Berbagai perkembangan sifat manusia dari waktu ke waktu
Size: 7.22 MB
Language: none
Added: Sep 21, 2025
Slides: 30 pages
Slide Content
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas / Semester : IX / 1 & 2 By. Muhammad Alwathoni
Bab 3 Pewarisan Sifat
A. Proses dan Hasil Pewarisan Sifat 1. Gen Gen : Faktor pembawa sifat keturunan Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen. Gambar 8.1 Struktur gen
2. Kromosom Autosom ( kromosom t ubuh ) Gomosom ( kromosom seks ) Gambar 8.2 Bagan jumlah kromosom pada manusia
Sumber : image.fineartamerica.com Gambar 3.3 Bentuk kromosom di bawah mikroskop elektron
Struktur kromosom : sentromer lengan Gambar 8.3 Struktur kromosom Gambar 8.4 Macam-macam kromosom berdasarkan letak sentromer
3. DNA dan RNA Gambar 8.5 Struktur DNA Gambar 8.6 Perbedaan struktur penyusunan DNA dan RNA
4. Istilah-Istilah dalam Genetika Gambar 8.7 Anak kucing memiliki sifat fenotipe yang diturunkan dari induknya seperti warna bulunya
1. Percobaan Mendel Penelitian Mendel ini dikenal dengan Hukum Mendel atau Hukum Pemisahan Gen. Mendel melakukan percobaan menggunakan kacang ercis ( Pisum sativum ). Kacang ercis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tanaman yang lain, yaitu : Kacang ercis memiliki pasangan yang sifatnya kontras ( biji bulat dengan biji keriput ). Dapat melakukan penyerbukan sendiri . Mudah disilangkan . Memiliki daur hidup yang pendek sehingga untuk menghasilkan satu generasi tidak memerlukan waktu yang lama. Bisa menghasilkan keturunan yang banyak . B. Hukum Pewarisan Sifat Sumber : http://www.siamexotica.com Gambar 3.11 Pisum sativum
Gambar 8.8 Hasil percobaan Mendel pada kacang ercis
Ada dua macam hukum Mendel, yakni Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.
2. Persilangan Monohibrid dan Dihibrid
6. Cara Penurunan Sifat Sifat beda yang diturunkan induk kepada keturunannya ditulis dengan simbol huruf . Satu huruf menyatakan sifat yang didapat dari salah satu induknya , sedangkan sepasang huruf menyatakan sifat beda dari kedua induknya . Cara penurunan sifat dapat digambarkan sebagai berikut :
C. Kelainan dan Pewarisan Sifat pada Manusia a. Albino Penderita albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen melanin , sehingga rambut dan kulitnya berwarna putih . Penglihatan penderita albino juga sangat peka terhadap cahaya . Sifat albino dikendalikan oleh gen resesif a, sedangkan alelnya gen A menentukan sifat yang normal. P enderita albino mempunyai genotipe aa , sedangkan orang yang normal mempunyai fenotipe AA atau Aa . Sumber : media.tumblr.com Gambar 3.14 Penderita albino 1. Kelainan Sifat Menurun pada Manusia
Perhatikan pembentukan keturunan pada penderita albino dengan orang normal berikut . Jika seorang albino menikah dengan orang yang normal carrier , keturunannya memiliki kemungkinan sebagai berikut . Perhatikan video hewan-hewan albino berikut ! video
b. Kencing Manis (Diabetes Militus ) Merupakan suatu penyakit metabolisme pada tubuh manusia yang disebabkan karena pankreas kurang menghasilkan insulin. Penyakit kencing manis dapat membahayakan jiwa penderitanya , misalnya dapat mengakibatkan luka sukar disembuhkan . c. Buta Warna Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif (c). Gen normal (C) bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta warna akan berpengaruh dan menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan gen normal (C).
X c Y : pria buta warna X C Y : pria normal X C X C : wanita normal X C X c : wanita pembawa sifat buta warna ( carrier) X c X c : wanita buta warna Maka kemungkinan genotipe yang dapat terjadi adalah : d. Hemofilia Merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan darah sukar membeku ketika terjadi luka , disebabkan karena tidak adanya faktor pemneku darah . Hemofilia diwariskan melalui kromosom X dengan gen penyebab hemofilia yang bersifat resesif . Gen hemofilia ( h) bersifat resesif terhadap gen normal (H).
Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut . X h Y : pria hemofilia X H Y : pria normal X H X H : wanita normal e. Jari Lebih ( Polidaktili ) Penderita polidaktili mempunyai jari tangan atau jari kaki ( atau jari tangan dan kaki) lebih dari 5. Gambar 8.9 Polidaktili
2. Golongan Darah a. Sistem ABO Tabel 8.1 Kandungan Aglutinin dan Aglutinogen dalam Golongan Darah Tabel 8.2 Fenotipe dan Genotipe Golongan Darah Sistem ABO Golongan darah sistem ABO ditentukan oleh ada tidaknya antigen ( aglutinogen ) dan antibodi ( aglutinin ) dalam sel darah .
b. Sistem MN Penggolongan darah MN didasarkan pada ada tidaknya antigen dalam sel darah merah seseorang . Menurut para ahli , golongan darah MN ditentukan oleh gen yang mengandung dua alel . Satu alel menentukan faktor M dan yang lainnya menentukan faktor N . Tabel 8.3 Fenotipe dan Genotipe Golongan Darah Sistem MN
c. Sistem Rhesus Golongan darah ini dipengaruhi oleh ada tidaknya faktor rhesus (antigen Rh) pada sel darah seseorang . Seseorang yang mengandung antigen Rh pada eritrositnya disebut Rh + (rhesus positif ). Sedangkan , yang tidak mempunyai antigen rhesus disebut Rh – (rhesus negatif ). Tabel 8.4 Genotipe dan Fenotipe Golongan Darah Rhesus
D . Penerapan Hereditas Manusia pada Pemuliaan Makhluk Hidup Ilmu pewarisan sifat atau genetika dimanfaatkan khususnya dalam usaha untuk mengembangbiakkan hewan atau tumbuhan yang memiliki sifat-sifat unggul . Teknik yang biasa dipakai untuk menghasilkan hewan atau tumbuhan yang memiliki sifat unggul disebut rekayasa genetika . Rekayasa genetika : suatu teknik untuk mengubah gen makhluk hidup agar makhluk hidup tersebut memiliki sifat unggul . D i bidang pertanian : b ibit padi dan bibit kelapa unggul . Di bidang peternakan : bibit hewan ternak seperti ayam , sapi , dan kuda . Di bidang kedokteran : ditemukan cara untuk mencegah agar keturunan seseorang tidak memiliki penyakit atau cacat bawaan .
Sifat-sifat unggul pada Hewan dan Tanaman 1. Sifat-Sifat Unggul pada Hewan Tidak mudah terserang penyakit. Pemeliharaannya mudah . Pada jenis hewan yang menghasilkan daging mutu baik . Pada unggas yang menghasilkan telur banyak dengan mutu baik . Umur pendek , tapi cepat diperoleh hasil . Mudah dan cepat dikembangbiakkan . Dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan . 2. Sifat-Sifat Unggul pada Tanaman Tidak mudah terserang hama dan penyakit tanaman. Pemeliharaannya mudah . Mudah tumbuh di kondisi yang tidak menguntungkan. Mempunyai umur pendek dan cepat dipanen . Batang dan ranting dapat tumbuh dengan kokoh . Dapat menghasilkan buah yang bermutu tinggi (rasa manis , besar , banyak , dan tidak berbiji ). Mudah untuk dikembangbiakkan .
E . Kelangsungan Makhluk Hidup 1. Adaptasi
Gambar 2.9 Bentuk adaptasi tingkah laku : trenggiling menggulung tubuhnya , dan kamuflase gurita Perhatikan video adaptasi morfologi berikut ! Sumber : wikimedia.org Gambar 3.18 Ikan pari memiliki tubuh yang pipih dan lebar sebagai adaptasi terhadap habitatnya video
2. Seleksi Alam Seleksi alam : Kemampuan alam untuk menyaring terhadap semua organisme yang hidup di dalamnya , dimana hanya organisme yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang akan selamat , sedangkan yang tidak mampu menyesuaikan diri akan mati atau punah . Sumber : web.nmsu.edu Gambar 2.10 Biston betularia
Sebelum terjadi revolusi industri di Inggris , udara masih bersih dan belum tercemar asap industri . Biston betularia putih jumlahnya lebih banyak daripada ngengat Biston betularia hitam . Revolusi industri mengakibatkan udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri , sehingga Biston betularia putih mudah ditemukan oleh pemangsanya . Populasi Biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan . Peristiwa ini menyebabkan jumlah ngengat Biston betularia putih berkurang , dan menjadi lebih sedikit daripada Biston betularia hitam . Salah satu contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat Biston betularia .