Pneumonia Dewasa_PDPI slide share dan pdf

WialdaDwirodyah 4 views 42 slides Sep 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 42
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42

About This Presentation

pneumonia


Slide Content

Deteksi Dini
dan Tatalaksana
Pneumonia Dewasa
PerhimpunanDokter Paru
Indonesia
OKTOBER 2024

Pneumonia Komunitas

Pendahuluan
•Pneumoniamerupakansalahsatumasalah
kesehatanmasyarakatyangberdampak
signifikan
•Pneumoniatermasuk10besarpenyakit
penyebabrawatinapterbanyak di
Indonesiatahun2020
•Tingkatkematianterbanyakpada
kelompokusia>70tahun
•Pneumonia:CAP,HAP,VAP
•Manajemenklinispneumoniasangat
pentinguntukmengurangimorbiditasdan
mortalitasdaripenyakit

Epidemiologi

Pneumonia Komunitas

Definisi
Pneumonia
•Pneumoniamerupakanperadanganakutparenkimparuyang disebabkan
oleh infeksipatogen(bakteri, virus, jamur, atau parasit), tidak termasuk
Mycobacterium tuberculosis.
•Berbedadenganpneumonitis yakniperadanganparuyang disebabkanoleh
faktornon-infeksi(bahan kimia, radiasi, aspirasi, obat-obatan, dan lainnya)
PneumoniaKomunitas
•Pneumonia yang disebabkanoleh patogenyang didapatdariluar rumah
sakitatau di komunitas(masyarakat)

Faktor
Risiko

Etiologi
Berdasarkan tigastudi(VAMC, EPIC, CAPITA)

Etiologi
Berdasarkan tigastudi(VAMC, EPIC, CAPITA)

Etiologi
Berdasarkan studidi
Indonesia

Diagnosis
Diagnosis pneumonia komunitasdapat ditegakkanjikapada
foto toraksterdapatinfiltrat/opasitas/konsolidasi/air
bronchogramdenganonsetakutditambahminimal 2 dari
gejala dan tandadi bawah ini:

Batuk

Nyeri dada

Sesaknapas

Perubahankarakteristiksputum, biasanya purulen

Suhutubuh> 38 C (aksila)/riwayatdemam

Pada pemeriksaanfisisdapat ditemukantanda-tanda
konsolidasi, suaranapasbronkialdan ronki

Leukosit≥ 10.000 sel/mm3, atau < 4500 sel/mm3
denganpeningkatan neutrofilbatang/imatur
Pasienusialanjut dan immunocompromiseddapat
menunjukkangejala dan tandayang tidak khas
KriteriaDiagnosis

Diagnosis
Selainpemeriksaanfoto toraks, pemeriksaanmikrobiologisdapat dilakukanuntuk menunjang
diagnosis pneumonia dan mencarietiologipneumonia
Uji mikrobiologishanya direkomendasikanpada pasienrawatinap/ pneumonia berat(biaya
relatifmahal dan waktu pemeriksaanyang lama
•Pewarnaangram
•Kultur sputum + uji kepekaanantibiotik
PemeriksaanPenunjangMikrobiologis
Catatan:
tingkat kepositifan dari biakan sputum berkisar antara 64-71 % tergantung pada
kualitas sputum yang diperiksa. Memulaiterapipneumonia tidak harus menunggu
hasil kultur / pewarnaanGram positif

Pneumonia Atipik
Pneumonia yang disebabkan oleh
mikroorganisme atipik
•Tidakdapatterdeteksimelalui
pewarnaanGram,tidakdapat
dibiakkanpada biakanstandar
•Bakteriatipikyang seringdijumpai:
Mycoplasma pneumoniae,
Chlamydia pneumoniae, Legionella
spp
•Patogenatipiklain: Coxiella burnetti,
virus Influenza tipeA dan B,
Adenovirus, RSV dan virus respirasi
lain.
Ditandaioleh gejalainfeksisaluran
nafas(demam, batuknon-produktif,
gejalasistemiksepertinyerikepala
dan mialgia
Pemeriksaan fisis mungkin tidak
menemukan kelainan atau ronkhi
Infiltratinterstisialpada gambaran
radiologis; konsolidasijarang
ditemukan

Diagnosis
Pneumonia Atipik
Pneumonia yang disebabkanoleh patogenatipikal
(misalMycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, Legionella spp.,
Coxiella burnetti, virus influenza tipeA dan B, dll.)

Gambar 1.Foto polastorakspada infeksiKlebsiella pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae

Pneumonia Pada Geriatri
•Gejala tidak Khas
•Berbedadenganpneumonia pada
dewasa, pada geriatridemam
cenderungderajatrendah( Suhu≥37,2
C ), terjadipeningkatan kebutuhan
oksigen, gejalanon spesifikseperti
bingung(confusion/delirium), lemas,
jatuh, dan anoreksiaatauperburukan
Kesehatandarisebelumnya.
•Penegakandiagnosis tetapdengan
foto toraks/radiologis

Diagnosis
PenilaianDerajatKeparahan
PNEUMONIA BERAT BERDASARKAN IDSA / ATS 2019 Pasiendikatakan
pneumonia beratjika:
•Memenuhi1 kriteria
mayor atau
•Memenuhisetidaknya3
kriteriaminor
Kriteriayang paling
direkomendasikan

Diagnosis
PenilaianDerajatKeparahan
PNEUMONIA SEVERITY INDEX (PSI
)
INTERPRETASI
Indikasirawatinappneumonia
komunitasbila
1.SkorPSI >70
2.BilaskorPSI ≤70 dengan1 kriteria
di bawahini
•Frekuensinapas> 30/menit
•PaO2/FiO2 kurangdari250
mmHg
•Fototoraksmenunjukkaninfiltrat
multilobus
•Tekanansistolik< 90 mmHg
•Tekanandiastolik< 60 mmHg

Diagnosis
PenilaianDerajatKeparahan
CURB-65
INTERPRETASI
Skor0-1 → risikokematianrendah,
dapat rawatjalan
Skor2 → risikokematiansedang,
dapat dipertimbangkan
untuk rawatinap
Skor>3→ risikokematiantinggi,
harus ditatalaksana
sebagaipneumonia
berat
Skor4-5→ harus dipertimbangkan
perawatanintensif

Diagnosis
PenilaianDerajatKeparahandi FKTP
CRB-65
INTERPRETASI
Skor0 → risikokematianrendah, dapat rawatjalan
Skor1 atau 2 → risikotinggi, rujukke Rumah Sakit
Skor3 atau 4→ risikotinggi, harus segerarujukke Rumah Sakit
C : Confusion
R : Respiratory rate ≥ 30 x per minute
B : Blood Presure( SBP< 90 or DBP ≤ 60 MmHg )
65 : Age ≥ 65 Years

Algoritma
Diagnosis
dan
Tatalaksana

Tatalaksana
Berdasarkan pedoman ATS / IDSA 2019 beberapa halyang
harus diperhatikandalamtatalaksanapneumonia adalah
1.
Apakah pasienrawatjalan atau rawatinap
2.
Apakah derajatpneumonia beratatau tidak berat
3.
Apakah pasienmemilikikomorbiditasatau tidak
4.
Apakah pasienmemilikiriwayatinfeksipatogen
multiresisten(MRSA atau P. aeruginosa)
5.
Apakah pasienmemilikiriwayatrawatinapdan menerima
antibiotikparenteral dalam90 hariterakhir

Tatalaksana
Rawat Jalan
RuangBiasa RuangIntensif
1.Terapisuportif
•Bed rest
•Minumsecukupnya
untuk mencegah
dehidrasi
•Terapimukolitikatau
ekspektoransesuai
kebutuhan
2.Terapiantibiotic
1.Terapisuportif
•Pemberian terapi
oksigen
•Infusuntuk rehidrasi,
kalori, dan elektrolit
•Terapisimtomatik
2.Terapiantibiotik
sesegeramungkin
1.Terapisuportif
•Pemberian terapi
oksigen
•Infusuntuk rehidrasi,
kalori, dan elektrolit
•Terapisimtomatik
2.Terapiantibiotiksesegera
mungkin
3.Ventilasimekanikjika
dibutuhkan
Rawat Inap
Apabila dicurigaiadanyasepsis makapemberian antibiotikharus diberikan
sejakdi IGD dalamwaktu 1 jam sejaksepsis dicurigai

PetunjukTerapiEmpiris-Rawat Jalan

Pasientanpakomorbiditasmaupunfaktor
risikoMRSAatauPseudomonasaeruginosa*

Amoksisilin3x1000mgatau

Doksisiklin2x100mgatau

Makrolid (Azithromisindandilanjutkanhari
ke2danseterusnyaatauKlaritromicin)

Pasiendengankomorbiditas

KombinasiAmoksilin
Klavulanat/Sefalosporin,+
Makrolid/Doksisiklin,atau

Monoterapi dengan fluorokuinolon
respirasi (levofloksasinatau
moksifloksasin)
UNTUK PNEUMONIA KOMUNITAS BERDASARKAN PNPK Pneumonia 2024
Dapat dilakukandi
LayananPrimer

PetunjukTerapiEmpiris-Rawat Inap
UNTUK PNEUMONIA KOMUNITAS BERDASARKAN PNPK Pneumonia 2024

PetunjukTerapiEmpiris-Rawat Inap
UNTUK PNEUMONIA KOMUNITAS BERDASARKAN PNPK Pneumonia 2024

PetunjukTerapiEmpiris-Rawat Inap
1.
Pilihandandosisantibiotikuntukpneumoniakomunitasrawatinap:
a)
β-laktam:Ampisilin+Sulbaktam4x1.5-3gram,Sefotaksim3x1-2gram,
Seftriakson1x1-2gram,ataucefoperazon2x1gratauSeftarolin2x600
mg.
b)
Makrolid:Azithromisin1x500mgatauklaritromisin2x500mg.
c)
Fluorokuinolonrespirasi:Levofloksasin1x750mgatauMoksifloksasin1
x400mg.
2.
AntibiotikyangmencakupMRSA: Vankomisin(2x15mg/kg,dosis
disesuaikankadardalamdarah)ataulinezolid(2x600mg).
Antibiotikyangmencakup P.Aeruginosa:Piperasilin-tazobaktam(4x4.5gram),
seftazidim(3x2gram),imipenem(4x500mg),meropenem(3x1gram), atau
aztreonam (3 x 2 gram). Tidak termasukcakupanuntukextended-spectriumβ-
lactamase-producing Enterobacteriaceae, dipertimbangkan hanyaberdasarkandata
pasienataudatamikrobiologislokal.

PetunjukTerapiEmpiris
Untuk Pneumonia KomunitasAtipikal
Terapiantibiotiktetapmerupakantatalaksanautamapada pneumonia atipikal
Berikut merupakanpilihanantibiotikuntuk pneumonia atipikyang disebabkanoleh infeksi
Legionella spp., Chlamydophila, dan Mycoplasma pneumoniae

Tatalaksana
Kriteriaperalihanterapiintravenamenjaditerapioraladalah:
1.
Hemodinamikstabil
2.
Gejala klinismembaik

Suhu< 37,8 0C

Frekuensinadi< 100x/menit

Frekuensinapas< 24 x/menit

Tekanandarahsistolik> 90 mmHg

Saturasioksigenarteri> 90 % atau PO2 > 60 mmHg
3.
Dapat minumobat oral dan fungsigastrointestinal normal
Prinsipswitch terapisebagaiberikut:
a.Terapisekuensial(obatsama, potensisama) → levofloksasin, moksifloksasin
b.Terapiswitch over(obatberbeda, potensisama) → seftasidimIV menjadisiprofloksasinoral
c.Terapistep down (obatpotensilebihrendah) → amoksisilin/sefotaksimIV menjadicefiksimoral

Tatalaksana
Pemberian antibiotikminimal 5 haridan kondisipasiensebelum penghentianterapi
sebagaiberikut:
1.
Batukdan sesaknapasmembaik
2.
Bebasdemam≥24 jam
3.
Tidak memerlukansuplemenoksigen(kecualiuntuk penyakitdasarnya)
4.
Tidak lebih darisatutanda-tandaketidakstabilanklinisseperti:

Frekuensinadi> 100 x/menit

Frekuensinapas> 24 x/menit

Tekanandarahsistolik≤ 90 mmHg
DurasiTerapiAntibiotik(IV/Oral)
Pemberian antibiotikdapat diperpanjangmenjadi7 hariatau lebih apabila
1.
Terdapatinfeksiekstraparu(meningitis atau endokarditis)
2.
Terdugaatau terbuktiMRSA
3.
Kuman penyebabadalahP. aeruginosa, S. aureus, Legionella sppatau disebabkan
kumanyang tidak umumseperti Burkholderiapseudomallei

Evaluasi
Pada PasienPneumonia yang tidak respon
terhadapterapi
Pertimbangkanrujukanke pelayanankesehatanyang lebih tinggiatau
lakukanpemeriksaanulangatau pemberian antibiotikdefinitif

Prognosis
Umumnyatingkatmortalitaspneumonia komunitas<5% pada pasienrawatjalan dan sekitar
20% pada pasienrawatinap. Diagnosis dan tatalaksanayang cepatdan tepatakan
memberikanprognosis terbaik
CURB-65 PSI

Komplikasi
Terdapatbeberapa komplikasiyang dapat terjadiakibatpneumonia
1.
Efusipleura
2.
Empyema
3.
ARDS
4.
Sepsis
5.
Necrotizing pneumonia
6.
Absesparu
Pencegahan

Nutrisimerupakanfaktorrisikoyang sangatpenting pada risikopneumonia
dan menentukanprognosis pneumonia

Vaksinasipneumonia (vaksin pneumokokusPPSV23 atau PCV) dan vaksin
influenza

Diagnosis Banding Pneumonia
NoDiagnosis banding Gejala
1.Asma Terdapatpada semuaumur, lebihseringpada usiaanak. Gejalabervariasidariharike
hari. Gejalapada malam/ menjelangpagi.
Dapatdisertaidenganalergi, rhinitis, eksimdan memilikiriwayatkeluargadengan
asma.
Sebagian besarketerbatasanaliranudarabersifatreversible
Pemeriksaanfisikpada saateksaserbasi: didapatkanwheezing di kedualapanganparu
2. PPOK Onset pada usiaparuh baya, gejalaprogresif. Riwayat merokokyang lama. Gejalabatuk
kronikberdahak, sesak saataktivitas, tidak membaik signifikan dengan bronkodilator.
Pada pemeriksaanfisikdidapatkan: wheezing / ekspirasimemanjang/ purse lip
breathing, barrel chest, perkusihipersonor
3.Gagaljantung Keluhandominansesaknapassaat aktivitasatau berbaring, Auskultasiterdengar
rhonkyhalusdi bagian basal. Foto torakstampakjantungmembesar, edema tungkai
bawah, peningkatan JVP, berbaringdenganbantaltinggisaat tidurmalam

Diagnosis Banding Pneumonia
NoDiagnosis banding Gejala
4.Bronkiektasis Merupakanpenyakitparukronik. Sputum produktifdan purulen, umumnya
memilikiriwayatTB sebelumnya. Auskultasiterdengarronkhykasar. Foto toraks
menunjukkanpenebalandan pelebaranbronkus.
5. Tuberkulosis Onset segalausiaterutamadi daerahendemis. Gejalabatuk> 2 minggu, batuk
darah, sesaknapas, demamhilang timbul, keringatmalam,BB turun, nafsumakan
turun. Foto toraksmenunjukkanfibro infiltrate di paru. Membutuhkankonfirmasi
mikrobiologi( sputum TCM ).
6.Bronchiolitis obliteransPasiendenganfoto toraksmirippneumonia. Gejala memburukperlahan. Tidak
memberikanrespon terhadapterapiantibiotik. Disebabkanpaling sering karena
menghirupzattoksin.

Diagnosis Banding Pneumonia
NoDiagnosis banding Gejala
7.Bronkitisakut Gejaladan tandamirippneumonia tetapitidakadainfiltrate di fototoraks
8. ISPA ( sinusitis, dll)Gejalaakut, batuk, pilek, kadangterdapatdemam. Sesaknapas sangat
jarangdirasakan, pada pemeriksaanfisikparutidakterdapatkelainan
suaranapas. Foto toraksnormal.
9.GERD Foto toraksnormal. Gejalamemburukpada malamharidan berhubungan
denganmakan

Diagnosis Banding Pneumonia
NoDiagnosis banding Gejala
10.Pertussis Batukproduktifdalambeberapaminggu, diagnosis menggunakan
nasopharyngeal aspirate.
11. Absesparu Gejalasubakut: batukberdahakpurulen, kelelahan, nafsumakanturun,
BB turun, demam, keringatmalam. Suaranapas amphorik, fototoraks
kavitasdenganair fluid level.
12.
13.
Kankerparu
Pulmonary Emboli
Riwayat merokok/perokokpasif, batukterusmenerus, nyeridada, batuk
darah, sesaknapas, BB turun, suaraserak, nyeritulang. Pada fototoraks
ditemukanmassasolid / metastase
terdapatDVT pada tungkaibawah, sesaknapas mendadak, nyeridada,
takikardi, saturasioksigenmenurun, namunfototoraksnormal.

Upaya
Promotif
dan
Preventif
UpayaPromotif
1.Edukasimengenai bahayapneumonia, faktorrisiko, cara
pencegahandan pentingnyaketepatanpenanganan
2.Edukasibahwapenanganankomorbid/penyakitdasarserta
giziyang baik dapat mempercepatkesembuhan
3.Edukasidan sosialisasipenggunaanantibiotiksecara bijak
UpayaPreventif
•giziyang baik
•stop merokok
•vaksin pneumokokal, influenza, covid19
•Olahraga
•Istirahat cukup
•Tidak stress
•Kendalikanfaktorrisiko
•terapkanprotokolKesehatan untuk pencegahaninfeksi
•Tanganipenyakitkomorbid
•Tidak menggunakan antibiotikdi komunitastanpa indikasi

Kapan FaskesPrimer Harus Merujuk
•Merujukuntuk diagnostik( jikatidak adaradiografitoraks)
•SkorCRB ≥ 1
•Jikacurigapneumonia berat
•Terdapatkomplikasimisalnya: sepsis atau gagalnapas
•Terdapatkomorbidyang berat/tidak bisaditanganidi faskes
primer
•Perburukanklinisdalam48-72 jam setelah terapi( tidak ada
perbaikan )
•Diagnosis meragukan

UpayaKedepan
•Mempercepatalurrujukandiagnostikuntuk pneumonia
•Peningkatan kompetensidokter umumdalamdiagnosis dan
tatalaksanapneumonia melalui pelatihan/WS
•Penyediaan antibiotikyang memadai
•Kemudahanakses perujukandenganBPJS
•Pengadaan fasilitas radiografi toraks di Puskesmas
•Penyediaan oksigendan alat/obat emergency di puskesmas
•Penyediaan ambulance di PKM terpencil
•Sosialisasimengenai antibiotikstewardship

ICD-10 Pneumonia

Terima Kasih