PENGERTIAN Obat antihipertensi adalah kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah akibat hipertensi . Hipertensi yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan komplikasi , mulai dari stroke, serangan jantung , gagal jantung , hingga gagal ginjal . Hipertensi adalah tekanan darah lebih dari 140 mmHg untuk sistolik atau 90 mmHg untuk diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada wanita yang sebelumnya normotensi. Bila ditemukan tekanan darah tinggi (≥ 140/90 mmHg) pada ibu hamil, lakukan pemeriksaan kadar protein urin dengan tes celup urin atau protein urin 24 jam dan tentukan diagnosis
Cara Kerja Diuretik juga bekerja dengan menurunkan volume darah yaitu dengan meningkatkan pengeluaran garam dan air oleh ginjal . Disamping itu , kerja diuretic juga berpengaruh langsung terhadap dinding pembuluh , yakni penurunan kadar Na yang membuat dinding lebih kebal terhadap noradrenalin, sehingga daya tahannya berkurang ( Tjay dan Rahardja , 2007 ). Indikasi untuk hipertensi pada lansia Kontraindikasi gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik , defisiensi elektrolit , hipovolemia , hipersensitivitas . Dosis Yang Di Gunakan 1. Diuretik .
2. Alfa-receptor blockers. Cara Kerja Zat-zat ini memblok reseptor-alfa adrenergik yang terdapat di otot polos pembuluh (dinding), khususnya di pembuluh kulit dan mukosa (Tjay dan Rahardja, 2007 ). Indikasi P ada penderita hipertensiyang disertai diabetes, dislipidemia, obesitas, gangguan resistensi perifer, asma dan perokok (Ganiswara, 1995). Kontraindikasi Usia <16 tahun , hipersensitivitas terhadap doksazosin , quinazolin , sumbatan pada saluran pencernaan , hiperplasia prostat jinak riwayat hipotensi , pasien dengan riwayat hipotensi ortostatik , penyempitan atau penyumbatan dalam saluran kemih , infeksi saluran kemih yang sudah berlangsung lama, batu kandung kemih , Dosis Yang Di Gunakan
3. Beta-receptor blockers. Cara Kerja mekanisme kerja obat ini tidak diketahui secara pasti, diduga bekerja mengurangi frekuensi dan kekuatan kontraksi otot jantung dan menghambat pelepasan renin dari ginjal Indikasi hipertensi ; angina; aritmia . Kontraindikasi asma , gagal jantung yang tak terkendali , bradikardi yang nyata , hipotensi , sindrom penyakit sinus, blok AV derajat dua atau tiga , syok kardiogenik ; feokromositoma . Bronkospasme . Dosis Yang Di Gunakan
3. Calsium Channel Blockers Cara Kerja Antagonis kalsium menghambat arus masuk ion kalsium melalui saluran lambat membran sel yang aktif. Indikasi Angina pektoris , Prinzmetal’s angina, dan angina stabil Aritmia Kontraindikasi syok kardiogenik , angina tidak stabil , stenosis aorta yang signifikan , menyusui Dosis Yang Di Gunakan
5. Penghambat ACE Cara Kerja Penghambat ACE bekerja dengan cara menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II. Obat-obat golongan ini efektif dan pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik . Indikasi untuk hipertensi pada pasien diabetes yang tergantung pada insulin dengan nefropati . Kontraindikasi pada pasien yang hipersensitif terhadap penghambat ACE ( termasuk angioedema) dan pada pasien yang diduga atau dipastikan menderita penyakit renovaskuler,ibu hamil Dosis Yang Di Gunakan
7. AT-II receptor blockers Cara Kerja Menghambat secara langsung reseptor angiotensin, sehingga melawan kerja angiotensin II seperti vasokontriksi, pelepasan aldosteron, aktivitas simpatik, pelepasan antidiuretik hormon, dan kontriksi eferen artiola, dan glomerulus Indikasi Obat ini juga digunakan dalam pengobatan gagal jantung dan pencegahan gagal ginjal pada penderita diabetes atau hipertensi . Kontraindikasi ibu hamil dan ibu menyusui karena potensinya untuk menimbulkan abnormalitas pada janin / bayi . Anak-anak dengan ginjal imatur Dosis Yang Di Gunakan
Farmakodinamik Farmakodinamik adalah interaksi yang terjadi antara obat yang bekerja pada system reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologis yang sama sehingga dapat menimbulkan efek yang aditif, sinergis atau antagonis tanpa mempengaruhi kadar obat dalam plasma (setiawati, 2007). Efek adisi atau aditif terjadi ketika dua obat atau lebih dengan efek yang sama digabungkan yang menghasilkan jumlah efek tersendiri berdasarkan dosis yang digunakan . Efek ini mungkin menguntungkan atau juga dapat merugikan , tergantung pada kondisi pasien . Efek sinergis terjadi ketika penggunaan dua obat atau lebih dengan atau tanpa efek yang sama digunakan bersamaan dan memiliki efek yang lebih besar dari komponen salah satu obat . Efek antagonis merupakan interaksi yang terjadi dari penggunaan dua obat atau lebih dengan atau tanpa efek yang sama sehingga menghasilkan efek yang lebih Farmakodinamik dan farmakokinetik
Farmakokinetik S tudi farmakokinetik suatu obat meliputi tahapan absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat. Suatu obat dinyatakan berinteraksi secara farmakokinetik jika interaksi kedua obat mempengaruhi proses absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi (Syamsudin, 2011). Absorbsi Interaksi yang mempengaruhi absorbsi suatu obat terjadi melalui beberapa mekanisme yaitu perubahan pH lambung, pembentukan kompleks, perubahan motilitas gastrointestinal dan induksi atau inhibisi protein transfer . Distribusi Penggunaan dua obat atau lebih secara bersamaan dapat mempengaruhi proses distribusi obat dalam tubuh. Metabolisme dan Biotransformasi Beberapa metabolisme obat terjadi dalam serum, ginjal, kulit dan usus, tetai paling banyak dilakukan oleh enzim yang ditemukan dalam membran retikulum endoplasma (Stockey, 2008). Ekskresi Pada nilai pH tinggi (basa) obat-obat yang bersifat asam lemah (pKa 3-7,5) sebagian besar ditemukan dalam molekul terionisasi lipid yang tidak dapat berdifusi dalam sel tubulus sehingga akan tetap berada dalam urin dan dikeluarkan dari tubuh dan sebaliknya untuk basa lemah dengan pKa 7,5-10,5.
Efek Samping & Cara Mengatasinya Efek samping dari penggunaan obat antihipertensi bisa bebeda satu dengan yang lain, tergantung jenis, dosis, dan respon pasien terhadap pengobatan. Namun, beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat antihiperensi adalah sebagai berikut: Kencing terus Cara kerja diuretik adalah memang membuang kelebihan air dan garam dari tubuh . Maka frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering . Karena frekuensi berkemih menjadi lebih sering , Cara mengatasinya obat dianjurkan diminum pagi hari sehingga tidak mengganggu tidur di malam hari , karena harus bolak balik ke kamar mandi . Akibat sering kencing , maka kandungan kalium dan potasium , salah satu mineral yang diperlukan tubuh , ikut terbuang . Kekurangan mineral-mineral ini dapat menyebabkan efek samping lain berupa kram dan kelelahan terutama di kaki .
Gangguan irama jantung Obat hipertensi dari jenis Beta-Blockers dapat membuat detak jantung lebih cepat atau lebih lambat . Efek samping beta blocker sebenarnya tidak hanya gangguan detak dan irama jantung , tetapi sesak napas seperti gejala asma , tangan dan kaki teras dingin , hingga insomnia. Contoh obat dari golongan beta blocker, agar mudah diingat , umumnya diakhiri dengan "lol" seperti acebutolol , atenolol, betaxolol , bisoprolol dan lain-lain. Cara mengatasinya Jika tidak tahan dengan efek samping ini , mintalah dokter meresepkan jenis obat lain.
Batuk efek samping yang sering sekali dirasakan peminum obat antihipertensi dari golongan ACE Inhibitor. Cara kerja obat tekanan darah tinggi ini adalah memblokir pembentukan hormon yang menyebabkan pembuluh darah menyempit . Diharapkan dengan minum ACE inhibitor, maka pembuluh darah menjadi rileks dan tekanan darah turun . Cara mengatasinya . Jika tidak tahan dengan efek samping ini , mintalah dokter meresepkan jenis obat lain.
Pusing Pusing adalah keluhan yang kerap diutarakan pengguna obat antihipertensi Angiotensin II Receptor Blockers (ARB). Obat tekanan darah tinggi dari kelas ini berkerja dengan melindungi pembuluh darah dari hormon yang menyebabkan pembuluh darah menyempit . Cara mengatasinya Jika tidak tahan dengan efek samping ini , mintalah dokter meresepkan jenis obat lain.
Bengkak di kaki Obat ini mencegah kalsium memasuki sel otot jantung dan sel pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi rileks . Efek samping paling sering dikeluhkan dari CCB adalah kaki bengkak atau edema . Cara mengatasinya Jika Kamu mengalami edema berat terutama di kaki, ada baiknya Kamu melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap termasuk fungsi ginjal , EKG, dan rontgen untuk mengetahui penyebab edema yang sebenarnya . . Kombinasi obat kadang bekerja lebih baik daripada satu obat saja . Selain meningkatkan kontrol tekanan darah tinggi , juga dapat mengurangi efek samping .