PERSEDIAAN barang dagang hahahahaha.pptx

akunbebasx30 0 views 35 slides Oct 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 35
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35

About This Presentation

pesediaan barang dagang


Slide Content

PERSEDIAAN BARANG DAGANG

TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan pengertian tentang persediaan . Menjelaskan karakteristik persediaan . Mencatat persediaan dengan periodic inventory System. Mencatat persediaan dengan perpetual inventory System. Menghitung harga pokok persediaan dengan metode FIFO, LIFO, Average. Penilaian terhadap persediaan selain pendekatan harga pokok persediaan

Persediaan Barang Dagangan Barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan.

Karakteristik Persediaan Barang tersebut dijual kepada konsumen selama periode kegiatan normal perusahaan. Sistem pencatatan persediaan menggunakan 2 metode yaitu: sistem persediaan periodik dan sistem persediaan perpetual. Penilaian persediaan menggunakan 2 cara penilaian yaitu dengan pendekatan arus harga pokok, dan selain arus harga pokok. Persediaan akhir dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar.

Karakteristik Persediaan Persediaan yang dimiliki perusahaan pada awal suatu periode akuntansi disebut persediaan awal. Persediaan yang dimiliki perusahaan pada akhir suatu periode akuntansi disebut persediaan akhir. Persediaan akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal periode akuntansi berikutnya.

Metode Periodic Inventory System Pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan sistem pencatatan periodik harus melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan dengan cara mengukur dan menghitung berapa jumlah barang yang ada di gudang .

Contoh Soal Pada Tanggal 20 Mei 2015 perusahaan menjual barang dagangan secara kredit sebesar Rp 200.000. Harga pokok penjualan persediaan barang dagang sebesar Rp 160.000. Bagaimana transaksi tersebut dicatat dengan menggunakan metode periodik ? Jawaban : Tgl Keterangan Ref Debet Kredit 20 Mei 2015 Piutang Usaha   Rp 200,000     Penjualan     Rp 200,000

Metode Perpetual System Sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi persediaan ( pembelian , penjualan , ataupun retur ).

Contoh Soal Pada Tanggal 20 Mei 2015 perusahaan menjual barang dagangan secara kredit sebesar Rp 200.000. Harga pokok penjualan persediaan barang dagang sebesar Rp 160.000. Bagaimana transaksi tersebut dicatat dengan menggunakan metode perpetual ? Jawaban : Tgl Keterangan Ref Debet Kredit 20 Mei 2015 Piutang Usaha   Rp 200,000     Penjualan     Rp 200,000   Harga Pokok Penjualan   Rp 160,000     Penjualan     Rp 160,000

Perbandingan Metode periodik dan metode perpetual

Perbandingan Metode periodik dan metode perpetual

Penilaian Persediaan Penilaian Persediaan Pendekatan Harga Pokok Penjualan Selain Pendekatan Harga Pokok Penjualan Sistem Periodik Sistem Perpetual FIFO LIFO Average FIFO LIFO Average Low cost of market Gross profit method Retail method

Harga Pokok Persediaan ( Metode FIFO) Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan pertama masuk akan dijual terlebih dahulu , sehingga persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk ( dibeli ). Metode ini cenderung menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan .

Contoh Soal Perusahaan mencatat persediaan barang dagangan dengan Metode FIFO. Berikut ini adalah data yang diperoleh selama bulan Maret 2013 : Tgl 3 Maret’13       : Pembelian           4.000 unit        @ Rp . 800 Tgl 10 Maret’13     : Pembelian         12.000 unit        @ Rp . 880 Tgl 26 Maret’13     : Penjualan             8.000 unit       @ Rp . 950 Tgl 29 Maret’13     : Pembelian           4.000 unit        @ Rp . 830 Diminta : Berapa Nilai Persediaan akhir 31 Maret 2013 ? Berapa Nilai HPP sblum bulan maret 2013 ? Hitung Laba / Rugi Kotornya ?

Jawaban Soal

Jawaban Soal Persediaan Akhir   = Rp . 7.040.000 + Rp . 3.320.000                                      = Rp . 10.360.000   HPP = Rp . 3.200.000 + Rp . 3.520.000 = Rp . 6.720.000   Laba / Rugi Kotor : Penjualan ( 8.000 X 950)       =   Rp . 7.600.000 HPP                                           = ( Rp . 6.720.000)           Laba kotor                     =   Rp .  880.000

Harga Pokok Persediaan ( Metode LIFO) Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir masuk akan dijual terlebih dahulu , sehingga persediaan akhir dinilai dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan persediaan yang pertama masuk ( dibeli ). Metode ini menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang rendah .

Contoh Soal Perusahaan mencatat persediaan barang dagangan dengan Metode LIFO. Berikut ini adalah data yang diperoleh selama bulan Maret 2013 : Tgl 3 Maret’13       : Pembelian           4.000 unit        @ Rp . 800 Tgl 10 Maret’13     : Pembelian         12.000 unit        @ Rp . 880 Tgl 26 Maret’13     : Penjualan             8.000 unit       @ Rp . 950 Tgl 29 Maret’13     : Pembelian           4.000 unit        @ Rp . 830 Diminta : Berapa Nilai Persediaan akhir 31 Maret 2013 ? Berapa Nilai HPP sblum bulan maret 2013 ? Hitung Laba / Rugi Kotornya ?

Jawaban Soal

Jawaban Soal

Harga Pokok Persediaan ( Metode rata-rata tertimbang ) Metode ini persediaan akhir akan menghasilkan nilai antara nilai persediaan FIFO method dan nilai persediaan LIFO method . Metode ini juga akan berdampak pada nilai harga pokok penjualan dan laba kotor .

Contoh Soal Perusahaan mencatat persediaan barang dagangan dengan Metode rata-rata tertimbang . Berikut ini adalah data yang diperoleh selama bulan Maret 2013 : Tgl 3 Maret’13       : Pembelian           4.000 unit        @ Rp . 800 Tgl 10 Maret’13     : Pembelian         12.000 unit        @ Rp . 880 Tgl 26 Maret’13     : Penjualan             8.000 unit       @ Rp . 950 Tgl 29 Maret’13     : Pembelian           4.000 unit        @ Rp . 830 Diminta : Berapa Nilai Persediaan akhir 31 Maret 2013 ? Berapa Nilai HPP sblum bulan maret 2013 ? Hitung Laba / Rugi Kotornya ?

Jawaban Soal

Jawaban Soal Persediaan Akhir   = Rp . 10.200.000   HPP                                 = Rp .     6.880.000 Laba / Rugi Kotor : Penjualan ( 8.000 X 950)    =   Rp . 7.600.000 HPP                                           = ( Rp . 6.880.000)           Laba kotor                     =  Rp .  720.000

Retail Method ( Metode Eceran ) Metode ini menilai persediaan akhir dengan cara menghitung terlebih dahulu nilai persediaan akhir berdasarkan eceran . Metode ini biasanya digunakan pada perusahaan retail dan department store, yang memperjualbelikan banyak jenis barang dengan frekuensi perputaran barang yang relatif tinggi . Tujuan penggunaan Metode Harga Jual Eceran : Untuk menentukan nilai persediaan dalam rangka penyusunan laporan keuangan jangka pendek , di mana tidak dimungkinkan untuk melakukan stock opname . Sebagai alat untuk menentukan harga pokok ( taksiran ) dari kuantitas barang yang ada di gudang ( harga pokok persediaan akhir ) Sebagai pengawasan terhadap aktivitas pembelian , penjualan , dan mendeteksi adanya kemungkinan terjadinya manipulasi persediaan .

Retail Method ( Metode Eceran ) Tahap-tahap penentuan persediaan dengan metode harga jual eceran : Penentuan besarnya barang tersedia untuk dijual dengan harga pokok dan harga jual eceran Penentuan Cost Ratio Penentuan besarnya Penjualan bersih Penentuan nilai persediaan akhir menurut harga jual eceran Penentuan taksiran harga pokok persediaan akhir

Contoh Soal

JAWABAN SOAL

Gross Profit method ( Metode laba kotor ) Metode ini penilaian persediaan bersifat estimasi . Penilaian persediaan mendasarkan pada persentase laba kotor perusahaan tahun berjalan atau rata-rata selama beberapa tahun . Merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk menentukan taksiran nilai persediaan tanpa dilakukannya perhitungan fisik persediaan ( stock opname ) dan untuk menguji ketelitian data akuntansi apabila sistem permanen digunakan .

Contoh Soal Dari catatan pembukuan yang diperiksa , diperoleh informasi yang berhubungan dengan persediaan sbb : Persediaan awal (1 Januari ) Rp 75.000,- Pembelian 705.000,- Penjualan 930.000,- Atas dasar tingkat laba kotor sebesar 25 % dari hasil penjualan,maka besarnya nilai persediaan akhir (31 Desember ) adalah ?

Jawaban Soal Penjualan = Rp 930.000 Laba Kotor (25% x Rp 930.000) = Rp 232.500 – Harga Pokok Penjualan = Rp 697.500 Persediaan awal (01 Januari ) = Rp 75.000 Pembelian = Rp 705.000 + Barang yang tersedia untuk dijual = Rp 780.000 HPP = Rp 697.500 – Persediaan akhir = Rp 82.500

Low Cost of Market ( Harga terendah antara harga pokok dan harga pasar ) Metode ini diterapkan dalam kondisi persediaan tidak normal. Metode ini membandingkan nilai yang lebih rendah antara nilai pasar dan nilai perolehan . Nilai pasar yang dipilih harus dibatasi . Metode LCM ini , prosedur penilaian persediaan yang dilakukan adalah dengan memilih nilai yang terendah antara harga pokok dengan harga pasar . Metode ini diterapkan utnuk menilai persediaan yang memiliki nilai di bawah cost awal yang disebabkan oleh kejadian-kejadian seperti perubahan tingkat harga , kerusakan dan lain sebagainya . Kondisi tersebut tentu akan menyebabkan kerugian perusahaan dan barang tentu pula perusahaan harus mengakui timbulnya kerugian tersebut .

Contoh Soal

JAWABAN SOAL

TERIMA KASIH