Definisi
Pneumonia
•Pneumoniamerupakanperadanganakutparenkimparuyang disebabkan
oleh infeksipatogen(bakteri, virus, jamur, atau parasit), tidak termasuk
Mycobacterium tuberculosis.
•Berbedadenganpneumonitis yakniperadanganparuyang disebabkanoleh
faktornon-infeksi(bahan kimia, radiasi, aspirasi, obat-obatan, dan lainnya)
PneumoniaKomunitas
•Pneumonia yang disebabkanoleh patogenyang didapatdariluar rumah
sakitatau di komunitas(masyarakat)
Faktor
Risiko
Etiologi
Berdasarkan tigastudi(VAMC, EPIC, CAPITA)
Etiologi
Berdasarkan tigastudi(VAMC, EPIC, CAPITA)
Etiologi
Berdasarkan studidi
Indonesia
Diagnosis
Diagnosis pneumonia komunitasdapat ditegakkanjikapada
foto toraksterdapatinfiltrat/opasitas/konsolidasi/air
bronchogramdenganonsetakutditambahminimal 2 dari
gejala dan tandadi bawah ini:
•
Batuk
•
Nyeri dada
•
Sesaknapas
•
Perubahankarakteristiksputum, biasanya purulen
•
Suhutubuh> 38 C (aksila)/riwayatdemam
•
Pada pemeriksaanfisisdapat ditemukantanda-tanda
konsolidasi, suaranapasbronkialdan ronki
•
Leukosit≥ 10.000 sel/mm3, atau < 4500 sel/mm3
denganpeningkatan neutrofilbatang/imatur
Pasienusialanjut dan immunocompromiseddapat
menunjukkangejala dan tandayang tidak khas
KriteriaDiagnosis
Diagnosis
Selainpemeriksaanfoto toraks, pemeriksaanmikrobiologisdapat dilakukanuntuk menunjang
diagnosis pneumonia dan mencarietiologipneumonia
Uji mikrobiologishanya direkomendasikanpada pasienrawatinap/ pneumonia berat(biaya
relatifmahal dan waktu pemeriksaanyang lama
•Pewarnaangram
•Kultur sputum + uji kepekaanantibiotik
PemeriksaanPenunjangMikrobiologis
Catatan:
tingkat kepositifan dari biakan sputum berkisar antara 64-71 % tergantung pada
kualitas sputum yang diperiksa. Memulaiterapipneumonia tidak harus menunggu
hasil kultur / pewarnaanGram positif
Pneumonia Atipik
Pneumonia yang disebabkan oleh
mikroorganisme atipik
•Tidakdapatterdeteksimelalui
pewarnaanGram,tidakdapat
dibiakkanpada biakanstandar
•Bakteriatipikyang seringdijumpai:
Mycoplasma pneumoniae,
Chlamydia pneumoniae, Legionella
spp
•Patogenatipiklain: Coxiella burnetti,
virus Influenza tipeA dan B,
Adenovirus, RSV dan virus respirasi
lain.
Ditandaioleh gejalainfeksisaluran
nafas(demam, batuknon-produktif,
gejalasistemiksepertinyerikepala
dan mialgia
Pemeriksaan fisis mungkin tidak
menemukan kelainan atau ronkhi
Infiltratinterstisialpada gambaran
radiologis; konsolidasijarang
ditemukan
Gambar 1.Foto polastorakspada infeksiKlebsiella pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae
Pneumonia Pada Geriatri
•Gejala tidak Khas
•Berbedadenganpneumonia pada
dewasa, pada geriatridemam
cenderungderajatrendah( Suhu≥37,2
C ), terjadipeningkatan kebutuhan
oksigen, gejalanon spesifikseperti
bingung(confusion/delirium), lemas,
jatuh, dan anoreksiaatauperburukan
Kesehatandarisebelumnya.
•Penegakandiagnosis tetapdengan
foto toraks/radiologis
Diagnosis
PenilaianDerajatKeparahan
PNEUMONIA BERAT BERDASARKAN IDSA / ATS 2019 Pasiendikatakan
pneumonia beratjika:
•Memenuhi1 kriteria
mayor atau
•Memenuhisetidaknya3
kriteriaminor
Kriteriayang paling
direkomendasikan
Diagnosis
PenilaianDerajatKeparahan
CURB-65
INTERPRETASI
Skor0-1 → risikokematianrendah,
dapat rawatjalan
Skor2 → risikokematiansedang,
dapat dipertimbangkan
untuk rawatinap
Skor>3→ risikokematiantinggi,
harus ditatalaksana
sebagaipneumonia
berat
Skor4-5→ harus dipertimbangkan
perawatanintensif
Diagnosis
PenilaianDerajatKeparahandi FKTP
CRB-65
INTERPRETASI
Skor0 → risikokematianrendah, dapat rawatjalan
Skor1 atau 2 → risikotinggi, rujukke Rumah Sakit
Skor3 atau 4→ risikotinggi, harus segerarujukke Rumah Sakit
C : Confusion
R : Respiratory rate ≥ 30 x per minute
B : Blood Presure( SBP< 90 or DBP ≤ 60 MmHg )
65 : Age ≥ 65 Years
Algoritma
Diagnosis
dan
Tatalaksana
Tatalaksana
Berdasarkan pedoman ATS / IDSA 2019 beberapa halyang
harus diperhatikandalamtatalaksanapneumonia adalah
1.
Apakah pasienrawatjalan atau rawatinap
2.
Apakah derajatpneumonia beratatau tidak berat
3.
Apakah pasienmemilikikomorbiditasatau tidak
4.
Apakah pasienmemilikiriwayatinfeksipatogen
multiresisten(MRSA atau P. aeruginosa)
5.
Apakah pasienmemilikiriwayatrawatinapdan menerima
antibiotikparenteral dalam90 hariterakhir
Tatalaksana
Rawat Jalan
RuangBiasa RuangIntensif
1.Terapisuportif
•Bed rest
•Minumsecukupnya
untuk mencegah
dehidrasi
•Terapimukolitikatau
ekspektoransesuai
kebutuhan
2.Terapiantibiotic
1.Terapisuportif
•Pemberian terapi
oksigen
•Infusuntuk rehidrasi,
kalori, dan elektrolit
•Terapisimtomatik
2.Terapiantibiotik
sesegeramungkin
1.Terapisuportif
•Pemberian terapi
oksigen
•Infusuntuk rehidrasi,
kalori, dan elektrolit
•Terapisimtomatik
2.Terapiantibiotiksesegera
mungkin
3.Ventilasimekanikjika
dibutuhkan
Rawat Inap
Apabila dicurigaiadanyasepsis makapemberian antibiotikharus diberikan
sejakdi IGD dalamwaktu 1 jam sejaksepsis dicurigai
PetunjukTerapiEmpiris-Rawat Jalan
•
Pasientanpakomorbiditasmaupunfaktor
risikoMRSAatauPseudomonasaeruginosa*
Amoksisilin3x1000mgatau
Doksisiklin2x100mgatau
Makrolid (Azithromisindandilanjutkanhari
ke2danseterusnyaatauKlaritromicin)
Pasiendengankomorbiditas
KombinasiAmoksilin
Klavulanat/Sefalosporin,+
Makrolid/Doksisiklin,atau
Monoterapi dengan fluorokuinolon
respirasi (levofloksasinatau
moksifloksasin)
UNTUK PNEUMONIA KOMUNITAS BERDASARKAN PNPK Pneumonia 2024
Dapat dilakukandi
LayananPrimer
PetunjukTerapiEmpiris-Rawat Inap
UNTUK PNEUMONIA KOMUNITAS BERDASARKAN PNPK Pneumonia 2024
PetunjukTerapiEmpiris-Rawat Inap
UNTUK PNEUMONIA KOMUNITAS BERDASARKAN PNPK Pneumonia 2024
PetunjukTerapiEmpiris-Rawat Inap
1.
Pilihandandosisantibiotikuntukpneumoniakomunitasrawatinap:
a)
β-laktam:Ampisilin+Sulbaktam4x1.5-3gram,Sefotaksim3x1-2gram,
Seftriakson1x1-2gram,ataucefoperazon2x1gratauSeftarolin2x600
mg.
b)
Makrolid:Azithromisin1x500mgatauklaritromisin2x500mg.
c)
Fluorokuinolonrespirasi:Levofloksasin1x750mgatauMoksifloksasin1
x400mg.
2.
AntibiotikyangmencakupMRSA: Vankomisin(2x15mg/kg,dosis
disesuaikankadardalamdarah)ataulinezolid(2x600mg).
Antibiotikyangmencakup P.Aeruginosa:Piperasilin-tazobaktam(4x4.5gram),
seftazidim(3x2gram),imipenem(4x500mg),meropenem(3x1gram), atau
aztreonam (3 x 2 gram). Tidak termasukcakupanuntukextended-spectriumβ-
lactamase-producing Enterobacteriaceae, dipertimbangkan hanyaberdasarkandata
pasienataudatamikrobiologislokal.
PetunjukTerapiEmpiris
Untuk Pneumonia KomunitasAtipikal
Terapiantibiotiktetapmerupakantatalaksanautamapada pneumonia atipikal
Berikut merupakanpilihanantibiotikuntuk pneumonia atipikyang disebabkanoleh infeksi
Legionella spp., Chlamydophila, dan Mycoplasma pneumoniae
Tatalaksana
Pemberian antibiotikminimal 5 haridan kondisipasiensebelum penghentianterapi
sebagaiberikut:
1.
Batukdan sesaknapasmembaik
2.
Bebasdemam≥24 jam
3.
Tidak memerlukansuplemenoksigen(kecualiuntuk penyakitdasarnya)
4.
Tidak lebih darisatutanda-tandaketidakstabilanklinisseperti:
•
Frekuensinadi> 100 x/menit
•
Frekuensinapas> 24 x/menit
•
Tekanandarahsistolik≤ 90 mmHg
DurasiTerapiAntibiotik(IV/Oral)
Pemberian antibiotikdapat diperpanjangmenjadi7 hariatau lebih apabila
1.
Terdapatinfeksiekstraparu(meningitis atau endokarditis)
2.
Terdugaatau terbuktiMRSA
3.
Kuman penyebabadalahP. aeruginosa, S. aureus, Legionella sppatau disebabkan
kumanyang tidak umumseperti Burkholderiapseudomallei
Evaluasi
Pada PasienPneumonia yang tidak respon
terhadapterapi
Pertimbangkanrujukanke pelayanankesehatanyang lebih tinggiatau
lakukanpemeriksaanulangatau pemberian antibiotikdefinitif
Prognosis
Umumnyatingkatmortalitaspneumonia komunitas<5% pada pasienrawatjalan dan sekitar
20% pada pasienrawatinap. Diagnosis dan tatalaksanayang cepatdan tepatakan
memberikanprognosis terbaik
CURB-65 PSI
Komplikasi
Terdapatbeberapa komplikasiyang dapat terjadiakibatpneumonia
1.
Efusipleura
2.
Empyema
3.
ARDS
4.
Sepsis
5.
Necrotizing pneumonia
6.
Absesparu
Pencegahan
•
Nutrisimerupakanfaktorrisikoyang sangatpenting pada risikopneumonia
dan menentukanprognosis pneumonia
•
Vaksinasipneumonia (vaksin pneumokokusPPSV23 atau PCV) dan vaksin
influenza
Upaya
Promotif
dan
Preventif
UpayaPromotif
1.Edukasimengenai bahayapneumonia, faktorrisiko, cara
pencegahandan pentingnyaketepatanpenanganan
2.Edukasibahwapenanganankomorbid/penyakitdasarserta
giziyang baik dapat mempercepatkesembuhan
3.Edukasidan sosialisasipenggunaanantibiotiksecara bijak
UpayaPreventif
•giziyang baik
•stop merokok
•vaksin pneumokokal, influenza, covid19
•Olahraga
•Istirahat cukup
•Tidak stress
•Kendalikanfaktorrisiko
•terapkanprotokolKesehatan untuk pencegahaninfeksi
•Tanganipenyakitkomorbid
•Tidak menggunakan antibiotikdi komunitastanpa indikasi
Kapan FaskesPrimer Harus Merujuk
•Merujukuntuk diagnostik( jikatidak adaradiografitoraks)
•SkorCRB ≥ 1
•Jikacurigapneumonia berat
•Terdapatkomplikasimisalnya: sepsis atau gagalnapas
•Terdapatkomorbidyang berat/tidak bisaditanganidi faskes
primer
•Perburukanklinisdalam48-72 jam setelah terapi( tidak ada
perbaikan )
•Diagnosis meragukan
UpayaKedepan
•Mempercepatalurrujukandiagnostikuntuk pneumonia
•Peningkatan kompetensidokter umumdalamdiagnosis dan
tatalaksanapneumonia melalui pelatihan/WS
•Penyediaan antibiotikyang memadai
•Kemudahanakses perujukandenganBPJS
•Pengadaan fasilitas radiografi toraks di Puskesmas
•Penyediaan oksigendan alat/obat emergency di puskesmas
•Penyediaan ambulance di PKM terpencil
•Sosialisasimengenai antibiotikstewardship