Apa yg dimaksud dengan Plasenta previa ? Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim (SBR) sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum (OUI) ( Abdat , 2018). Sejalan dengan bertambah membesarnya rahim dan meluasnya segmen bawah bawah rahim kearah proksimal memungkinkan plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim ikut berpindah mengikuti perluasan segmen bawah rahim seolah plasenta tersebut bermigrasi . Ostium uteri yang secara dinamik mendatar dan meluas dalam persalinan kala satu bisa mengubah luas permukaan serviks yang tertutup oleh plasenta .
Klasifikasi 02
Yaitu plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum . Pada jenis ini , jelas tidak mungkin bayi dilahirkan secara normal, karena resiko perdarahan sangat hebat Yaitu plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri internum . Hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir . Janin bisa dilahirkan secara normal, tetapi resiko perdarahan tetap besar . Yaitu plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri internum . Pada jenis ini resiko perdarahan sangat besar , dan biasanya janin tetap tidak dilahirkan secara normal plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum . Jarak yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak normal Klasifikasi Plasenta Previa Plasenta previa totalis atau komplit Plasenta previa parsialis Plasenta previa marginalis Plasenta letak rendah atau plasenta lateralis
Etiologi 03
Etiologi Plasenta Previa Paritas atau Jumlah kelahiran hidup dan mati yang di miliki seorang wanita Seiring bertambahnya frekuensi kehamilan kesuburan pada fundus akan semakin berkurang hal ini cenderung membuat plasenta mencari tempat lain untuk berimplantasi dan cenderung kebagian bawah rahim ibu yang mempunyai riwayat operasi caesar akan mempunyai peluang mengalami kejadian plasenta previa kibat sayatan pada dinding uterus yang dapat mengakibatkan parut didalam rahim sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta previa Pada ibu yang usianya kurang dari 20 tahun cenderung mengalami plasenta previa karean saat usia 20 tahun organ reproduksi belum matang seluruhnya dan mengakibatkan endometrium juga belum siap untuk menjadi tempat implantasi sehingga plasenta akan memperlebar sehingga tumbuh kebawah dan menutupi ostium uteri internum dengan dua janin dan pergerakan kedua janin didalam kandungan membuat plasenta memilih tempat implantasi yang lain yaitu di segmen bawah rahim Usia (< 20 tahun atau > 35 tahun ) Operasi Caesar Kehamilan Ganda
Riwayat Kuretase kejadian tersebut diakibatkan karena adanya luka yang cukup dalam pada dinding endometrium akibat kuretase dengan sendok kuret akan mengganggu vaskularisasi pada desidua sehingga mengakibatkan berkurangnya kesuburan endometrium Ibu yang memiliki riwayat plasenta previa memiliki peluang uuntuk mengalami kejadian plaenta previa hal tersebut dikarenankan jaringan endometrium sudah tidak baik akiat kejadian plasenta previa sebelumnya P olip akan tumbuh pada fundus uteri sehingga dalam kehamilan plasenta akan mencari tempat yang masih tersedia untuk berimplantasi yaitu disegmen bawah rahim sehingga menutupi ostium internum uteri Tumor Riwayat plasenta previa
Patofisiologi 04
Pada plasenta yang menutupi seluruh uteri internum perdarahan terjadi lebih awal dalam kehamilan karena segmen bawah rahim terbentuk lebih dahulu pada bagian terbawah yaitu ostium uteri internum . Sebaliknya pada plasenta previa parsialis atau letak rendah perdarahan baru akan terjadi pada waktu mendekati atau mulai persalinan . Perdarahan pertama biasanya sedikit tetapi cenderung lebih banyakpada perdarahan berikutnya . Perdarahan yang pertama sudah bisa terjadi pada kehamilan dibawah 30 minggu , tetapi lebih separuh kejadiannya pada kehamilan 34 minggu ke atas . Berhubung tempat perdarahan terletak pada dekat dengan ostium uteri internum , maka perdarahan lebih mudah mengalir keluar rahim dan tidak membentuk hematom retroplasenta yang mampu merusak jaringan lebih luas dan melepaskan tromboplastin ke dalam sirkulasi maternal. Dengan demikian sangat jarang terjadi koagulopati pada plasenta previa (Cunningham, 2014).
Tanda dan Gejala Plasenta Previa 05
Tanda Gejala Plasenta Previa perdarahan tanpa sebab , tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang Bagian terdepan janin tinggi (floating)/ belum memasuki pintu atas panggul (PAP) Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal Janin biasanya masih baik Pada pemeriksaan jalan lahir , teraba jaringan plasenta ( lunak ). perdarahan yang sedikit demi sedikit atau dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang singkat , dapat menimbulkan anemia sampai syok
Komplikasi 06
Komplikasi Plasenta Previa Syok Oleh karena pembentukan segmen bawah rahim yang terjadi secara rimtik , maka pelepasan plasenta dari tempat implantasinya diuterus dapat berulang dan semakin banyak , dan perdarahan yang terjadi itu tidak dapat dicegah sehingga penderita menjadi anemia bahkan syok Retensio Plasenta Oleh karena plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan sifat segmen ini yang tipis mudahlah jaringan trofoblas dengan kemampuan inovasinya menerobos kedalam miometrium bahkan sampai ke perimetrium dan menjadi sebab kejadian plasenta previa . Kelainan Letak Kelaianan letak janin pada plasenta previa lebih sering terjadi . Hal ini memaksa lebih sering diambil tindakan operasi dengan segala konsekuensi Kelahiran Prematur Kejadian ini sering tidak terhindarkan oleh karena itu tindakan terminasi kehamilan terpaksa dilakukan dalam kehamilan belum aterm
Gambaran Klinis 07
Perdarahan pada vagina tanpa nyeri Perdarahan berulang Warna perdarahan merah segar Adanya anemi dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah Timbulnya perlahan – lahan Waktunya terjadi pada saat hamil His biasanya tidak ada Rasa tidak tegang ( biasa ) pada saat palpasi Denyut jantung janin ada Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul Presentasi mungkin abnormal Gambaran Klinis Plasenta Previa
Diagnosa 08
Diagnosa Plasenta Previa Anamnesis Pemeriksaan luar Pada anamnesis dapat dinyatakan beberapa hal yang berkaitan dengan perdarahan antepartum seperti umur kehamilan saat terjadinya perdarahan , apakah ada rasa nyeri , warna dan bentuk terjadinya perdarahan , frekuensi serta banyaknya perdarahan . Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa rasa nyeri nyeri , tanpa alasan , terutama pada multigravida . Inspeksi Dapat dilihat perdarahan yang keluar pervaginam : banyak atau sedikit , darah beku dan sebagainya . Jika telah berdarah banyak maka ibu kelihatan anemis . Palpasi Janin sering belum cukup bulan , jadi fundus uteri masih rendah , sering dijumpai kesalahan letak janin , bagian terbawah janin belum turun , apabila letak kepala , biasanya kepala masih goyang atau terapung (floating) atau mengolak diatas pintu atas panggul USG Dengan USG dapat ditentukan implantasi plasenta atau jarak tepi plasenta terhadap ostium . Bila jarak tepi kurang dari 5 cm disebut plasenta letak rendah . Bila tidak dijumpai plasenta previa , dilakukan pemeriksaan inspekulo untuk melihat sumber perdarahan lain.
Penatalaksanaan 09
Penanganan Aktif Penangana n Plasenta Previa Penanganan aktif yang berarti kehamilan tersebut harus segera diakhiri atau di terminasikan dengan persalinan perabdominal atau seksio sesaria . Penanganan dengan konservatif adalah mempertahankan kehamilan sampai waktu tertentu yang biasanya ditentukan oleh dokter yang melakukan tidakan kolaborasi dengan bidan dirumah sakit . Yang bertujuan supaya janin terlahir tidak prematur , ibu dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servikalis Terapi Konservatif
Penatalaksanaan Plasenta Previa Semua pasien atau ibu dengan perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ke -3 , harus dirawat dirumah sakit tanpa periksa dalam ( touche vagina). Bila pasien dalam keadaan syok karena perdarahan yang banyak , harus segera dilakukan perbaikan keadaan umumnya dengan pemberian infus atau transfusi darah Untuk itu dalam melakukan rujukan pasien dengan plasenta previa , bidan seharusnya mengambil sikap yang memperhatikan hal-hal berikut ini : Sebelum dirujuk , anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kekiri , tidak melakukan senggama , menghindari peningkatan tekanan rongga perut ( misal : batuk , mengedan karena sulit buang air besar ). Pemasangan infus untuk mengimbangi perdarahan Sedapat mungkin diantar oleh petugas Dilengkapi dengan keterangan secukupnya Dipersiapkan donor darah untuk transfusi darah