemahaman cara memperoleh informasi dan penyajian data dan pemahaman mengenai ketidakpastian suatu kejadian. Nanang Triono Basuki

115 Catatan Untuk semakin menambah wawasan pembaca berkaitan dengan desain soal AKM, disarankan untuk membaca buku Desain Pengembangan Soal AKM yang diterbitkan oleh Pusmenjar Balitbangbuk Kemendikbud tahun 2020 atau sumber bacaan lain yang relevan. Nanang Triono Basuki

KISI-KISI 116 Terus Menu

CONTOH 117 Terus Menu

PEDOMAN PENSKORAN 118 Terus Menu

KISI-KISI 119 Terus Menu

CONTOH 120 Terus Menu

PEDOMAN PENSKORAN 121 Terus Menu

122 Link Bahan / Materi Nanang Triono Basuki http://gg.gg/18dbuk

123 Link Kumpulan Tugas Nanang Triono Basuki http://gg.gg/1aficp

124 Terima Kasih Nanang Triono Basuki

Info terkini dari Kemendikbudristek : Saksikan Video Cerita Praktik Baik Pemanfaatan Rapor Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan https://guru.kemdikbud.go.id/info-terkini/P3J9Rxj6YQ Nanang Triono Basuki 125