EVOLUSI VERTEBRATA PISCES,AMPHIBIA,REPTILIA, AVES, DAN MAMALIA O l e h : L i z a Y u l i a S a r i
Evolusi Pisces Vertebrata adalah anggota filum kordota (chordotaa). Kordotaa adalah hewaan bilateria (bersimetri bilateral), dan berada didalam bilateria. Mereka tergolong kedalam klad hewan yang dikenal sebagai deuterostomia, deuterpstom yang paling diketahui sebeelum vertebrata adalah ekinodermata, kelompok yang mencakup binatang laut dan bulu babi.
1.Ikan Tak Berahang ( Kelas Agnatha ) Vertebrata pertama yang ditemukan sebagai fosil adalah ikan tak berahang, ostrakodermi. Beberapa terdapat dalam batu-batuan Ordovisium, meskipun pada zaman Silur mereka terdapat dalam jumlah lebih banyak yaitu ikan pipih (15 sampai 30 cm). Tidak memiliki sirip dan ikan tersebut bergerak dengan gerakan permukaan .satu-satunya ikan yang sekarang masih hidup adalah Lamprey dan ikan hag (Hagfish). Hewan-hewan ini masih merupakan ikan primitif.
2. Plakoderma Kelas ikan yang masih hidup (Chondrichthyes dan Osteichthyes) pertama kali muncul pada masa ini, bersama-sama dengan suatu kelompok yang diberi nama plakoderma (placoderm) (berkulit lempeng) yang tidak memiliki keturunan yang hidup. Vetebrata berahang juga memiliki dua pasang anggota badaan berpasangan, sementara hewan agnatha tidak memiliki anggota badan yang berpasangan atau hanya memiliki sepasang.
3.Ikan Bertulang Rawan (Kelas Chondrichthyes) Hiu dan kerabatnya disebut ikan bertulang rawan karenaa mereka memiliki endokeleton yang relatif lentur yang terbuat dari tulang rawan daan bukan dari tulang keras.Rahang dan sirip berpasangan berkembang dengan baik pada ikan bertulang rawan. Subkelas yang dan paling beraneka ragam terdiri dari hiu dan ikan pari. Subkelas kedua terdiri atas beberpa lusin spesies yang tidak umum yang di sebut dengan chimaera, atau ratfihs.
4.Ikan Bertulang Sejati (Kelas Osteichthyes) Di antara semuaa kelas vertebrata, ikan bertulang keraas (kelas Osteichthyes ) adalah yang paling baanyak jumlah jumlah nya, baik dalam hal jumlah individu maupun dalam jumlah spesies ( sekitar 30.0000). berukuran antaara 1 cm dan lebih dari 6 m, ikan bertulang keras sangat melimpah di laut dan di haampir setiap habitat air tawar. Hampir semua ikan bertulang keras memiliki endokeleton dengan matriks kalsium fosfaat yang keras. Kulitnya seringkali tertutupi denga sisik pipih bertulang yang berbeda strukturnya dari sisik berbentuk gigi pada hiu. Kelenjar pada kulit ikan bertulang keras mengekresiakan mukus yang memeberikan hewan itu kulit licin yaang khas. Suatu adaptasi yang mengurangi gesekan selama berenang.
Evolusi Amphibia Beberapa spesies sepenuhnya akuatik, namun yang hidup di daratan sepanjang hidupnya atau ketika dewasa. Sebagian salamander yang hidup di daratan berjalan dengan tubuh yang meliuk-liuk ke kiri dan kanan, ciri yang diwarisi dari tetrapoda darat awal. Pedomorfosis umum terjadi pada salamander akuatik; axolotl misalnya mempertahankan sifat-sifat larva bahkan ketika ia telah matang secara seksual. Amfibia (berasal dari kata amphibious, berarti kedua cara hidup) mengacu pada tahap-tahap kehidupan dari banyak spesies katak yang awalnya hidup di air dan kemudian di daratan. Tahap larva katak, disebut kecebong, biasanya merupakan herbivor akuatik dengan insang, sistem gurat sisi yang menyerupai vertebrata akuatik, dan ekor yang panjang dan bersirip
Kecebong pada awalnya tidak memiliki kaki.Ia berenang dengan mengibas-ngibaskan ekornya. Selama metamorfosis yang menuju ke kehidupan kedua, kecebong mengembangkan kaki, paru-paru, sepasang gendang telinga eksternal, dan sistem pencernaan yang teradaptasi untuk cara makan karnivor. Dalam waktu yang sama, ingsang menghilang pada sebagian besar spesies. Anak katak merayap menuju ke pesisir dan menjadi pemburu terestrial. Ada beberapa katak, salamander dan sesilia lebih mirip dengan bentuk dewasanya, dan biasanya larva maupun hewan dewasa merupakan karnivor.
1. Asal Usul Reptil Fosil-fosil reptil tertua, ditemukan di bebantuan dari Nova Scotia, berasal dari akhir periode karbon, sekitar 310 juta tahun lalu. Salah satu kelompok utama reptil pertama yang muncul adalah parareptil, yang sebagian besar merupakan herbivor kuadrupedal besar yang bertubuh kekar.Ketika parareptil mengalami penurunan, klad reptil purba lain, diapsida berdiversifikasi. Salah satu karakter turunan yang paling jelas pada diapsida adalah sepasang lubang di kedua sisi tengkorak, di belakang rongga mata. Diapsida terdiri dari dua garis keturunan utama. Satu garis keturunan memunculkan lepidosaurus, yang mencangkup tuatara, kadal, dan ular, termasuk mososaurus raksasa.Panjang beberapa spesies yang hidup di laut ini menandingi paus masa kini, semua spesies reptil laut itu telah punah. Evolusi Reptil
2.Lepidosaurus Salah satu garis keturunan lepidosaurus yang sintas direpresentasikan oleh dua spesies reptil serupa kadal, disebut tuatara.Bukti fosil mengindikasikan bahwa kerabat-kerabat tuatara hidup setidaknya 220 juta tahun lalu.Organisme- organisme ini melimpah di banyak benua selama periode kreta, dengan panjang tubuh yang mencapai satu meter.Akan tetapi, selain ini tuatara hanya ditemukan di 30 pulau di lepas pantai Selandia Baru. Garis keturunan utama lepidosaurus yang masih ada terdiri kadal dan ular, atau skuamata yang jumlahnya sekitar 7.900 spesies.
3.Ular Ular adalah lepidosaurus tak berkaki yang salah satu kerabat terdekatnya adalah komodo. Kini, beberapa spesies ular masih memiliki tulang panggul dan tungkai vestigial, yang menjadi bukti nenek moyangnya. Walaupun tidak memiliki kaki, ular cukup lihai bergerak di darat, dengan melakukan gelombang liukan leteral dari kepala ke ekor. Ular merupakan karnivor, dan sejumlah adaptasi membantu hewan ini untuk berburu dan menelan mangsa. Mereka memiliki indra kimiawi yang tajam. Walaupun ular tidak memiliki gendang telinga, reptil ini sensitif terhadap getaran di tanah, yang membantunya mendeteksi pergerakan manga.
4.Kura-kura Kura-kura adalah suatu kelompok reptil yang berbeda yang masih hidup hingga saat ini. Semua kura-kura memiliki batok serupa-kotak yang terbuat dari perisai atas dan dibawah yang menyatu pada vertebrata, klavikula (tulang leher) dan rusuk. Analisis molekuler menyatakan bahwa kura-kura berkerabat dekat dengan buaya dan arkosaurus lainnya dari Preiode Trias-organisme-organisme yang memiliki lempengan bertulang di sepanjang tulang belakang dan terkadang menutupi tubuhnya. Lempengan-lempengan ini mungkin menjadi lebih ekstensif pada nenek moyang kura-kura dan lama-kelamaan menjadi batok.
5.Aligator dan Buaya Aligator dan buaya (secara kolektif disebut krokodilia) tergolong ke dalam suatu garis keturunan yang muncul pertama kali pada akhir Periode Trias. Anggota-anggota paling awal dari garis keturunan ini adalah kuadrupeda darat yang berukuran kecil dengan kaki-kaki yang panjang dan langsing. Spesies- spesies yang berevolusi belakangan menjadi lebih besar dan teradaptasi dengan habitat akuatik, menghirup udara melalui nostril yang mengarah ke atas. Beberapa krokodilia dari Era Mesozoikum tumbuh hingga sepanjang 12 m dan mungkin telah menyerang dinosaurus dan mangsa lain di tepian air.
Burung terdapat sekitar 10.000 spesies burung di dunia. Seperti krokodilia, burung adalah arkosaurus, namun hampir semua ciri-ciri anatominya telah termodifikasi di dalam adaptasi untuk terbang.Karakter turunan burung, banyak ciri burung merupakan adaptasi yang memfasilitasi kemampuan terbang, termasuk modifikasi peringan-tubuh yang menjadikan terbang lebih efisien Misalnya, burung tidak memiliki kandung kemih dan betina dari kebanyakan spesies burung hanya memiliki satu ovarium.Gonadbetina maupun jantan biasanya berukuran kecil, kecuali pada saat musim kawin, saat ukuran gonad membesar.Burung yang masih ada juga tidak memiliki gigi, adaptasi yang memangkas bobot kepala.Adaptasi burung yang paling jelas untuk terbang adalah sayap dan bulunya. Evolusi Aves
Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal dari burung. Fosil tertua yang diyakini merupakan mamalia berumur 220 juta tahun, kembali ke masa Trias. Leluhur mamalia merupakan salah satu di antara hewan terapsida, yang merupakan bagian dari cabang sinapsida dari filogeni reptilia Terapsida menghilang saat dinosaurus berlimpah, tetapi ma- malia yang berasal dari terapsida hidup berdampingan dengan dinosaurus selama zaman Mesozoikum. Sebagian besar mamalia zaman Mesozoikum berukuran sangat kecil-kurang lebih sebesar shrew-dan sebagian besar mungkin merupakan pemakan serangga. Beragam bukti, seperti ukuran lubang mata, menyirat- kan bahwa mamalia kecil ini adalah hewan nokturnal (aktif di malam hari). Evolusi Mamalia
Saat zaman Senozoikum datang setelah kepunahan massal di masa Kretaseus, mamalia sedang melakukan radiasi adaptif besar-besaran. Keanekaragaman itu diwakili oleh tiga kelompok utama monotrema ( mammalia yang bertelur ),marsupial ( mammalia berkantung ), dan eutheria ( berplasenta ).