Undang-Undang Nomor 1Tahun 2009tentang Penerbangan;
SKEP/100/XI/1985 tentang Peraturan dan Tata Tertib Bandar
Udara;
SKEP/140/VI/1999 tentang Persyaratan dan Prosedur
Pengoperasian Kendaraan di Sisi Udara;
Annex 14 aerodrome;
MANUAL of STANDARD / MoS);
2)fasilitas sisi udara (airside facility), antara
lain:
a)landas pacu (runway);
b)runway strip, Runway End Safety Area
(RESA),stopway, clearway;
c)landas hubung (taxiway);
d)landas parkir (apron);
e)marka dan rambu; dan
f)taman meteo (fasilitas dan peralatan
pengamatancuaca).
What are potential hazards on the apron?
Vehicles striking aircraft and/or people
Hazards to passengers on the apron
Moving aircraft (including aircraft on pushback or being towed)
Live aircraft engines (including helicopters)
Falls and falling objects
Operation of airbridges
Manual handling
Noise
Work equipment (including machinery)
Hazardous substances and Dangerous Goods (including radioactive substances)
Inadequate lighting, glare or confusing lights
Weatherconditions (including winter operations)
Electrical hazards
1.‘Foreign object damage’ or ‘foreign object debris’, both abbreviated to
FOD, are a potential source of catastrophic damage to aircraft -
particularly engines. FOD can also be a tripping or slipping hazard
resulting in injury to personnel and passengers.
2.Aerodrome operators must ensure that there are programs of regular
apron sweeping, cleaning and inspection, including rapid reaction to
fuel and other liquid and chemical spillages. They should also provide
facilities for the disposal of solid and liquid aircraft waste and FOD
protection. They should pay particular attention to such prime FOD
generators as contractors’ areas and baggage facilities.
3.All vehicles and equipment used on the aprons should be maintained in
a clean and serviceable condition, not only for reasons of safe vehicle
operation but also to minimize the leakage of fluids and depositing of
FOD from these vehicles.
RAMP = APRON
APRON adalah suatu daerah atau tempat
di Bandar udara yang ditentukan guna
penempatan pesawat udara, menurunkan
dan menaikkan penumpang, kargo, pos,
pengisisan bahan bakar, parkir dan
perawatan. (ACI Ramp Safety Handbook,
Terminology, 1993)
RAMP SAFETY = FREEDOM FROM DANGER OR RISK
Ramp Safety(Keselamatan di Ramp) adalah suatu
kegiatan operasional di ramp yang berkaitan langsung
dengan penerbangan dan dapat berjalan dengan tertib,
lancar serta aman
RAMP SAFETY
Ramp Safety is Flight Safety
2. Keselamatan Di Darat
1. Keselamatan Penerbangan
Pesawatudarayang dipandumenujuke
tempatparkirataukeluardaritempat
parkiruntukberangkatperludinilaisama
denganketikapesawatudaradalampenerbangannya.
Pesawat udara yang parkir di apron dilayani berbagai peralatan
yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan penumpang,
bongkar muat kargo, refueling dll., haruslah mematuhi ketentuan
yang berlaku.
Untuk menjamin agar kegiatan operasional di ramp terlaksana
dengan tertib, lancar dan aman, salah satunya adalah dengan
meningkatkan kesadaran petugas di ramp bahwa aspek keselama-
tan harus menjadi pertimbangan utama bagi orang yang bekerja
di ramp.
Drivers shall obey all regulatory signs in the airside and adhere to the speed limits of:
a)5 km per hour within 10m of an aircraft;
b)25 km per hour on roadways within 15 meters of an aircraft stand; and
c)40 km per hour on roadways situated more than 15 meters away from any
aircraft stand.
d)10 km per hour in the Baggage Handling Area.
The speed limit signs painted on the surface of airside roadways as illustrated
below refers to the speed permissible in km/h.
Emergency vehicles such as fire vehicles, ambulance and
police vehicles on call must be given priority to move ahead
quickly and safely. Any indication of their approach such as
sirens or flashing lights should prompt the driver to give way
by moving to the left, slowing down or stopping if necessary.
¹’Follow Me’ vehicles with a flashing blue, red or yellow light
signal, including the vehicles they escort are exempted from
the speed limit when attending to an emergency. They may
leave the established roadways if necessary.
The vehicles described above, must give way to taxiing and
towing aircraft at all times.
a)shall not pass within 7.5 metresfrom the air intake of the aircraft
engine.
b)shall not pass within 76 metresfrom the rear of an aircraft jet engine.
c)must be at least 5 metresclear from the wing tip of a parked aircraft.
Drivers shall not cross a runway under any circumstances
unless positive permission has been given and
acknowledged by the Tower.
‘NO ENTRY RUNWAY AHEAD’ is painted on the ground
Pedestrian crossing signs are installed before
the pedestrian crossings at the service roads.
Vehicles and equipment shall reduce speed
and stop before the crossing and give way to
pedestrians.
Smoking is prohibited at the airside (apron, in
vehicles and Passenger Loading Bridges,
BaggageHandling Areas and the Hangars).
No person shall place, discharge or deposit
any refuse or litter at the ramp except in the
Foreign Object Damage (FOD) bins provided.
This line, drawn in red, provides a clear boundary between
aircraft stand and taxiways.
This area is drawn to provide maneuvering area for air tugs
to connect to aircraft nose-wheel.Vehicles and equipment
areprohibited to park at the NPA.
Red hatched lines (no parking or stopping within this area). The red
hatching defines safety areas that must remain clear at all times.
Vehicles must not park or hold in these areas.
No FOD is present
The surface condition is suitable (no loose
material)
No birds or other wildlife are present (bird and
wildlife presence is monitored and controlled)
The paint markings are visible and correct
The signs are visible and correct
The lighting is serviceable
Equipment provided is safe for use and serviceable
Ketentuan
Setiaporang, kendaraan/ peralatanyang
memasukiatauberoperasidisisiudaraharus
memilikipas bandarUdarayang dikeluarkan
olehOtoritasBandar Udara
Pas BandaraBerlakuUntuk
a.Pemegang pas yang namanya tercantum pada pas
bandara,
b.Kendaraan dan peralatan yang merk, jenis dan nomor
polisi/nomor bodi tercantum pada pas bandara,
c.Daerah yang diijinkan sebagaimana tertera pada pas
bandara,
d.Jangka waktu yang tercantum dalam pas bandara
PAS BANDAR UDARA
Kendaraan/PeralatanPelayananDarat
PesawatUdara(Ground Support Equipment)
Ketentuan Beroperasi
a.Setiap pengoperasian GSE harus mendapat izin dari
penyelenggara bandara,
b.Posisi GSE pada waktu melayani pesawat udara harus sesuai dg
ketentuan teknis pesawat udara yang dilayani,
c. GSE yang sedang tidak digunakan harus
ditempatkan secara tertib pada tempat
yang ditentukan,
d. Jumlah rangkaian gerobak/container/dollies
yg ditarik dgn traktor sebanyak-banyaknya
4 buah.
g.Padakiridankananbadankendaraan/peralatan
dipasanglogo berbentukbulat, dengangaristengah
sekurang-kurangnya25 cm, sedangygberbentuklain
disesuaikan,
h.Memasangtanda“DilarangMerokok” atau“No Smoking”
didalamkendaraanyang dapatdilhatdenganmudah,
i.Memasanglampumerah(steady red) padabagianpaling
tinggidaribagiankendaraandandapatdilihatdarisegala
arah(360
0
) khususuntukkendaraanemergency dipasang
lampumerahberkedip(rotary red),
j.Dipasangsaringanknalpot(flame trap) bagikendaraan
ber-bahanbakarbensin,
k.Memasangbenderawarnaputihdanoranye(checker flag)
bagikendaraanyang memasukidaerahmanuver,
f.Memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang
masih berlaku.
Setiap pengemudi kendaraan/peralatan yang beroperasi di sisi udara
harus memiliki Tanda Izin Mengemudi (Rampside Driving Permit) yang
dikeluarkan oleh Administrator Bandar Udara atau Kanwil Perhubungan
•TIM A = SIM A
•TIM B = SIM B
•TIM C = SIM C
Untuk mengemudikan kendaraan
jenis sedan, jeep dan peralatan
yang mempunyai jumlah berat
tidak lebih dari 3500 kg.
Untuk mengemudikan jenis bis
dan peralatan yg mempunyai
jumlah berat lebih dari 3500 kg.
Untuk mengemudikan kendaraan
sepeda motor.
TIM Menurut Golongannya
TANDA IZIN MENGEMUDI SISI UDARA
(RAMPSIDE DRIVING PERMIT)
Format TIM Sisi Udara sesuai
Keputusan Ditjen Hubud no :
SKEP.140/VI/99
90 mm
60 mm
Tata Tertib Berlalu Lintas
Kecepatan Maksimum
a.Service road 25 km/jam
b.Baggage make up/breakdown area 15 km/jam
c.Apron 10 km/jam
Kewajiban Bagi Pengemudi
a. Mematuhi marka dan rambu lalu lintas
b. Memberikan prioritas kepada :
• Pesawat udara yang sedang taxi/bergerak,
• Penumpang yang menuju ke/dari pst udara,
• Kendaraan pemadam kebakaran,ambulan dan kendaraan
pemandu lainnya.
c. Memperoleh izin terlebih dahulu dari petugas tower sebelum
memasuki daerah pergerakan/manuver
d.Berhenti sebelum tanda batas masuk daerah pergerakan
e. Memperlambat laju kendaraan/peralatan ketika menuju/men-
dekati pesawat udara
f. Bersedia diberhentikan oleh petugas yang berwenang untuk
dilakukan pemeriksaan
Larangan Bagi Pengemudi
a.Meninggalkan kendaraan di daerah pergerakan kecuali sedang
memberikan pelayanan terhadap pesawat udara.
b.Melintas/parkir di daerah lintasan garbarata.
c.Saling mendahului menuju ke arah yang sama.
d.Melintas/parkir dibawah sayap, ekor atau badan pesawat udara
kecuali sedang memberikan pelayanan terhadap pesawat udara.
e.Menghidupkan mesin kendaraan pada jarak kurang dari 15 meter
dari pesawat udara yang sedang mengisi bahan bakar.
f.Memundurkan kendaraan ke arah pesawat udara kecuali dipandu.
g.Mengemudikan kendaraan dlm keadaan dibawah pengaruh alkohol
atau obat terlarang.
h.Mengemudikan kendaraan sedemikian rupa sehingga membaha-
yakan kendaraan atau orang lain.
i.Menggunakan kendaraan tidak sesuai fungsinya.
j.Mengemudikan kendaraan pada jarak kurang dari 8 meter di
depan dan 80 meter dibelakang mesin pesawat udara jet yang
dalam keadaan hidup
k.Melakukan perbaikan kendaraan di apron.
Pesawat Udara
Menghidupkan Mesin
Menghidupkan mesin pesawat udara hanya dapat dilakukan pada
tempat yang telah ditentukan dan sesuai posisi yang tidak merusak/
membahayakan :
a.Penumpang/Petugas
b.Bangunan/Gedung-gedung
c.Kendaraan/Peralatan
d.Pesawat Udara lainnya
Pesawatudarahanyadiperbolehkanparkirdi
apron padatempatyang telahditentukan
olehpetugaspemandulalulintasudara,
Pemarkiranpesawatudaraharusdilaksanakan
denganbantuanmarshalleryang telahme-
milikiSertifikatKecakapanPemanduParkir
PesawatUdara(SKP3U)
a.
b.
Percobaan Mesin Pesawat Udara
a.Dilarang melakukan percobaan mesin pesawat udara selain
pada tempat yang telah ditentukan,
b.Segala kerusakan bangunan, kendaraan/ peralatan atau
fasilitas yang diakibatkan pada saat melaksanakan percoba-
an mesin pesawat udara, menjadi tanggung jawab perusaha-
an angkutan udara yang bersangkutan.
Pemarkiran Pesawat Udara
Mendorong Mundur Pesawat Udara
a.Pesawatudarabermesinjet padawaktudidorongmundur
(pushback) diperbolehkanmenghidupkanmesindengan
idle power,
b.Pesawatudarabermesinbaling-baling hanyadiizinkanmeng-
hidupkansatumesinnyapadawaktudidorongmundur,
c.Pesawatudaradilarangmundurdenganmenggunakantenaga
mesinnyasendiridaritempatparkirkarenaalasanoperasional
Pemindahan Pesawat Udara
a.Perusahaan angkutan udara atau ground handling agent
tidak dibenarkan memindahkan pesawat udara yang telah
diparkir kecuali atas izin petugas yang berwenang,
b.Perusahaan angkutan udara dalam menempatkan pesawat
udara tidak sesuai pada tempat yang ditentukan, maka pe-
sawat tersebut akan dipindahkan dengan beban biaya di–
tanggung oleh perusahaan angkutan udara yang bersangku-
tan,
c.Kerusakan sebagai akibat pemindahan pesawat udara men-
jadi tanggung jawab perusahaan angkutan udara yang ber-
sangkutan.
Pencucian Pesawat Udara
Apakahdiperbolehkanmencuci
pesawatdi apron?
Tumpahan
Prosedurapayang harusdilakukan?
INCIDENT/ACCIDENT ON THE RAMP
Keselamatan penumpang harus mendapat perhatian penting
mulai saat check in sampai memasuki pesawat udara, turun
pesawat udara sampai baggage claim.
Keselamatan petugas amat penting, baik dalam suasana bekerja
atau ketika tidak bekerja
Betapapun kecil kerusakan yang terjadi pada pesawat udara da-
pat mempengaruhi keselamatan penerbangan, penumpang dan
awak pesawat udara. Oleh karena itu setiap kerusakan pesawat
udara harus dilaporkan
1. Insiden/eksiden terhadap penumpang
2. Insiden/eksiden terhadap petugas ramp
3. Insiden/eksiden terhadap pesawat udara
4. Insiden/eksiden terhadap peralatan
Kecelakaan ini paling banyak terjadi dan frekwensinya paling
tinggi, tetapi terkadang tidak dilaporkan. Padahal sangat penting
menyangkut aspek operasi maupun keamanan. Lebih lanjut lapo-
ran akan dievaluasi guna perbaikan di kemudian hari
3 Keburukan Yg Sering Dilakukan Manusia
1.Kebiasaan (Rutinitas)
Kebiasaan membuat pekerja menjadi acuh tak acuh, tidak
hati-
hati, teledor/sembrono, walaupun sebelumnya tidak pernah
terjadi.
2. Kecerobohan (Tergesa-gesa)
Sangat penting untuk bekerja dengan tenang. Konsentrasi
dan
kontrol selama bekerja dapat hilang akibat terburu-buru.
Ingat ! Bekerjalah dengan tenang
3. Orang Lain
Sangat penting untuk berhati-hati terhadap orang lain yang tidak
mematuhi peraturan keselamatan
Ingat ! Anda harus memperhatikan orang lain, karena siapa tahu
orang lain justru tidak memperhatikan Anda.
Alat Perlindungan Bekerja di Ramp
1. Pakaian Kerja
a. Jelas terlihat
b. Pemakaian dasi/syal/selendang dll. harus dihindarkan,
karena dapat tersangkut dalam putaran mesin peralatan.
c. Pemakaian overall clothes untuk mencegah baju menjadi
kotor
3. Pelindung Telinga (Ear Muff)
Harus digunakan ketika berada ditem
pat terbuka (ramp) karena suara mesin
pesawat udara. APU pesawat udara dan
air starter dapat menyebabkan kerusa-
kan pendengaran
2. Sepatu Kerja
a. Untuk melindungi kaki dari kemungkinan terluka
b. Tidak boleh terbuat dari tapak besi
Bahaya yang Bersumber dari Mesin Jet
(Jet Engine Hazard)
1. Jet Exhaust (Semburan Mesin Jet)
2. Jet Intake (Daya Hisap Mesin Jet)
a.Semburan ini sama bahayanya dengan
Jet Intake
b.Jarak yang terlalu dekat dengan semburan mesin jet dapat
menjatuhkan orang dan merusak peralatan serta semburan
mesin jet memiliki suhu tinggi dan dapat menimbulkan luka
bakar
a.Berbahaya bila orang berdiri terlalu dekat
b.Mampu menghisap FOD (serpihan, puing, kerikil, kertas,
plastik, dll.) sehingga menimbulkan kerusakan pada mesin
pesawat udara
3. Baling-baling pesawat udara dgn Helikopter
Petugas yang biasa melayani pesawat jet bisa terlupa
bahwa bahaya yang ada pada pesawat berbaling-baling
(propeller), adalah sama bahayanya pada saat melayani
pesawat jet
JET INTAKE & JET BLAST
Aircraft Type Intake
Blast at
Idle ThrustRoll of Thrust
B737 4 meter 30 meter 100 meter
A310 7.5 meter 75 meter 125 meter
DC10 7.5 meter 75 meter 125 meter
B747 7.5 meter 75 meter 185 meter
DRIVING ON
THE RAMP
1.Kekuranghati-hatianberkendaraandiramp akan
mengakibatkaninsiden/eksidenbaikterhadaporanglain,
pesawatudara, pera-latanmaupunfasilitasbandara.
2. Bilaterjadikecelakaanmakatidakhanyamembutuhkanbiaya
besaruntukperbaikan, tetapijugamenyebabkanpenundaan
penerbangan.
3. Bilakecelakaanmenimpapetugasnya, makadapat
menimbulkankorbanjiwamaupuncacatseumurhidup
Hal-halyang perludiperhatikan
dalamberkendaraandiramp
1.Kondisi rem dan roda kendaraan
2.Kerusakan pada psw udara walaupun ringan dpt menjadi fatal
3.Permukaan yg basah dan berminyak dapat beresiko kecelakaan
4.Kondisi cuaca (hujan, salju, kabut) mengurangi penglihatan
5.Berkendaraan mengelilingi psw udara mengikuti arah jarum jam
6.Kecepatankendaraan harus sesuai dng ketentuan yg berlaku
Hal-hal yg tidak boleh dilakukan
1.Mengemudikan GSE jika tidak berwenang dan
terlatih.
2. Meninggalkan peralatan tanpa memperhatikan
apakah mesinnya dalam keadaan hidup
3. Menggunakan ramp equipment yang tidak sesuai
dengan kegunaannya.
4. Berkendaraan dibelakang pesawat pada saat
mesin pesawat dalam keadaan hidup.
5. Menyalakan api/merokok di ramp.
Hal-hal yg harus dilakukan
1.Harusmematuhiperaturankeselamatandiramp
2.Harusmengertidaerah-daerahberbahaya
3.Harusmengetahuiapayang menyebabkankecelakaan
4.Harusmengetahuiproseduremergency
•Harusmengetahuibagaimanamemintabantuan
•Harusmengetahuimenggunakanperalatanpelindung
dalampekerjaannya.
5. Harusmemberikanprioritasjalankepadapesawatudara
6. Harusmematuhibataskecepatankendaraan
•Harusmemberijalankepadapenumpang
•Harusmengetahuicaramendekatipesawatudaradarisamping
•Harusmengetahuiberjalandekatbaling-baling
•Harusmengetahuibagaimanacaramengangkatbarangberat
Upaya meningkatkan kesadaran
akan keselamatan di ramp
1.Keselamatan harus menjadi bagian yang
integral (tak terpisahkan) dari setiap kegiatan
operasional di ramp.
2.Penyelenggara Bandar Udara, Perusahaan
Angkutan Udara, Ground Handling Agent
dan mitra kerja lainnya bekerja bersama-
sama meningkatkan kebijakan yang tepat
untuk melaksanakan pengawasan, dalam
rangka memastikan apakah setiap prosedur
dipatuhi dan area bekerja dalam kondisi
aman, serta mengembangkan sikap yg
benar bagi setiap petugas di ramp.
Sanksi-sanksi
1.Terhadap segala pelanggaran yang terjadi atas peraturan dan
prosedur yang ditetapkan secara sengaja atau tidak sengaja
akan diadakan penindakan, yaitu :
a. Menangguhkan atau membatalkan keberangkatan atau ke-
datangan pesawat udara, apabila persyaratan formalitas
belum terpenuhi.
b.Mencabut pas bandara terhadap pemegang yang melakukan
pelanggaran peraturan yang ada
c.Mencabut atau melarang pengemudi serta kendaraannya
melakukan kegiatan di bandara
d. Disamping sanksi sebagaimana dimaksud pada butir a, b dan
c diatas, kepada yang bersangkutan dapat dikenakan biaya
pemrosesan pelanggaran yang besarnya ditetapkan oleh
Penyelenggara Bandara