PENYEGARAN KADER POSYANDU PUSKESMAS.pptx

sakinahsakinahsari28 0 views 34 slides Oct 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 34
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34

About This Presentation

penyegaran kader posyandu


Slide Content

PENYEGARAN KADER POSYANDU

Keterampilan Pelayanan Bayi dan Balita Penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas Menjelaskan penyiapan alat antropometri (timbangan bayi, timbangan injak, infantometer, stadiometer, alat ukur lingkar kepala dan lingkar lengan atas, pita LiLA) Menjelaskan prinsip penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala balita Menjelaskan cara melakukan penimbangan berat badan pada bayi (yang belum bisa berdiri) dan berat badan pada balita (yang sudah bisa berdiri) Menjelaskan cara melakukan pengukuran panjang badan pada bayi usia <2 tahun (yang belum bisa berdiri) dan tinggi badan pada balita usia >2 tahun (yang sudah bisa berdiri) Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar kepala pada bayi dan balita usia 0-59 bulan Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar lengan atas pada balita usia 6-59 bulan Melakukan pengukuran BB, PB/TB, LK, dan LiLA

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1919/2022 t entang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1182/2022 tentang Standar Alat Antropometri dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak Alat ukur berat badan bayi ( s ) dan balita Alat ukur panjang badan ( infantometer/length board ) Alat ukur tinggi badan ( stadiometer ) Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala

Penimbangan berat badan bayi dan balita Pengukuran panjang badan Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) Pengukuran tinggi badan Pengukuran lingkar kepala

Penimbangan Berat Badan Bayi 5 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Timbangan berat badan bayi Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak mudah bergerak dan ruangan cukup terang. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai terbalik. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan angka nol. Posisi awal harus selalu berada diangka nol (jendela baca 0,00 kg)

Langkah-Langkah : Penimbangan Berat Badan Bayi 6 MATERI POKOK Pastikan bayi memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai popok) dan tidak memegang sesuatu. Letakkan bayi diatas mangkok timbang bayi hingga angka berat badan muncul pada layar timbangan. Tekan tombol UNIT HOLD, tunggu hingga tulisan “HOLD” pada display berhenti berkedip untuk mendapatkan berat bayi. Catat berat badan bayi dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka dibelakang koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil penimbangan BB pada grafik pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia

Penimbangan Berat Badan Balita 7 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Timbangan berat badan balita dapat menggunakan timbangan berat badan bayi (baby scale) yang dilepas mangkok timbangnya Lepaskan mangkok timbang bayi pada baby scale untuk digunakan menjadi timbangan injak. Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak mudah bergerak dan ruangan cukup terang. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai terbalik. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan angka nol.

Langkah-Langkah : Penimbangan Berat Badan Balita 8 MATERI POKOK Pastikan balita memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai popok), tidak memegang sesuatu dan tidak memakai sepatu/alas kaki. Balita berdiri tepat di tengah timbangan saat angka pada layar timbangan menunjukkan angka 0,00 kg, serta tetap berada di atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah. Petugas berdiri di depan layar baca timbangan untuk membaca hasil penimbangan. Catat berat badan balita dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka dibelakang koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil penimbangan BB pada grafik pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia

Pengukuran Panjang Badan dan Tinggi Badan Pengukuran panjang badan dan tinggi badan pada balita dibedakan berdasarkan : 9 Pengukuran Panjang Badan (PB) dan Tinggi Badan (TB) Umur Balita Kemampuan Balita untuk Berdiri Jika pengukuran panjang badan balita usia < 2 tahun dilakukan secara berdiri, maka hasil pengukuran yang diperoleh ditambahkan 0,7 cm Jika pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara telentang/berbaring, maka hasil pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm

Pengukuran Panjang Badan 10 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Alat ukur panjang badan ( Infantometer/Length board ) Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup. Pasang infantometer sesuai petunjuk. Harus dipastikan bahwa papan geser kaki dapat digerakkan dengan lancar. Siapkan alas kain tipis pada alat ukur untuk bagian kepala balita.

Langkah-Langkah : 11 MATERI POKOK Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris lainnya pada balita yang dapat menghambat proses pengukuran. Balita dibaringkan telentang pada papan dengan puncak kepala menempel pada panel bagian kepala (yang tetap). Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memegang dan menekan lutut balita agar tungkai bawah lurus dengan permukaan alat ukur. Asisten pengukur memastikan kepala anak menempel pada papan kepala. Pengukur utama menggerakkan papan geser kaki ke arah telapak kaki balita hingga posisi telapak kaki tegak lurus menempel pada papan geser kaki. Jika balita menangis dan kaki kaku, usap telapak kaki bayi agar lemas, segera tempelkan papan geser kaki pada telapak kaki balita. Pengukur utama membaca hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm). Catat dan plot hasil pengukuran panjang badan balita pada grafik pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U Bila pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara berdiri, maka hasil pengukuran yang diperoleh ditambahkan 0,7 cm Prinsip pengukuran panjang badan balita usia 0-23 bulan diukur secara telentang/berbaring

Pengukuran Tinggi Badan Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Alat ukur tinggi badan ( Stadiometer ) Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras. Pasang stadiometer sesuai petunjuk. Harus dipastikan bahwa papan geser kepala dapat digerakkan dengan lancar. Perhatikan adanya sandaran tumit untuk ketepatan pengukuran tinggi badan.

Langkah-Langkah : 13 MATERI POKOK Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris lainnya pada balita. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memposisikan balita berdiri tegak membelakangi tiang ukur. Asisten pengukur memastikan bagian tubuh balita menempel di 5 titik pada tiang ukur yaitu: bagian belakang kepala, punggung, bokong, betis dan tumit . Posisi kepala balita dipastikan berada dalam garis imajiner yang ditarik dari liang telinga ke batas bawah mata. Tangan kiri pengukur utama memegang dagu balita dan melihat skala ukur. Pastikan pandangan balita lurus ke depan. Pengukur utama menarik papan geser kepala pada stadiometer sampai menyentuh puncak kepala balita. Pengukur utama membaca angka pada jendela baca dalam satuan cm dengan ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm). Catat dan plot hasil pengukuran tinggi badan balita pada grafik pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin. Pengukuran Tinggi Badan Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U Bila pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara telentang/berbaring, maka hasil pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm Prinsip pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 24 bulan diukur secara berdiri

Pengukuran Lingkar Kepala 14 Alat antropometri yang digunakan: Persiapan: Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek. A lat ukur lingkar kepala dan lengan atas dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas.

Langkah-Langkah : Pengukuran Lingkar Kepala 15 MATERI POKOK Lepaskan tutup kepala, hiasan/aksesoris rambut yang dikenakan balita. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala balita melewati dahi, di atas alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang. Baca angka yang tertera pada ujung pita yang terlihat. Catat hasil pengukuran lingkar kepala balita dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang koma (1 mm) dan plot hasil pengukuran pada grafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin. Hasil ukur LK : 54,9 cm

Pengukuran Lingkar Lengan Atas 16 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala atau Pita LiLA Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek. Alat ukur dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri atau lengan yang tidak dominan. Pastikan lengan yang akan diukur tidak tertutup pakaian.

Langkah-Langkah : Pengukuran Lingkar Lengan Atas 17 MATERI POKOK Tentukan titik tengah lengan atas dengan cara: Tekuk lengan balita hingga membentuk sudut 90 o , telapak tangan menghadap ke atas. Cari titik ujung bahu dan ujung siku lengan. Ukur panjang antara kedua titik tersebut dan bagi dua untuk mendapatkan nilai tengah. Tandai titik tengah dengan menggunakan pena/spidol. Luruskan lengan anak, tangan santai, sejajar dengan badan. Lingkarkan alat ukur/pita LiLA di titik tengah yang sudah ditandai. Pastikan alat ukur/pita LiLA menempel rata sekeliling kulit dan tidak terlalu ketat atau terlalu longgar. Baca dan catat hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang koma (1 mm).

Plotting hasil pengukuran pada kurva dalam Buku KIA Menjelaskan penggunaan KMS sesuai umur dan jenis kelamin Menjelaskan cara pengisian KMS (identitas anak, bulan penimbangan, BB, status pertumbuhan Naik/Tidak Naik, kondisi sakit, dan status ASI eksklusif bayi 0-6 bulan) Menjelaskan cara melakukan plotting hasil penimbangan pada KMS Menjelaskan interpretasi hasil plotting dan status pertumbuhan pada KMS Menjelaskan tindak lanjut atas hasil plotting penimbangan Keterampilan Pelayanan Bayi dan Balita

Sebagai garis rujukan adanya masalah (Berat Badan Kurang atau Bawah Garis Merah) Sebagai garis rujukan adanya masalah (Resiko Berat Badan Lebih atau Atas Garis Oranye) Tindak lanjut hasil penimbangan : apabila ditemukan balita Berat Badan Tidak Naik (T), BB Kurang (Bawah Garis Merah), Resiko BB Lebih (Atas Garis Oranye), segera rujuk ke tenaga kesehatan Umur Balita (bulan) Bulan ditimbang Hasil penimbangan BB (kg) Kenaikan Berat Minimal (KBM) Status pertumbuhan BB (Naik/Tidak Naik) Status pemberian ASI Eksklusif Penjelasan status Naik (N) atau Tidak Naik (T) 3 Feb 2022 6 Mar 2022 5 Apr 2022 3 Juni 2022 5 Agst 2022 7 Sep 2022 √ √ √ √ √ √ √ 2,8 3,8 5,6 7,1 7,8 N N N N N T N 4,7 6,4 7,3 4 Mei 2022 4 Juli 2022 Diare Contoh plotting hasil penimbangan Dina pada bulan September 2022, umur 7 bulan dan berat badan 7,8 kg. Dina Handayani Pepaya Identitas nama anak dan Posyandu Diisi bulan lahir

Contoh plotting BB balita pada grafik KMS pada anak laki-laki dengan umur 14 bulan

Contoh plotting BB balita pada grafik KMS pada anak perempuan dengan umur 33 bulan

Tenaga kesehatan melakukan supervisi/bimbingan teknis di Posyandu, jika kader mempraktikkan dengan benar, maka kader diberi tanda kecakapan Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan dan lingkar kepala serta plotting dalam Buku KIA

Hasil pengukuran dan plotting Berat Badan pada KMS Berat Badan Naik (N), yaitu apabila hasil penimbangan berat badan bulan ini meningkat dari berat badan bulan lalu dan mengikuti arah garis pertumbuhan normal Berat Badan Tidak Naik (T), terdiri dari : A : Berat Badan Naik Tidak A dekuat yaitu apabila hasil penimbangan berat badan bulan ini meningkat dari berat badan bulan lalu , namun kenaikannya tidak cukup sesuai usia dan jenis kelamin , ditunjukkan dengan arah garis pertumbuhan tidak mengikuti grafik pertumbuhan normal (sedikit menjauh) B : Berat Badan Teta p yaitu apabila hasil penimbangan berat badan bulan ini sama dengan berat badan bulan lalu , ditunjukkan dengan arah garis pertumbuhan mendatar C : Berat Badan Turun yaitu apabila hasil penimbangan berat badan bulan ini mengalami penurunan dibandingkan berat badan bulan lalu , ditunjukkan dengan arah garis pertumbuhan menurun memotong garis pertumbuhan di bawahnya (menjauh dari garis pertumbuhan normal) A B C

Kader mendeteksi lebih dini: Balita dengan masalah pertumbuhan melalui Berat Badan Tidak Naik (T), Bawah Garis Merah (BB kurang) dan Atas Garis Oranye (Risiko BB lebih) Status pertumbuhan dan tindak lanjut Garis rujukan (Merah) untuk menentukan berat badan kurang Garis rujukan (Oranye) untuk menentukan risiko berat badan lebih

Status pertumbuhan dan tindak lanjut Tindak lanjut : Kader menginformasikan balita dengan masalah pertumbuhan Berat Badan Tidak Naik (T) ke Tenaga Kesehatan Berat Badan Naik Tidak Adekuat Berat Badan Tetap Berat Badan Turun Berat Badan Tidak Naik (T)

Status pertumbuhan dan tindak lanjut Tindak lanjut : Kader menginformasikan balita dengan masalah pertumbuhan Berat Badan di Bawah Garis Merah (BB Kurang) atau Berat Badan di Atas Garis Oranye (Risiko BB Lebih) ke Tenaga Kesehatan Bawah Garis Merah (BB Kurang) Atas Garis Oranye (Risiko BB Lebih) Bawah Garis Merah (Berat Badan Kurang) Atas Garis Oranye (Risiko Berat Badan Lebih)

Interpretasi Status Pertumbuhan BB turun : Pertumbuhan tidak baik BB naik mengikuti garis pertumbuhan, artinya Pertumbuhan baik BB naik melebihi garis oranye , artinya Pertumbuhan tidak baik BB tetap / mendatar : Pertumbuhan Tidak baik BB naik tapi tidak memadai : Pertumbuhan Tidak baik

Apa yang harus dilakukan kader? Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu dan sampaikan bahwa kenaikan berat badan balita merupakan keberhasilan ibu mengasuh balita. Berikan umpan balik untuk mempertahankan kondisi balita dan nasihat tentang pemberian makan sesuai rekomendasi menurut usianya Anjurkan untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya Jika balita dengan status pertumbuhan NAIK

Apa yang harus dilakukan kader? Berikan nasihat tentang aktivitas fisik agar status pertumbuhan balita tidak diatas garis oranye Tetap berikan pujian dan umpan balik tentang pemberian makan Anjurkan untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya Jika balita dengan status pertumbuhan NAIK, tetapi tren pertumbuhannya naik terus menerus mendekati GARIS ORANYE

Apa yang harus dilakukan kader? Berikan nasihat tentang aktivitas fisik sesuai usia agar status pertumbuhan tidak diatas garis oranye Laporkan ke tenaga kesehatan untuk dilakukan intervensi dini dan anjuran evaluasi 2 minggu, jika tidak ada perbaikan segera dirujuk Tetap berikan pujian, edukasi tentang pemberian makan, asupan gizi disesuaikan dengan aktivitas anak Anjurkan untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya Jika balita dengan status pertumbuhan NAIK, tetapi garis pertumbuhannya di ATAS GARIS ORANYE

Apa yang harus dilakukan kader? Tanyakan dan catat keadaan balita bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll), kebiasaan makan balita dan hal lainnya seperti faktor lingkungan dan sosial Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke Puskemas/Fasilitas Kesehatan Tetap berikan pujian dan umpan balik tentang pemberian makan Anjurkan untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya Jika balita dengan status pertumbuhan TIDAK NAIK

Apa yang harus dilakukan kader? Tanyakan dan catat keadaan balita bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll), kebiasaan makan balita dan hal lainnya seperti faktor lingkungan dan sosial Berikan penjelasan tentang kemungkinan kenaikan berat badan balita masih belum cukup tanpa menyalahkan ibu Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke Puskemas/Fasilitas Kesehatan Pada balita dengan BB Bawah Garis Merah, setelah dirujuk dan dikonfirmasi, tidak perlu dirujuk kembali jika garis pertumbuhannya mengikuti garis pertumbuhan diatasnya (N). Namun jika berat badan tidak mengalami kenaikan (T) maka harus dirujuk Tetap berikan pujian dan umpan balik tentang pemberian makan Anjurkan datang kembali pada penimbangan berikutnya Jika balita dengan status pertumbuhan NAIK, tetapi garis pertumbuhannya di BAWAH GARIS MERAH

Hasil pengukuran dan plotting Grafik Panjang/Tinggi Badan Menurut Umur Tindak lanjut: Kader menginformasikan balita dengan masalah pertumbuhan ke Tenaga Kesehatan Contoh Plotting PB anak Laki-laki dengan umur 12 bulan dan PB 70,0 cm
Tags