KOMPLIKASI IBU & JANIN
KALA I PERSALINAN
Sofia Mawaddah, SST., M.Keb
PERDARAHAN PERVAGINA
Perdarahan pervagina adalah perdarahan selain
lendir bercampur darah (show)
Penyebab Perdarahan Pervagina :
1.Plasenta previa : kondisi ketika ari-ari ada di bagian bawah rahim. Kondisi ini
bisa membuat jalan lahir tertutup. Selain itu, plasenta previa bisa
menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan. Pada
awal kehamilan memang plasenta normal ada di bawah rahim. Namun, seiring
perkembangan rahim plasenta akan bergerak ke atas. Pada kasus plasenta
previa, posisi plasenta tidak bergerak dari bawah rahim hingga mendekati
waktu persalinan. Ciri-ciri: darah keluar merah segar, ibu tidak kesakitan,
abdomen lembek, intensitas syok sesuai dengan darah yang keluar
Penyebab Perdarahan Pervagina :
2.Solusio plasenta: kondisi plasenta atau ari-ari terlepas dari dinding rahim
bagian dalam sebelum proses persalinan yang bisa menyebabkan komplikasi.
Lepasnya plasenta ini bisa membuat asupan nutrisi dan oksigen pada bayi
dapat menurun atau terhambat. Kondisi solusio plasenta juga bisa
menyebabkan perdarahan hebat hingga kematian pada ibu hamil dan bayi. Ciri-
ciri solusio plasenta :darah keluar merah tua kehitaman, kadang tidak keluar
darah dari vagina, ibu kesakitan, abdomen tegang seperti papan, intensitas
syok tidak sebanding dengan jumlah darah yang keluar.
3.Rupture uteri : Ruptura uteri ditandai dengan nyeri abdomen akut dan
perdarahan pervaginam berwarna merah segar serta keadaan janin yang
memburuk.Ruptura uteri dapat terjadi secara komplet dimana robekan terjadi
pada semua lapisan miometrium termasuk peritoneum dan dalam hal ini
umumnya janin sudah berada dalam cavum abdomen dalam keadaan mati ;
ruptura inkomplet , robekan rahim secara parsial dan peritoneum masih utuh
INSERSIA HIS
Kelainan
his
yang muncul pada
kala
I
diantaranya
inersia
uteri. Di sini
his
bersifat
biasa dalam arti bahwa fundus berkontraksi
lebih kuat dan lebih dahulu daripada bagian-
bagian lain, peranan fundus tetap menonjol.
Kelainannya terletak dalam hal bahwa kontraksi
uterus lebih lemah, singkat, dan jarang daripada
biasa
FETAL DISTRES
Gawat janin adalah Denyut jantung
janin (DJJ) kurang dari 100 per
menit atau lebih dari 180 per
menit. Gawat janin terjadi bila janin
tidak menerima O2 yang cukup,
sehingga akan mengalami hipoksia.
Situasi ini dapat terjadi (kronik)
dalam jangka waktu yang lama atau
akut. Disebut gawat janin bila
ditemukan denyut jantung janin
diatas 160/menit atau dibawah
100/menit, denyut 21 jantung tidak
teratur, atau keluarnya mekonium
yang kental pada awal persalinan.
KALA I MEMANJANG
Persalinan dengan kala I memanjang adalah persalinan yang fase latennya
berlangsung lebih dari 8 jam dan pada fase aktif laju pembukaannya tidak
adekuat atau bervariasi kurang dari 1 cm setiap jam selama sekurang-
kurangnya 2 jam setelah kemajuan persalinan kurang dari 1,2 cm per jam
pada primigravida dan kurang dari 1,5 per jam pada multipara, lebih dari 12
jam sejak pembukaan 4 sampai pembukaan lengkap (rata-rata 0,5 cm per
jam).
KELAINAN LETAK, PRESENTASI ATAU POSISI
1.Pengertian Letak Sungsang
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan
bokong sebagai bagian yang terendah (persentasi
bokong).
Letak Sungsang dibagi menjadi :
a.Letak bokong murni (franch breech) : bokong yang menjadi bagian depan,
kedua tungkai lurus keatas
b.Letak bokong kaki (complete breech) : di samping bokong teraba kaki,biasa
disebut letak bokong kaki sempurna jika di samping bokong teraba kedua
kaki atau tidak sempurna jika di samping bokong teraba satu kaki
c.Letak bokong tak sempurna: teraba bokong dan disamping bokong teraba
kaki.
d.Letak kaki ( incomplete brech presentation ) : bila bagian terendah teraba
salah satu dan kedua kaki atau lutut. Dapat dibedakan letak kaki bila kaki
terendah, letak lutut bila lutut yang terendah
2.Etiologi Letak Sungsang
SUDUT IBU
Keadaan Rahim :
Rahim arkuatus
Septum pada Rahim
Uterus dupleks
Mioma bersama kehamilan
Keadaan Plasenta :
Plasenta letak rendah
Plasenta previa
Keadaan jalan lahir :
Kesempitan panggul
Deformitas tulang panggul
Terdapat tumor menghalangi jalan
lahir dan perputaran ke posisi kepala
2.Etiologi Letak Sungsang
SUDUT JANIN
Tali pusat pendek atau lilitan tali
pusat
Hidrosefalus atau anensefalus
Kehamilan kembar
Hidramnion atau oligohidramnion
Prematuritas
Bayi letak sungsang disebabkan :
1.Hidramnion
: anak mudah
bergerak karena mobilisasi
2.Plasenta Previda
:
Menghalangi kepala turun ke
panggul
3.Panggul Sempit : Kepala
susah menyesuaikan ke jalan
lahir
Patofisiologi Letak Sungsang
POSISI OKSIPUT POSTERIOR PERSISTEN (POPP)
Pada persalinan presentasi belakang
kepala, kepala janin turun melalui PAP
dengan sutura sagitalis melintang atau
miring, sehingga ubun–ubun kecil dapat
berada dikiri melintang, kanan
melintang, kiri depan, kanan depan, kiri
belakang atau kanan belakang. Dalam
keadaan fleksi bagian kepala yang
pertama mencapai dasar panggul
adalah oksiput. Oksiput akan memutar
kedepan karena dasar panggul dan
muculus levator aninya membentuk
ruangan yang lebih sesuai oksiput.
Keadaan UUK dibelakang dianggap
<10% UUK yang tidak berputar kedepan
atau tetap dibelakang disebut oksiput
posterior persisten
Penyebab Posisi Oksiput
Posterior Persisten (POPP) yaitu
Diameter antero posterior
panggul lebih panjang dari
diameter tranversa. Panggul
anthopoid, Segmen depan
menyempit, Otot-otot dasar
panggul yang lembek pada
multipara dan Kepala janin
yang kecil dan bulat
Presentasi puncak kepala atau disebut juga presentasi
sinsiput, terjadi apabila derajat defleksinya ringan,
sehingga ubun-ubun besar menjadi bagian terendah.
Pada umumnya presentasi puncak kepala merupakan
kedudukan sementara yang kemudian akan berubah
menjadi presentasi belakang kepala.
PRESENTASI PUNCAK KEPALA
Presentasi muka merupakan presentasi kepala dengan defleksi
maksimal hingga oksiput mengenai punggung dan muka
terarah ke bawah. Penyebab presentasi muka yaitu adanya
pembesaran leher yang nyata atau lilitan tali pusat di sekitar
leher dapat menyebabkan ekstensi, janin anensefalus, panggul
sempit, janin sangat besar, paritas tinggi dan perut gantung.
PRESENTASI MUKA
Presentasi dahi adalah keadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi
maksimal, sehingga dahi merupakan bagian terendah. Janin dengan presentasi dahi
dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kemiringan anterior uterus, kontraksi
pelvis, polihidramnion dan abnormalitas kongenital misalnya, anensefalus. Pada
umumnya presentasi dahi bersifat sementara untuk kemudian dapat berubah menjadi
presentasi belakang kepala atau presentasi muka, atau tetap menjadi presentasi dahi,
oleh karena itu apabila tidak terdapat gawat janin menunggu kemajuan persalinan
dapat dilakukan. Bila presentasinya tetap presentasi dahi, maka janin tidak dapat
dilahirkan pervaginam karena besarnya diameter oksipitomental yang harus melewati
panggul, maka tindakan seksio sesarea diperlukan untuk melahirkan janin dengan
presentasi dahi.
PRESENTASI DAHI
PRESENTASI GANDA (MAJEMUK)
Presentasi ganda/ majemuk, yaitu
adanya bagian lain dari janin,
misalnya:lengan/tangan, bersama dg
presentasi belakang kepala
Tindakan: Baringkan ibu dengan posisi
lutut menempel ke dada atau miring
ke kiri, segera rujuk ibu ke fasilitas
yang memiliki kemampuanuntuk
penatalaksanaan gawatdarurat
obstetri dan BBL, dampingi ibu ke
tempat rujukan. Berikan dukungan
dan semangat.
KEHAMILAN GANDA (GEMELLI)
Kehamilan ganda/gemelli ialah suatu
kehamilan dengan dua janin atau lebih
yang ada didalam kandungan selama
proses kehamilan. Bahaya bagi ibu tidak
begitu besar, tetapi wanita dengan
kehamilan kembar memerlukan
perhatian dan pengawasan khusus bila
diinginkan hasil yang memuaskan bagi
ibu janin
Cara memastikan kehamilan ganda:
–TFU lebih tinggi dr usia kehamilan
–Terdapat 2 letak terdengan DJJ
–Gerakan semakin aktif
–Teraba 2 bagian terbesar janin
KOMPLIKASI IBU & JANIN
KALA II, III & IV PERSALINAN
PERSALINAN MACET/ KALA II MEMANJANG
Persalinan macet (partus tak maju) yaitu
persalinan yang ditandai tidak adanya
pembukaan serviks dalam 2 jam dan
tidak adanya penurunan janin dalam 1
jam. Persalinan macet (partus tak maju)
berarti meskipun kontraksi uterus kuat,
janin tidak dapat turun karena faktor
mekanis.
Kemacetan persalinan biasanya terjadi
pada pintu atas panggul, tetapi dapat
juga terjadi pada rongga panggul atau
pintu bawah panggul. Biasanya tidak ada
pembukaan serviks, turunnya kepala
dan putar paksi sebelum 2 jam terakhir.
Persalinan macet (partus tak maju) disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti :
1.Anatomi tubuh ibu melahirkan. Ibu bertubuh pendek < 150 cm
yang biasanya berkaitan dengan malnutrisi dan terjadinya
deformitas panggul merupakan risiko tinggi dalam persalinan,
tinggi badan < 150 cm berkaitan dengan kemungkinan panggul
sempit. Tinggi badan Ibu < 145 cm terjadi ketidakseimbangan
antara luas panggul dan besar kepala janin.
2.Presentasi yang abnormal Hal ini bisa terjadi pada dahi, bahu, muka
dengan dagu posterior atau kepala yang sulit lahir pada presentasi
bokong.
3.Abnormalitas pada janin Hal ini sering terjadi bila ada kelainan
pada janin, misal hidrosefalus, pertumbuhan janin lebih dari 4000
gram, bahu yang lebar dan kembar siam.
Lanjutan
4.Abonormalitas sistem reproduksi Misalnya seperti tumor pelvis,
stenosis vagina kongenital, perineum kaku dan tumor vagina.
5.Usia ibu hamil.Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu untuk
hamil dan melahirkan adalah 20-35 tahun karena pada usia ini secara
fisik dan psikologi ibu sudah cukup matang dalam menghadapi
kehamilan dan persalinan. Usia 35 tahun organ reproduksi
mengalami perubahan yang terjadi karena proses menuanya organ
kandungan dan jalan lahir kaku atau tidak lentur lagi.
6.Riwayat persalinan. Persalinan yang pernah dialami oleh ibu dengan
persalinan prematur, seksio caesarea, bayi lahir mati, persalinan
lama, persalinan dengan induksi serta semua persalinan tidak normal
yang dialami ibu merupakan risiko tinggi pada persalinan berikutnya.
7.Jumlah paritas. Paritas 1-3 merupakan paritas paling aman ditinjau
dari sudut kematian maternal. Paritas 0 dan paritas lebih dari 3
mempunyai angka kematian maternal yang lebih tinggi. Lebih tinggi
paritas lebih tinggi kematian maternal.
Lanjutan
Pada kasus partus lama, akan ditemukan tanda –tanda kelelahan fisik
dan mental. Dimana tanda-tanda partus lama ( tak maju ) dapat
diobservasi dengan:
1.Dehidrasi dan ketoasidosis (ketonuria, nadi cepat, mulut kering)
2.Demam
3.Nyeri abdomen
4.Syok (nadi cepat, anuria, ektremitas dingin, kulit pucat, tekanan
darah rendah)
Lanjutan
RETENSIO PLASENTA
Retensio plasenta merupakan
plasenta yang belum lahir hingga
melewati waktu 30 menit setelah bayi
lahir. Hal ini dapat disebabkan oleh
plasenta yang belum lepas dari
dinding rahim atau plasenta sudah
lepas tetapi belum dilahirkan.
Gagalnya plasenta lahir setelah bayi
lahir dapat disebabkan oleh
abnormalitas uterus atau perlekatan
plasenta yang abnormal
JENIS-JENIS
RETENSIO
PLASENTA
Plasenta Adhesive
Merupakan implantasi yang kuat plasenta dari
jonjot korion hingga dapat menyebabkan kegagalan
mekanisme separasi fisiologis.
Plasenta Akreta
Merupakan implantasi jonjot korion plasenta
hingga mencapai atau memasuki bagian lapisan
myometrium.
Plasenta Inkreta
Merupakan implantasi jonjot korion
plasenta hingga mencapai atau memasuki
myometrium
Plasenta Perkreta
Merupakan implantasi jonjot korion plasenta
yang sudah menembus bagian lapisan otot
hingga mencapai lapisan serosa dinding rahim.
Plasenta Inkarserata
Merupakan tertahannya plasenta di dalam
kavum uteri, yang dapat disebabkan oleh
kontraksi ostium uteri
TANDA & GEJALA
RETENSIO
PLASENTA
1)Plasenta tidak lahir setelah 30 menit
2)Perdarahan segera
3)Kontraksi rahim lemah
Tanda gejala yang kadang-kadang timbul
diantaranya : tali pusat putus akibat traksi yang
berlebihan, inversi uteri akibat tarikan dan
perdarahan lanjut
1.Plasenta belum lepas dari dinding uterus
2.Plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan
(disebabkan karena tidak adanya usaha
untuk melahirkan atau karena kesalahan
manajemen aktif kala III)
3.Kontraksi uterus kurang kuat untuk
melepaskan plasenta
4.Plasenta melekat erat pada dinding uterus
yang disebabkan oleh vili korealis menembus
desidua sampai myometrium sampai
dibawah peritoneum
FAKTOR PENYEBAB
RETENSIO
PLASENTA
ATONIA UTERI
PENGERTIAN
ATONIA UTERI
Suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat
berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang
keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta
menjadi tidak terkendali sehingga dapat
menimbulkan perdarahan, umumnya perdarahan
karena atonia uteri terjadi dalam 24 jam pertama
post partum.
1)Uterus tidak berkontraksi
2)Uterus teraba lembek
3)Perdarahan segera setelah anak lahir
4)Terdapat tanda-tanda syok seperti nadi cepat
dan lemah, tekanan darah yang rendah, pucat,
keringat atau kulit terasa dingin dan lembab,
pernapasan cepat, gelisah, bingung atau
kehilangan kesadaran, urine yang sedikit
TANDA & GEJALA
ATONIA UTERI
Proses persalinan sering kali menyebabkan perlukaan
jalan lahir. Luka yang terjadi biasanya ringan tetapi
seringkali juga terjadi luka yang luas dan berbahaya, untuk
itu setelah persalinan harus dilakukan pemeriksaan di
jalan lahir setelah proses persalinan. Luka pada jalan lahir
meliputi : laserasi pada perineum, vagina dan serviks
PERLUKAAN JALAN LAHIR
FAKTOR PENYEBAB PERLUKAAN JALAN LAHIR
FAKTOR DARI IBU
1.Kala dua persalinan yang lama
2.Presipitasi persalinan
3.Arkus subpubis yang sempit dengan pintu bawah
panggul yang sempit pula
4.Paritas
1)Bayi besar (lebih dari 4000 gram)
2)Posisi kepala oksipital posterior
3)Distosia bahu
FAKTOR DARI BAYI
Perdarahan persalinan kala IV adalah perdarahan yang jumlahnya lebih dari 500
ml yang terjadi setelah bayi lahir pervaginam. Kondisi dalam persalinan
menyebabkan kesulitan untuk menentukan jumlah perdarahan yang terjadi,
maka batasan jumlah perdarahan disebutkan sebagai perdarahan yang lebih
normal yang telah menyebabkan perubahan tanda vital, antara lain pasien
mengeluh lemah, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, tekanan darah
sistolik 100 kali per menit, kadar Hb ≤ 8 g/Dl.
Pada primigravida yang melahirkan bayi cukup bulan, perlukaan jalan lahir tidak
dapat dihindarkan. Pada umumnya luka yang kecil dan supervisial tidak terjadi
perdarahan yang banyak, akan tetapi jika robekan jalan lahir lebar dan dalam,
lebih-lebih jika mengenai pembuluh darah menimbulkan perdarahan yang
hebat
PERDARAHAN PERSALINAN KALA IV
JENIS PERDARAHAN PERSALINAN KALA IV
1.Perdarahan post partum primer (Early Postpartum Hemorrhage)
merupakan perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah kala
III.
2.Perdarahan post partum sekunder (Late Postpartum emorrhage)
merupakan perdarahan yang terjadi pada masa nifas (puerperium)
tidak termasuk 24 jam pertama setelah kala III.
FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN KALA IV
1.Atonia uteri
2.Luka jalan lahir
3.Retensio plasenta
4.Gangguan pembekuan darah
5.Sisa plasenta dan selaput ketuban