POLA DASAR BUSANA TEKNIK KONSTRUKSI Dasar- Dasar Busana Kelas X Mi r’atul Khasanah , S.Pd SMK SABILURRASYAD
Capaian Pembelajaran T Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami dan melakukan pengukuran tubuh , serta menerapkan pembuatan pola dasar teknik konstruksi . Presentation title 2
Tujuan Pembelajaran Menjelaskan alat dan bahan membuat pola dasar teknik konstruksi Memahami pola dasar teknik konstruksi Menerapkan pembuatan pola dasar teknik konstruksi
Alur Tujuan Pembelajaran Presentation title 4 Memahami pola dasar teknik konstruksi Menerapkan pembuatan pola dasar teknik konstruksi
Pada kegiatan pembelajaran ini akan dibahas tentang : Presentation title 5 Alat dan Bahan untuk Membuat Pola secara Konstruksi Macam- macam Sistem Pembuatan Pola Dasar Busana secara Konstruksi Pola Dasar Sistem Praktis Skala 1:4 P
POLA BUSANA Pola merupakan potongan-potongan kertas yang merupakan prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit-menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain. Presentation title 6
POLA DASAR BUSANA Annual revenue growth
Pengertian Pola Dasar Presentation title 8 Pengertian Pola pada busana adalah potongan kertas atau bahan tenunan yang dipakai sebagai contoh / pedoman atau cetakan dalam menggunting bahan sebelum dijahit menjadi pakaian . Pola dasar busana adalah pola yang dibuat sesuai ukuran yang belum mengalami perubahan - perubahan . Pola ini digunakan sebagai dasar membuat pola sesuai dengan desain / model.
Areas of growth B2B Supply chain ROI E-commerce Q1 4.5 2.3 1.7 5.0 Q2 3.2 5.1 4.4 3.0 Q3 2.1 1.7 2.5 2.8 Q4 4.5 2.2 1.7 7.0 Presentation title 9
Business opportunities are like buses. There's always another one coming. “ Richard Branson ”
Alat Presentation title 11
Tanda- tanda Pola Presentation title 12
Presentation title 13 Pola Dasar Busana Sistem Praktis
Keterangan Pola Dasar Depan Presentation title 14 AB- DE ¼ L.badan + 1 AD – BE P.punggung + 1,5 cm A – a1 1/6 x l. Leher + 1,5 A – a2 (A-a1) + 1 Garis menggabungkan titik a1- a2 yaitu kerung leher A-G ½ x p.punggung +1,5 G – D ½ x p. Punggung A1 –B2 Lebar Bahu A2–A3=A3 – G (A3 tengah tengah A2 – G) A3 – A4 ½ X l. Dada Garis yang menghubungkan titik b2-a4-H yaitu kerung lengan bagian depan D – M tinggi Puncak M – M1 ½ x j dada M1 – D4 Turun 2 cm D – O Turun 3 cm (D1– D2)=(D1-D3) 1,5 cm (O-D2)+(D3-E1) ¼ X L pinggang + 1
Keterangan Pola Dasar Belakang Presentation title 15 AC = DF ½ Lingkar badan BC = EF ¼ Lingkar Badan – 1 F – C2 Panjang punggung C – C2 naik 1,5 cm C – C1 = A –a1 leher depan C1 – B3 Lebar Bahu C2 – K 8 cm K – K1 ½ lebar punggung I – J 8 cm J – J1 5 cm (N-N1)=(N-N2) 1,5 cm (F-N1)+(N2-E2) ¼ lingkar pinggang -1
Keterangan Pola Dasar Lengan Presentation title 16 A – B ½ x l.kerung lengan + 0,5 A –C = A –D ½ L. Kerung lengan A – E panjang lengan F – F1 = G – G1 1 cm