PPT MODUL 9 PERTEMUA KE-8.pptx jnjbguiviv

Esterlinazebua 8 views 11 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

knknllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllgiiiiiiiiiiiiiiiiggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg...


Slide Content

PDGK4503/MATERI DAN PEMBELAJARAN IPA SD MODUL 9: LIMBAH DAN PEMANFATAANYA SERTA ETIKA LINGKUNGAN OLEH: KELOMPOK 7 ESTERLINA ZEBUA SETIAWANI HURA DEWI ASTINI

Kegiatan Belajar 1: JENIS, SIFAT, DAN SUMBER LIMBAH

PENGERTIAN LIMBAH DAN SAMPAH Limbah secara sederhana dapat diartikan sebagai sampah atau polutan limbah . Limbah juga dapat diartikan sebagai buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi , baik industri maupun domestik . Sampah adalah buangan rumah tangga yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis .

MACAM-MACAM LIMBAH Berdasarkan karakteristiknya , limbah industri digolongkan menjadi 4, yaitu : Limbah Padat Limbah Cair Limbah Gas Limbah dari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

MACAM-MACAM LIMBAH Limbah Rumah Tangga ( Sampah ) Sampah organik adalah sampah basah yang berasal dari makhluk hidup , seperti daun-daunan , sampah dapur , dll . Sampah organik dapat terdegradasi ( membusuk / hancur ) secara alami . Sampah anorganik adalah sampah kering , seperti kertas , plastik , kaleng , dll . Sampah anorganik sulit terdegradasi ( membusuk / hancur ) secara alami .

Kegiatan Belajar 2: ETIKA LINGKUNGAN KERUGIAN DAN MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH PENEBANGAN SECARA ILEGAL Beberapa kerugian dan masalah yang ditimbulkan oleh penebangan secara ilegal : Kerugian di bidang ekonomi Dampak kerusakan terhadap ekologi Penebangan hutan secara ilegal akan menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi hutan itu sendiri maupun lingkungan di skelilingnya. Secara umum, dampak penebangan hutan menyebabkan berikut ini: Masalah pemanasan global Masalah degradasi tanah Masalah kepunahan keanekaragaman hayati

B. PENGERTIAN ETIKA LINGKUNGAN Secara teoritis, etika mempunyai pengertian sebagai berikut : Secara etimologi, etika berasal dari kata Yunani ethos (jamaknya: ta etha ) yang berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam arti ini etika berkaitan dengan seseorang atau masyarakat. Etika dipahami dalam pengertian yang berbeda dengan moralitas sehingga mepunyai pengertian yang jauh lebih luas. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai refleksi kritis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak dalam situasi konkret.Seringkali situasi konkret yang dihadapi adalah situasi dilematis, situasi diman kita dihadapkan pada dua pilihan nilai yang sama – sama sahnya, dan kita hanya bisa memilih salah satu dan berarti melanggar yang lain. Dalam situasi demikian, etika dan moralitas dalam pengertian pertama tidak memadai. Oleh karena itu, pengertian etika kedua, adalah berupa refleksi kritis untuk menentukan pilihan, menentukan sikap dan bertindak secara benar sebagai manusia.

Etika lingkungan merupakan suatu perilaku manusia dalam mewujudkan moral lingkungan yang berisi petunjuk mengenai bagaimana manusia harus menempuh kehidupan, berperilaku serta bertanggung jawab terhadap lingkungan dan alam.   Etika lingkungan disebut juga etika ekologi, yang dibagi atas berikut ; Etika ekologi dangkal, yaitu pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal menekankan hal – hal berikut ini Manusia terpisah dari alam Mengutamakan hak – hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya Kebijakan dan managemen sumber daya alam untuk kepentingan manusia Norma utama adalah untung rugi Mengutamakan rencana jangka pendek Pemecahan kritis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara miskin Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi

2. Etika ekologi dalam, yaitu pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika lingkungan dibagi menjadi : Etika lingkungan neo – utilitarisme Etika lingkungan zoosentrisme Etika lingkungan biosentrisme Etika lingkungan ekosentrisme Etika ekologi dalam menekankan hal – hal berikut ini : Manusia adalah bagian dari alam Menekankan hak hidup makhluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia namun tidak boleh diperlakukan seenang – wenang Prihatin akan perasaan semua makhluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang – wenang Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua makhluk Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati Menghargai dan memelihara tata alam Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu mengambil sambil memelihara

C. PRINSIP DASAR ETIKA LINGKUNGAN Sikap hormat terhadap alam Tanggung jawab terhadap alam Kasih sayang dan kepedulian terhadap alam Solidaritas kosmis Hidup sederhana, selaras dan adil terhadap alam Nilai lingkungan hidup

D. PENDIDIKAN ETIKA LINGKUNGAN Pendidikan etika lingkungan yang kuat dan terpadu diharapkan dapat membentuk generasi manusia yang memiliki kepekaan, kepedulian dan komitmen yang tinggi terhadap lingkungan dan pemecahan masalah – masalah lingkungan. Hal ini akan memberikan kontribusi dan upaya membangun dan mengembangkan masyarakat dan tatanan sosial yang memiliki kepekaan ekologis dan mampu menciptakan dan mewujudkan keberlanjutan bumi yang sehat, sejahtera dan berdaya guna sepanjang waktu.
Tags