PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx

BahrudinBahrudin11 271 views 20 slides Aug 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

dadad


Slide Content

Produk Kreatif dan Kewirausahaan Menentukan Harga Jual Produk

Teknik Menentukan Harga Jual

Teknik Menentukan Harga Jual 6. Persentase profit Keuntungan menjadi bagian terpenting dalam menentukan harga jual suatu produk. Anda harus memperhatikan dan memperhitungkan persentase profit atau keuntungan penjualan produk Anda sebelumnya. 4. Pengeluaran Lain-lain Sebuah bisnis tentu saja akan mengeluarkan banyak biaya khusus untuk hal-hal lain, seperti biaya operasional, biaya rutin, biaya tidak rutin, dan pengeluaran lain-lainnya. 3. Pembayaran Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk perlu menjadi perhatian tersendiri dalam menentukan harga. Semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan akan semakin mahal harga barang yang dietetapkan. 1. Modal Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual produk pada sebuah usaha adalah modal awal.perlu diperhatikan terlebih dahulu harga produk yang akan ditetapkan dari modal yang sudah dikeluarkan. Add Text Simple PowerPoint Presentation 5. Kelebihan produk Kelebihan produksi atau kelebihan saat penjualan menjadi perhitungan dalam menentukan harga jual produk selanjutnya. Akan sangat rugi, ketika menjual produk yang tidak bias bertahan lama. Ketika ada kelebihan produk, dan tidak bias digunakan atau dijual lagi, maka akan menjadi kerugian jika tidak dialokasikan ke harga jual berikutnya. 2. Material atau bahan baku Harga bahan baku atau material; yang anda gunakan perlu diperhatikan. Semakin mahal harga bahan baku, maka semakin banyak pertimbangan kita dalam memberikan harga. Hal yang menjadi pilihan adalah mempertahankan kualitas produk dengan menaikkan harga atau menurunkan harga demi menarik banyak pelanggan dan menurunkan kualitas produk.

Strategi Penentuan Harga Pokok 1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost Based Pricing) 2. Menentukan Harga Berdasarkan Kompetitor 3. Penentapan Harga Berdasarkan Permintaan (Demand-Based Pricing)

Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost Based Pricing) Harga Biaya Plus / Cost Push Pricing Method Penetapan harga produk dengan menggunakan metode ini ialah dengan menghitung jumlah biaya produksi. Setelah itu, tambahkan dengan nilai keuntungan yang diinginkan (disebut juga margin). Rumus : Harga Jual = Modal (Biaya Produksi) + Laba Misal : Anda memiliki usaha baju anak. Dalam memproduksi 10 baju anak, biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku Rp500.000,00, biaya operasional untuk menghasilkan 10 baju tersebut (meliputi gaji karyawan, listrik, dan lain-lain) sebesar Rp500.000,00, jadi total biaya Rp1.000.000,00. jika anda menginginkan keuntungan 30% maka harga jual baju anak tersebut adalah sebagai berikut: =Rp1.000.000,00+ (30% x Rp1.000.000,00) =Rp1.300.000,00 (harga jual 10 baju anak) Harga jual per baju adalah = Rp1.300.000,00 / 10 = Rp130.000,00 2. Harga Mark-up Dalam usaha dagang, pedagang membeli barang dari supplier kemudian dijual kembali dengan menambah mark-up harga. Keuntungan yang diperoleh pedagang berasal dari sebagian mark-up tersebut. Sebagian lain digunakan untuk menutup biaya operasional yang telah dikeluarkan pedangan. Rumus : Harga Jual = Harga Beli + Mark up Misal : Anda berjualan jam tangan dengan membeli dari supplier seharga Rp500.000,00 dengan mark-up Rp100.000,00, maka harga jual jam tersebut adalah Rp600.000,00 3. Harga Break Event Harga break even dapat ditentukan dengan harga jual yang didasarkan pada permintaan pasar dengan masih memperhitungkan biaya. Perusahaan dikatakan break even jika penerimaan sama dengan biaya yang telah dikeluarkan. Penjualan pada periode berikutnya adalah keuntungan. Jadi, jika penjualan yang diperoleh perusahaan berada di bawah titik break even maka perusahaan merugi. Perusahaan mendapatkan laba/untung setelah titik break even terlampaui.

Menentukan Harga Berdasarkan Harga Kompetitor Strategi penetapan harga yang satu ini, umumnya digunakan untuk produk standar dengan kondisi pasar oligopoly. Cara menentukan harga jual dilakukan dengan salah satu siasat untuk menghadang competitor. Caranya, dengan menetapkan harga jual lebih murah dibandingkan pesaing dengan harapan mampu meraih konsumen lebih banyak. Dalam pusaran kompetisi yang kuat, seringkali terjadi perang harga disini. Akibatnya, margin keuntungan yang didapat semmakin sedikit. Konsumenlah yang diuntungkan karena harga makin murah. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan (Demand-Based Pricing) Penetapan harga jual berdasarkan persepsi konsumen terhadap value yang diterima (value price ), perceived quality, dan sensitivitas harga. Caranya dapat dilakukan dengan melakukan analisis PSM (Price Sensitivity Meter). Hal yang dilakukan adalah dengan cara meminta kepada konsumen untuk memberikan pernyataan berkaitan dengan kualitas produk Anda, seperti di mana konsumen merasa harga terlalu mahal, merasa mahal, merasa murah, dam merasa terlalu murah.

Penetapan Harga Pokok Produksi 1. Manfaat Penetapan Harga Pokok Produksi 2. Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi 3. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi 5. Unsur-unsur Biaya Produksi 4. Persamaan dan Perbedaan Job Order Costing dan Process Costing 6. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Manfaat Penetapan Harga Pokok Produksi Beikut manfaat dari penetapan harga pokok produksi : Memenangkan persaingan di pasar Menentukan penawaran harga jual suatu kontrak penjualan Menghitung nilai persediaan barang jadi Dasar menentukan harga jual Menghitung harga bpokok penjualan. Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi Berikut tujuan dari perhitungan harga pokok produksi : Menilai penghematan dari proses produksi Penetapan yang terus-menerus dan analisis dari hasil perusahaan Menilai barang yang masih dikerjakan Menilai harga-harga yang dapat dicapai atau ditawarkan dari pendirian ekonomi perusahaan tersebut sendiri Memberikan bantuan untuk mendekati harga yang dapat dicapai.

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi Metode harga pokok pesanan digunakan oleh perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk dalam periode tertentu. Dalam system harga pokok pesanan, biaya dapat dialokasikan dan ditelusuri ke pekerjaan dan biaya dengan tujuan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut serta dapat dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan untuk menghasilkan barang. Karakteristiknya : Digunakan apabila perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesanan dan setiap jenis produk perlu dihitungkan harga pokoknya secara individual Biaya produksi dipisahkan dalam dua golongan pokok, yaitu biaya produksi tidak langsung dan biaya produksi langsung Biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik sedangkan biaya produksi langsung terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Sedangkan biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya Harga pokok per unit produk dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi.harga tersebut ditentukan dengan cara membagi jumlah yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesananyang bersangkutan Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing) Umumnya metode harga pokok proses digunakan pada jenis perusahaan yang memproduksi jenis produk dengan jumlah besar dan dalam jangka waktu yang relative panjang. Prinsip dasar dari proses costing merupakan proses mengakumulasikan biaya yang berasal dari operasi atau departemen tertentu dalam suatu periode penuh kemudian membaginya dengan jumlah unit yang sudah diproduksi dalam periode tersebut. Karakteristiknya : Produk yang diolah dilakukan secara massal dalam jumlah besar dan sesuai dengan kapasitas dari produksi mesin-mesin yang ada. Sifat produk yang diolah menunjukkan keseragaman antara produk satuu dengan lainnya. Produk diolah secara tersu menerus atau continuous. Antara periode satu dengan periode lainnya tidak akan dibatasi jarak. Laporan dari harga pokok produksi disusun atau dihitung secra periodik. Antara periode satu dengan periode lainnya harus ditetapkan batasan waktu tertentu (cut off) Tujuan produksi tidak dimaksudkan untuk memenuhi suatu permintaan khusus yang berasal dari pelanggan tertentu. Produksi dilaksanakan dengan tujuan mengisi gudang dengan mengingat permintaan pasar yang sudah diperkirakan terlebih dahulu dengan tujuan jangka waktu tertentu. Metode Harga Pokok Proses (Proses Costing)

Persamaan Job Order Costing dan Prosess Costing Persamaan antara job order costing dan proses costing adalah tujuan utama kedua system tersebut merupakan pembebanan biaya bahan baku, biaya overhead pabrik ke produk, tenaga kerja, dan memberikan mekanisme perhitungan biaya per unit, sistem job order costing dan process costing menggunakan rekening yang sama termasuk bahan baku, overhead pabrik, barang jadi, dan barang dalam proses. Perbedaan Job Order Costing dan Process Costing Persamaan dan Perbedaan Job Order Costing dan Process Costing Job Order Costing Process Costing 1. Pengumpulan biaya Didasarkan pada pesanan Dikumpulkan per departemen produksi per periode akuntansi yang biasanya dilakukan akhir bulan 2. Perhitungan harga pokok produk per satuan Membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan menggunakan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan Membagi total biaya produksi yang sudah dikeluarkan dalam periode tertentu dengan satuan produk yang dihasiilkan sela periode bersangkutan 3. Klarifikasi biaya produksi Biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung Pembenanan biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung sering tidak diperlukan 4. Elemen yang digolongkan dalam biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik terdiri atas biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku, serta biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik terdiri atas biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya penolong serta biaya tenaga kerja (baik langsung maupun tidak langsung)

Unsur-Unsur Biaya Produksi 3. Biaya Overhead Pabrik (BOP) Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik digolongkan dalam beberapa macam, diantaranya : biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, reparasi dan pemeliharaan, biaya yang timbul akibat penilaian terhadap aktiva tetap, biaya yang timbul akibat berlalunya waktu, biaya overhead lain-lain. Teerdapat tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar dalam pembuatan anggaran biaya overhead pabrik, yaitu : Kapasitas teoritis, merupakan kapasitas pabrik atau departemen yang bertujuan menghasilkan produk pada kecepatan penuh dan hanya akan berhenti pada jangka waktu tertentu. Kapasitas normal, merupakan suatu kemampuan perusahaan yang bertujuan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka waktu yang relative panjang. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan. Merupakan suatu kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan mampu dicapai dalam tahun yang akan datang. Macam-macam dasar yang digunakan untuk pengumpulan BOP diantaranya : 1) satuan produk, 2) biaya bahan baku, 3) biaya tenaga kerja langsung, 4) jam tenaga kerja langsung, 5) jam mesin. Tarif BOP = BOP yang dianggarkan x 100% Taksiran dasar pembebanan 1. Biaya Bahan Baku Bahan mentah atau bahan baku adalah bahan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari produk jadi dan dapat diihat secara fisik serta mudah untuk dibuat menjadi produk yang akan dihasilkan. 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung merupakan upah yang dibayarkan kepada pekerja dengan langsung yang dapat dijelaskan ke suatu barang jadi atau job. Tenaga kerja merupakan tenaga yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi atau produk. Biaya ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk tertentu. Metode harga pokok prosesnya tidak dipisahkan atau dibedakan antara tenaga kerja langsung dengan tenaga kerja tidak langsung.

Metode Penentuan Harga Pokok Produk Absorption Costing memperlakukan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok (product cost) tanpa harus memperhatikan biaya tersebut bersifat tetap atau variable. Harga pokok produksi dengan metode absorption costing meliputi dari bahan langsung, overhead dan pabrik, tenaga kerja langsung, serta variable. Hal tersebut disebabkan absorption costing terdiri atas semua biaya produksi sebagai harga pokok. Jadi, metode ini sering disebut metode full costing. Absorption Costing (Full Costing) 01 Dalam penggunaan variable costing , hanya biaya produksi yang dapat berubah-ubah sesuai dengan output yang diperlukan sebagai harga pokok. Variabel costing terdiri atas overhead pabrik variabel, tenaga kerja langsung, dan bahan langsung. Variabel costing sering disebut marginal costing atau direct costing . Variabel Costing 02

Analisis BEP dalam Produk 1. Manfaat BEP dalam Produk 2. Kelemahan Penggunaan BEP 3. Metode Perhitungan BEP

Manfaat BEP dalam Produk Berikut berbagai manfaat perhitungan BEP Produk : Alat Perencanaan untuk hasilkan laba Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan BEP mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti Kelemahan Penggunaan BEP Salah satu kelemahan dari BEP adalah hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam, kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Analisis BEP dalam Produk Break Event Point merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara biaya tetap dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan = total biaya). Contribution margin adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan.

2. Pendekatan Persamaan Rumus : Y = c x – b x – a Keterangan : Y = laba c = harga jual per unit x = jumlah produk b = biaya variable satuan a = biaya tetap total c x = hasil penjualan b x = biaya variable total Pendekatan persamaan lain : X (BEP dalam unit) = a / (c-b) CX (BEP dalam unit) = ac / (c-b) = a / (1-b/c) 3. Pendekatan Margin Kontribusi Hal-hal dalam margin kontribusi : Mengurangkan nilai penjualan total ( Total Revenue = TR ) dengan biaya variable total ( Total Variabel Cost = TVC) Mengurangkan harga jual per unit dengan biaya variable per unit guna menghitung margin kontribusi per unit. Rumus matematika untuk menentukan BEP dengan margin kombinasi : BEP (unit) = Total Biaya Tetap / Harga Jual per Unit – Biaya Variabel / Unit BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / 1 – Total Biaya Variabel 1. Pendekatan Grafik BEP terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya. Dalam pendekatan grafik, BEP digambarkan sebagai titik potong antara garis penjualan dengan garis. Perhatikan rumus : Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel Metode Perhitungan BEP

Contoh soal Pendekatan Margin Kontribusi Diketahui : Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000,- Variable cost    Rp.10.000 / unit Harga jual   Rp. 20.000 / unit Maka BEP per unitnya adalah : BEP = Fixed Cost . Harga Jual – Variabel Cost BEP = Rp500.000 . 20.000 – 10.000 BEP = 50 unit Artinya perusahaan perlu menjual 50 unit sepasang sepatu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 51, maka took tersebut mulai memperoleh keuntungan. Contoh BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP : BEP (Rp) = Total Fixed Cost x  Harga jual / unit Harga jual per unit (HPP) - variable cost BEP (Rp) = Rp500.000 x  Rp20.000 20.000 – 10.000 BEP (Rp) = Rp1.000.000

berkelompok

Tugas kelompok diskusikan hal berikut ini : Bagaimana Konsep HPP Apa Manfaat seseorang belajar HPP ? Apa itu Titik impas?

Penutup

Pemaparan Hasil Diskusi
Tags