Perkembangan Kognitif 2022C_Kelompok 3_Kongnitif dan perkembangan otak-2.pptx
YohanaWuriSatwika1
4 views
16 slides
Sep 07, 2025
Slide 1 of 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
About This Presentation
.
Size: 3.38 MB
Language: none
Added: Sep 07, 2025
Slides: 16 pages
Slide Content
Kelompok 3 Psikologi Perkembangan Perkembangan otak dan kognitif sepanjang masa kehidupan.
Pengerjaan oleh : Nadine Khoirunnisa (22010664005) Mayang Salsabila (22010664115) Ertha Mega Puspita (22010664280) Serly Fortuna Dewi (22010664294) Thirafi Zhafran Naufal (22010664316)
01 Perkembangan saraf
Pendekatan neurokognitif pada psikologi kognitif perkembangan , menekankan perkembangan otak dan persamaannya dengan perubahan kognitif . Perkembangan biologis otak , baik pranatal maupun post-natal secara inheren melibatkan perkembangan kognitif spesies . Perkembangan saraf
Proses kognitif , seperti persepsi , memori , gambar , bahasa , pemikiran , dan pemecahan masalah semuanya didasarkan pada struktur dan proses neurologis studi perkembangan sistem saraf dalam kaitannya dengan perubahan kognitif penelitian kognitif seumur hidup individu berangkat dari kematangan neurologis studi patologi atau gangguan neurologis yang menyebabkan perubahan kognitif penelitian eksperimental dengan memanipulasi otak ( kebanyakan pada hewan ) atau dengan memperkenalkan beberapa variabel independen dan mengamati aktivitas otak , seperti yang dilakukan dalam studi PET. 01 02 03 04 4 pendekatan dalam neuropsikologi perkembangan :
Tahap awal perkembangan saraf perkembangan otak sebelum lahir di dalam rahim ditunjukkan pada gambar berikut : Pada tahap awal perkembangan , otak belum sepenuhnya berkembang , tetapi pada awal trimester kedua , korteks serebral mulai terdiferensiasi dari sumsum tulang belakang . Tujuh bulan kemudian , lobus yang menonjol mulai terbentuk . Pada bulan kesembilan , lobus tersebut mulai menonjol dan infiltrat mulai muncul . Perkembangan kognitif tidak sepenuhnya terlihat sampai pertengahan bulan 20. Sumber : Psikologi kognitif (Robert L. Solso )
Lingkungan dan Perkembangan Saraf Lingkungan mempengaruhi perkembangan otak dan perkembangan kognitif . bayi manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang kurang stimulasi , seperti pada bayi yang dibesarkan oleh serigala (Sing dan Zigg , 1940), tampaknya tidak mampu mengatasi pengalaman baru . efek stimulasi awal pada fungsi kognitif sangat penting . stimulasi akan membuat anak menjadi luar biasa tangguh , sementara beberapa bentuk pemiskinan dapat diakibatkan oleh perubahan lingkungan .
02 Perkembangan Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif dasar yang melibatkan perolehan informasi dari lingkungan dan penyimpanannya , serta manipulasi informasi dalam memori . Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana sudut pandang kognitif berguna untuk memahami beberapa aspek penting perkembangan manusia .
A. Intelegensi Salah satu metode yang digunakan oleh psikolog perkembangan untuk membedakan dasar genetik kecerdasan dari pengaruh lingkungan adalah studi kembar . Dalam jenis penelitian ini , kembar fraternal dengan sifat genetik serupa dan kembar identik dengan sifat genetik identik menentukan pengaruh faktor lingkungan terhadap sifat tersebut .
Atensi / perhatian Selektif (selective attention) Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak terkadang kurang mampu mengontrol proses atensi mereka dibandingkan orang biasa , lebih mudah teralihkan , dan lebih fleksibel untuk memusatkan perhatian mereka pada informasi yang relevan dan tidak relevan . Semakin akrab dengan wajah orang sejak usia dini , psikolog perkembangan kognitif telah mempelajari perhatian wajah . Beberapa penelitian telah menentukan bahwa bayi yang muda lebih menyukai rangsangan seperti wajah daripada rangsangan non- wajah,penelitian lain menunjukkan ini terjadi pada usia empat bulan . Perhatian pada Wajah (Facial attention) B. Kemampuan Akuisisi-Informasi
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa bayi memiliki memori peristiwa serta kemampuan mereka untuk membentuk konsep . Pada dasarnya , bayi menunjukkan pengenalan rangsangan yang terlihat sebelumnya , seperti wajah ibu , atau respons yang dikondisikan secara klasik . C. Memori
Struktur pengetahuan dan memori Berpikir Metaforis D. Kognisi Tingkat Lanjut (Higher-Order Cognition) Pada Anak Membayangkan (Imagery) 1 3 2
Kognitif dan penuaan
Dalam serangkaian penelitian , David Rubin dari Duke University menemukan bahwa orang mengingat beberapa periode kehidupan mereka lebih baik daripada periode lain, dan bagi kebanyakan orang proses mengingat masa lalu sangat mirip . Misalnya , Rubin (1987, 2000; Rubin, Wetzler , & Nebes , 1986) menemukan bahwa orang-orang yang memasuki usia paruh baya (50 tahun ke atas ) lebih mungkin mengingat episode dari masa remaja hingga dewasa dibandingkan tahun-tahun yang barusaja mereka lewati.Ketidakmampuan kita secara relative untuk mengingat kejadian sepanjang usia 40 hingga 50 tahun bukan berarti masa masa tersebut membosankan , tetapi lebih disebabkan oleh stabilitas dan rutinitas yang secara alamiah kita alami pada periode tersebut . Dalam kehidupan yang cenderung monoton , ingatan menjadi campur aduk dan sulit untuk diingat kembali . Jangka waktu yang dianggap tidak mungkin diakses adalah usia kurang dari 4 tahun . Sementara beberapa psikoanalis berpendapat bahwa penekanan hasrat seksual selama masa kanak-kanak adalah penyebab amnesia ini , pandangan kognitif menunjukkan bahwa memori ini tidak terintegrasi dengan baik ke dalam konsep yang lebih besar seperti sejarah pribadi individu .