Pertemuan I Bahasa Indonesia 2022 (1).pptx

1222070046 0 views 21 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

A HOW LEARN INDONESIA LANGUAGE


Slide Content

Bahasa indonesia Pertemuan I

PERKENALAN Nama: Endah Istiqomah Apriliani, M.Hum. Panggilan: Ibu Isti Nomor hp: 085659181735 Alamat: Jl. AT Taqwa no. 9B Bandung Ig: @ruang.isti @isti_bundafaruq

silabus I: Perkenalan, Pemaparan silabus, Materi I (urgensi Bahasa Indonesia dan sejarah singkat Bahasa Indonesia) II: Ragam Bahasa Indonesia, EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) III: EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) IV: Bentukan Kata V: Tata Kalimat VI: Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif VII: Paragraf VIII: UTS

IX: Menuangkan Gagasan dan Mengembangkan Topik Karangan X: Karangan dan Konvensi Naskah XI: Karya Ilmiah , Laporan dan Skripsi XII: Penerapan Keterampilan Berbahasa pada Tataran Praktis XIII: UAS/ Presentasi XIV: UAS/ Presentasi XV: UAS/ Presentasi XVI: Pembahasan

Bab I SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA DAN EJAANNYA

Alasan: Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, Pasal 37 Ayat 2 mewajibkan perguruan tinggi menyelenggarakan beberapa mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Salah satunya adalah mata kuliah Bahasa Indonesia. Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) – Mata Kuliah Umum (MKU) – Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).

Landasan pemikiran: 1. S atu dari tiga butir Sumpah Pemuda tahun 1928 menyatakan “ Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia ”. 2. Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36, menyatakan bahasa negara adalah bahasa Indonesia. bahasa nasional bahasa negara

Bahasa nasional Empat fungsi: 1. Lambang kebangga a n nasional, 2. Lambang identitas nasional, 3. Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya, dan 4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing.

Bahasa negara Empat fungsi: 1. Bahasa resmi kenegaraan, 2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan; 3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan 4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Asal mula bahasa indonesia Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu paling pertama masuk ke Kepulauan Riau. Pengaruh dari bahasa Arab (menurut Sutan Takdir Alisyahbana dalam bahasa Melayu terdapat kurang lebih 80% kosakata bahasa Arab)

Bahasa Melayu masuk ke Pulau Sumatera. Menyebar ke Palembang (Kerajaan Sriwijaya). Penduduk Nusantara terutama di kota-kota Bandar menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan dan bahasa perdagangan ( lingua franca ) . Belanda mudah berkomunikasi dengan penduduk Indonesia karena bahasa perhubungannya satu, yaitu bahasa Melayu.

Bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa lain dianggap relatif muda. Bahasa Indonesia lahir tahun 1928 melalui Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional dan bahasa negara.

Perkembangan bahasa indonesia Tahun 2008 bahasa Indonesia sudah memiliki 100 ribu lebih kosakata. Bahasa Indonesia dipengaruhi bahasa daerah (terutama Jawa dan Sunda) dan bahasa asing, seperti bahasa Arab, bahasa Belanda, dan bahasa Inggris. Hingga tahun 1972 bahasa Indonesia lebih banyak dipengaruhi bahasa Belanda, seperti tradisionil, formil, sistim .

Sejak 1972-bersamaan dengan lahir Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia lebih banyak menyerap bahasa Inggris, sehingga terjadi perubahan dari bahasa Belanda, seperti: tradisional , formal , dan sistem . Pada akhir tahun 1990-an-masa Presiden Abdrurrahman Wahid- muncul bahasa yang berasal dari pesantren, seperti istigosah , akhwat , dan ikhwan .

Sejarah EJAAN BAHASA INDONESIA 1901: P eraturan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin ditetapkan pada tahun 1901 berdasarkan rancangan Ch. A. van Ophuijsen dengan bantuan Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim . 1938: P ada Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo, disarankan agar ejaan Indonesia lebih banyak diinternasionalkan . 1947 : Soewandi , Menteri Pengajaran , Pendidikan , dan Kebudayaan pada masa itu , menetapkan dalam surat keputusannya tanggal 19 Maret 1947, No. 264/ Bhg.A bahwa perubahan ejaan bahasa Indonesia dengan maksud membuat ejaan yang berlaku menjadi lebih sederhana . Ejaan baru itu oleh masyarakat diberi julukan Ejaan Republik .

1954: Kongres Bahasa Indonesia Kedua , yang diprakarsai Menteri Moehammad Yamin , diselenggarakan di Medan. Kongres itu mengambil keputusan supaya ada badan yang menyusun peraturan ejaan yang praktis bagi bahasa Indonesia. 1957: Panitia yang dimaksud yang dibentuk oleh Menteri Pengajaran , Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat keputusannya tanggal 19 Juli 1956, No. 44876/S, berhasil merumuskan patokan-patokan baru pada tahun 1957.

1968: Lembaga Bahasa dan Kesusastraan pada tahun 1968 menjadi Lembaga Bahasa Nasional 1975: Lembaga Bahasa Nasional menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa . Lembaga ini menyusun program pembakuan bahasa Indonesia secara menyeluruh . Di dalam hubungan ini , Panitia Ejaan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang disahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan , Sarino Mangunpranoto , sejak tahun 1966 dalam surat keputusannya tanggal 19 September 1967, No. 062/1967, menyusun konsep yang ditanggapi dan dikaji oleh kalangan luas di seluruh tanah air selama beberapa tahun .

1972: Setelah rancangan itu akhirnya dilengkapi di dalam Seminar Bahasa Indonesia di Puncak dan diperkenalkan secara luas oleh sebuah panitia yang ditetapkan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 20 Mei 1972, No.03/A.I/72 1972: Ejaan yang Disempurnakan diresmikan p ada hari Proklamasi Kemerdekaan berdasarkan keputusan Presiden , No. 57, tahun 1972 1972: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan , sebagai patokan pemakaian ejaan itu .

1972: Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat keputusannya tanggal 12 Oktober 1972, No. 156/P/1972 menyusun buku Pedoman Umum yang berisi pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas .

1988 : Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEYD) edisi kedua diterbitkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987 pada tanggal 9 September 1987. 2009: E disi ketiga diterbitkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46.

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) 2016: B erdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan , Dr. Anis Baswedan , Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD) diganti dengan nama Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang penyempurnaan naskahnya disusun oleh Pusat Pengembangan dan Perlindungan , Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Tags