PPT OLEH KELOMPOK 4 TREN DAN ISU M12.pptx

nuriaanniska 8 views 11 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

TUGAS INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TREND DAN ISU PAUD


Slide Content

TREND DAN ISU KRITIS PAUD “Miskonsepsi PAUD” Dosen Pengampu: Nurhafizah, M.Pd., Ph. D

Oleh Kelompok 4 Siti Aisyah (24330022) Anniska Nuria (24330026) Shelvira Amanda Putri (24330030)

MATERI MISKONSEPSI PAUD 1. Miskonsepsi 3. Faktor- faktor 4. Dampak miskonsepsi 5. Peran pendidik, orang tua dan masyarakat 6. Strategi mencegah dan mengatasi miskonsepsi 2. Bentuk-bentuk miskonsepsi

Miskonsepsi merupakan pemahaman yang salah, tidak lengkap, atau menyimpang dari konsep yang sebenarnya, dan dalam konteks pendidikan, hal ini dapat berdampak serius terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Dalam ranah PAUD, miskonsepsi sering kali muncul akibat kurangnya pemahaman pendidik, orang tua, atau terhadap prinsip masyarakat perkembangan anak, tujuan pendidikan anak usia dini, serta pendekatan pembelajaran yang sesuai. 1. MISKONSEPSI

PAUD Sebagai Tempat Mengejar Kemampuan Akademik Dini (Calistung / 3M) PAUD Hanya untuk Mempersiapkan Anak ke SD (Transisi PAUD Ke SD) Pemahaman yang Salah tentang "Belajar Sambil Bermain" PAUD Dipandang Hanya Sebagai Tempat Penitipan Anak Guru PAUD Harus Cepat Mencetak Anak Pintar Kurangnya Pemahaman tentang Kurikulum PAUD 2. Bentuk-Bentuk Miskonsepsi Yang Terjadi Dalam Praktik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

3. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Miskonsepsi Dalam Pelaksanaan PAUD Kurangnya Pemahaman Filosofis dan Teoritis tentang PAUD Pengaruh Lingkungan Sosial dan Harapan Orang Tua Keterbatasan Kompetensi Pendidik PAUD Kurikulum yang Belum Terinternalisasi dengan Baik Minimnya Supervisi dan Evaluasi terhadap Layanan PAUD

4. Dampak Miskonsepsi Terhadap Proses Pembelajaran Dan Perkembangan Anak Usia Dini 4. Munculnya Masalah Perilaku dan Gangguan Perkembangan 5. Menurunnya Kualitas Hubungan Guru dan Anak 1. Menurunnya Minat dan Motivasi Anak dalam Belajar 2. Terhambatnya Perkembangan Sosial dan Emosional 3. Terjadinya Ketimpangan dalam Perkembangan Aspek Kognitif, Motorik, dan Bahasa

1. Peran Pendidik Sebagai agen perubahan dan fasilitator Mengedukasi kepada orang tua Peran pendidik dalam implementasi kurikulum PAUD 5. Peran Pendidik, Orang Tua, Dan Masyarakat Dalam Meluruskan Miskonsepsi PAUD 2. Peran Orang Tua Peran orang tua sebagai pendidik pertama Sebagai agen perubahan dilingkungan keluarga dan masyarakat Orang tua sebagai mitra guru dalam menyampaikan informasi yang benar 3. Peran Masyarakat Peran masyarakat dalam menjaga miskonsepsi Lembaga kemasyarakatan seperti RT/RW, organisasi keagamaan, kader Posyandu, tokoh masyarakat, dan media lokal menjadi saluran penting dalam penyebaran informasi yang benar tentang PAUD Sebagai informan yang memberikan edukasi

Peningkatan literasi pendidikan anak usia dini bagi seluruh elemen masyarakat Penguatan kompetensi profesional pendidik PAUD Kemitraan antara lembaga PAUD dengan orang tua dan masyarakat Pengawasan dan evaluasi kebijakan pendidikan PAUD juga menjadi strategi penting 6. Strategi Dalam Mengatasi Dan Mencegah Terjadinya Miskonsepsi Dalam Pendidikan Anak Usia Dini

Kesimpulan Miskonsepsi dalam pendidikan anak usia dini masih menjadi permasalahan krusial yang menghambat tercapainya layanan PAUD yang berkualitas . Miskonsepsi seperti anggapan bahwa PAUD hanya tempat penitipan anak atau bahwa anak usia dini harus diajarkan calistung secara dini , mencerminkan kurangnya pemahaman mendasar dari berbagai pihak terhadap esensi PAUD. Ketidaktepatan persepsi ini tidak hanya terdapat di kalangan masyarakat , tetapi juga pada sebagian pendidik dan orang tua yang berpotensi menjadi garda terdepan dalam mendukung pertumbuhan anak secara optimal. Oleh karena itu , perlu adanya upaya sistematis dan kolaboratif untuk meluruskan miskonsepsi tersebut agar pendidikan anak usia dini benar-benar berlandaskan pada prinsip perkembangan holistik anak , bukan sekedar pencapaian akademik semata .

Sekian dan Terima Kasih